*Kiko PoV
Badai sedang menerpa kehidupanku. Aku terpaksa membatalkan semua agenda hari ini demi mencari tau sumber badai itu berasal. Aku memutuskan awal dari perjalananku mencari sumber badai dengan mendatangi kantor perwakilan YGEX di Roppongi. Diriku ini sudah terlihat seperti buronan karena mengenakan coat panjang hitam, sunglasses hitam dan beanie merah yang menutupi rambutku. Pokoknya, aku tak ingin bertemu dengan para wartawan sebelum aku menyelesaikan perkara ini.
Sesampainya di kantor YGEX, langkahku tergesa-gesa menemui resepsionis di lobi kantor.
“Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?” tanya ramah resepsionis itu.
“Siang, aku ingin bertemu dengan G-Dragon. Pertemukanku dengan dia sekarang!” pintaku yang mungkin terkesan sebuah paksaan. Wanita di hadapanku mengerutkan dahi. Kurasa permintaanku terdengar aneh di telinganya.
“Maaf, anda siapa ya? Ada perlu apa bertemu dengan G-Dragon?”
Aku lalu melepas sunglasses yang bertengger di mataku, “Begini, saya Mizuhara Kiko. Saya saat ini diberitakan memiliki hubungan dengan artis anda, G-Dragon, padahal saya merasa saya tidak mengenalnya. Saya ingin bertemu dengan G-Dragon untuk meminta penjelasan darinya. Bisakah anda membantu saya?” ucapku spontan tanpa berpikir lagi bahwa berita tersebut adalah aib bagiku. Wanita itu lalu menahan senyum saat mendengar penjelasanku.
“Baik, saya akan menghubungi atasan saya dan menceritakan prihal tersebut. Anda bisa menunggu di ruang tunggu sebelah sana. Terima Kasih.”
Aku lalu bergerak menuju ruang tunggu yang ditunjuk oleh resepsionis tadi. Ah, apa yang aku lakukan saat ini? Seharusnya tadi aku sudah berhasil menyelesaikan pemotretan untuk cover majalah Vogue jika aku tak terjebak dalam pusaran badai hari ini. Aku saja tak memiliki muka untuk datang ke studio di saat-saat seperti ini. Kembali nada denting dari handphoneku berbunyi. Hah, aku bahkan tak ingin melihat handphoneku karena pasti itu hanyalah pesan-pesan singkat ucapan dari teman-temanku.
“Kiko-san. Atasan saya meminta anda menemuinya di ruangan. Saya akan mengantarkan anda ke ruangan beliau. “ Panggilan resepsionis itu cukup menghiburku. Setidaknya, aku sedikit mendapatkan pencerahan. Aku mengikuti langkah resepsionis itu dan tiba-tiba si resepsionis berbisik ke telingaku.
“Aku mendapat kabar bahwa G-Dragon sedang terbang dari Seoul menuju Tokyo. Mungkin, anda akan bertemu dengannya nanti.”
###
When I see you, I freeze like having a frostbite, my superstar
You’re like a butterfly, giving off a butterfly effect in a field of flowers
Your small smile brings up a storm in my heart
Run away, fly away, get to know me a bit more at this chance
Hari ini adalah hari kedua setelah pemberitaanku dengan G-Dragon memiliki hubungan tersebar. Sedari kemarin, aku tak memiliki keberanian untuk melihat internet ataupun televisi. Entahlah, kurasa aku takut melihat wajahku disandingkan dengan G-Dragon terpampang dimana-mana. Direktur YGEX menjanjikan pertemuanku dengan G-Dragon malam ini di kantor YGEX. Sejak pagi aku menatap diriku di depan cermin dan bingung akan seperti apa di depan G-Dragon. Rasa gugup merayap di hatiku padahal aku bingung darimana kegugupan itu berasal.
Kupandangi kembali wajahku di depan cermin. Apakah aku terlihat menarik sehingga aku digosipkan dengan penyanyi seterkenalnya? Aku merasa mual dengan pemikiranku itu. Kenapa aku bisa sepercaya diri seperti itu sih? Aku dan dia berbeda. Dia itu penyanyi global yang popularitasnya bahkan dikenal di seluruh dunia sedangkan aku hanyalah model yang baru meniti karir di Jepang. Kurasa gosip itu hanyalah pemberitaan konyol dan namaku bisa terkait karena aku bukan siapa-siapa.
Kuhela nafasku dan aku harus bersiap sekarang. Waktu terasa cepat jika kau tak menyadarinya. Aku lalu membuka lemari dan memilah pakaian mana yang akan aku kenakan. Setidaknya aku harus berpenampilan oke dan aku bisa membanggakan pada Aoko kalau aku bertemu dengan idolanya.
###