Title : Miracle for Me
Cast : -Miracle aka Mira (OC)
-Byun Baekhyun (EXO)
-Jung Yonghwa (CNBlue)
Genre : Romance
Rating : PG-13
(This fanfic specially made for my friend Missy Miracle. hope you like it^^)
Hari masih begitu pagi dan langit pun masih tampak cukup gelap saat seorang gadis tengah berjalan keluar rumah dengan mengendap-endap. Cuaca yang dingin seolah tidak berpengaruh baginya. Gadis itu masih terus berjalan melewati pekarangan rumahnya yang luas sampai sebuah suara pria memanggilnya dari belakang.
“Nona Miracle.”
Panggilan orang itu seketika membuat gadis bernama Miracle itu seketika menghentikan langkahnya kemudian berbalik dengan wajah cemberut
“Jjamsil ahjussi..” Ucapnya tampak kecewa. Pria itu sendiri menatapnya datar.
“Waeyo ahjussi? biarkan aku jalan-jalan sekali ini saja yah!” Pintanya memelas namun pria itu menggeleng pelan
“Maafkan saya, Nona. Tapi Tuan dan Nyonya sudah berpesan agar tidak membiarkan anda pergi keluar rumah seorang diri. Lagipula hari masih sangat pagi dan cuaca diluar juga sangat dingin, anda bisa sakit jika keluar dalam keadaan seperti ini.” Tutur sang Pria.
Miracle sendiri hanya menggoyang-goyangkan pelan kepalanya, ia sudah berkali-kali mendengarkan kalimat-kalimat itu dan tentu saja membuatnya bosan dan kelelahan.
“Aku mengerti.” Ucap Miracle kemudian menghela nafas panjang.
“Tidak perlu menjelaskannya lagi.” Ia pun berjalan lesu kembali masuk kedalam rumah
Sesampainya di depan pintu gadis itu menghentikan langkahnya sesaat untuk memandang sekelilingnya yang tampak sepi.
“Diluar sana pasti banyak hal menyenangkan. Andai saja..”
Mendadak ia menghentikan lamunannya lalu akhirnya benar-benar masuk kedalam rumah.
♥:♥:♥
Sejak tadi Miracle hanya memandang keluar jendela dari dalam kamarnya. Pemandangan rumah yang terlihat begitu sepi sudah terbiasa baginya. Ayah dan Ibunya yang selalu sibuk mengurus perusahaan mereka diluar negeri membuat gadis itu harus menghabiskan waktunya sendirian di dalam rumah. Hanya beberapa pelayan dan pengurus rumah yang membantu meramaikan tempat ini. Sesekali gadis itu berharap kalau ia bisa keluar dari rumah dan berjalan-jalan mengelilingi kota Seoul.
Namun keadaan itu sepertinya hanya akan menjadi impian baginya. Orang tuanya begitu takut untuk membiarkannya keluar rumah. Satu-satunya yang bisa membuat semua itu terjadi hanyalah sebuah Keajaiban.
Gadis itu akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar dan berniat menuju halaman belakang rumah. Langkah gadis itu terhenti saat mendengar suara pengurus rumah yang tidak lain adalah Jjamsil dan seseorang lagi yang tidak dikenalnya. Ia pun memutuskan untuk mengintip dari balik dinding kearah ruang tamu. Tampak seorang pemuda yang hanya menggunakan kemeja biru polos dengan jeans hitam yang terlihat sedikit resmi.
“Siapa dia? Apa mungkin pelayan yang baru?” Gumamnya seraya terus memandang kearah pemuda itu. Namun saat itu juga tatapan namja itu tiba-tiba saja mengarah padanya membuat gadis itu terkejut dan langsung menarik tubuhnya bersandar di dinding.
Miracle menghela nafasnya pelan. “Eh?! Kenapa juga aku harus sembunyi seperti ini hanya karna terlihat olehnya?” Gumamnya heran namun akhirnya menggeleng pelan.
“Sudahlah. Sepertinya dia memang pelayan baru. Aku ingin ke belakang saja.” Ujarnya yang akhirnya sadar tujuan utamanya.
Setelah beberapa menit ia pun tiba di halaman belakang. Halaman yang luas dengan rumput yang hijau memang sengaja dibuat sesuai keinginan gadis itu. Miracle berjalan menuju sebuah ayunan yang tergantung pada pohon besar yang terdapat di tengah halaman. Tanpa menunggu lagi ia pun duduk diatasnya dan mulai berayun seraya merasakan hembusan angin pagi yang sejuk.
“Anda bisa kedinginan jika terlalu lama berada disini, Nona.” Ucapan seseorang dari belakangnya membuat Miracle seketika menghela nafas kesal lalu membalikkan tubuhnya perlahan.
“Ayolah, ahjussi! Aku kan sama sekali belum...”
Ucapannya seketika terhenti saat mendapati orang yang kini berdiri dihadapannya rupanya bukanlah Jjamsil melainkan orang lain yaitu pemuda yang sebelumnya dilihatnya bersama dengan pengurus rumah tersebut.
“Kau ini...”
“Ah benar! Saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya adalah Baekhyun, dan mulai saat ini saya adalah pengawal pribadi anda.” Tutur pemuda bernama Baekhyun itu seraya tersenyum kecil.
Miracle sendiri mengernyit terkejut sekaligus heran.
“Eh?! Pengawal pribadi? Bukannya pelayan?”
Ucapan gadis itu membuat Baekhyun sedikit terkejut.
“Nde? Ah~bukan begitu. Saya tidak datang kesini hanya untuk menjadi seorang pelayan, Nona.” Tuturnya
“Hmm..jadi begitu yah! Habisnya wajahmu mirip pelayan, sih..”
Lagi-lagi pemuda itu terkejut dibuatnya. Namun entah kenapa kali ini dalam dada Baekhyun sedikit terasa panas mendengarnya.
“Bercanda.” Ucap Miracle akhirnya membuat Baekhyun tertegun sesaat. “Mianhaeyo..”
Baekhyun sendiri kini tertawa kecil. “Tidak apa-apa, Nona.”
“Oh ya, sepertinya kau lebih muda dariku?” Tanya Miracle tiba-tiba membuat Baekhyun mengangguk pelan
“Em! Itu benar. Saya 2 tahun lebih muda dari anda.”
“Kalau begitu bisa tidak kau bersikap biasa padaku? Berhenti memanggilku Nona dan jadilah dirimu sendiri.”
Baekhyun tampak terkejut mendengarnya.
“Nde?! Ah~itu tidak mungkin...”
“Meskipun itu adalah sebuah perintah?!” Sela Miracle cepat
Pemuda itu menatap gadis dihadapannya cukup lama lalu akhirnya berjalan mendekati Miracle yang tampak terkejut.
“Saya hanya ingin memastikan. Apa anda yakin dengan perintah ini? Karna sekali anda melakukannya anda tidak akan bisa menariknya kembali.” Ucapan Baekhyun terdengar sedikit menakutkan bagi Miracle apalagi saat ini ia sedang menatap mata gadis itu dengan jarak yang lumayan dekat
“Aa..aku..tentu saja. Aku tidak akan menarik perkataanku. Ini adalah perintah.” Jawabnya gugup sambil mengalihkan pandangannya
Saat itulah Baekhyun tersenyum kecil lalu akhirnya menjauhkan tubuhnya.
“Baiklah! Sesuai perintahmu, aku akan melakukannya..Mirae~Noona!”
Miracle menghembuskan nafasnya lega, sampai akhirnya menyadari sesuatu.
“Eh? Mi..Mirae? Noona?!”
“Waeyo? Bukankah kau sendiri yang menyuruhku bersikap biasa? Jadi kupanggil saja Mirae Noona.” Tanya Baekhyun. Pemuda itu tampak benar-benar santai saat ini.
Miracle menatap namja dihadapannya itu cukup lama. Dia benar-benar tidak menyangka kalau sikap Baekhyun yang asli ternyata seperti ini. Meskipun begitu ia cukup senang dibandingkan harus lagi-lagi bersama dengan orang-orang seperti Jjamsil di sekitarnya.
“Oh iya!” Katanya tiba-tiba membuat Baekhyun menatap kearahnya.
“Pengawal pribadi itu maksudnya apa?”
Baekhyun sesaat tertegun mendengar pertanyaan gadis itu lalu akhirnya tersenyum licik.
“Pengawal pribadi itu artinya seseorang yang harus selalu bersamamu dimanapun kau berada.” Mendadak pemuda itu berjalan mendekati Miracle yang juga berjalan mundur perlahan.
“Disaat kau belajar, makan, bahkan mungkin saat kau tidur.” Ucapnya mengakhiri saat berhasil mengunci tubuh gadis itu bersandar pada pohon.
“Oh? Jadi begitu yah..”
Melihat respon Miracle membuat Baekhyun lagi-lagi tertegun. Detik berikutnya pemuda itu tertawa pelan lalu menarik tubuhnya menjauh.
Pemuda itu menghela nafasnya panjang.
“Sekarang aku tau alasan kau memerlukan seorang pengawal pribadi.”
Miracle menatapnya heran. “Hm? Memangnya kenapa?”
Baekhyun sendiri tidak menjawab. Ia masih tersenyum memandangi Nona dihadapannya itu.
Sepertinya ini akan menjadi tugas yang cukup sulit.
♥:♥:♥
Hari sudah masuk waktu siang dan seperti biasa Miracle harus mengikuti jadwalnya untuk belajar dengan guru privat yang sudah dipesan khusus oleh Jjamsil ahjussi. Guru privatnya adalah seorang pria yang umurnya mungkin sekitar 30 tahun-an.
Sekitar 3-4 jam gadis itu menghabiskan waktunya untuk belajar dalam sehari sampai akhirnya pelajaran tersebut berakhir.
“Hmm~akhirnya selesai juga. Neomu gamsahaeyo, songsaenim..sudah bekerja keras hari ini.” Ucapnya kemudian membungkuk pada sang Guru yang akhirnya tersenyum seraya berjalan keluar pintu
Pandangan Miracle terarah pada pagar rumahnya yang besar. Andai saja ia bisa melewati benda itu, walau hanya sekali.
“Kau ingin berjalan-jalan diluar?”
Pertanyaan seseorang dari belakangnya membuat lamunan gadis itu buyar seketika dan akhirnya mendapati Baekhyun yang tengah berdiri dihadapannya.
“Eh?! Aniya..aku hanya...” Gadis itu menghentikan ucapannya.
Tiba-tiba saja Baekhyun meraih pergelangannya dan membawanya berjalan menuju pagar.
“Tu..tunggu dulu!” Miracle tiba-tiba saja melepaskan genggamannya.
“Apa kau sudah gila?! Bagaimana kalau kita ketahuan?!”
“Aku tidak tahan melihatmu seperti mayat hidup jika berada di dalam rumah terus-menerus.” Kalimat Baekhyun membuat Miracle tertegun di tempatnya.
Saat itulah Baekhyun kembali mengulurkan tangannya kearah gadis itu.
“Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah padaku.”
Miracle menatap tangan itu cukup lama lalu akhirnya perlahan meraihnya dan membuat pemuda itu tersenyum.
Entah apa yang membuatku mengikuti perkataan pemuda ini, tapi yang kutau saat ini...
Aku percaya padanya.
♥:♥:♥
Mereka akhirnya tiba di sebuah taman yang tidak jauh dari rumah. Miracle sendiri kini turun dari mobil dan memandang sekelilingnya cukup lama. Taman yang dipenuhi oleh bunga-bunga dan tanaman indah lainnya. Serta beberapa anak-anak kecil yang tertawa saat bermain dan berlarian kesana kemari. Pemandangan yang rasanya entah sudah berapa lama tidak dilihatnya.
“Mereka semua terlihat begitu bahagia.” Ucapnya kagum saat masih memperhatikan sekelilingnya
“Itu karna mereka semua bersama dengan orang tua mereka.” Celetuk Baekhyun yang akhirnya menyadari perkataannya barusan pasti mengingatkan Miracle dengan kedua orangtuanya.
“Aa..maaf! Aku tidak bermaksud..”
“Tidak apa-apa.” Sela Miracle cepat membuat Baekhyun menatap kearahnya.
“Bersama dengan orang tua pasti lebih menyenangkan.”
Kata gadis itu seraya tersenyum, namun Baekhyun sendiri hanya memandangnya datar.
“Oh iya!” Seru Miracle tiba-tiba.
“Ada apa?” Tanya Baekhyun heran
“Aku ingin mengunjungi suatu tempat. Kau mau kan membawaku kesana? Sejak dulu aku sangat ingin ke tempat itu.”
“Kemana? Taman hiburan?”
Miracle menggeleng.
“Aniyo! Sekarang sebaiknya kita masuk dulu ke dalam mobil. Aku akan memberitahumu nanti.” Katanya kemudian berjalan masuk lebih dulu kedalam mobil
Baekhyun sendiri masih menatap gadis itu bingung namun akhirnya mengikuti perintah Miracle masuk kedalam mobil.
♥:♥:♥
Baekhyun kini hanya dapat melongo di tempatnya. Ini pertama kalinya ia menemukan gadis yang lebih memilih tempat lain dibandingkan taman hiburan. Dan tempat itu tidak lain adalah Kebun binatang.
“Uwaah!! Hebat! Banyak sekali binatang didalam sini!” Seru Miracle senang saat mereka baru saja memasuki kawasan tersebut.
“Tentu saja banyak. Namanya juga Kebun binatang, bukan kebun jeruk.” Celetuk Baekhyun lagi-lagi. Miracle sendiri hanya dapat mengerucutkan bibirnya kesal.
“Sudahlah~aku lebih baik berkeliling daripada meladenimu.” Ucap gadis itu kemudian berjalan mendekat kearah kandang Jerapah.
“Wah! Benar-benar tinggi!” Ucapnya kagum seraya memandang dari bawah hingga kepala jerapah dihadapannya.
“Lebih tinggi darimu kan?” Celetuk Baekhyun untuk kesekian kalinya.
“Aissh! Kau ini..” Desis Miracle kesal.
“Kenapa kau selalu saja ikut-ikutan bicara hah?”
“Waeyo? Aku hanya bicara apa adanya, kan?” Baekhyun menunjukkan wajah liciknya. Pemuda itu sepertinya senang meledek gadis dihadapannya tersebut.
Meskipun begitu pada kenyataannya Miracle memang memiliki tubuh yang imut dan lebih kecil darinya.
“Sudah hentikan! Dia itu tinggi hanya karna kaki dan lehernya panjang. Kalau saja aku juga punya...” Mendadak gadis itu menghentikan kalimatnya.
Baekhyun yang menyadari sesuatu seketika menunjukkan wajah liciknya.
“Waeyo? Kenapa berhenti?!” Tanyanya pada Miracle namun gadis itu hanya mampu memanyunkan bibirnya.
Sial! Aku masuk dalam perangkapnya.
“Apa mungkin kau barusan ingin mengatakan bahwa kau ingin memiliki kaki dan leher yang panjang seperti seekor jerapah..?”
“Dwaesso!! Isssh! Aku ingin melihat hewan lainnya.” Desis Miracle lagi kemudian berjalan meninggalkan Baekhyun yang terkekeh puas di belakangnya.
Cukup lama mereka berkeliling sampai akhirnya sesuatu menarik perhatian Miracle dan akhirnya berjalan mendekati seorang pria yang memegang seekor ular piton besar berwarna kuning.
“Omo~daebak! Indah sekali!” Ucapnya lagi-lagi terkagum
Disisi lain Baekhyun sendiri justru melongo di tempatnya.
“Mwo..mworago? Indah?! Ular sebesar itu kau bilang indah?!”
Miracle sendiri tidak menghiraukannya dan malah mengalungkan ular besar tersebut ke lehernya
“No..noona! Jangan bercanda! Itu bukan mainan, tau! Itu berbahaya!” Seru Baekhyun khawatir sekaligus panik
“Kau ini kenapa?! Dia ini kan jinak, jadi tenang saja. Lagipula dia lucu..lihatlah!” Sahut Miracle yang berniat memberikan ular tersebut pada Baekhyun namun seketika pemuda itu berlari menjauh darinya.
“Eheyy! Yaa!! Jangan coba-coba mendekatkannya padaku! Itu..mena..maksudku itu berbahaya!” Ucapnya tergagap
Melihat itu seakan membuat Miracle menyadari sesuatu hingga akhirnya terkikik
“Rupanya pengawal sepertimu juga bisa takut pada hewan seperti ini, yah..”
“Siapa bilang aku takut?! Aku hanya..tidak suka berada di dekat hewan. Dia itu berbeda dengan manusia, jadi aku tidak tau harus mengatasinya dengan cara apa.” Ujar Baekhyun berusaha mengelak
Meskipun begitu Miracle tau kalau pemuda itu sedang berbohong dan menyembunyikan ketakutannya. Itulah sebabnya ia masih tertawa saat ini.
Kini kami seimbang.
♥:♥:♥
Hari sudah malam saat mereka akhirnya tiba di rumah. Miracle berjalan pelan dan baru saja berniat menaiki tangga sampai sebuah panggilan menghentikan langkahnya.
“Nona Miracle.” Seru orang itu yang tidak lain adalah Jjamsil. Pria itu kini berdiri tidak jauh dari tempat Miracle dan Baekhyun berada.
Miracle tampak terkejut sekaligus takut. “Ahjussi, aku....”
“Baekhyun~si, apa kau yang membawanya keluar rumah sejak pagi?” Tanya Jjamsil pada Baekhyun yang terdiam beberapa saat lalu akhirnya mengangguk.
“Itu artinya kau tau dimana letak kesalahanmu? Dan kau pasti sudah tau apa konsekuensi dari hal itu, kan?” Tanya Jjamsil lagi
“Ahjussi, tunggu sebentar!” Tiba-tiba saja Miracle berlari dan berhenti dihadapan Jjamsil yang baru saja mendekat kearah pemuda itu
“Semua ini..adalah kesalahanku.” Ucapnya membuat Jjamsil maupun Baekhyun menatapnya terkejut.
“Keinginanku untuk melihat dunia luar membuatku mengikuti Baekhyun dengan sendirinya. Aku..hanya ingin melihatnya walau hanya sekali saja. Karna itu kumohon padamu, tolong jangan pecat dia. Aku yang seharusnya bertanggung jawab atas semua ini.”
Cukup lama ketiganya terdiam, sampai tiba-tiba saja Baekhyun tertawa kecil hingga membuat Miracle berbalik lalu memandangnya heran.
“Ya~yaa..dalam situasi seperti ini kenapa kau malah tertawa?” Tanya gadis itu bingung namun Baekhyun tidak menanggapinya.
“Saya mengerti, Nona.” Kata Jjamsil tiba-tiba.
“Saya tidak mungkin memecat Baekhyun. Karna dia sama sekali tidak melakukan kesalahan.”
Miracle menatap pria itu tidak mengerti.
“Baekhyun adalah seorang pengawal pribadi yang ditugaskan untuk selalu bersama anda dimanapun anda berada. Itu artinya, mulai saat ini anda boleh pergi kemanapun tapi dengan syarat harus membawanya bersama dengan anda.” Tutur Jjamsil
Miracle sedikit tidak percaya dengan apa yang baru saja di didengarnya.
“Mw..mwo?! Jadi maksudmu aku...?”
“Itu benar, Nona muda. Tuan dan Nyonya sendiri yang secara langsung menugaskan Baekhyun untuk menjadi Pengawal pribadi anda.
“Aku senang sekali mendengarnya.” Seru Miracle bersemangat sampai akhirnya teringat sesuatu.
“Eh?! Tapi tadi bukankah kau bilang kalau dia melakukan kesalahan..?”
Jjamsil tersenyum kecil. “Memang benar dia sudah melakukan sebuah kesalahan. Itu karna ia sama sekali tidak memberitahukan keberadaan anda sejak keluar dari rumah seharian ini. Tapi sebenarnya hal tersebut dapat dimaklumi, karna Baekhyun baru saja bekerja hari ini dan sama sekali belum tau peraturan yang ada.”
Miracle menghela nafas lega. “Ah~jadi begitu yah..”
“Melihat anda yang pulang dengan keadaan baik-baik saja sekaligus dengan wajah yang lebih ceria membuat saya merasa bahwa dia memang pengawal yang tepat untuk anda. Terlebih lagi anda sudah mau membantunya, menunjukkan kalau kalian sudah saling mengenal dengan baik.” Ujar Jjamsil lagi.
Baik Miracle maupun Baekhyun tidak mengatakan apa-apa. Keduanya sepertinya juga baru menyadari hal itu. Padahal ini memang baru hari pertama, tapi mereka sudah mampu beradaptasi satu sama lain.
“Baekhyun~si.” Tegur Jjamsil tiba-tiba, membuat lamunan Baekhyun seketika terhenti dan beralih memandangnya
“Nde?”
“Karna hari sudah larut, itu artinya tugasmu sudah selesai untuk hari ini dan kau boleh pulang sekarang.”
“Ah~benar..kalau begitu, saya permisi dulu!” Ucapnya kemudian menunduk pelan.
“Selamat malam, Pengurus Jung dan selamat malam...Nona Miracle.”
Miracle tampak sedikit terkejut mendengarkan ucapan pemuda itu barusan. Rupanya ia hanya menunjukkan dirinya yang sebenarnya pada gadis itu.
“Nona! Sejak tadi anda pasti belum makan, karna itu kami sudah menyiapkan makan malam untuk anda. Silahkan!” Pinta Jjamsil seraya mempersilahkan Miracle yang akhirnya menuruti perkataannya berjalan menuju ruang makan walau sebelumnya sempat memandangi punggung Baekhyun yang menghilang dari balik pintu rumah.
Terima kasih.
♥:♥:♥
Tanpa terasa hari telah berganti menjadi siang dan seperti biasa, Miracle beserta sang guru privatnya sudah berada di ruangan yang memang dikhususkan untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar selama 3 jam tersebut.
“Ahjussi..apa Baekhyun sudah datang?” Tanya Miracle pada Jjamsil yang sejak tadi berdiri tidak jauh dari tempatnya
Jjamsil menggeleng pelan. “Sepertinya belum, Nona. Sebenarnya kemarin Baekhyun sudah meminta izin pada saya bahwa dia akan terlambat datang pada hari ini karna harus mengurus sesuatu yang penting. Tapi jika anda mau, saya bisa menghubunginya untuk datang kesini sekarang juga.” Katanya kemudian berniat menghubungi nomor Baekhyun melalui hp
“Anii~gwencanayo, Jjamsil ahjussi!” Seru Miracle cepat membuat Jjamsil mengurungkan niatnya
“Aku yakin dia benar-benar mengurus hal penting saat ini. Jadi tidak usah menganggunya.” Tuturnya membuat Jjamsil mengangguk mengerti
“Oh iya, songsaenim..” Katanya lalu berbalik pada pria dihadapannya
“Maaf, tadi sampai dimana pelajarannya?”
“Eh~maaf sebelumnya, Nona.” Ucap pria itu tiba-tiba.
“Hm? Ada apa, songsaenim?” Tanya Miracle
Pria itu tampak terdiam selama beberapa saat. “Eh~apa boleh saya meminta minuman? Tenggorokan saya mendadak terasa sedikit kering.”
Miracle terdiam sesaat lalu akhirnya menunduk cepat.
“Omo~songsaenim, aku benar-benar minta maaf! Aku lupa menyuruh Bibi Han membawakanmu minum.”
“Ah~tidak apa-apa, Nona..” Sahut Pria itu tersenyum
“Kalau begitu, ahjussi..” Miracle berbalik pada Jjamsil.
“Bisakah kau menyuruh Bibi Han untuk membuatkan minuman untuk Songsaenim?”
Jjamsil mengangguk pelan. “Saya mengerti, Nona. Sekarang juga saya akan turun dan memberitahukannya pada Han untuk membawakannya ke ruangan ini.” Sahutnya kemudian berjalan keluar ruangan
“Terima kasih banyak, Nona.” Ucap pria dihadapannya membuat Miracle tersenyum seraya menggeleng pelan
“Animnida, songsaenim. Justru aku yang harusnya meminta maaf padamu.” Balasnya cepat.
“Oh iya! Sepertinya saya permisi ke toilet dulu..sekali lagi maaf ya songsaenim!”
Pria itu terdiam selama beberapa saat lalu akhirnya tersenyum datar. “Silahkan.”
Miracle yang mendapat persetujuan pun segera berjalan menuju kamar mandi yang rupanya juga tersedia dalam ruangan yang cukup luas tersebut.
Setelah beberapa saat berada didalam, Miracle rupanya tidak langsung keluar dari kamar mandi. Gadis itu berusaha mengeringkan dress putihnya yang tampak basah karna shower yang tanpa sengaja diputarnya tadi hingga mengeluarkan air dan seketika membasahi tubuhnya.
“Aiish~kenapa juga aku sampai ceroboh seperti ini!” Gerutunya di depan sebuah cermin besar seraya berusaha mengeringkan pakaiannya tersebut
Klekk!
Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Miracle sedikit terkejut dan berbalik hingga akhirnya mendapati seseorang yang kini berjalan masuk kedalam.
Orang yang tidak lain adalah guru privatnya sendiri.
“So..songsaenim? Apa yang...anda lakukan disini?”
#TBC