home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reset

Reset

Share:
Author : Kristiana
Published : 23 May 2015, Updated : 06 Jan 2018
Cast : Park Chanyeol (EXO), Sandara Park (2NE1), Xiumin (EXO), Minzy (2NE1), Sehun (EXO), Lee Hi
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |18925 Views |3 Loves
Reset
CHAPTER 16 : Such An Ill Relationship

Selepas Dara pergi dari rumahnya, Chanyeol menghubungi Hayi dan meminta untuk bertemu di cafe tempat mereka bertemu sebelumnya. Ia segera mengambil hoodie hitam dengan logo angka 61 yang merupakan angka favoritnya. Tidak lupa ia mengambil ponsel dan dompet di atas meja kamarnya.

"Hayi pasti bisa membantuku bicara pada Dara", kata Chanyeol dengan harapan tinggi pada Hayi mengingat kedekatan gadis itu dengan Dara.

Ketika ia membuka pintu depan rumah, langkahnya terhenti. Wajahnya terlihat kaget dan tegang. Ia hanya berdiri seraya tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya.

Sehun sudah berdiri di hadapan Chanyeol, menatap langsung pada kedua mata Chanyeol tanpa ekspresi.  

"Annyeong Chanyeol-ah", ucap Sehun sedikit menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya

"Ya- Sehun-ah ..... kau......."

 

 

 

***

 


Di dalam cafe....

Hayi menunggu Chanyeol di kursi dekat balkon.... dua gelas minuman sudah ada di meja karena menurut perkiraannya Chanyeol akan segera sampai. 
Benar saja, Chanyeol datang... Hayi hendak melambaikan tangannya pada Chanyeol, namun tidak jadi ia lakukan karena melihat ekspresi Chanyeol yang tampak tegang. 

"Chanyeol oppa.... ada apa dengan....?", Hayi belum sempat melanjutkan kalimatnya karena kedua tangan Chanyeol tiba-tiba mencengkeram bahunya. Hayi bisa merasakan bahwa Chanyeol berusaha menahan kekuatannya sehingga Hayi tidak merasa kesakitan akibat cengkeramannya itu, namun apa yang Chanyeol lakukan cukup membuat Hayi kaget.

"Ya- jadi kau adik Sehun? Eoh!?!", Chanyeol terlihat menahan perasaannya yang bercampur aduk 

"Eoh (mengangguk) keunde Oppa ..."

"Jadi benar?!", Chanyeol masih berusaha menahan agar dirinya tidak berteriak.

"Eottohkae? Bagaimana bisa kau adik Sehun? Sehun adalah anak tunggal, jadi bagaimana mungkin kau.... eishhhhh!", Chanyeol melepas tangannya dari bahu Hayi dan beralih memegang kepalanya sendiri.

"Kenapa kau tidak mengatakan tentang ini sebelumnya?", lanjut Chanyeol dengan menatap Hayi tajam

"Aku bukannya tidak mau memberitahumu, hanya saja aku tidak berpikir ini penting untuk aku katakan. Ya- Oppa ... tenang dulu .... ini bisa kita bicarakan, tapi duduklah dulu... eoh?", Hayi berusaha menenangkan Chanyeol yang masih terlihat penuh emosi

Mendengar itu, Chanyeol berusaha menenangkan dirinya... ia kemudian duduk di kursi yang ada didepan Hayi.

Saat itu Hayi hanya merasa beruntung karena cafe sedang sepi. Hanya ada dua orang yang sedang duduk menikmati kopi dan letaknya juga cukup jauh dari tempat Hayi dan Chanyeol berada, sepertinya mereka juga tampak tak acuh dengan perilaku Chanyeol barusan.

"Chanyeol oppa, darimana kau tahu kalau aku adik Sehun", tanya Hayi

"Sehun ... dia datang kerumahku"

"Mwo??? Sehun oppa... menemuimu?!?", Hayi terlihat cukup kaget mengetahui itu.

"Kau tidak tahu tentang ini atau kau hanya pura-pura tidak tahu?", tanya Chanyeol yang merasa curiga pada Hayi setelah tahu kalau ia adik Sehun

"Oppa ... apa kau mencurigaiku sekarang??? Aku benar-benar tidak tahu apapun. Aku justru bingung, aku menanyakan tentang dirimu pada Sehun oppa, tapi ia sama sekali tidak mengenalmu", Kata Hayi dengan ekspresi bingung

"Apa yang kau bicarakan, tidak mungkin ia tidak mengenalku... tidak mungkin!"

 

 


***

 

 

 

"Minseok-ah", sapa Sehun sambil masuk kedalam mobil hitam milik Minseok yang saat itu sudah menunggu di halaman parkir apartemen Sehun. Minseok duduk di kursi pengemudi dengan santai. 

"Bagaimana... kau sudah menemuinya?", tanya Minseok

"Eoh, tapi aku hanya sedikit membeberkan tentang hubungan Sehun dengan Dara. Aigoo, ia terlihat sangat kaget melihatku tiba-tiba ada didepan rumahnya", kata Sehun


"Eoh .... itu sudah cukup", Kata Minseok singkat

"Tapi minseok-ah .... apa ini tidak terlalu kejam untuknya?", kata Sehun

"Tidak ada pilihan lain.... kau tahu Chanyeol itu spesial. Kita beruntung karena ia kehilangan memorinya", jelas Minseok

"Tapi, kita harus mengorbankan Dara untuk ini"

"Sejak awal itu sudah menjadi takdir Dara untuk menghadapi ini"

"Tapi Minseok-ah, ini jadi semakin sulit untukku, aku tidak bisa mengontrol tubuh manusia ini seperti sebelumnya. Biar bagaimanapun aku hanya meminjam raga Sehun. Sehun asli memiliki kontrol yang lebih besar karena ini tubuhnya. Aku tidak bisa menjadi Sehun secara utuh.  Aku khawatir Dara, Chanyeol atau Hayi akhirnya curiga dengan perilaku Sehun yang berubah-ubah karena ada saat dimana yang mereka temui adalah Sehun asli dan kadang aku"

"Kau sudah melakukan yang terbaik. Cukup lanjutkan apa yang bisa kau lakukan dengan raga Sehun. Apa kau pernah bertemu Dara?", tanya Minseok

"Belum. Selama ini yang bertemu Dara adalah Sehun asli. Sedangkan yang selalu bertemu Chanyeol adalah aku dengan raga Sehun. Hah.... Ini jadi semakin sulit untukku", keluh Sehun 

"Jangan khawatir. Lagipula Sehun dan kau memiliki karakter yang tidak jauh berbeda", kata Minseok

"Keunde Minseok-ah .... kau yakin untuk meneruskan ini? Saat Chanyeol tahu kalau semua ini rencanamu, ia pasti akan mempersalahkanmu. Katakan saja yang sebenarnya padanya, ia akan mengerti dan ia tidak akan salah paham ....", lanjut Sehun

"Aniya, ini lebih baik daripada ia tahu yang sebenarnya", jawab Minseok

"Hah... kau keras kepala. Setidaknya dia belum tahu siapa kau sebenarnya kan?", tanya Sehun

Minseok hanya menggelengkan kepalanya atas pertanyaan sehun tersebut

 

 

 

 

***

 

 

 


Di tempat lain, Hayi dan Chanyeol masih tampak bicara serius.

"Ya- apa aku bisa mempercayai perkataanmu? Ini masih terdengar tidak masuk akal untukku. Kau, seorang malaikat, mendapat hukuman turun ke bumi menjadi manusia, tiba-tiba menjadi bagian dari sebuah keluarga, dan tidak ada seorangpun mencurigaimu?", Chanyeol masih belum memahami benar penjelasan Hayi sebelumnya

"Aku mengatakan yang sebenarnya oppa. Aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu karena itu bukan wewenangku. Yang aku tahu, aku terbangun dari tempat tidur, menjadi manusia, dan ternyata aku sudah berada di rumah Sehun. Juga semua orang mengenaliku sebagai anak perempuan dari keluarga Oh. Lagipula aku kan sudah bilang tentang identitasku sebelumnya padamu", Hayi menjelaskan

"Keunde oppa, ada apa sebenarnya antara kau dan Sehun? Tentu bukan sekedar karena Dara unnie kan?", Hayi berusaha mencairkan suasana

"Eishhh ... kenapa kau jadi menyangkutkannya pada Dara. Huh (menghela napas) kami dulu sahabat baik."

"Jinjja?!?!?!?!?!? Ah ... itu sebabnya kau tahu kalau Sehun itu anak tunggal (Hayi mengangguk) ... lalu kenapa kau justru terlihat seperti musuh?"

"Mungkin apa yang disebut sahabat kadangkala justru bisa berubah menjadi musuh terbesarmu. Pada akhirnya tidak ada yang bertahan selamanya kan... sebenarnya aku sendiri tidak tahu harus menyebut hubunganku dengan Sehun seperti apa saat ini ... ah tapi sekarang yang paling penting adalah aku perlu pertolonganmu"

"Apa?", tanya Hayi sambil meminum jus pesanannya

"Aku memberitahu Dara tentang buku itu"

Hayi hampir memuntahkan kembali minumannya ...

"Ya- oppa ..... kenapa kau memberitahukannya?!?!?!?!?

"Ya- aku rasa lebih baik ia tahu tentang itu. Akan ada saatnya dimana yang bisa melindunginya adalah dirinya sendiri. Ia harus lebih berhati-hati .... masalahnya ia seperti belum bisa mempercayai perkataanku. Coba bicaralah pada Dara ... jebal ..."

"Huhhhh, oppa ... kau membuat posisiku sulit .... (Hayi sesaat terdiam) .... ya! Oppa! Bukankah itu sama saja kau membuatku mengakui identtas asliku padanya!?!? Aishhhh ... neo micheoseo!!"

"Ya- jebal tolong aku ... aku khawatir padanya"

"Lalu kenapa kau katakan itu pada Dara unnie kalau pada akhirnya kau justru merasa cemas sendiri",  Hayi jadi kesal mendengar penjelasan Chanyeol

Hayi tidak mempunyai pilihan lain selain untuk membantu menjelaskan pada Dara, karena sebenarnya ia juga mengkhawatirkan Dara.


Sedangkan Chanyeol, ia masih memikirkan tentang apa yang Sehun katakan bahwa ia dan Dara akan bertunangan. Ditambah lagi, Hubungannya yang rumit dengan Sehun, dan perasaannya pada Dara yang semakin berkembang membuatnya bingung.

 

Ditempat lain, Dara masih terngiang-ngiang dengan apa yang Chanyeol katakan padanya. Ditengah kebingungannya, justru terlintas hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan bahkan oleh Chanyeol. Dara bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil jaket yang tergantung di kamarnya. Ia menyusuri jalanan... hari masih terbilang sore. Matahari masih menyingsing dengan cahayanya yang menyilaukan mata, namun tidak seperti biasanya jalanan terasa lengang saat itu. Sampai kemudian langkahnya terhenti.

"Jangan takut Dara. Ini masih sore, hanya orang bodoh yang berani melakukan tindak kejahatan di saat matahari bahkan masih membakar kulit. You will be alright", ucap Dara pada dirinya sendiri. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ia merasa sangat takut. Jalan memutar berbahaya yang Chanyeol katakan tinggal beberapa meter didepannya. Takut kalau apa yang dikatakan Chanyeol benar-benar terjadi, ia memutuskan untuk menghubungi Chanyeol.

 

 

*riinggggggggg*

 


Suara ponsel Chanyeol berdering .... Chanyeol yang saat itu masih bersama Hayi segera mengecek ponselnya.

"Ya- Hayi-ah, Dara meneleponku", kata Chanyeol yang hanya bisa saling menatap dengan Hayi. Keduanya tidak menduga Dara akan menelepon. Chanyeol segera mengangkat panggilan itu.

"Eoh Dara-ya .... eoh ... soal apa yang kukatakan tadi ....", Chanyeol tidak melanjutkan perkataannya dan mendengarkan apa yang Dara katakan. Hayi hanya bisa mengamati Chanyeol yang saat itu sedang bicara di telepon dengan Dara.

"Mwo!!!! Ya Dara-ya! Jangan kesana ... andwae! Ya! Dara!!!!", teriak Chanyeol karena Dara tiba-tiba memutuskan telepon

"Waeyo oppa?", tanya Hayi penasaran 

Namun Chanyeol tidak menjawab dan justru berlari pergi tanpa penjelasan.

"Ya! Oppa!!"

Chanyeol berlari sekencang-kencangnya....

"Dara-ya ... jebal.... jangan lakukan hal bodoh", kata Chanyeol dalam hati


Sedangkan Dara .... masih terdiam di tempatnya cukup lama... dengan mengambil napas panjang, ia melangkah menuju jalan memutar.... ia ingin membuktikan perkataan Chanyeol dan berusaha mengabaikan rasa takutnya.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK