home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reset

Reset

Share:
Author : Kristiana
Published : 23 May 2015, Updated : 06 Jan 2018
Cast : Park Chanyeol (EXO), Sandara Park (2NE1), Xiumin (EXO), Minzy (2NE1), Sehun (EXO), Lee Hi
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |18925 Views |3 Loves
Reset
CHAPTER 17 : I Trust You

Chanyeol berhenti di depan jalan memutar dengan napas terengah-engah. Lokasi kafe memang tidak jauh dari tempat itu, namun itu cukup membuat orang terengah-engah kalau harus berlari dengan jarak segitu. Dara sudah tidak tampak ada disana. Chanyeol yang merasa yakin kalau Dara sudah menyusuri jalan memutar segera kembali berlari menyusul Dara.

Benar saja.... Dara sudah setengah jalan, ia hampir sampai di tempat dimana Chanyeol menemukan Minseok yang penuh luka di hari sebelumnya. Namun ia segera menghentikan langkahnya karena dari kejauhan ia bisa melihat segerombol pria muncul dari dari arah berlawanan dengan wajah sangar.

"Apa itu geng yang Chanyeol bicarakan? Eottohkae ... kenapa mereka sudah ada disini?! Apa yang harus kulakukan sekarang?", suara Dara bergetar karena rasa takut yang ia rasakan. Ia mengambil langkah mundur berusaha tidak menimbulkan suara. Saat itu ia hanya bisa berharap mereka tidak melihat Dara. Tiba-tiba seseorang membekap mulut Dara dari belakang dan membawanya bersembunyi dibalik pilar besar yang entah itu adalah tiang listrik atau apa. Dara tidak fokus pada hal  itu dan berusaha melepaskan diri.


"Sstttt... Dara-ya ... ini aku ... tenanglah jangan bersuara"

Suara yang terdengar sangat familiar bagi Dara itu membuatnya merasa lebih tenang. 

Sekitar 15 menit mereka tetap berada dalam posisi itu karena gerombolan geng itu tidak juga pergi sedangkan hari semakin sore. Mereka tidak bisa hanya diam disana, lambat laun keberadaan mereka akan diketahui. Chanyeol mengintip kearah gerombolan, salah satu diantara mereka rupanya sedang berjalan kearah Chanyeol dan Dara bersembunyi. Pria itu memakai topi hitam yang ia pakai  hampir menutupi setengah wajahnya.

"Ishhhh .... jebal ... jangan lihat kearah sini", kata Chanyeol dalam hati. 

Chanyeol menutup mata Dara dengan tangannya, berusaha membuat Dara tidak panik.

"Ya! cepat kesini!"


Terdengar suara dari arah gerombolan itu pada pria yang sudah tinggal beberapa jengkal dari tempat Chanyeol bersembunyi. 


"Eoh arraseo!", jawab pria itu sambil dengan terburu-buru mengambil bungkusan hitam yang sepertinya sengaja disembunyikan di dekat tong sampah yang ada di dekat pilar. Kalau saja pria itu berjalan ke balik pilar, ia pasti sudah menemukan Dara dan Chanyeol. Tidak berapa lama gerombolan itu masuk ke sebuah rumah yang sepertinya tidak berpenghuni. Kemungkinan besar rumah itu mereka jadikan markas. Kesempatan itu tidak Chanyeol sia-siakan. Ia segera menarik tangan Dara dan membawa gadis itu lari.

Mereka kemudian berhenti setelah berlari cukup jauh dari gerombolan geng. Keduanya tampak kesulitan mengatur napas. 

"Ya! Kau benar-benar sudah gila!", kata Chanyeol terbata-bata dengan napas yang masih terengah-engah. Dara hanya memandang Chanyeol sambil mengatur napasnya sendiri.

"Chanyeol-ah mianhae... ", kata Dara dengan suara pelan

"Eishhhhh.... apa yang harus aku lakukan kalau sampai terjadi sesuatu padamu", kata Chanyeol dengan nada kesal. Ia melirik ke arah Dara dan melihat gadis itu tampak masih ketakutan dan shock. Melihat itu Chanyeol melunak. Ia berjongkok disebelah Dara.

"Dara-ya, kau tidak apa-apa kan?", tanya Chanyeol

Tapi tiba-tiba Dara memeluk Chanyeol.

"Chanyeol-ah ... aku takut"

Chanyeol hanya bisa mematung dengan pelukan Dara yang tiba-tiba. Ia bisa merasakan tangan Dara memeluk erat pinggangnya. Ketimbang berpikir yang aneh-aneh, Chanyeol hanya merasakan ketakutan Dara saat memeluknya. Chanyeol menepuk pundak Dara dan menenangkannya. Ia juga segera mengajaknya pulang. Namun Dara menolak untuk pulang kerumahnya dalam keadaan seperti itu. Akhirnya Chanyeol membawanya ke rumahnya.

Dirumah Chanyeol....

Dara duduk di sofa hitam dengan berbalut selimut yang diberikan Chanyeol. 


"Minum ini supaya kau tenang", kata Chanyeol sambil memberikan segelas cokelat panas.

"Gomawo Chanyeol-ah", ucap Dara sambil menerima minuman dari Chanyeol dan meminumnya.

 

Chanyeol membiarkan Dara menenangkan dirinya. 

"Dara-ya ... mianhae... aku seharusnya tidak mengatakan apapun padamu .... aku tidak menyangka kau akan berbuat nekat seperti ini", kata Chanyeol

"Aniya... aku hanya ingin membuktikan ... mianhae aku justru menyusahkanmu", ungkap Dara yang terlihat menyesali tindakannya

"Aku mengatakan tentang buku itu bukan untuk melihatmu berbuat seperti ini. Tidak masalah kalau kau tidak mempercayaiku, tapi aku minta jangan melakukan hal semacam ini lagi. Lupakan saja apa yang pernah kukatakan, ne?", kata Chanyeol 

"aniya .... Chanyeol-ah ... aku percaya dengan apa yang kau katakan", ucap Dara. 

"Mwo?"

"Sejujurnya itu masih terdengar tidak masuk akan untukku, tapi aku merasa kalau aku harus percaya itu. Kau ingat saat aku hampir terjatuh dari balkon cafe, aku bilang kalau seperti ada yang mendorongku, aku rasa itu mungkin juga ada hubungannya dengan buku itu"

"Tapi Dara-ya, kau yakin tentang itu?", tanya Chanyeol

"Eung. Aku benar-benar merasakan seperti ada yang mendorongku waktu itu"

"Arraseo... jangan pikirkan apapun sekarang... yang paling penting kau baik-baik saja. Ah, kalau kau sudah merasa lebih baik, aku akan mengantarmu pulang", kata Chanyeol

 

 


***

 

 

 

Begitu kembali dari mengantar Dara, Chanyeol segera kekamarnya dan mengambil buku yang menurut Hayi adalah catatan kematian. Ia mengingat kembali percakapannya dengan Hayi.

"Kalau buku ini memang milikku, lalu siapa yang menulis semua ini? Tapi sejujurnya ketimbang mengatakan ini sebagai buku catatan kematian, ini lebih terlihat seperti buku harian", guman Chanyeol seraya menebak-nebak buku apa itu sebenarnya

"Tapi ada yang aneh dengan penjelasan Hayi. bukankah tadi Hayi bilang kalau tidak seorangpun yang mencurigainya saat ia masuk dalam keluarga Oh? Seolah-olah ia memang terlahir di keluarga itu ... kalau memang begitu kenapa aku tidak seperti semua orang? Seharusnya aku tidak tahu tentang Sehun yang sebenarnya adalah anak tunggal. Aku seharusnya secara natural tahu kalau Hayi adalah adik Sehun. Seharusnya fakta itu juga berubah...", Chanyeol merasakan keganjilan pada dirinya sendiri karena ia satu-satunya yang mencurigai keberadaan Hayi dalam keluarga Sehun.

"Apa benar yang dikatakan Hayi... aku ... malaikat kematian?"

Ia mulai teringat dengan Sehun ....
"Aneh, apa maksudnya? Apa dia hanya pura-pura tidak mengenalku di hadapan Dara?" 

Saat itu berbagai kemungkinan dan keganjilan bermunculan dalam pikirannya, sedangkan tentang pembicaraan bahwa ia adalah malaikat kematian juga masih belum benar-benar ia percayai sebelum ia bisa mengkonfirmasi hal itu. Ia hanya berusaha percaya dengan penjelasan Hayi karena hanya itu yang masih masuk akal mengenai buku itu....

"Aku perlu mencari tahu lebih banyak.. tapi bagaimana?"

Lagi-lagi informasi yang masih simpang siur membuatnya bingung.

 

 


***

 

 

 

Hayi tiba didepan rumahnya setelah bertemu dengan Chanyeol....

"oppa! Kau baru sampai?", tanya Hayi begitu melihat Sehun yang kebetulan sampai dirumah hampir bersamaan.

"Eoh, kau juga sepertinya baru sampai. Dari mana?", tanya Sehun


"Ah, aku tadi ada janji dengan teman. Kau sendiri darimana oppa?", Tanya Hayi

"Dari apartemen. Ada barang yang harus aku ambil dari sana", kata Sehun

"Ah begitu (melihat Sehun dari ujung kepala hingga ujung kaki) barang apa? Mana? Kau tidak membawa apa-apa", kata Hayi tampak sedikit curiga dengan penjelasan Sehun.

"Eoh masih ada dalam mobil", jawab Sehun tanpa membuat ekpresi mencurigakan


"Oh ...... ah oppa", panggil Hayi saat Sehun hendak masuk kedalam rumah

"Eoh?", tanya Sehun

"Kau bilang kalau kau belum mengenal Chanyeol kan?", tanya Hayi

"Eoh ... hmmm...
 Waeyo?", tanya Sehun

"Aku bisa mengenalkanmu dengannya.. bagaimana kalau aku buat pertemuan. Kau, aku, Chanyeol dan Dara Unnie", pinta Hayi

"Ah kau tidak perlu repot melakukannya", kata Sehun

"Aniya... bukankah kau penasaran tentang siapa Chanyeol? Aku juga akan bicara pada Dara unnie. Akan aku beritahukan waktunya nanti", kata Hayi berusaha sesantai mungkin

"Sepertinya kau cukup mengenalnya ya ..... hmmm arraseo", kata Sehun mengiyakan

Hayi masuk kedalam rumah dan langsung menaiki tangga kekamarnya.

"Hmmmmm ini akan menarik", guman Sehun yang kemudian menyusul masuk kedalam rumah.

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK