PLEASE KINDLY LEAVE A LIKE OR A COMMENT, READERS~ THANK YOU^.^
Pagi ini Presdir Han merasa senang melihat grafik penjualan album baru Suji yang meningkat drastic semenjak artikel mengenai Lee Jongsuk yang memberikan hadiah album Suji kepada semua staf dramanya di muat di web STARDOM. Suji pun mulai mendapatkan banyak tawaran untuk interview dan variety show di berbagai acara televisi. Ia mendapat banyak telepon yang menanyakan kesediaan Suji untuk tampil diacaranya.
Suji hanya terdiam menunggu bosnya mengambil keputusan untuk menerima tawaran job berikutnya. Pikirannya mulai tenang sejak mengonsumsi obat penenang dari dokternya semalam meskipun ia masih belum bisa tidur dengan nyaman. Manager Jun mendampingi Suji dengan wajah bersemangat karena artis yang dimanajeri sekarang sedang mendapat banyak perhatian public.
“hari ini kau akan promosi lagu barumu di dua event kampus, lalu sore nanti, kau gantikan Kim Yojung sebagai presenter acara One Music di ABtv karena hari ini dia sedang shoot film di Taiwan… aku sudah mengatur jadwal pergantianmu dengan Yojung kemarin pada produser acara music itu. Aku meyakinkannya bahwa kau bisa tampil sebaik rekan satu agensimu itu….” Ujar Presdir Han sambil menunjukkan kontrak kerja sebagai presenter One Music kepada Suji.
“Yojung kan aktris muda berbakat yang dimiliki agensi ini, apa tidak apa-apa aku yang sudah setua ini datang menggantikannya… lagipula, itu acara One Music yang digemari remaja, mereka mungkin tidak mengenalku…” Tanya Suji dengan raut wajah khawatir.
“tenanglah Suji… kau tidak terlalu tua untuk menjadi presenter acara music… percaya dirilah!”, pinta Presdir Han sambil tersenyum untuk membangkitkan semangat Suji.
Sang idol pun hanya memasang senyum canggung mendengar ucapan bosnya.
******
“apa yang kau khawatirkan Sujiyaa?” Tanya Jiah saat dia mendandani Suji di ruang make-up untuk presenter One Music.
“unnie ingat Kim Junmyeon?” Tanya Suji sambil membaca rundown acara music.
Jiah mengangguk dan berkata, “tentu saja aku mengingatnya, dia kan leader boyband terkenal itu…”
“Junmyeon oppa adalah mc partner Kim Yojung di acara ini… itu berarti, aku akan menjadi partnernya untuk hari ini…” ujar Suji sambil menatap Jiah.
“hahh? Bukankah dia dulu… kau pernah berken….” Jiah segera menutup mulutnya sebelum keceplosan mengatakan sesuatu yang sangat rahasia antara Suji dan Junmyeon.
“unnie…! Tembok di ruangan ini memiliki telinga… berhati-hatilah!” ujar Suji dengan nada pelan.
******
Jongsuk berada didalam mobil yang diparkir dihalaman rumah sakit Seoul. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore saat ini dan ia baru saja datang dari Busan untuk mengunjungi ayahnya yang sedang sakit disini. Manager Kim menoleh kearah Jongsuk yang duduk dikursi belakang supir.
“kau tidak mau masuk?... kita sudah sampai…” ujar Manager Kim.
“apa yang harus kukatakan saat bertemu dengannya?” Jongsuk menatap jendela mobilnya dengan tatapan penuh kecemasan. Terakhir kali ia mengunjungi ayahnya adalah saat natal tahun lalu.
“…peluklah beliau… tanyakan kabarnya, lalu bercanda untuk mengurangi rasa tegang… bukankah begitu?” saran Manager Kim.
Jongsuk menatap managernya dengan wajah sedih, “aku merasa canggung menemui ayahku sendiri sekarang… aku bahkan tak ingat bagaimana wajah ayahku sekarang… pasti ayah kecewa padaku…”.
Manager Kim tersenyum lembut kepada actor tampan itu, “Jongsuk-ah, kuatkanlah hatimu… kalau bukan sekarang, kapan lagi kau akan menemui ayahmu? Tenanglah, presdir Im sudah mensterilkan area rumah sakit ini dari wartawan… tidak akan ada yang tahu kau disini…. Jadilah anak yang baik untuk sekarang, Jongsuk-ah…”
Jongsuk pun menghela nafas sebelum turun dari mobil. Ia pun berkata pada Manager Kim,“tunggu aku disini hyung….”
“aku pasti menunggumu…” jawab Manager Kim dengan senyum penuh semangat.
******
Kim Junmyeon masuk kedalam ruangan mc One Music. Ia sangat terkejut melihat Suji duduk di sofa sambil membaca cue card untuk acara music yang akan tayang secara live jam tujuh malam nanti. Leader boyband terkenal EXO ini berdehem sambil berkata, “jadi kau yang menggantikan Kim YoJung di One Music hari ini?”
Suji mengangkat wajahnya dan berusaha tersenyum melihat kehadiran Kim Junmyeon yang lebih tua dua tahun dari, “hai Junmyeon oppa…. kau terlihat tidak senang bertemu lagi denganku…”.
Jumnyeon tanpa sengaja keceplosan bicara, “siapa yang senang bertemu dengan mantan kekasihnya sendiri…”
Suji membelalakkan matanya mendengar ucapan Junmyeon, “hushhh! Kau ingin semua orang di studio tahu hubungan kita dulu?”
“tenang saja! tidak ada yang dengar…” balas Junmyeon dengan nada tenang. “kenapa Yojung tidak bisa datang hari ini? Padahal aku sudah berencana mengajaknya makan malam di restoran seafood kesukaannya…”
“kau ini memang tidak berubah saat ingin mendekati wanita, oppa…” cibir Suji sambil menyikut lengan Junmyeon. “Yojung harus shoot film di Taiwan hari ini… kau memesan tempat di King Seafood restaurant kan?”
Junmyeon tak percaya bahwa Suji masih ingat tempat favoritnya, “bagaimana kau tahu?”
“itu kan tempat kencan pertama kita dulu… kau kira aku lupa, oppa…?” ujar Suji sambil tersenyum.
“kukira kau malah tak ingat lagi bagaimana rasanya kencan diam-diam tanpa sepengetahuan media, Sujiyaa…” balas Junmyeon sambil menatap mantan kekasihnya yang sekarang sudah ia anggap adiknya sendiri. “Apa Jongsuk memang berencana untuk mengumumkan hubungan kalian ke publik? Dia tidak akan berani menggandeng tanganmu di pinggir jalan seperti itu jika dia tidak serius untuk menikahimu…”
Suji hanya menggelengkan kepalanya sambil berujar, “kau pikir begitu? Aku malah tak tahu apa maunya… lagipula kami masih terlalu mudah untuk berpikir tentang pernikahan...”
“seandainya saja hubungan kita dulu juga dipublikasikan….” Ucap Junmyeon sambil membaca cue card ditangannya.
Suji hanya mendesah pelan sebelum menjawab, “jangan menghayal, oppa… presdir Kim akan marah besar dan memboikot semua acara untuk tidak menampilkanku jika ia tahu bahwa leader boyband terkenal sepertimu berkencan denganku…”. Sang idol wanita itu meneruskan ucapannya, “kau tahu kan Junmyeon oppa, selama bekerja di dunia showbiz ini, kita tidak dianggap sebagai manusia, kita ini adalah asset perusahaan…”
“kau semakin dewasa Sujiya…” jawab Junmyeon sambil mencubit pipi Suji. “semoga saja kau tidak segera putus dengan Jongsuk… kudengar dia memiliki banyak sekali teman wanita…”
“dia kan idaman semua wanita di korea... kau tahu sendiri popularitasnya kan?”, ujar Suji dengan nada bangga.
“kau sepertinya senang membanggakan kekasihmu! Baiklah, sampai jumpa nanti… aku harus rehearsal untuk perform nanti…” ucap Junmyeon sambil berdiri untuk pergi dari ruangan MC One Music. Suji melambaikan tangan pada Junmyeon dan tersenyum padanya.
******
“apa yang sudah ayah lakukan sampai harus dirawat disini?” Tanya Jongsuk pada bibi Lee yang sedang duduk di kursi tunggu depan ruangan tempat ayahnya dirawat.
“dia mencoba menyalakan kompor gas dirumah dan membakar tangannya sendiri…” ujar bibi Lee , “untunglah aku segera pulang dan melihatnya sudah meronta kesakitan…”
“lalu, apa kata dokter? Kenapa harus dibawa ke Seoul?” Jongsuk menatap ayahnya yang sedang menikmati makan malam di kamarnya sendirian.
“dokter bilang, ayahmu harus dibawa ke psikiater…” jawab bibi Lee dengan nada sedih.
“psikiater?...” ucap Jongsuk dengan nada prihatin. Matanya berkaca-kaca memandang ayahnya yang dengan lahap memakan sup makan malamnya dari balik jendela kamar pasien.
“iya… dia sudah tiga kali mencoba melukai dirinya sendiri karena ia ingin menarik perhatianmu agar kau datang mengunjunginya…hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan jiwanya, Jongsukki…”
“ayah pasti menolak pergi ke psikiater… makanya bibi membawanya ke rumah sakit ini kan…” Jongsuk mencoba untuk tidak menangis melihat kondisi mental ayahnya yang tidak baik karena kurang perhatian dari anak semata wayangnya.
“aku membawa ayahmu kemari karena kudengar ada psikiater terkenal dirumah sakit ini, namanya dokter Jung…. Kudengar dia biasanya menangani para selebriti yang sedang mengalami kekalutan karena gossip…” ujar bibi Lee. “kau tahu….. kemarin aku melihat kekasihmu, nona Bae Suji……. ia sedang bertemu dengan dokter Jung saat aku menunggu didepan ruangannya untuk bicara mengenai kondisi ayahmu…”
Jongsuk menjadi panik mendengar ucapan bibi Lee, “Suji??... kenapa dia??...”
“entahlah… tapi yang jelas wajahnya pucat sekali kemarin…” balas bibi Lee dengan nada prihatin.
“lalu…kondisi ayah bagaimana menurut dokter Jung?” Jongsuk mencoba untuk focus kepada kondisi ayahnya meskipun pikirannya jadi kacau sejak bibinya menyebut nama Suji.
“ia harus banyak mendapat perhatian dari orang disekitarnya... ia juga menyarankanmu untuk lebih banyak bicara pada ayahmu agar dia tidak merasa diabaikan…” jelas bibi Lee. “aku tahu ini sangat sulit kau lakukan, kau sangat sibuk sekarang… sejak ibumu meninggal, kau pergi meninggalkan ayahmu ke amerika sendirian… ayahmu pasti benar-benar merasa kesepian…”
Jongsuk merasakan hatinya terasa sakit menahan kenyataan bahwa dialah penyebab ayahnya menjadi seperti ini. “aku akan mencoba bicara padanya sekarang bi…”.
“masuklah… dia pasti senang bertemu denganmu…” ujar bibi Lee sambil menepuk halus punggung keponakannya itu.
******
Acara live One Music di ABtv berlangsung dengan lancar dan meriah. Suji dan Junmyeon terlihat kompak membawakan acara music kegemaran para remaja ini. Tanpa sepengetahuan Suji, wartawan choi memotret kedekatan Suji dan Junmyeon saat break shoot yang tampak akrab dan saling tersenyum satu sama lain.
Tiba-tiba ponsel wartawan choi berbunyi. Seseorang mengirim pesan kepada wartawan choi dan memberitahukan bahwa kedua mc ini pernah berkencan diam-diam tanpa sepengetahuan managemen mereka. Orang dengan nomer tidak dikenal itupun mengirimkan dua buah foto Junmyeon dan Suji yang sedang asyik makan malam bersama di restoran King Seafood. Foto itu diambil dua tahun lalu saat kedua bintang idola ini berkencan diam-diam.
Wartawan Choi tersenyum mendapatkan berita ini dan mulai merencanakan sesuatu untuk menarik perhatian public lagi.
******
“ayah… bagaimana kabar ayah?...ayah sepertinya lahap sekali makannya…” Jongsuk mencoba untuk tersenyum sambil menatap ayahnya.
Mata sendu ayahnya berbinar melihat putra kebanggaannya datang mengunjunginya, “Jongsukki… lihatlah tangan ayah! Ayah tidak sengaja membakar tangan ayah sendiri….hehehe…”.
Jongsuk tersenyum getir melihat ayahnya menertawakan keteledorannya sendiri. “lain kali, biarkan bibi Lee saja yang menyalakan kompor… ayah tinggal menonton televisi dan menonton dramaku saja…” saran Jongsuk pada ayahnya agar orang tua satu-satunya ini tidak mengulangi keteledorannya lagi.
“iya…kau benar…ayah belum menonton drama terbarumu itu, apa itu judulnya?” Tanya ayahnya dengan riang.
“my special love… drama itu akan tayang minggu depan ayah…” ujar Jongsuk sambil tersenyum. Ia mencoba mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan kanan ayahnya yang terkena luka bakar. Sang ayah sangat senang melihat anak semata wayangnya ini memperhatikannya.
“Jongsukki… apa kau ingat pada gadis yang ayah temui di pantai Jeju dulu?” Tanya ayahnya dengan nada penasaran. Ia mengingat pertemuannya dengan Suji di bangku taman rumah sakit kemarin sore.
Jongsuk berpikir sejenak sebelum mengingat bahwa yang ayahnya temui saat itu di pantai Jeju adalah Suji. Gadis cantik itu berlibur ke Jeju selama tiga hari sebelum mempersiapkan debutnya sebagai idol. “iya aku mengingat gadis itu… memang kenapa yah?”
“sepertinya ayah bertemu dengannya kemarin… ayah jadi teringat janji ayah untuk mengajaknya keliling pulau Jeju gratis dengan menggunakan bus ayah sendiri dengannya…” ujar ayahnya sambil mengingat pertemuan dengan gadis cantik itu.
Jongsuk mendesah pelan mendengar cerita ayahnya. Ia sangat ingat kejadian saat itu, pertemuan pertamanya dengan Suji yang mengubah jalan hidupnya dan ayahnya.
“lain kali ayah akan tunjukkan gadis itu padamu… dia benar-benar mirip dengan gadis tujuh belas tahun yang ayah temui di jeju… datang kemari lagi ya!” ujar ayahnya dengan nada senang. Jongsuk hanya mengangguk sambil tersenyum mendengar celotehan ayahnya sepanjang malam.
******
Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Woobin berdiri didepan pintu apartemen nomer 701 milik Suji. ia menekan tombol bel sambil membawa tas plastic berisi makanan untuk sahabatnya itu.
Tak berapa lama Suji membukakan pintunya dan terkejut melihat Woobin membawa makanan untuknya, “oppa, kau membelikanku makanan?”
“apa kau tidak mengizinkanku masuk kedalam?” ujar woobin sambil mendorong pintu apartemen Suji agar terbuka penuh. Segera saja woobin masuk kedalam apartemen Suji yang tampak bersih itu. Ia meletakkan tas plastic di meja kaca dan langsung menuju dapur untuk mengambil piring dan sendok untuk makan.
“oppa… kenapa kau tiba-tiba perhatian begini?”
“untuk membuktikan padamu bahwa aku serius mengajakmu ke amerika…” ujar Woobin sambil membuka ayam goreng dari tas plastic ke piring makan. “aku pasti akan memperhatikan apapun kebutuhanmu disana…”
“jadi ini caramu merayuku…” cibir Suji sambil duduk disamping Woobin.
“makanlah… aku tak suka melihat wajah pucatmu seperti kemarin… kau terlihat mirip hantu kalau seperti itu…” ujar Woobin sambil menyerahkan piring makan berisi nasi dan ayam goreng kepada Suji.
“memangnya ada hantu secantik aku??....” Tanya Suji sambil melahap ayam goreng di piringnya.
“tidak ada…kau ini sangat cantik sampai-sampai aku ingin memukul pacarmu yang tidak ada kabar itu…” sindir Woobin sambil menatap Suji. “dia sudah menyia-nyiakan gadis tercantik dihadapanku ini dengan tidak menanyakan kabarnya…”
“oppa… dia kan sedang sibuk shoot drama…” bela Suji.
“kau yakin dia hanya shoot drama? Bagaimana kalau dia main mata dengan Seolhyun?” goda Woobin.
“tentu saja aku akan melemparnya dari lantai tujuh ini!” jawab Suji dengan nada geram.
“aku akan menghajarnya dan merusak wajah sok tampannya itu sebelum kau melemparnya dari lantai tujuh apartemenmu… tidakkah itu menarik untuk dibayangkan?” ujar Woobin sambil tersenyum menggoda.
Suji mencubit pipi Woobin dan berkata, “sudahlah! Ayo makan… jangan bicara yang tidak-tidak…”
******
Jongsuk duduk diam didalam mobilnya yang sedang berjalan menuju Kingdom apartemen setelah menemui ayahnya di rumah sakit. Ia masih teringat pada ucapan bibinya tentang Suji yang pergi ke psikiater Jung. Ia merasa khawatir pada kekasihnya itu. Sang aktorpun segera mengirim sebuah pesan k-talk untuk Suji untuk menanyakan kabarnya.
JongSLi- Suji, apa kau baik-baik saja?
Tak berapa lama kekasihnya itu membalas.
Skulliji- oppa, kau sudah selesai shoot drama? Kau pulang hari ini? Aku baik-baik saja.
Jongsuk tersenyum membaca pesan dari Suji.
JongSLi- aku ingin sekali bertemu denganmu…
Skulliji- kamar apartemen kita kan bersebelahan. Aku akan menunggumu pulang, oppa.
JongSLi- aku mencintaimu…
Skulliji- aku tahu… kenapa menulis hal aneh seperti itu, oppa…
JongSLi- aneh?
Skulliji- iya aneh. Aku sudah tahu kau mencintaiku…
JongSLi- Sujiyaa… why is it so hard to love you?
Tak ada jawaban dari Suji setelah Jongsuk mengirimkan pesan terakhir itu. Jongsuk menyadari bahwa Suji pun merasakan hal yang sama dengannya, seluruh orang di dunia ini sedang berusaha menguji cinta mereka berdua. Pria tampan ini pun hanya menatap pemandangan malam kota Seoul yang gemerlap sambil memikirkan tentang hidup yang ia jalani.
******
Suji meletakkan ponselnya dimeja tanpa membalas ktalk terakhir Jongsuk. Ia merasa aneh dengan pertanyaan terakhir kekasihnya itu “why is it so hard to love you?” dan tak menemukan jawaban atas itu. Suji pun menoleh kearah dapur yang terletak disamping kirinya. Woobin terlihat sedang membersihkan piring makan yang tadi mereka gunakan. Gadis itupun menghampiri sahabatnya itu dan membuka kulkas untuk minum air putih.
“aku akan menungguimu sampai kau tidur…” ujar Woobin sambil mencuci piring makan.
Suji tersedak saat minum mendengar ucapan Woobin. Ia pun bertanya dengan nada bingung, “untuk apa?”
“kau minum obat penenangkan? Jadi kau harus tidur agar pikiranmu bisa lebih tenang…” ujar Woobin seraya menunjuk obat penenang diatas kulkas Suji.
“tapi…” Gadis itu berusaha untuk mengelak.
“Sujiya… siapa lagi yang akan mengingatkanmu untuk tidur kalau bukan aku? Aku ini sahabatmu… jadi tolong dengarkan aku…” Tanya Woobin dengan nada cemas. Ia menatap Suji dengan tatapan penuh perhatian.
“baiklah… terserah kau saja oppa…” ujar Suji sambil menyerahkan gelas yang baru saja ia minum isinya pada Woobin.
“mandilah, biar badanmu segar dan tidurmu nyenyak…” ucap Woobin lagi sambil mengembalikan gelas itu ke rak makan.
Suji terbelalak mendengar Woobin, “hah??? Kau menyuruhku mandi?”
“iya…kenapa?” Tanya Woobin heran.
Suji menggelengkan kepalanya, “itu hal teraneh yang pernah kau ucapkan padaku… kau ini bukan suamiku…”
“memang, tapi aku orang yang paling dekat denganmu. Dan lagi sebagai produsermu, aku juga berhak mengaturmu supaya kau tetap sehat…” ungkap Woobin sambil berjalan menuju sofa untuk duduk.
“kau benar-benar berusaha meyakinkanku ke amerika denganmu oppa… kau ini benar-benar produser hebat!!... oke, oke aku akan mandi…” Suji mencibir Woobin dan segera berlalu menuju kamar mandinya untuk menuruti perkataan Woobin. Sang produser pun hanya tersenyum mendengar bunyi shower Suji dan menyalakan tv untuk menonton pertandingan sepak bola.
******
Jongsuk berjalan keluar dari lift menuju kamar apartemennya. Ia menoleh kearah kiri apartemennya dan berpikir sedang apa Suji sekarang. Ia pun mengurungkan niatnya untuk membuka pintu apartemennya dan berjalan kearah apartemen Suji. Jongsuk menekan tombol bel dan menunggu dengan sabar.
Setelah menekan tomobol bel ketiga kalinya, Suji yang baru selesai memakai baju tidurnya membuka pintu apartemennya dengan rambut yang basah dan handuk yang tergantung di pundaknya. Ia terkejut melihat Jongsuk berdiri dihadapannya dengan senyumnya yang terlihat lelah.
“Jongsuk oppa…” hanya kata itu yang terucap dari bibir mungil Suji melihat Jongsuk.
Tanpa sepatah katapun, Jongsuk menarik Suji dalam pelukannya. Aroma wangi shampoo bunga mawar yang digunakan Suji membuat Jongsuk semakin menyadari bahwa dirinya sangat merindukan kekasih hatinya itu.
Tiba-tiba Woobin berdiri dihadapan Jongsuk dan berdehem melihat keduanya. “Sepertinya kau ada tamu Sujiya?”
Suji menyadari dirinya hanya terdiam karena terkejut dengan pelukan Jongsuk. Ia pun segera melepaskan pelukan Jongsuk dan menanggapi ucapan Woobin, “oppa, ini Lee Jongsuk… dia...”
“kenapa dia ada disini Sujiyaa?” potong Jongsuk yang tak senang dengan keberadaan Woobin di apartemen Suji.
Keheningan yang menegangkan menyelimuti kedua pria itu dan membuat Suji bingung memecahkan ketegangan ini.
******
“silahkan diminum… aku hanya punya cola untuk kalian berdua…” ujar Suji sambil meletakkan tiga buah cola di meja. Ia melihat kearah Woobin dan Jongsuk duduk di sisi berlawanan dari sofanya yang panjang dan tidak saling pandang satu sama lain. Kedua pria ini mengalihkan perhatiannya pada tayangan sepak bola ditelevisi dihadapan mereka. Suji semakin bingung melihat kedua pria yang paling dekat dengannya diam dan tak memperhatikannya. Suji pun segera merebut remote tv dari tangan Woobin dan mematikan tvnya.
Kedua pria itu menoleh kearah Suji untuk protes, namun keduanya berhenti begitu melihat Suji melipat tangannya dengan wajah kesal. “Kalian berdua selesaikan dulu masalah kalian diluar apartemenku… aku mau tidur!” ujar Suji sambil melihat kedua pria disampingnya.
“Kenapa kalian diam saja?...baiklah… kalau begitu aku yang pergi…” ujar Suji sambil berdiri untuk meninggalkan keduanya. Namun langkahnya terhenti karena kedua tangannya segera digenggam oleh kedua pria disampingnya.
“Duduklah!” pinta Jongsuk dan Woobin hampir bersamaan. Suji tersenyum geli melihat kelakuan kedua orang yang paling dia sayangi ini.
“Oke… jadi kalian ini sebenarnya ada apa? kenapa kalian bermusuhan seperti ini?” Tanya Suji dengan nada bingung.
“tidak ada apa-apa…” jawab keduanya bersamaan.
Suji menggelengkan kepalanya karena bosan melihat pertengkaran keduanya. “sebaiknya kalian saling berbaikan… kalau tidak…”
“apa kau mengancam ku?” tantang Woobin.
“apa yang mau kau lakukan Sujiya?” Tanya Jongsuk dengan nada khawatir.
Suji menoleh kearah Woobin dan mengacungkan jarinya telunjuknya dihadapan wajah produser tampan itu sambil berkata, “aku tidak akan menandatangani kontrak itu, Woobin oppa…”
Suji pun menoleh kearah Jongsuk dan mengarahkan telunjuknya kewajah kekasihnya sambil berkata, “dan aku tidak akan pernah mau membalas pesanmu lagi, Jongsuk oppa…”
“kontrak apa yang kalian bicarakan ini?” Tanya Jongsuk sambil menggenggam jari telunjuk Suji.
“kontrak debut Suji di Amerika…” jawab Woobin dengan cepat.
“hahh? Bukannya kau mengajak Seolhyun untuk debut di amerika?” Tanya Jongsuk sambil tetap menggenggam tangan Suji.
“kenapa Seolhyun bicara tentang kontrak itu denganmu Jongsuk oppa? Kau kan bukan managernya…” Suji merasa cemburu mendengar nama wanita lain. Ia pun melepaskan genggaman tangan Jongsuk.
“dia hanya minta pendapatku tentang hidup diamerika, tidak lebih…” Jongsuk berusaha meraih tangan Suji lagi tapi gadis itu menepisnya.
“kau benar-benar perhatian pada lawan mainmu ya…. Lagipula, terserah aku ingin mengajak siapa ke amerika… aku kan produsernya…” cibir Woobin pada Jongsuk.
“kau benar-benar tetap sombong seperti dulu…” jawab Jongsuk sambil menatap Woobin dengan wajah tidak senang.
“dan kau benar-benar dungu seperti dulu…” balas Woobin yang tak mau kalah dari actor terkenal itu.
“HENTIKAN! SUDAH CUKUP!....” Suji merasa kesal mendengar celotehan kedua pria disampingnya.
“Sujiya…. Aku benar-benar hanya memberitahu Seolhyun mengenai kehidupan di amerika saja…percayalah!” Jongsuk merasa khawatir melihat Suji kesal.
“sudahlah oppa… jangan sebut nama wanita lain lagi…” ujar Suji yang memanyunkan bibirnya karena kesal.
“sebaiknya aku pulang saja sujiyaa…” Woobin hendak beranjak ketika Suji menarik lengan sahabatnya itu.
“maafkanlah semua hal buruk yang sudah terjadi diantara kalian, bukankah saling memaafkan itu perbuatan yang jantan… setelah itu, baru kalian boleh pulang…” pinta Suji sambil menarik tangan kanan Woobin dan tangan kanan Jongsuk agar bersalaman dihadapannya. Jongsuk dan Woobin saling pandang dengan tatapan wajah kesal. Tapi mereka tidak bisa menolak permintaan Suji untuk berbaikan setelah mendengar ancaman wanita cantik ini.
“baiklah…” ujar kedua pria itu dengan lirih. Suji tersenyum puas melihat kedua pria disampingnya itu sudah saling bersalaman.
******
Setelah Woobin keluar dari apartemen Suji, Jongsuk masih duduk diam di sofa. Ia menunggu Suji duduk disebelahnya. Begitu kekasihnya itu duduk, Jongsuk menoleh kearahnya dan tersenyum. Suji menjadi salah tingkah melihat Jongsuk yang tersenyum terlalu dekat dengannya.
“kau lapar oppa?” Tanya Suji untuk mengalihkan pikirannya yang mulai kacau karena melihat senyum kekasihnya.
“Sujiya… aku senang sekali bisa melihatmu lagi…” ujar Jongsuk “kau terlihat lebih cantik sekarang… sampai-sampai aku ingin memelukmu…”
“jangan memelukku…! Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya… berdua di apartemen seperti ini, skandal apalagi yang bisa terjadi?” Suji menjaga jaraknya dengan Jongsuk. “semua laki-laki itu sama, oppa…”
Jongsuk tertawa mendengar celotehan Suji. “kau benar, semua laki-laki memang sama… tapi kau lebih memilihku daripada laki-laki lain kan? Berarti aku sangat istimewa untukmu…”
“kau merayuku?” muka Suji merah padam mendengar ucapan Jongsuk. “sebaiknya oppa pulang saja sekarang… kau pasti lelah setelah shoot drama tiga hari di busan…”
Mereka terdiam beberapa saat. Lalu, Jongsuk berkata sambil menggenggam tangan Suji, “Sujiya, apa kau mau bertemu dengan ayahku?”
Suji terkejut mendengar ucapan Jongsuk, “hah??... kenapa tiba-tiba bicara tentang ayahmu oppa?”
“beliau ingin sekali bertemu denganmu… kau mau bertemu dengannya?” Tanya Jongsuk sekali lagi.
Suji tidak langsung memberikan jawaban, “itu…..”
Jongsuk pun menjelaskan, “ayahku sedang dirawat di rumah sakit Seoul… besok setelah aku photoshot, kau akan kuajak kerumah sakit. Beliau sangat ingin bertemu denganmu…”
Suji pun merasa tidak enak menolak permintaan kekasihnya dan menjawab, “baiklah…”
“bagus sekali…terima kasih….” Jongsuk memeluk Suji dan mencium keningnya. Suji hanya terdiam karena malu melihat kekasihnya.
******
Seolhyun sedang dimake-up oleh tim JWears untuk photoshot hari ini. Ia terlihat senang karena ini adalah iklan pertamanya tanpa rekan satu grupnya di AOA. Sambil menunggu rambutnya di-blow, Seolhyun membaca sebuah artikel terbaru di STARDOM mengenai skandal Suji yang pernah berkencan dengan seorang leader boyband terkenal dari salah satu perusahaan entertainment terbesar di korea.
Penata rambut Seolhyun mengintip apa yang dibaca sang idol dan berceloteh, “Suji benar-benar menyebalkan…! Bagaimana bisa dia berkencan dengan pria-pria tampan?? Aku sangat iri dengannya!”.
Seolhyun hanya tersenyum sambil menjawab, “skandal ini benar-benar akan menghancurkan reputasi Suji… dia akan tamat…”
“entahlah, tapi dia memiliki Lee Jongsuk… lelaki itu pasti akan melindunginya…” ujar si penata rambut.
“tentu saja…dia kan kekasihnya….” jawab Seolhyun dengan senyum getir , “tapi apa yang bisa jongsuk oppa lakukan untuk tetap membuat Suji bertahan didunia showbiz?... kurasa tidak ada…”
******
Suji terkejut membaca artikel tentang terungkapnya skandal kencannya dua tahun lalu dengan Kim Junmyeon, leader boyband terkenal, di STARDOM. Kepalanya mendadak pusing karena memikirkan apa dampak dari semua ini untuk kariernya kedepan.
“bagus sekali! Wartawan choi benar-benar ingin merusak imagemu… sekarang Presdir Kim membuatmu tak bisa promosi dengan memboikotmu di semua acara music, pembatalan variety show, dan bahkan event offair… mereka semua tidak ingin memakaimu di acara mereka karena takut pada Presdir Kim dan amukan fans lee jongsuk…” ujar Presdir Han dengan wajah penuh frustasi.
“ padahal kita sudah mengira permasalahan dengan fandom lee jongsuk selesai setelah kau memaafkan kelakuan buruk mereka…kalau berita ini sudah didengar oleh mereka, mungkin mereka sekarang benar-benar akan menyerangmu habis-habisan…” manager Jun merasa iba melihat wajah Suji yang pucat karena tertekan dengan pemberitaan ini.
Suji berdiri dan meninggalkan ruangan bosnya dengan tatapan wajah sedih.
******
Jongsuk dan Seolhyun sedang melakukan pemotretan iklan JWears. Keduanya terlihat serasi dimata staf yang lain. Namun, hal ini malah membuat Jongsuk semakin tidak nyaman berdekatan dengan Seolhyun, ia khawatir berita seperti apa yang akan muncul karena kedekatan mereka.
Sang aktor pun sedang memikirkan berita skandal kencan Suji dua tahun lalu dengan Junmyeon. Pikirannya jadi tidak tenang dan ia ingin sekali bertemu dengan kekasihnya itu sekarang juga.
Setelah sang fotografer mengatakan photoshot selesai, Jongsuk langsung keluar dari studio foto dan menemui manager Kim yang sudah menunggunya di tempat parkir mobil.
“Jongsuk-ah… kau mau kemana? Kau tidak ikut afterparty JWears?” Tanya Manager Kim sambil meminum kopi kaleng.
“antar aku ke kantor H-Ent sekarang!...” ujar Jongsuk dengan nada memerintah.
“Hahh? Jongsuk-ah… kau tahu kan sekarang ini banyak wartawan….” cegah manager Kim.
“Antar aku atau aku naik taksi??!” ancam Jongsuk.
“oke… oke… naiklah….” Manager Kim tidak bisa membiarkan actor kesayangannya ini mengambil resiko dan segera membawa mobilnya menuju H-Ent.
******
Suji masuk ke studio music tempatnya biasa latihan bernyanyi. Ia duduk di hadapan komputernya yang berisi banyak file music hasil karyanya. Sang idol memutar nada-nada yang ia buat satu persatu untuk menghilangkan rasa penat karena pemberitaan tentangnya hari ini.
Ia menyetel musicnya dengan volume keras sehingga ia tidak bisa mendengar suara teriakan banyak wartawan dan fans Leejongsuk yang berdiri di halaman kantor H-Ent.
Suji memejamkan matanya dan mulai meneteskan airmata karena memikirkan beratnya beban yang harus ia tanggung untuk memuaskan banyak orang sebagai seorang idol wanita. Tangannya jadi gemetaran karena memikirkan banyak hal yang sudah ia lewati untuk bisa sampai terkenal sebagai seorang penyanyi seperti sekarang. Ia benar-benar merasa tidak dianggap seperti manusia karena begitu banyaknya orang yang mencibir hubungannya dengan Leejongsuk.
Ponsel Suji berdering untuk kesekian kalinya dengan ID Caller Lee Jongsuk. Suji tidak peduli dengan telepon itu dan membiarkan saja ponselnya terus berdering.
******
Jongsuk syok melihat banyak sekali wartawan dan fansnya yang terlalu fanatic berdiri didepan kantor HEnt.
Manager Kim berkata dengan nada cemas pada Jongsuk, “Sebaiknya kita pulang, Jongsuk-ah….”
“Jangan! Aku akan masuk sekarang…” ucap Jongsuk tegas.
Manager Kim mencegah Jongsuk membuka pintu mobil dengan menguncinya secara otomatis, “tungu dulu… Jongsuk-ah… bagaimana caranya kau melewati banyak orang seperti ini??”
Jongsuk menekan tombol telepon di ponselnya, “aku akan menelepon Manager Jun agar dia membukakan pintu masuk H-Ent”
“Jongsukah… kau benar-benar tidak memperhatikan nasihatku… pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kau muncul sekarang… kejadian ini akan berakibat buruk untuk kalian berdua, terutama Suji… ” ucap Manager Kim sambil menahan tangan Jongsuk untuk tidak menelepon.
“lalu apa aku harus diam saja melihat orang-orang menghina Suji?... aku tak tahan melihat Suji menangis hyung….”Jongsuk menyentuh pundak managernya dan berkata, “Hyung… untuk sekali ini saja, aku ingin buktikan pada Suji bahwa aku tidak akan meninggalkannya sendirian…”
Jongsuk pun segera menelepon Manager Jun dan mengatakan bahwa ia sudah datang di depan kantor H-Ent. Manager Jun segera keluar ke halaman dengan membawa empat orang bodyguard.
Manager Kim masih saja memegangi tangan Jongsuk dan bertanya, “Jongsuk-ah, apa kau benar-benar mencintai Suji?”
“apa aku terlihat tidak serius hyung?” Tanya sang actor pada managernya.
“tidak. Kau pasti sangat mencintainya dengan berani datang kemari…. Kau sedang mengorbankan nama baikmu sebagai actor terkenal seperti ini untuk Suji…” Jawab Manager Kim sambil tersenyum melihat ketulusan ditatapan mata Jongsuk.
Sang actor membalas senyuman dengan berkata, “tidak hyung… Suji tidak pernah mencintaiku sebagai actor Lee Jongsuk… aku hanya seorang pria biasa saja bernama Lee Jongsuk dihadapannya… seorang pria biasa yang ia cintai…”
Manager Kim membuka kunci pintu mobil dan berkata, “baiklah… aku akan mengantarmu masuk kedalam untuk bisa bertemu Suji…”
“Hyung… terima kasih… terima kasih kau sudah percaya padaku…” Jongsuk tersenyum melihat dukungan dari managernya.
Jongsuk pun segera turun dari mobil dengan kawalan manager kim, manager Jun dan para bodyguard. Semua orang yang berkumpul di halaman HEnt langsung menyerbu sang actor.
******
Seolhyun meminum cola di tangannya diacara afterparty JWears. Ia benar-benar kecewa karena Jongsuk langsung pergi meninggalkannya begitu photoshoot selesai tadi.
Tiba-tiba Seolhyun melihat Woobin menghampirinya yang duduk sendiri di sofa. Pria beralis tebal itu tersenyum melihat Seolhyun.
“kau sepertinya terkejut melihatku disini…” sapa Woobin sambil duduk disamping gadis berambut hitam panjang itu.
“kenapa seorang produser terkenal sepertimu ada disini? Apa kau memiliki saham di JWears, oppa?” Tanya Seolhyun dengan nada heran.
Woobin mengajaknya bersulang untuk sekaleng cola ditangannya dan berkata, “tentu saja… aku yang menawarkan mereka untuk mengajakmu menjadi ikon produk pengganti Suji…”
“Astaga…Jadi ini semua kau yang mengaturnya? Untuk apa?” Seolhyun tidak percaya seorang produser terkenal seperti Kim Woobin mau memberinya pekerjaan.
“tentu saja untuk membuatmu terkenal… presdir FNC percaya aku bisa membuat menjadi seorang diva terkenal di amerika… menjadikanmu brand ambassador dari sebuah merk terkenal seperti ini hanya project kecil permintaan dari bosmu yang bisa kutangani dengan mudah…” jawab Woobin dengan senyuman menyeringai.
“kau benar-benar serius mau mendebutkanku ke Amerika?” Seolhyun membulatkan matanya karena masih tidak percaya pada keseriusan Woobin saat mengajaknya untuk debut di Amerika tiga hari yang lalu.
“bukan hanya kau… aku mengajak banyak idol wanita ke amerika. Aku akan mengaudisi mereka lagi untuk memilih yang terbaik…” ujar Woobin sambil memakan kacang di meja.
“siapa yang lain itu?” Tanya Seolhyun dengan nada penasaran.
“Sejauh ini hanya kau dan Suji yang cocok dengan permintaan pasar music di amerika… wanita dengan wajah innocent dan penuh sensasi… kalian berdua punya itu…” sahut Woobin sambil memegang dagu Seolhyun dan tersenyum.
Seolhyun melepaskan tangan Woobin dari dagunya sambil berkata, “kau benar-benar mengerikan sekali Woobin oppa… jadi kau memintaku untuk bisa mengalahkan Suji agar bisa debut diamerika?”
Woobin mengajak Seolhyun untuk mengangkat kaleng cola nya lagi agar mereka bisa bersulang, “tentu saja… dunia ini penuh kompetisi, seolhyunah… jadi, apa kau siap menghadapinya?”
******
terima kasih untuk para pembaca sekalian. saya berharap readers mau menyempatkan waktu untuk berkomentar dan memberi like pada fanfiction ini^^ terima kasih lagi. please, don't plagiarize!! i will haunt you!!!!