home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reset

Reset

Share:
Author : Kristiana
Published : 23 May 2015, Updated : 06 Jan 2018
Cast : Park Chanyeol (EXO), Sandara Park (2NE1), Xiumin (EXO), Minzy (2NE1), Sehun (EXO), Lee Hi
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |18925 Views |3 Loves
Reset
CHAPTER 21 : Sorry ... And ... Thank You, Hyung!

Chanyeol turun dari taksi. Sesaat, ia memandangi sekitarnya dan menghela napas panjang sambil memegang dadanya. Ia mulai melangkahkan kakinya dijalanan kecil yang dikelilingi rumput hijau. Langkahnya terasa berat, wajah tampannya tampak muram di balik topi hitam yang menutupi setengah wajahnya. Jalanan yang ia susuri cukup dekat, namun Chanyeol justru merasa itu perjalanan yang begitu jauh. Sampai kemudian ia berhenti ketika didepannya ada sesosok pria yang berdiri. Chanyeol mengangkat wajahnya dan melihat sosok yang begitu familiar baginya. Keduanya hanya bertatap-tatapan untuk beberapa saat, sampai kemudian sosok pria itu memecah keheningan...

"Kajja", kata pria itu singkat

Chanyeol mengikuti pria tersebut dari belakang. Pria setengah baya dengan setelan jas, berperawakan tinggi, keturunan campuran Korea-Amerika, dan berkulit putih itu membawa Chanyeol menemui seorang wanita bernama lalice yang saat itu tertidur nyenyak di peristirahatan terakhirnya.  Chanyeol membuka topinya, memandangi makam orang yang dulu begitu dikenalnya. Sedangkan pria yang tadi mengantarnya kini pergi membiarkan Chanyeol disitu dengan perasaannya yang bercampur aduk. 

Chanyeol duduk disebelah makam itu dan mengusap nisan dengan lembut. 

"Lalice, aku datang. Apa kau merindukanku? Mianhae, butuh waktu lama bagiku untuk bisa kesini. Mianhae ....", kata Chanyeol mulai berkaca-kaca

"Tapi aku yakin kau pasti mengerti ... kau pasti mengerti ... aku tahu kau pasti mengerti", lanjut Chanyeol

 


Selepas mengunjungi Lalice di pemakamannya,  dua orang pria berjas hitam membawanya ke sebuah hotel dimana ia akan bermalam. Sebelum pergi, salah seorang dari pria berjas itu memberikan sebuah surat kepada Chanyeol. Begitu keduanya pergi, Chanyeol segera membaca surat itu.... ia sempat menghela napas setelah membacanya dan kemudian masuk kedalam kamar hotelnya. 

 


Di restoran hotel...

"Hyung...", Chanyeol menyapa pria yang saat itu sedang duduk didepannya, walaupun dengan ragu-ragu.

Pria itu menoleh kearah Chanyeol...
"Eoh, duduklah...", katanya singkat

Chanyeol segera duduk didepan pria yang ia panggil hyung tersebut. Namun saat itu Chanyeol hanya diam. Suasana tampak begitu canggung.... masih dengan ragu-ragu, Chanyeol akhirnya berusaha membuka pembicaraan

"Gomawo hyung"

"(Menghela napas) Seingatku aku pernah memintamu untuk tidak datang kan"

"Eoh", Chanyeol menundukkan kepalanya

"Chanyeol-ah.."

"Hyung", Chanyeol menyela

"Tapi ini sudah tiga tahun. Apa aku salah kalau ingin melihatnya? Kau bahkan tidak mengizinkanku untuk datang ke pemakamannya. Tshhh, arayo, aku mengerti karena ini semua salahku... tapi hyung, aku tidak bisa mengabaikannya", mata Chanyeol terlihat sayu dipenuhi memori masa lalunya

Pria yang ada didepannya memandang Chanyeol dengan tatapan hangat.

"Eung, itu semua salahmu. Kalau saja ...", pria itu sadar bahwa ia mulai terbawa perasaan sehingga ia tidak melanjutkan apa yang ingin ia katakan dan kembali bersikap tenang


Mata Chanyeol berkaca-kaca, ia menyadari penuh kesalahannya walaupun pria ia itu tidak melanjutkan perkataannya


"Kau pasti tahu apa yang ingin ku katakan ..... huhhhh ... tapi Chanyeol-ah, aku juga mengerti bahwa itu pilihannya sendiri untuk datang kepadamu. Aku tidak bisa mencegahnya. Jadi kita lupakan saja semua itu..", lanjutnya

"Hyung...."

"Aku tidak akan melarangmu lagi untuk datang mengunjungi makam Lalice. Dan ... aku memutuskan untuk kembali ke Amerika, aku minta kau berhenti meminta maaf padaku. Aku sudah cukup mendapatkannya sepanjang tiga tahun ini. Aku akan tetap mengingatmu sebagai teman baik adik perempuan ku. Aku juga masih menganggapmu seperti seorang adik, begitu juga dengan Sehun. Jadi..."

Tanpa berkata apa-apa, Chanyeol. Memeluk pria itu, ia akhirnya menangis, namun tampak senyuman di bibirnya.

"Gomawo hyung... gomawo", kata Chanyeol dengan suara bergetar

Pria itu membalas pelukan Chanyeol....

 

 


Keesokan harinya...

Chanyeol memasukkan seluruh pakaian dan barang-barangnya kedalam ransel. Ia memutuskan untuk kembali lebih awal dari yang ia rencanakan. Ia terus dibuat kepikiran oleh keadaan Dara walaupun selama di hotel, Chanyeol tidak pernah berhenti mengecek keadaan Dara dengan mengirimi gadis itu pesan dan juga panggilan telepon.

Ia kemudian duduk di sofa panjang berwarna krem yang terletak di sisi tempat tidur. Ia mengingat kembali pertemuannya dengan Alex, kakak Lalice yang kemarin ditemuinya. Percakapan terakhirnya dengan Alex terngiang-ngiang dalam pikirannya.

'Ah Chanyeol-ah, kalau kau punya kesempatan untuk kembali ke masa lalu dan mengulang kehidupan, apa kau akan melakukannya?

'Eung, aku akan melakukannya' 

'Bagaimana kalau keadaan justru menjadi lebih buruk, apa yang akan kau lakukan?'

'Kalau begitu aku akan berjuang sampai akhir, tidak ada pilihan lain selain melakukannya. Kenapa kau bertanya seperti itu hyung?'

'Ah aniya, aku baru saja membaca  buku tentang seorang anak yang kembali kemasa lalu... hmmmm
 Arraseo ... kalau begitu berjuanglah Chanyeol-ah ... sampai jumpa'


Percakapan itu terus terngiang-ngiang

"Hmmm, ia aneh sekali ... ahhh membaca buku seperti itu bukan seperti hyunh yang selama ini kukenal", Chanyeol bergumam

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK