home_icon
SIGN IN
SIGN UP
https://nagaempire1.com/ https://empire88m.com/ https://botakempire19.com/ https://uncleempire19.xyz/ https://indobet11g.com/ https://mukapoker1.lol/ https://mukacasinob.com/ https://138.197.6.28 https://138.68.168.98 https://152.42.182.182/ https://planetaryconquest.com/ https://internationalpeaceday.com/ https://weidenfeldlaw.com/ https://notariamc.com/ https://inetskate.com/ https://newdatingway.com/ https://misau.gov.mz/wp-content/uploads/store/botak-empire/ https://misau.gov.mz/wp-content/uploads/shop/empire88/ https://misau.gov.mz/wp-content/uploads/uncle-empire/ https://misau.gov.mz/wp-content/uploads/indobet11/ https://misau.gov.mz/wp-content/uploads/naga-empire/ https://pakbol88.com/
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Between You And Me

Between You And Me

Share:
Author : aikishi
Published : 18 May 2015, Updated : 28 May 2015
Cast : Airin, Park Seung Jin, Lillian, and others. all Original cast.
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |10282 Views |1 Loves
Between You and Me
CHAPTER 7 : Missing Her

“moshi-moshi? Katsunagi-san? Ya saya mengerti. Baiklah, jam 2 siang nanti silahkan langsung saja datang ke studio saya. Anda sudah mempunyai alamatnya bukan? Nanti kita diskusikan lagi secara langsung. Baiklah. Arigatou gozaimasu!”, aku menutup telepon dan meletakannya diatas meja kerjaku.

“Klien lagi? Tidakkah menurutmu kau terlalu banyak menerima pekerjaan? Apalagi sekarang? Pernikahan? Kelulusan?”

Pre-wedding. Mereka juga meminta kita untuk mendokumentasikan pernikahannya bulan depan. Kosongkan jadwalmu untuk bulan Januari. Mengerti kan, Yura?”, tandasku kepada Yura, teman baikku.

“Seung Jin! Kau terus-terusan menerima pekerjaan sejak kau kembali dari Indonesia dua bulan yang lalu. Tidak biasanya kau bekerja secara berlebihan seperti ini. Kemana perginya motto hidupmu? Bekerja untuk bersenang-senang kau bilang? Ini sudah terlalu berlebihan! Lihat, wajahmu saja sudah pucat seperti itu!”

Aku hanya mengangkat bahu dan kembali kepada kesibukanku. Yura hanya menggelengkan kepala dan pergi keluar. Aku paham sekali alasan kenapa Yura sangat khawatir kepadaku seperti itu. Wajar saja. Sudah dua bulan aku kembali ke Jepang dari liburanku. Sudah dua bulan pula aku mencoba melupakan gadis itu. Tidak pernah berhasil. Bayang-bayang wajahnya selalu hadir di setiap mimpiku. Senyumnya, tawanya, bahkan airmatanya seolah terus menghantui pikiranku. Aku mencoba mencari nama Airin Watanabe di berbagai tempat, tapi hasilnya nihil. Kakek dan Nenek pun enggan memberitahuku dimana keberadaan Airin. Seolah-olah semua yang aku alami dua bulan yang lalu hanyalah sebuah mimpi. Aku memandang foto gadis itu yang selalu ada di dalam laptopku. Airin, dimana sebenarnya kau berada? Mengapa sedemikian sulit untuk menemuimu. Wajah gadis itu yang tersenyum di dalam layar laptopku membuaiku kepada ingatan saat aku masih bersamanya. Namun, lamunan itu terputus oleh dering ponselku.

Seung Jin! Neo jigeumen eodiya?! Wae chonhwa anbada?!”, suara itu langsung menggema di gendang telingaku.

Noona, jeo neun gwenchanayo. Kokjonghajimayo! Aku sedang berada di Jepang, melanjutkan pekerjaanku yang tertunda. Ada apa meneleponku?”, tanyaku.

“Bagaimana bisa aku tidak khawatir?! Adikku menghilang semenjak kembali dari liburannya! Bukankah seharusnya perasaanmu menjadi lebih baik setelah liburan! Mengapa kau malah terlihat lebih buruk?!”

Noona jangan mengomeliku. Aku sedang lelah dan tidak bisa mendengarkan omelanmu sekarang.”

Arraseo! Aku hanya ingin memastikan kembali. Malam natal nanti kau sudah mengosongkan jadwalmu untuk datang ke Korea, kan? Aku akan mengikuti fashion show yang diselenggarakan oleh designer sekaligus model yang sangat aku kagumi! Aku mau kamu datang menemaniku, dan tentunya menjadi fotografer pribadiku selama acara berlangsung, mengerti?!”

“Aku mengerti Noona. Aku bahkan mengosongkan jadwalku sampai pertengahan Januari, siapa tahu kamu minta ditemani untuk malam tahun baru bersama! Aku adik yang pengertian kan?”, jawabku sambil bergurau.

Ne, neo neun na eui saranghaneun dongsaeng. Yeppeun dongsaen, chakhan dongsaeng. Itdabwayo! Anyeong!”

Noona mengakhiri telepon itu begitu saja. Aku hanya bisa tertawa. Memang dia tidak pernah berubah. Aku kembali kepada kesibukanku. Memang hanya kesibukan ini yang bisa mengalihkan pikiranku dari gadis itu. Setidaknya, semakin banyak klien yang harus aku tangani berarti semakin banyak pula waktu dan pikiranku tersita, sehingga aku tidak harus memikirkan gadis itu. Mungkin saja gadis itu sudah melupakanku. Mungkin hanya aku yang masih terjebak dalam kenangan liburan tersebut. Mungkin saja gadis itu sudah memiliki orang yang dicintainya. Terlalu banyak kemungkinan yang menyeruak di kepalaku. Aku mencoba membuang semua kemungkinan tersebut dan kembali memfokuskan diriku kepada pekerjaanku, Benar apa yang dikatakan gadis itu. Biarlah takdir yang menentukan kemana kami akan bermuara.

 

 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

I kinda running out of idea >.<

Jadi update-an kali ini pendek banget..

It would be nice kalau ada yang mungkin bisa kasih ide dan masukan buat cerita ini :)

Makasih untuk semua reader ;)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK