Jeon Jungkook mencoba membangkitkan tubuhnya, mulai fokus dengan misinya. Dia membuka apa yang dia dapatkan dari CCTV yang dia pasang dirumah Sujeong. Dia melihat ada beberapa orang salah satunya seorang pejabat yang masuk kedalam rumah Sujeong bertemu dangan Ryu Jonghyun didalamnya. Mata Jungkook berhenti pada sebuah dokumen yang disimpan oleh Ryu Jonghyun didalam lemari besi dibalik sebuah lukisan. Jungkook memperbesar gambarnya menraba-raba berapa angka yang dia lihat. Malam itu juga Jungkook berjalan menyusuri malam. Masuk melalului cela-cela yang dia dapat. Agar bisa masuk kedalam kantor Ryu Jonghyun, tak lupa sebelum masuk dia telah mematikan CCTV yang ada. Tepat dimana dia berdiri. Dia menemukan lukisan yang barusaja dia lihat melalui CCTV. Jungkook membuka lukisan dengan tangan yang telah dia balut dengan sarung tangan. Membuka password yang ada mengambil semua dokumen dan pergi.
Sesampainya dalam apartementnya. Jungkook membuka dokumen satu persatu. Dia membacanya. ‘SURAT KUASA PERPINDAHAN JABATAN CHA JONGHYUN KEPADA RYU JONGHYUN’ Jungkook menyipitkan matanya. Lalu dia melanjutkan ke map selanjutnya, map coklat berisi sebuah keluarga. Cha Jong hyun dan seorang wanita yang mengendong seorang anak perempuan. Sebuah silsilah keluarga kecil. “Cha Jonghyun dan Cha Na Young” Jungkook menelan ludahnya perih.Dia melihat sebuah telpon lama yang ada didalam map yang berbeda. Dia membuka satu persatu pesan dari seseorang yang bernama ‘Master’
‘Untung saja para pilot bersedia untuk bekerja sama’
‘Bunuh Cha Jonghyun’
‘Setelah ini perusahaan akan menjadi milik kita’
‘kita akan selalu sukses dengan hal ini, bukan begitu?’
Jungkook membuka balasan dari Master tersebut. ‘Terima kasih tuan Kim Jong shik’ mata Jungkook terbelalak melihat tulisan yang barusaja dia bacaa. Untuk apa ketua menghancurkan sujeong dan ayahnya? Jika perusahaan akan menjadi milik keduannya.
“Sejak awal kita sudah salah sasaran.” Suara yang tidak asing bagi Jungkook. Dia menoleh kearah kiri tubuhnya. “Kau membunuh ayah Na Young dan aku membunuh Na Young? sungguh keluarga yang menyedihkan bukan?” Jungkook tersenyum miring. Kali ini tak sanggup menutupi kesedihan dan penyesalannya untuk kesekian kalinya.
“Membantu membunuh Na Young sama artinya dengan membantuku untuk membunuh Ryu JongHyun dan Anaknya PLUS Mengambil perusahaan seutuhnya ditangan kita. Menghancurkan bar Lee Hyeseol untuk membuatnya marah juga sangat bekerja.” Jong shik berjalan pelan mendekati Jungkook yang sedang duduk diatas sofa.
“Sayangnya,sepertinya Ryu Jong Hyun tak memiliki apa yang kita punya. Aku rasa Na Young menyembunyikannya disuatu tempat. Dan kau, Jatuh cinta kepadanya. Miris.” Lanjut Jong shik. Kedua pria berbeda usia yang jauh saling berhadapan. Keduanya memiliki pandangan mata yang tajam. Hati Jungkook benar-benar sakit,tanpa sadar dia merasa membumkan Na Young, tanpa sadar dia semakin menyesal. “Aku berhenti.” Jungkook keluar dari apartementnya.
Sehun sangaja tidak menyalakan TV karena ada banyak sekali berita tantang Na Young didalamnya. Dia hanya berjalan dengan dinginnya, memasukkan tangannya kedalam saku celana panjangnya. Jika kau bertanya apakah dia masih sedih jawabannya adalah masih. Masuk kedalam sekolah keadaan begitu tidak nyaman. Semua mendengar kabar jika Na Young telah bunuh diri karena frustasi. Semua memajang foto Na Young juga memberikan sebuah karangan bunga didepannya. Lalu menangis ‘palsu’ Sehun tak sanggup melihat keadaan sekolah ditambah melihat Sujeong dan Lee Hyeri yang mungkin ada disekitar sekolah. Sehun yang telah sampai dilorong loker berbalik dan pergi ke kepolisian. Ingin melihat bagaimana keadaan Na Young bahkan mungkin Ingin mendapatkan jenazah Na Young jika bisa. Sayangnya, dia bukan keluarga Na Young maka dia tak akan mendapatkan jenazah Na Young.
“BREAKING NEWS, seorang gadis bernama Cha Na Young yang ditemukan tewas semalam jenazahnya telah dimasukkan kedalam ruang mayat, namun pagi ini pihak rumah sakit sangat terkejut melihat jenazah tersebut hanyalah boneka dari Lilin.”
Sehun mengernyitka dahinya. Melihat dan mendengar berita yang barusaja dia lihat disebuah toko elektronik saat dia berhenti. Disisi lain Taehyung pun mengernyitkan dahinya mendengar pengumuman didalam kelasnya, sujeong terpatung tidak percaya ditempat yang sama dengan Taehyung. Semua siswa mulai riuh dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin itu hanya sebuah boneka?
“Pada awalnya kami berfikir ini adalah sebuah mayat karena kami datang ketika polisi menelpon kami 1 jam kemudian, kami berfikir jenazah telah kaku dan memutuskan memasukkannya kedalam ruang mayat. Jenazah normal pada umumnya akan membiru ketika telah semalaman dibiarkan,tapi anehnya jenazah ini memiliki warna kulit yang sama dengan orang pada umumnya. Jadi kami curiga dan memutuskan membuka mayat tersebut. Ternyata itu adalah sebuah lilin.” Tutur salah satu pihak rumah sakit.
“Lalu dimana kah Cha Na Young berada?” ujar sang reporter
Taehyung dan sujeong saling memandangi, mungkin keanehan ini membuat keduanya berfikiran yang sama. Sepulang sekolah dia mencari Jeon Jungkook. Mencoba mencarinya dialat dari biodata sekolah dan nomor telpon yang Taehyung punya. Sehun juga melakukan hal yang sama. ‘