Sehun segera mengantar Hayi pulang dan tanpa membuang waktu ia segera memacu kembali mobilnya menuju rumah Dara. Ia cukup terkejut begitu melihat ada seorang lelaki berada di depan rumah Dara. Chanyeol yang berdiri tepat di depan gerbang juga ikut terkejut melihat sebuah mobil hitam berhenti secara tiba-tiba. Ia lebih terkejut lagi begitu pria yang turun dari mobil itu adalah Sehun. Chanyeol benar-benar tidak dapat menyembunyikan kekagetannya dimana ia hampir melancarkan pukulan di wajah Sehun yang tentu terhenti begitu Sehun justru menyapanya.
"Hai, apa yang sedang kau lakukan disini? kau siapa? Mencari siapa?", ucap Sehun yang seolah-olah tidak mengenal Chanyeol.
Mendengar itu, Chanyeol justru dibuat speecless.
"Ya, apa yang kau katakan .... kenapa kau disini!", Chanyeol berusaha menahan perasaannya.
"Ah, apa kita pernah bertemu sebelumnya?", tanya Sehun
Belum sampai Chanyeol menjawabnya, Dara keluar dari rumah dengan penampilan yang sudah rapi.
"Eoh Sehun-ah!", sapa Dara sambil tersenyum pada Sehun
"Ah kau sudah siap?"
"Eung"
"Tapi Dara-ya, kau kenal dia?", tanya Sehun sambil menunjuk Chanyeol
"Nugu?", Dara menoleh kearah tunjukkan tangan Sehun.
"Chanyeol!?!", Dara kaget begitu menyadari Chanyeol juga ada disana. "Chanyeol-ah, kau sedang apa ada disini?", tanya Dara
"Ah Sehun-ah, kenalkan ini Chanyeol teman sekolahku. Chanyeol-ah ini Sehun, ia te....."
"Tunangan Dara", kata Sehun memotong kata-kata Dara
Chanyeol benar-benar tidak dapat berkata-kata dengan keadaan itu. Ia kemudian hanya pergi tanpa mengatakan apa-apa.
"Chanyeol-ah!", panggil Dara.
Namun, Sehun menghentikannya. "Dara-ya, kajja!", Sehun menarik tangan Dara dan membawa gadis itu ke mobil.
"Eoh", Dara tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti Sehun
***
"Ishhhhh!!!!!!!!", Chanyeol menghantamkan kepalan tangannya ke meja kamarnya. "Wae? WAE!!!!!", teriaknya
"Dara-ya, kenapa harus Sehun....aishhhhh!!!!!!"
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ....ishhhhh", Chanyeol tampak bingung
***
"Dara-ya! Kita sampai", Kata Sehun yang terlihat gembira.
"Sehun-ah, kita dimana?", tanya Dara yang tidak memiliki petunjuk apa-apa.
"Kajja!", Sehun membukakan pintu mobil untuk Dara dan menggenggam tangan gadis itu sambil menuntunnya ke tempat yang ingin ia tunjukkan pada Dara.
Sehun menuntunnya kedepan pintu besar sebuah rumah. Dara masih belum tahu apa yang sebenarnya ingin ditunjukkan oleh Sehun.
Begitu Dara membuka pintu, tampak ruangan besar dari rumah dua lantai yang terlihat tertata rapi dan indah serta kontras antara lantai 1 dan 2. Lantai 1 penuh dengan nuansa jingga seperti kesukaan Dara, sedangkan lantai 2 lebih gelap dengan kombinasi warna abu-abu dan hitam.
"Sehun-ah, kenapa kita ada disini? Ini rumah siapa?", tanya Dara yang mataya masih terus melihat sekeliling rumah tersebut.
"Our home(?)", Sehun tersenyum
"Mwo?", Dara masih terkesima dan tidak begitu memperhatikan jawaban Sehun.
"Eung, uri jibe", kata Sehun
"MWO!?!?!" Dara kaget dengan jawaban Sehun
"Wae? Kau tidak mau?", tanya Sehun "Ya, Sehun-ah, apa maksudmu? Rumah kita????", tanya Dara
"Dara-ya, waktu pertunangan kita tinggal sebentar lagi .... dan .... aku mau kita tinggal disini setelah bertunangan", pinta Sehun
"Tunggu, aku tahu kalau kita sebentar lagi akan bertunangan, tapi tinggal dirumah ini? Berdua????", Dara masih tidak mengerti dengan ucapan sehun.
"Eung, berdua", kata Sehun
"Ah ... keunde Sehun-ah. Kita baru bertunangan, bukan menikah .... aku rasa ini belum perlu. Jebal Sehun-ah", kata Dara
"Hmmmm.... andwae ... we live here together", kata Sehun
"Ya Sehun-ah"
"Haha, Dara-ya, kau takut?", tanya Sehun
"A-aniya .... bukan begitu Sehun-ah"
"Itulah makanya aku mengajak Hayi juga untuk tinggal disini", kata Sehun.
"Eoh? Kau bilang kita berdua(?)", tanya Dara
"Ah jadi kau lebih suka kita tinggal berdua?", ledek Sehun
"A-aniya .... akan lebih baik ada Hayi", kata Dara
"Haha, aigooo", Sehun tertawa melihat ekspresi Dara
"Tapi Sehun-ah, lebih baik kita tinggal disini setelah kita menikah saja. Ne?", Dara berusaha kembali membujuk Sehun
"Menikah? Hmmmm mungkin lebih baik kita langsung menikah saja", ucap Sehun yang terlihat mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh
"Ya! (Dara berteriak) itu terlalu cepat. Kita masih SMA. Ah .... ini salahku, kenapa aku berkata tentang pernikahan"
Sehun hanya tersenyum melihat respon Dara atas gurauannya itu.
"Dara-ya, kau hanya punya dua pilihan, setelah pertunangan, kita tinggal disini bersama Hayi atau hanya kita berdua", kata Sehun memberikan opsi
Dara hanya diam. Sesungguhnya saat itu ia memikirkan Chanyeol yang secara tiba-tiba muncul di depan rumahnya.
***
Begitu sampai rumah, Dara segera mengambil ponsel dalam tasnya dan menelepon Chanyeol.
"Ne?"
"Ah Chanyeol-ah..."
"Wae?", kata Chanyeol singkat
"Ah, tadi kau datang untuk menemuiku kan? Waeyo?", tanya Dara sedikit canggung
"Hmmmm, tidak ada apa-apa. Bukan hal yang terlalu penting. Besok saja kita bicarakan saat di sekolah."
"Ehmmm arraseo.... kalau begitu sampai bertemu besok"
"Eoh, sampai bertemu besok"