Yuhuu.. Chap 5.. ^_^
Nguing…nguing..tet..tet
Hari itu berlalu cepat sekali. Hoam, aku sudah bertemu dengan paginya dunia..tapi kenapa ramai sekali? Aku sempat mendengar suara sirine mobil polisi.
Tuk..tuk..tuk
Sepertinya ada yang melempar batu ke jendelaku. Nugu?
“Eun Kyo-ah!!!”
Bukankah itu suara Myungsoo oppa?
“Ne”
Segera ku buka jendela kamarku, Omo!! Kenapa ramai sekali disini? Banyak sekali mobil polisi, sebenarnya ada apa ini?
“Oppa, kenapa ada mobil polisi disini? Waeyo?”
“Apa kau baik – baik saja, heuh?”
“Ne, gwenchana. Waeyo oppa?”
“Apa kau belum tau?”
Aku menggeleng, sebenarnya ada apa disini.
“Ayo kita masuk ke rumahmu”
“Shireo!”
“Yak!! Eun Kyo-ah, kau itu belum tau apa yang terjadi dirumahmu, kajja”
“Shireo, oppa. Aku tetap tidak mau!”
“Kau harus melihat wajah mereka untuk yang terakhir kalinya, Eun Kyo-ah. Eonni dan eomma sudah meninggal”
“Mw..mwo?”
Apa dia tidak bercanda? Eonni dan eommaku meninggal? Ah.. tidak mungkin. Bagaimana bisa? Kenapa tubuhku terasa lemas? Haish, jinja. Kenapa aku harus merasakan ini lagi?
“Kajja”
Kakiku terasa berat melangkah masuk ke rumah ini. Sudah 3 tahun, dan tidak ada yang berbeda. Salah satu pintu di sudut ruang tamu terbuka, beberapa polisi juga terlihat keluar masuk ruangan itu. Tuhan..aku tidak sanggup.
“Oppa..”
“Kuatlah, Eun Kyo-ah. Aku ada di sampingmu”
Jarak antara tubuhku dan ruangan itu semakin dekat…dan semakin dekat dan akhirnya aku bisa melihat apa yang terjadi di ruangan itu, seketika tubuhku terjatuh lemas beserta air mataku yang sudah lama tidak keluar kembali.
“Eomma, eonni..tidak mungkin. Hiks..hiks…hiks”
“Tenanglah Eun Kyo-ah”
“Oppa, hiks…bagaimana ini bisa terjadi? Hiks..hiks, kenapa mereka bisa seperti ini?”
“Dari dugaan sementara pihak kepolisian, sepertinya eonnimu membunuh ibumu dengan bantal, lalu dia bunuh diri dengan menggantung tubuhnya. Oh ya, Eun Kyo-ah, kemarin malam kakakmu mengirimiku pesan, untuk memberikan handphone ini padamu, tapi aku baru membacanya tadi pagi. Mian. Dan ketika aku sampai handphone ini ada di samping lorongmu, dan keadaan eomma dan eonnimu juga sudah seperti ini”
“Handphone ini?”
“Wae? Apa kau pernah melihatnya?”
“Ini handphone yang eonni berikan padaku, tetapi..aku selalu menolaknya..hiks hiks hiks hiks.”
Aku menghidupkan handphone itu. Aku sempat tersenyum melihat wallpaper hp itu adalah fotoku bersama eonni 5 tahun lalu.
Kring..
Sebuah pesan datang..
“Mian, Eun Kyo-ah. Aku sudah tidak bisa bertahan lagi. Ini jalan terakhirku. Mian..jeongmal mianhe, maaf aku membuat hidupmu semakin hancur. Jeongmal bogoshipeo Eun Kyo-ah, jeongmal saranghae.. Eonni”
“Hiks..hiks..eonni mianheyo”
Pelukkan Myungsoo oppa semakin erat, tetapi kali ini dia tidak bisa mengobatiku, hati ku sangat sakit, aku merasa bersalah. Mianheyo eonni, eomma..
“Uljima, kau harus kuat Eun Kyo-ah”
^_^
Tiba saatnya, hari ini pemakaman mereka berlangsung. Semua acara berjalan lancar. Akan tetapi air mata ini terus saja mengalir. Aku tidak tau harus berbuat apa lagi, apa yang harus kulakukan untuk menebus semua kesalahanku?
“Eun Kyo-ah, kajja kita pulang”
“Bunuh aku oppa, bunuh aku sekarang juga!”
“Mwo?”
“BUNUH AKU!!!hiks”
TBC..