Chanyeol berbaring dikursi panjang yang berada di atap gedung sekolah..... matanya ia pejamkan, telinganya dimanjakan dengan alunan musik yang keluar dari headphone yang terpasang rapat menutup telinga perinya (karena bentuknya mirip dengan telinga peri. Beberapa temannya menyebutnya yoda karena bentuk telinganya itu). Langit sore terasa teduh dan menenangkan hati, paling tidak itu yang sedang dirasakan Chanyeol.
Tiba-tiba, Dara muncul dari arah pintu. Melihat Chanyeol yang sedang berbaring, dengan wajah tenang dan senyuman kecil yang tampak di bibirnya, Dara seolah tidak ingin mengganggu lelaki itu. Namun ia putuskan untuk mendekat.
Dara duduk di kursi yang sama dimana Chanyeol berbaring, sangat dekat dengan kepala Chanyeol karena hanua tersisa sedikit tempat untuknya duduk. Chanyeol sama sekali belum menyadari keberadaan Dara.
Sesaat Dara tersenyum memandangi wajah Chanyeol. Lalu dengan sebotol minuman dingin yang ada ditangannya, ia menyentuhkannya ke pipi Chanyeol sehingga membuat lelaki itu kaget.
"Eoh!", Chanyeol memegang pipinya, dan ia bisa merasakan benda dingin yang masih menyentuh pipinya itu.
"Ah, mwoya ..... kau sudah sedari tadi disini?", tanya chanyeol yang tidak bergerak sedikitpun dari posisinya.
"Ya, cepat bangun. Kau tidak lihat apa yang aku bawa (menunjukkan botol minuman yang dibawanya). Cepat minum ini", perintah Dara
"Biarkan aku seperti ini sebentar.... ", pinta Chanyeol
"Aigooo .....", Dara tertawa melihat tingkah Chanyeol
"Ya- Dara-ya, sudah lama ya kita tidak kesini", kata Chanyeol
"Eung.... kau sepertinya jadi sangat menyukai tempat ini", kata Dara
"Bagaimana mungkin aku tidak menyukai tempat ini, tempat paling tenang disekolah", kata Chanyeol
"Keunde, ada apa kau memintaku kesini?", tanya Dara
"Ya- kenapa kau bertanya begitu ... aku hanya ingin menikmati suasana disini denganmu. Kita kan sudah berjanji untuk berbagi tempat ini. Akhir-akhir ini aku merasa seperti pemilik tempat ini, (memandang wajah Dara) karena kau tidak pernah lagi kesini. Apa kau tidak suka berada disini bersamaku?", tanya Chanyeol
"A-aniya .... hanya saja .... (Dara tidak melanjutkan perkataannya) .... ah arraseo, aku akan sering kesini lagi. Rasanya tidak menyenangkan kan berada disini tanpaku?", kata Dara mengalihkan perkataannya
"Eoh, tempat ini jadi sangat sepi" , ujar Chanyeol
"Bukankah kau suka tempat sepi?", tanya Dara
"Eung.... tapi aku tidak suka sendirian", jawab Chanyeol
"Ah mwoya~ kau suka tempat sepi tapi kau juga tidak suka sendirian? Kau ini sangat rumit", kata Dara
"Ah Dara-ya"
"Eoh?"
"Apa kau mau ke rumahku? Ada yang ingin kutunjukkan...", ajak Chanyeol
"Menunjukkan apa?", tanya Dara penasaran
"Akan kutunjukkan nanti dirumah. Kau mau kan?", tanya Chanyeol yang sedikit khawatir kalau Dara akan menolak
"Arraseo. Kapan?", Tanya Dara
Chanyeol merasa lega mendengar kesanggupan Dara untuk datang kerumahnya.
"Sekarang?", tanya Chanyeol
"Ah sekarang? Hmmmm aku sepertinya tidak bisa. Apa tidak apa-apa kalau besok saja?", pinta Dara
"Ah begitu ..... arraseo .... tapi kau harus benar-benar datang. Ini sangat penting", kata Chanyeol
"Ya~ kau membuatku penasaran. Katakan saja sekarang", pinta Dara
"Andwae ... (Chanyeol bangun dan duduk disebelah Dara dan melihat jam hitam yang melingkar ditangannya) kalau begitu ayo pulang", ajak Chanyeol
"Ya- kau tidak melihat ini (menunjukkan tas yang sudah menempel di punggungnya) kelasku selesai lebih awal karena ujian dadakan di jam terakhir", jelas Dara
"Eishhh, kalau begitu tunggu aku. Aku ke kelas sebentar mengambil tas", Chanyeol segera berlari dengan terburu-buru
"Ya! Palli!! Aku tunggu didepan gerbang", teriak Dara yang hanya bisa melihat punggung Chanyeol dan kemudian menghilang dari balik pintu. Namun Dara masih bisa mendengar Chanyeol mengiyakan perkataannya.
"Aigoo, pasti bolos kelas olahraga lagi", Dara hanya bisa menggelengkan kepala
Ketika Chanyeol keluar dari gedung sekolah, Dara sudah menunggu didepan gerbang... keduanya bersama menyusuri jalanan yang tidak terlalu ramai oleh pengendara, namun cukup banyak orang terlihat berjalan di sisi jalan.
"Chanyeol-ah, kalau begitu sampai jumpa besok", ucap Dara
"Eoh?", Chanyeol melihat jalan bercabang didepannya dan ia baru menyadari bahwa mereka harus berpisah jalan disana.
"Ah, arraseo, sampai jumpa besok. Eoh, Dara", Chanyeol berbalik lagi kearah Dara
"Wae?", tanya Dara
"Kau tahu jalan ... ah, aku masih belum hafal nama-nama jalan disini .... itu jalan berputar ke arah rumahmu. Kau tahu?", tanya Chanyeol
"Eunggggg, ah jalan itu, aku tahu. Itu satu-satunya jalan memutar. Wae?"
"Kau sebaiknya jangan melewati jalan itu. Aku dengar ada kelompok gang yang sekarang ini sering membuat masalah disana. Aku hanya takut kau tidak tahu tentang itu dan lewat disana, jalan itu kan tidak jauh dari tempatmu.
"Ah jinjja? Aku memang kadang pulang melewati jalan itu, tapi aku baru mendengar tentang gang itu darimu. Hmmmm arraseo... gomawo Chanyeol-ah! Kalau begitu .... Annyeong!", Dara melambaikan tangannya
Chanyeol membalas lambaian tangan Dara dan menunggu gadis itu hingga menghilang dari pandangannya....
***
Malam itu...
Sehun terlihat sedang duduk seorang diri diteras rumahnya. Melihat itu, Hayi mengambil dua kaleng soda dari dalam kulkas dan menghampiri kakaknya itu.
"Aigoo ..... malam ini rasanya dingin sekali ya", kata Hayi sambil duduk di sebelah Sehun. Ia meletakkan sekaleng soda di meja tepat di depan Sehun.
"Eung, sepertinya sebentar lagi juga akan turun hujan", kata Sehun melihat mendung di langit dan segera mengambil soda yang Hayi bawakan untuknya
"Oppa, bagaimana persiapan pertunanganmu dengan Dara unnie?", Hayi berusaha membuka pembicaraan mengenai Dara
"Hmmm hanya tinggal menunggu waktunya saja. Semua sudah ku selesaikan. Keundae wae? Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang itu?", tanya Sehun
"Ya~ apa aku tidak boleh tahu? Kau ini kan kakakku, Dara unnie juga orang terdekat untukku, aku tentu ingin tahu", jawab Hayi yang kemudian meminum soda di tangannya
"Ehhemmn (berusaha menarik perhatian Hayi) Ya- Hayi-ah, apa Dara sering bicara tentang aku", tanya Sehun
"Wae?"
"Eishh, aku hanya ingin tahu", kata Sehun
"Hhmmm Dara unnie tidak pernah menceritakan apa-apa tentang hubungan kalian", kata Hayi
"Eyyyyy, tidak mungkin, kalian kan sangat dekat, sedikit saja, apa ia tidak pernah bicara tentang aku?", tanya Sehun penasaran
"Ya~ sungguh, ia tidak pernah bicara apa-apa", kata Hayi
"Kalau begitu coba kau tanya tentang perasaannya sebentar lagi bertunangan denganku", pinta Sehun
"Tanyakan saja sendiri padanya. Kenapa harus aku", kata Hayi ketus
"Aku tidak akan memintamu melakukannya kalau aku bisa bertanya sendiri. Bukankah wanita akan lebih terbuka ketika bicara dengan sesama wanita? Benar begitu kan?", kata Sehun berspekulasi
"Huhhhh, arraseo akan kutanyakan. (Meminum soda) oh keunde oppa, apa kau sudah kenal dengan Chanyeol?", tanya Hayi
"Chanyeol? Siapa?", tanya sehun yang merasa tidak familiar dengan nama itu
"Dia kakak kelas di sekolahku, dia cukup dekat dengan Dara unnie", kata Hayi
"Apa dia menyukai Dara?", tanya Sehun
"Molla .... mana aku tahu", kata Hayi
"Bagaimana dengan Dara", tanya sehun
"Ya- Dara unnie sebentar lagi menjadi tunanganmu. Jangan meragukannya. Kau tahu sendiri, unnie tidak akan suka kalau tahu kau bersikap seperti ini", Hayi memperingatkan
"Aha, kau benar", Sehun mengigit bibir
"Jadi kau benar-benar belum mengenalnya?", tanya Hayi
"Chanyeol itu?"
"Eoh"
"Belum. Tapi aku harus cari tahu siapa dia kalau memang dia orang yang dekat dengan Dara", Sehun melipat tangannya didepan dada.
"aigoo", Hayi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kakaknya.
Hayi mengernyitkan dahinya...
*mwoya, Sehun oppa tidak mengenal Chanyeol?!?* Hayi bertanya-tanya dalam hatinya