home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reset

Reset

Share:
Author : Kristiana
Published : 23 May 2015, Updated : 06 Jan 2018
Cast : Park Chanyeol (EXO), Sandara Park (2NE1), Xiumin (EXO), Minzy (2NE1), Sehun (EXO), Lee Hi
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |18925 Views |3 Loves
Reset
CHAPTER 20 : Is It Okay To Lean On You?

*click*

"Eoh, Chanyeol-ah"

"Dara-ya, kau dimana?"

"Hmmm aku sedang berada di mall. Waeyo?"

"Neo gwaencana?"

"Eung, na gwaencana. Waeyo Chanyeol-ah?"

"Tulisan baru muncul Dara-ya"

"Mwo? Apa maksudmu?"

"Buku itu. Dara-ya berikan alamatmu berada dan tunggu aku disana"

"Arraseo"

 

Dara segera mengirimkan lokasinya berada melalui pesan teks. Mendengar apa yang dikatakan Chanyeol, Dara jadi cukup panik. Hal itu terlihat jelas di raut wajahnya. Terlebih lagi Chanyeol tidak memberikannya penjelasan yang cukup. 

Hayi yang sedari tadi memperhatikan Dara akhirnya berusaha mencari tahu...

"Waeyo unnie? Apa ada sesuatu yang terjadi? Kenapa kau terlihat panik!?!"

"Ah aniya ...."

Dara berusaha menenangkan dirinya. Ia tidak ingin Hayi tahu tentang apa yang terjadi, karena menurutnya Hayi pasti tidak akan percaya dengan apa yang sedang Dara alami kalaupun Hayi tahu. 

Ditempat lain, Chanyeol meminta supir taksi untuk berbalik arah dan segera menuju tempat Dara berada.


20 menit kemudian...


Chanyeol langsung menerobos masuk diantara kerumunan pengunjung. Beruntung, ia pernah ke K cafe sebelumnya, jadi ia tahu harus kemana. Ia segera berlari menuju eskalator, ketika ia sudah berada di lantai dua ia bisa melihat cafe itu dari kejauhan. Begitu ia masuk kedalam cafe, ia langsung bisa dengan segera melihat Dara yang sedang duduk di dekat dinding bagian kanan. Kebetulan pengunjung cafe itu juga tidak terlalu banyak, hanyak ada sekitar 6 orang, sehingga memudahkan Chanyeol untuk menemukan Dara. 


"Dara-ya, neo jeongmal gwaencana?", Chanyeol langsung menghampiri Dara dengan ekpresi khawatir. 

Melihat itu Dara justru merasa kikuk, terlebih lagi ada Hayi disitu.


"Ah, ne Chanyeol-ah", Dara terus melirik ke arah Hayi mengecek ekpresi adik kecilnya itu

"Huhhhh, kau membuatmu khawatir"

"Keunde Chanyeol, aku ingin bicara sesuatu", Dara menarik tangan Chanyeol, matanya berusaha mengirim sinyal SOS bahwa ada Hayi ditempat itu, namun sayangnya Chanyeol tidak mengerti. Akhirnya Dara menariknya keluar dari K cafe dan mencari tempat yang cukup sepi didekat situ.

"Ya Dara-ya ... waeyo?"

Dara sesekali melihat kearah dimana Hayi berada.

"Huhh, Chanyeol-ah mianhae aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja ...", Dara menggigit bibir

"Wae?"

"Aku hanya tidak mau Hayi mendengar tentang ini"

"Eoh? Maksudmu?!?!?", Chanyeol melirik ke tempat duduk Dara didalam cafe, dan saat itu ia baru menyadari ternyata Dara sedang bersama Hayi

"Ah, Hayi. Aku tidak memperhatikan. Jadi kau sedang bersamanya"

"Eung, ku mohon jangan katakan apapun didepan Hayi. Apalagi mengenai buku itu. Kalau Hayi tahu, ia pasti tidak akan bisa percaya"

"Hmmm tapi dia...", Chanyeol tidak melanjutkan perkataannya

'Otteohkae? Apakah aku harus memberitahu Dara atau tidak jalau Hayi sebenarnya sudah tahu? Tapi, Hayi pernah memintaku untuk tidak memberitahukan siaoa ia sebenarnya'

Chanyeol berdebat dengan dirinya sendiri dalam pikirannya.

Sedangkan Dara masih memandangi Chanyeol penuh tanya menantikan apa yang hendak Chanyeol katakan.

"Waeyo Chanyeol-ah?"

"Ah aniya.... hmmmm arraseo. Aku tidak akan ceritakan apa-apa. Kalau begitu Dara-ya lebih baik kau pulang. Aku akan mengantarmu sampai rumah. Kajja!", Chanyeol menarik tangan Dara

"Tunggu Chanyeol", Dara menghentikan langkah teman prianya itu

"Sebenarnya apa yang tertulis di buku itu?", tanya Dara

Chanyeol mengambil buku itu dari dalam tasnya dan memberikannya pada Dara. Dara menerimanya dan membuka buku itu. Sayangnya, Dara masih belum bisa melihat tulisan apapun dalan buku itu.

"(Menghela napas) tidak bisa", kata Dara sambil memberikan kembali buku itu pada Chanyeol

"Huh", Chanyeol mengerti ekspresi Dara saat itu

"Api", kata Chanyeol singkat

"Mwo?"

"Dara-ya, sepertinya kau lebih baik jangan berada dekat dengan api. Itu peringatan yang bisa aku tangkap dari buku itu. Aku tidak tahu detilnya kapan dan bagaimana, tapi aku rasa ada baiknya kau menjauhi api. Jangan lakukan apapun yang berkaitan dengan menggunakan api, arraseo?"

"(Mengangguk) eung, aku mengerti. Kalau begitu ayo kita pulang", kata Dara

Mereka berdua kembali ke K Cafe, Hayi masih menunggu di tempat duduknya. Tangannya disilangkan di depan dada, gelas minuman didepannya juga tampak sudah kosong.

"Unnie, wae geurae? Apa yang kalian bicarakan? Kenapa lama sekali", Hayi menggerutu

"Hmmm tidak ada apa-apa. Ah mianhae Hayi-ah, sepertinya aku harus pulang sekarang, aku tidak bisa menemanimu ke apartemen. Tidak masalah kan?", tanya Dara yang tadi rencananya memang akan mengantar Hayi ke apartemen Sehun.

"Huh, pasti gara-gara kau kan Chanyeol oppa", Hayi melirik dengan kesal ke arah Chanyeol

"Sorry", jawab Chanyeol singkat, namun jari-jari Chanyeol berusaha memberi sinyal pada Hayi bahwa ia akan mengirim pesan padanya.

Disitu Hayi mengerti maksud Chanyeol. Ia berpamitan terlebih dahulu dan membiarkan Dara diantar oleh Chanyeol.

 

Dalam taksi...

Dara tidak bisa menyembunyikan ketakutannya dengan munculnya tulisan baru dalam buku itu walaupum ia berusaha keras membuat ekspresi seolah tidak ada apa-apa. Ia sampai tidak menyadari bahwa Chanyeol memperhatikannya sepanjang perjalanan.

"Kau merasa takut?", tanya Chanyeol 

"Ah, takut? Aniya, kenapa harus takut, ada kau yang bisa melindungiku", kata Dara sambil tertawa, berusaha tidak membuat suasana menjadi serius

Namun hal itu dimata Chanyeol hanyalah usaha tanpa hasil untuk menutupi perasaan seperti yang sedang Dara lakukan.

"Jangan khawatir, lagipula kau hanya perlu lebih berhati-hati dan menjauhi api. Mudah kan? Bayangkan kalau yang harus kau jauhi adalah aku, pasti terlalu sulit", kata Chanyeol yang sontak disambut gelak tawa oleh Dara

"Mwoya, ya Chanyeol-ah, jangan terlalu keras berusaha membuatku tertawa seperti itu"

"Habis wajahmu itu tadi jelek sekali, nah kalau tertawa seperti ini kejelekanmu berkurang", guraunya

"Aigoo ... arraseo... (melihat tas ransel Chanyeol) keunde Chanyeol-ah, apa kau mau pergi ke suatu tempat? Kau sepertinya membawa banyak barang di tasmu, kau juga tampak lebih rapi dari biasanya", tanya Dara mengecek penampulan Chanyeol dari kepala hingga kaki

"Ah, ne, aku sebenarnya tadi dalam perjalanan ke suatu tempat, tapi tiba-tiba ada tulisan baru dalam buku itu, jadi aku langsung kembali mencarimu"

"Ah jinjja? Ah mianhae, aku jadi mengganggu perjalananmu, kau seharusnya tidak perlu mengantarku"

"Aniya, tidak masalah, aku bisa pergi setelah mengantarmu, tapi Dara, aku mungkin harus pergi selama beberapa hari, otteohkae?", tanya Chanyeol

"Ah beberapa hari? Sepertinya ini sesuatu yang penting ya? Hmm Arraseo ... tidak apa-apa Chanyeol, kau tidak perlu khawatir, aku bisa menjaga diri. Akan kupastikan menjauh dari api (tertawa)"

"Ya, aku serius Dara"

"Aku juga serius. Naneun jeongmal gwaenchana", kata Dara meyakinkan Chanyeol

"Arraseo, but keep in touch, ok!"

"Eung... ah sudah sampai", Dara meminta supir taksi berhenti tepat didepan rumahnya 

Keduanya turun dari taksi...

 

"Annyeong Chanyeol-ah", kata Dara sambil melambaikan tangannya

"Eung, kalau begitu aku pergi dulu", Chanyeol melambaikan tangannya pada Dara dan masuk kedalam taksi

Taksi tersebut kemudian kembali mengantar Chanyeol ke tempat tujuannya. Tiba-tiba ponselnya berdering...


"Riiiiing"

 

"Eoh? Mianhae aku terlambat. Sesuatu terjadi ... dan ....

Andwae ... Jebal.... izinkan aku menemuinya... kumohon.... ini sudah tiga tahun.. izinkan aku...

Arraseo .... jeongmal gomawo ... hyung..."

Chanyeol menutup pembicaraannya di telepon. Ia hanya bisa melihat jalanan yang tampak semakin ramai, walaupun hatinya terasa kosong dan berbanding terbalik dengan keadaan saat itu di sekitarnya.


Sedangkan Dara masih berdiri didepan rumahnya, memandang jauh ke arah jalan dimana taksi yang membawa Chanyeol menghilang dari pandangannya.

"Eottohkae? Sekarang aku jadi menggantungkan hidupku padanya ...kenapa harus kau .. Chanyeol-ah"

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK