home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > A MIRACLE BEHIND YOUR NUMBER (WHY,WHY,WHY?)

A MIRACLE BEHIND YOUR NUMBER (WHY,WHY,WHY?)

Share:
Author : nanda18
Published : 04 May 2015, Updated : 09 Dec 2015
Cast : #Jungkookbts#Taehyung#Bts#SehunExo#sujeong#lovelyz#Fc#BTOB#Minhyuk
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |15371 Views |2 Loves
A MIRACLE BEHIND YOUR NUMBER (WHY,WHY,WHY?)
CHAPTER 8 : Without You

Sujeong kaget dan melihat sendiri Na Young yang jatuh kedasar Gedung. Sujeong meneteskan air mata. Tubuhnya gemetar, sementara Jungkook hanya bisa diam melihat Na Young yang jatuh. Sehun berlari ke pinggir gedung berharap jika Na Young tidak jatuh. Tapi dia sudah melihat seorang gadis terkapar dilantai gedung paling bawah, dari jauh terlihat darah Na Young yang berkucuran dari kepalanya. “NA YOUNG-AH!!!” Sehun berteriak dan menangis. Tak lama suara sirine polisi terdengar Lee Hye seol dan bodysguardnya segera mengambil tindakkan untuk lari. Kaki taehyung yang lemas. Dia duduk ditempatnya berdiri.

            “Ironna! Bawa Sujeong.” Jungkook menyentuh pundak Taehyung.

Taehyung melihat Jungkook, hatinya berdecak ‘Dasar Bajingan, Pembunuh’ matanya tajam menatap Jungkook. Namja bermarga Jeon itu mampu membaca ada yang ada dimata Taehyung. “Tak ada gunanya jika kau marah, Laksanakan apa yang aku katakan.” Jungkook mendekati Sehun yang terlihat frustasi dengan apa yang baru saja dia lihat. Pelupuk matanya masih penuh dengan airmata, kakinya masih lemas sehingga Jungkook harus menopangnya untu berjalan. Mereka berusaha kabur lebih cepat. Sehun dan Jungkook telah berada dijalanan pertokoan malam yang sudah tutup.

Sehun menarik kaos Jungkook. “Kau? Kenapa Na Young? Kenapa kau mengorbankan Na Young. Inikah urusanmu dengan Na Young mengorbankan Na Young?”

            “Na Young tidak punya apa yang aku cari, jadi dia harus pergi.”

            “Mwo? Apa yang kau cari? Apa yang kau butuhkan ? Kenapa Harus Na Young?” Sehun melempar bogeman tangannya pada Jungkook mengenai pipi Jungkook. Sehun menarik kaos Jungkook lagi memberi pukulan lagi diwajahnya. “Teruslah. Teruskanlah memukuliku, Na Young tidak akan pernah Hidup kembali.”

            Taehyung masuk kedalam mobil bersama dengan Sujeong. Taehyung memandang Sujeong yang diam,shock hebat. “Gwenchana-yo?” Tanya Taehyung. Sujeong tak bergeming. Tiba-tiba sujeong meraih lengan Taehyung. Bersandar dibahu taehyung. Taehyung merasa sedikit kaget. Tapi menyerah untuk menolak, dia tau saat ini bukan lah saat yang penting dimana dia mementingkan keegoisannya. Sujeong menangis, Taehyung mengelus lembut rambut Sujeong yang panjang.

            Jungkook masuk kedalam apartement lamanya. Fikirannya kembali dimana dia bertemu dengan ketua Kim. “Apa kau benar-benar menyukai Na Young? secantik itukah dia?” Pria paruh baya itu menghalangi langkah Jungkook di tangga. Disela-sela menyelamatkan Na Young. “Aku hanya yakin jika ada sesuatu antara Na Young dan Sujeong.”

            “Hanya itu? Sungguh?” Kim jong shik memandanginya tajam. “Mereka tau kelemahanmu sudahku katakan pada mu jika kau harus berhati-hati dengan hal ini.”

            “Sungguh, aku berkata benar. Biarkan aku pergi.” Pinta Jungkook. Kim Jong shik membukanan jalan untuk Jungkook. Namja berambut cepak menarik langkahnya menaiki anak tangga. “Jungkook-ah.” Panggil Kim Jong shik . “Ne.” Jungkook menoleh kebelakang memandang pria paruh baya yang memakai jas dan juga baju serba hitam. “Apapun yang kau rasakan. Cinta harus ada jauh disebuah missi, tidak boleh ada jatuh cinta pada lawan jenis. Tidak, aku tidak mengijinkannya. Jika kau melakukannya kau.. sudah gagal.”

            Hati Jungkook terasa sakit, ini bukan pertama kali tapi tetap saja, ini terasa sakit. Jungkook merogoh headphonenya. Lalu menempelkan headpone ditelinga kanannya. “Katakan pada wartawan jika Cha Na Young bunuh diri, Hapus semua CCTV tenang diriku di aparetemnya, ambil semua barang-barangku dan Na Young dari apartementnya.kunci rumah itu isolasi, manipulasi jika Na Young tinggal sendirian dan tidak ada bukti jika dia tidak bunuh diri.”

Flashback

Saat pertaman kali Na Young mengobati luka Jungkook.

“Jangan terlalu banyak bergerak, nanti kau semakin terluka.” Na Young mengambil bak air dan handuk membasai wajah Jungkook yang memar. “aww! Pelan-pelan!” dari tadi Jungkook berteriak dengan kencang karena kesakitan. Na Young menghela nafas kasar. “Jika kau tidak mau sakit kau jangan membuat ulah.” Na Young menekan handuknya menyundul wajah Jungkook. Namja itu semakin berteriak kesakitan. “Diamlah! Jangan urusi kehidupanku.” Jungkook membuka pembicaraan.

            “Kau ini. Aku sedang berbicara jangan berteriak! Aku mendengarnya.” Na Young memukuli Jungkook. Namja itu semakin berteriak kesakitan. “kau ini berniat merawatku tidak?”

Jungkook menatap wajah Na Young, dia menyadari jika Na Young sangat cantik. Bibir mungilnya membuat pandangannya menggila.

Lalu saat Jungkook mabuk dan tidur dipundak Na Young

 "Jungkook-ah, sebenarnya aku ingin memukulmu karena kau berani tidur dipundakku. Tapi kali ini aku tidak punya banyak tenaga untuk bertengkar. Aku, akan kehilangan pria yang aku sebut sebagai YEOBO setiap harinya."  Jungkook mendengar ucapan Na Young. Dia tersenyum saat dia menyadari jika dia tidur dipundak Na Young. Dia sangat senang ada di dekat Na Young. ‘Aku rasa, menyukainya.’ Ucap Jungkook dalam hati.

Kembali kemasa sekarang, Jungkook menutupi wajahnya. Dia menangis dengan keras. Sesekali memukuli kepalanya. Kenapa dia ada disana? Kenapa harus Na Young yang dia sukai? Yang paling dia sesalkan kenapa dia tidak berhati-hati saat bertindak. Hatinya terluka bahkan mungkin lebih dalam daripada Sehun dan Taehyung. Jungkook memegangi dadanya, terasa ada yang sakit. Begitu sakitnya sampai dia ingin mati. Jungkook berbaring dilantai, melengkungkan dan memeluk lututnya. Mencoba menahan rasa sakitnya. Sangat sakit sekali, bahkan di tutupipun tidak berkurang sakitnya.

            “Kau bekerja dengan baik.” Sebuah sepatu berwarna coklat tak jauh dari pandangan jungkook datang. Padangan Jungkook masih agak kabur karena air matanya. Setelah dia menyadari jika Kim Jongshik yang datang dia tak peduli. Dia tetap menangis.  

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK