Dara sampai didepan rumah Chanyeol. Rumah itu selalu tampak sepi, dua jendela yang menghadap ke arah jalan tidak pernah sekalipun terlihat dibuka. Seandainya pekarangan rumah itu hanya dibiarkan saja dipenuhi daun-daun kering yang berjatuhan dari pohon-pohon rindang yang ditanam disana, pasti setiap orang akan menganggap itu rumah tak berpenghuni.
Dara melangkah masuk dan berhenti didepan pintu. Dara menekan bell yang dipasang disamping pintu. Hanya menunggu beberapa saat, Chanyeol muncul membukakan pintu dan tersenyum pada Dara.
Chanyeol mengajak Dara masuk. Dara sudah sangat familiar dengan rumah itu, sehingga Chanyeol tidak perlu lagi menunjukkan dimana Dara bisa duduk. Chanyeol langsung masuk ke dapurnya dan tidak lama keluar membawa dua gelas jus.
"Gomawo Dara-ya", kata Chanyeol sambil memberikan minuman pada Dara
"Mwoya... terimakasih untuk apa?", tanya Dara sambil meminum jus yang diberikan Chanyeol
"Karena kau sudah mau datang kesini. Mianhae... aku jadi mengganggu hari Minggumu", ucap Chanyeol
"Aniya, lagipula aku tidak punya rencana apapun hari ini. Sama sekali tidak menggangu .... ah, lalu apa yang ingin kau bicarakan?"
Dara sebenarnya sudah sangat dibuat penasaran dengan apa yang ingin Chanyeol bicarakan, apalagi Chanyeol tidak pernah sampai meminta Dara untuk bertemu secara khusus untuk membicarakan sesuatu sebelumnya.
"Tunggu sebentar", Chanyeol segera masuk kedalam kamarnya. Tidak butuh waktu lama, Chanyeol kembali dengan membawa sesuatu.
Dari jauh, Dara tidak begitu jelas melihat benda apa itu, namun semakin Chanyeol berjalan mendekat kearahnya, Dara bisa melihat bahwa itu buku bertuliskan namanya.
"Eoh, buku itu!", Dara tampak cukup terkejut. "Kau ternyata masih menyimpannya"
Chanyeol duduk disebelah Dara dan memberikan buku itu padanya. Berbeda dengan Chanyeol, Dara bingung mengapa Chanyeol tiba-tiba memberikan buku itu padanya.
"Kau memberikan buku ini padaku?", tanya Dara menebak dari apa yang dilakukan Chanyeol
"Buku ini yang ingin aku bicarakan padamu", kata Chanyeol
"Maksudmu?"
"Dara-ya....", Chanyeol mulai bicara dengan serius. Dara hanya memandang wajah Chanyeol dan membaca ekspresi lelaki itu. Ia menunggu Chanyeol bicara.
"Setelah mendengar ini, mungkin kau tidak akan percaya dengan apa yang akan kukatakan. Karena itu mungkin akan terdengar sangat tidak masuk akal bagimu", Chanyeol kembali menghentikan perkataannya dan sesaat membaca ekpresi Dara
"Arraseo ... lalu", Kata Dara Singkat
"Kau pasti ingat peristiwa di perpustakaan yang menimpamu... kau juga pasti masih sangat ingat dengan apa yang terjadi padamu di balkon kafe", kata Chanyeol
"Eoh, huh... sebenarnya aku masih merasa trauma setiap kali teringat peristiwa itu. Aku memang terlalu ceroboh", kata Dara
"Tapi aku tidak berpikir seperti itu ... mianhae, tapi aku harus bilang... sepertinya apa yang terjadi padamu itu ada hubungannya dengan buku itu. Di malam sebelum kau pingsan di perpustakaan, aku membaca buku ini dan apa yang tertulis disana adalah peristiwa buruk yang kau alami itu", Chanyeol berusaha menjelaskan pelan-pelan dan detil, termasuk perustiwa buruk yang akan menimpa Dara seperti yang tertulis dalam buku. Dara sendiri berusaha menangkap hal tidak masuk akal yang sedang dijelaskan oleh Chanyeol.
"Tunggu Chanyeol-ah, jadi maksudmu aku akan mengalami hal buruk ... lagi? Dan itu semua tertulis dalam buku ini??? Huh"
Dari ekspresi Dara, Chanyeol tahu bahwa Dara belum bisa mempercayai apa yang telah ia jelaskan. Dara kemudian membuka buku itu dan ingin melihat sendiri tulisan yang Chanyeol bilang adalah semua hal tentang peristiwa buruk yang akan menimpanya. Namun, Dara sama sekali tidak bisa menemukan tulisan apapun dari dalam buku itu. Itu tidak lebih dari sekedar buku kosong di mata Dara.
"Ya- Chanyeol .... tidak ada tulisan apapun di buku ini" kata Dara kebingungan
"Mwo? Tidak mungkin", Chanyeol mengambil buku itu dari tangan Dara. Berbeda dengan Dara, Chanyeol melihat jelas semua tulisan di buku itu. "Dara-ya, lihat ini, ini tulisan yang aku maksud", Chanyeol menunjuk tulisan-tulisan di buku itu
"Tapi Chanyeol-ah, aku tidak melihat tulisan apapun. Ya- ada apa sebenarnya... kau membuatku bingung Chanyeol-ah"
"Aku tidak berbohong, percaya padaku Dara-ya.... arraseo... tidak masalah kalau kau tidak mempercayaiku tentang buku ini, tapi kumohon, jangan pernah melewati jalan memutar yang aku beritahukan kemarin padamu. Aku tidak mau apa yang tertulis dalam buku ini benar-benar terjadi lagi padamu", Chanyeol terlihat sangat khawatir pada Dara
"Tapi apakah itu benar-benar tertulis dalam buku itu.... aku akan mengalami hal buruk kalau melewati jalanan itu?"
"A-aniya, hmmmm.... Memang tidak ditulis secara jelas dimana tempatnya, tapi perasaanku mengatakan kau harus menghindari jalan itu"
"Huh... Chanyeol-ah, mian.... aku ingin pulang", kata Dara yang kelihatan masih tidak percaya dengan penjelasan Chanyeol, namun disisi lain penjelasan Chanyeol juga membuatnya takut.
"Dara-ya .. tunggu!", Chanyeol berusaha menggapai tangan Dara dan mencegahnya pergi
"Chanyeol-ah .... aku perlu waktu memikirkan tentang semua ini ... jebal"
Dara berusaha melepaskan tangannya yang ada dalam genggaman Chanyeol dan berlari keluar tanpa menengok kebelakang.
Chanyeol khawatir dan merasa menyesal telah menjelaskan tentang buku itu begitu melihat sikap Dara. Mungkin seharusnya ia tidak memberitahukan apapun pada Dara, begitu yang dipikirkan Chanyeol. Tapi sekarang ia hanya bisa berharap Dara mau mempercayai perkataannya.
Spoiler :
Sehun X Minseok X the truth
