"Minseok-ah!!!!", Chanyeol segera berlari menghampiri Minseok yang duduk lemas di sudut jalan. Ketika Chanyeol mendekat, barulah ia melihat dengan jelas lebam-lebam di wajah Minseok. Darah sedikit mengalir dari sudut bibirnya. Minseok berusaha membuka kedua matanya dan melihat Chanyeol sudah ada dihadapannya dengan wajah khawatir.
"Chan- yeol", kata Minseok terbata-bata
"Minseok-ah, apa yang terjadi padamu? Ishhhh, kau harus segera kerumah sakit!", Chanyeol segera memapah sahabatnya itu dan pergi ke rumah sakit terdekat.
***
Keesokan harinya, disekolah....
Jam istirahat tiba..... ketika siswa-siswi lainnya mulai berhamburan ke kantin, Dara tampak hanya duduk melamun seorang diri didalam kelas. Kedua tangannya ia gunakan untuk menopang pipinya. Pandangan matanya kosong, bibirnya ia kerutkan.....
Dara makin tenggelam dengan lamunannya sampai-sampai ia tidak menyadari Minzy sudah kembali dari kantin dan duduk disebelahnya. Minzy yang melihat sahabatnya terlihat tidak fokus dan hanya melamun sepanjang hari mulai khawatir.
"Dara!", panggil Minzy yang ternyata tidak mendapatkan respon
"Dara-ya!!", kali ini sambil menjepit hidung Dara dengan kedua jarinya demi mendapat perhatian Dara
"Ah! (Teriak Dara yang segera mengusap hidungnya) ya~ appo!",Dara meringis kesakitan
"Salahmu sendiri karena melamun sepanjang hari. Ya- ada apa denganmu? Tidak biasanya kau seperti ini", tanya Minzy sambil membuka bungkus sebuah roti dan memberikannya Dara.
"Gomawo (Dara mengambil satu gigitan dan menarik napas panjang) aigoo ....."
"Ya- wae geurae?", tanya Minzy penasaran
Dara teringat saat Chanyeol datang kerumahnya dan akhirnya melihat Dara bersama Sehun.
"Minzy-ah, beberapa hari yang lalu Chanyeol datang kerumahku", kata Dara
"Lalu?", tanya Minzy sambil memakan roti ditangannya
"Aku penasaran kenapa ia tiba-tiba datang." Kata Dara tanpa menjelaskan secara detil
"Kenapa kau tidak tanyakan saja padanya? (Melihat jam tangan) ya-kau masih punya cukup waktu untuk ke kelasnya sebelum bel masuk", kata minzy
"Aniya, aku sudah bertanya tapi ia hanya bilang kalau ia hanya sekedar ingin bertemu denganku waktu itu"
"Ya- kalau kau masih penasaran, tanyakan saja lagi padanya. Bukankah kalian ini dekat? Kenapa kau jadi bersikap canggung seperti itu", ungkap Minzy
"Huh.... molla..... kenapa aku jadi seperti ini... ah~", Dara membaringkan kepalanya diatas meja.
***
Chanyeol meletakkan tasnya di sofa ruang tamunya. Ia melihat sekitar ruangan namun apa yang dicari tidak ia temukan. Ia akhirnya masuk kedalam kamar dan ia mendapati Minseok masih berbaring di tempat tidur.
"Oh Chanyeol, kau sudah kembali", kata Minseok yang kemudian bangun dan duduk ditepi tempat tidur.
"Aku kira kau sedang tidur. Bagaimana keadaanmu?", tanya Chanyeol sambil menarik sebuah kursi dan duduk didepan Minseok.
"Sudah jauh lebih baik. Gomawo Chanyeol-ah .... kau sudah membawaku kerumah sakit dan mengizinkan aku menginap", kata Minseok
"Kau tidak perlu berkata seperti itu. Ini hal yang wajib aku lakukan untuk teman. Lagipula aku mengerti kalau kau tidak ingin pulang dan membuat orangtuamu khawatir melihat keadaanmu seperti ini.
"Aha ..... ya- aku bahkan tidak bisa membayangkan akan seperti apa reaksi mereka", Minseok tertawa
"Keunde Minseok-ah, apa yang terjadi padamu semalam? Kenapa kau bisa babak belur seperti ini?", tanya Chanyeol yang sebenarnya sudah sangat ingin menanyakan tentang itu sejak semalam.
"Aigoo.... ", Minseok mengusap lebam di pipinya
Chanyeol masih menunggu Minseok memberikan penjelasan
"Aisshhh arraseo ..... malam itu aku berencana untuk mengunjungi temanku yang baru saja kembali dari Seattle. Kau ingat sudut jalan tempat kau menemukanku?", tanya Minseok
Chanyeol mengangguk. Ia masih sangat mengingat dengan jelas tempat itu.
"Disana aku melihat seorang perempuan yang diganggu oleh segerombolan pria. Dari penampilannya aku rasa mereka adalah gang. Mereka membawa senjata pisau dan beberapa diantara mereka memegang botol minuman keras. Intinya aku tidak berpikir panjang lagi berusaha membantu perempuan itu. Huh.... tapi aku justru jadi babak belur seperti ini", jelas Minseok
"Aishhhhh, kau ini tampil sok pahlawan tapi pada akhirnya justru babak belur. Lalu bagaimana dengan perempuan yang kau tolong?", tanya Chanyeol
"Ia tidak apa-apa. Aku segera menyuruhnya lari. Tapi Chanyeol-ah, lebih baik kau jangan melewati jalan itu. Aku sebenarnya sudah mendengar tentang rumor kalau di jalan itu seringkali muncul gang yang membuat rusuh. Aku tidak menyangka kalau itu memang benar", jelas Minseok
"Eisshhhhh, kau ini benar-benar tidak takut mati. Tapi ini pertama kalinya aku mendengar tentang ini.
Jalanan itu memang sangat sepi, cukup gelap, dan memutar. Makanya aku juga selalu malas untuk pulang lewat sana.
Ah, Ya- sudah, jangan mengobrol terus. Ayo kita makan. ", ajak Chanyeol
"Kau membelikan aku makanan? Aigooo gomawo Chanyeol-ah", Minseok mengekor dibelakang Chanyeol
Keduanya makan bersama dan cukup banyak mengobrol..... tidak lama setelah itu, Minseok berpamitan pada Chanyeol.
"Ya- kau yakin tidak mau kuantar?", tanya Chanyeol yang merasa khawatir.
"Aku tidak apa-apa. Lagipula rumah temanku tidak jauh dari sini", jawab Minseok
"Aku rasa lebih baik kau tetap disini dulu saja sampai lukamu pulih. Lagipula aku hanya tinggal sendirian", bujuk Chanyeol
"Aniya, justru karena kau hanya tinggal seorang diri, makanya aku tidak bisa merepotkanmu lebih dari ini. Lagipula aku memang harus menemui temanku. Kalau tidak karena bertemu gang itu semalam, aku seharusnya sudah bertemu dengannya. Kalau begitu sampai jumpa lagi.... ah kau sudah beritahu pihak sekolah kan?", tanya Minseok
"Aku rasa alasan sakit sudah cukup", kata Chanyeol
"Yep... haha", Minseok melambaikan tangannya dan segera pergi keluar dari rumah Chanyeol.
Belum jauh dari rumah Chanyeol, Minseok tampak memegang ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Eoh" (jawaban terdengar dari sambungan telepon)
"Aku sudah mengeceknya. Buku itu masih ada pada Chanyeol. Lakukan seperti rencana", perintah Minseok yang suaranya terdengar menahan sakit. Setelah menutup panggilan teleponnya, Ia dengan langkah terburu-buru melanjutkan perjalanannya.
"Chanyeol-ah, mianhae.... I got you! huh", Minseok menyeringai puas.