“Kenapa kau menyelamatkanku?” Tanya gadis yang sedang duduk didekat perapian. Tubuh mungilnya diselimuti dengan selimut berbahan benang wol coklat. Dia duduk disamping namja yang sedang menyeruput kopi panasnya. Udara nusim dingin mulai menayambut dengan salju yang turun. Rumah yang sedang mereka tempati adalah rumah tradisional korea yang mungkin sudah lama tidak ada penghuninya, tapi cukup baik bagi dua orang untuk tinggal. Setidaknya, ada perapian yang sangat berfungsi dan tempat tidur yang nyaman untuk dua orang. “Kau harus hidup, aku hanya ingin membantu Jungkook.” Ujar Min woo menatap gadis berponi dan berambut kecoklatan yang ada di sampingnya. Gadis itu mengangukkan kepalanya mengerti. “Kali ini mungkin kau akan dalam bahaya.” Min woo beranjak dari tempat duduknya. Min woo berjalan menujuh salah satu ruangan yang tidak jauh dari tempatnya. Ia mengambil bebrapa berkas, lalu menunjukkannya pada Na Young.
“Na Young-ah, sebelum ayahmu meninggal apakah dia menitipkan sesuatu padamu?”
Min woo menatap mata Na Young. Gadis itu hanya diam. Mengepalkan tangannya gugup. Dari gerak tubuhnya Minwoo sudah memahami apa yang terjadi. Min woo menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan.
“Jaga baik-baik apa yang ayahmu tinggalkan. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu.” Min woo mengelar dokumen yang ia bawah. Na Young menatap bingung. “Kami bekerja serta tumbuh besar dipanti asuhan yang sama. Aku dan juga jungkook.” Jemari Min woo menunjukan sebulah foto dimana masa kecil Jungkook dan dia berada pada satu dekapan ayah yang sama. “Kami dibesarkan untuk sebuah misi, dan kami tdak boleh jatuh cinta kecuali pada sesama. Kenapa ? agar lebih mudah memecahkan hati seorang gadis tanpa kami harus terluka. Biasanya target yang kami hancurkan adalah wanita pewaris. Membuat mereka hancur berkeping-keping. Tapi belakangan aku dan Jungkook mencurigai banyak hal yang ayah kami lakukan.”
“Tunggu, kenapa margamu dan Jungkook berbeda?”
“Agar tidak ketahuan jika kami adalah keluarga dan kami saling berhubungan. Semua yang dimasukkan kedalam sekolah adalah dokumen palsu. Lalu, aku menyadari ketika jungkook memulai misinya untuk menghancurkan Ryu Sujeong. mengapa harus Ryu sujeong? sudah aku katakan sebelumnya jika kami akan menghancurkan hati wanita pewaris beserta apapun yang mereka punyai agar client kita senang. Aku mulai mencurigai saat Jungkook membuka dokumen dalam laptopnya menganaimu dan Sujeong. seblumnya, apa hubunganmu dengan Sujeong?”
“Uri-appa dan ayah sujeong keduanya bersahabat. Keduanya memiliki kemiripan dari nama, serta selara mereka. Aku tidak tau apa yang terjadi setelah itu, setelah ibuku meninggal dan tiba-tiba pemberitaan media sangat banyak tentangku dan keluargaku.”
“Ayahmu melakukan perselingkuhan dengan ibu sujeong ?”
“Aniyo, ibu sujeong hanya datang untuk bercerita tentang suaminya pada ayahku. Ada sebuah keanehan yang terjadi pada suaminya setelah mereka membangun perusahaan bersama. Dan disana selalu ada aku jika ibu sujeong datang. Entah apa yang terjadi pada keduanya, tapi aku tidak merasa jika keduanya saling menyukai. Hanya saja sering mengunjungi.”
“Kau yakin jika ayahmu tidak—“
“Tentu tidak.” Potong Na Young.
“Adakah bukti ?”
“Jika aku memiliki bukti apakah kau akan menghancukanku sampai berkeping-keping?”
“Mwo?”
“Kau bilang misi mu dan Jungkook adalah menghancurkan wanita pewaris dan.. ya, akulah pewaris sebenarnya.” Tatapan Na Young mulai tajam. Min woo mempertemukan kedua tangannya. Berfikir sejenak. “Jika benar kau pewarisnya, maka kita salah target.”
“Kau benar, Ryu Sujeong dan ayahnya hanya memiliki 30% dari saham yang dia punya didalam perusahaan. Untuk itu, sesekali ayah Sujeong mencoba membunuhku dengan berbagai caranya. Tapi entah kenapa dia terlihat belum mampu. Karena ada banyak hal yang ditinggalkan oleh ayahku yang belum dia temukan, jadi jika dia membunuhku terlebih dahulu mungkin dia akan mendapatkan hartaku tapi tidak untuk kebenarannya. Ryu Jonghyun orang yang mengerikan, meski dia adalah orang yang mengerikan,tapi jika dia membuat kejahatan dia tidak akan pernah segan untuk meninggalkan jejak. Ayahku mengatakan hal itu padaku.”
“Hentikan drama kotormu, No Min woo.” Suara itu sudah tidak asing bagi Min woo. Matanya membulat merasakan ada sesuatu di balik kepalanya. Na Young melihat seseorang yang berdiri menyodorkan sebuah pistol pada Min woo. Na Young menutup mulutnya tak percaya. Gadis itu melihat Lee Hye seol datang bersama dengan para bodyguardnya.
“Kau memang hebat dalam mengelabui sesuatu, tapi lain kali gunakan hal lain selain patung lilin!” Lanjut wanita yang mengenakan pakaian serba hitam dengan lipstik merah menyala. Min Woo membalikkan tubuhnya melihat pistol ada di arah keningnya.
“Gadis kecil, kau percaya No Minwoo?” Hye seol menagangkat dagu Na Young. lalu meraih tangan kiri Min woo terdapat headphone yang telah dia rekam. Na Young sangat terkejut. “Jangan percaya siapapun juga. Didunia ini tidak ada orang yang jujur. Bisa saja, ketika dia mengetahui siapa kau senenarnya maka dia akan menyerangmu lalu menusukmu dari belakang. TANGKAP MEREKA SEMUA!!” Hye seol terlihat marah. Ia merasa jika dia telah benar-benar dibodohi oleh No Minwoo.
***
Kim jong shik masuk kedalam rungan Ryu Jong hyun. Dia membuka ganggang pintunya. Lalu bola matanya berputar menyapu seluruh pemandangan yang ada di dalamnya. Sambutan hangat telah dia dapatkan dari Ryu Jonghyun. “Silahkan duduk tuan Kim.” Ucap Ryu Jong hyun. Kim Jong shik duduk diatas sofa yang empuk. “Bagaimana ? Na Young sudah mati. Apa kau sudah menemukan stempelnya? Karena itu kau bisa mengeledah seluruh rumahnya dan juga harta Cha Jonghyun.” Ucapan Kim Jongshink cukup lembut pada Ryu Jonghyun. Pria bermarga Ryu itu memegangi keningnya. Dari gerak-geriknya Kim Jongshik telah mengetahui bagaimana hasilnya. “Na Young, belum mati. Kau tidak melihat berita tadi pagi ?”
Kim Jongshink membulatkan matanya. “Jenazah yang orang-orang temukan adalh patung lilin.”
“Patung lilin?” Jongshik mengerutkan dahinya. Dia mulai menemukan siapa pelaku sebenarnya. Jongshik keluar dengan wajah yang tegang. Dalam kepalanya berucap ‘No Min woo’ hatinya berdecak dengan kasar bagaimana mungkin dan bagaimana bisa? Kim Jongshik melacak keberadaan No Min woo didalam komputernya. Dia menarikan jemarinya diatas keypad laptopnya. Lalu menepuk jidadnya. Ia menyadari jika No Min woo sudah hampir seminggu tidak mengaktifkan sistem lacaknya. Lalu dia melacak keberadaan Jungkook. Hasilnya pun sama Jungkook menghilang sudah hampir setengah hari. Jungshik menggebrak meja kerjanya marah.
***
Sehun berjalan menujuh sebuah apartement tempat tinggal Na Young, ada banyak garis polisi. Sepertinya para polisi telah selesai mengecek dimana Na Young. sehun menyerobot masuk, tapi pintunya terkunci. Dia hanya bisa melewati garis polisi yang ada didepan pintu apartemen saja. Sehun berfikir terus, dari ucapan yang sering Na Young katakan. Mungkin dia bersembunyi disuatu tempat,tapi sekeras apapun dia berfikir . dia tetap tidak menemukan dimana gadis yang dia cari. Ada dua pasang mata yang sedang melihat Sehun. Seseorang berdiri tak jauh dari lokasi Sehun. Ia memasukkan kedua tangannya pada saku celana memandangi Sehun yang frustasi. “Kau mau pergi sebentar?kau ingin mencari Na Young bersamaku?” tanya Taehyung. Sehun menoleh kearah Taehyung.keduanya berjalan menuju mobil Taehyung.
“Sepertinya kau membatalkan perjalananmu ke Amerika demi Na Young.” Taehyung membuka pembicaraan dan tersenyum miring. “Jangan bodoh, mana mungkin aku pergi dengan keadan seperti ini.” Sehun memalingkan wajahnya keluar jendela mobil.
“Lantas apa kau membatalkan pertunanganmu dengan sujeong ?”
“Kau memang bodoh, mana mungkin aku bertunangan pada situasi seperti ini.” Ucap Taehyung yang juga melempar pandangan ke luar jendela. Cih, apa dia tidak punya kata-kata lain ? decak Sehun.
“Jangan katakan pada siapapun apa yang kau miliki, untuk saat ini tidak ada orang yang bisa kau percaya.” Min woo berbisik dalam mobil pada Na Young yang masih disekap disampingnya. “Apapun yang kau lakukan, kau harus hidup.” Min woo merogoh tangan Na Young yang diikat dengan tali. Mata Na Young membulat, apa yang dia lakukam. Min woo melepas ikatan tangan Na Young setelah lepas. Min woo mengangkat kakinya yang terikat kearah pengemudi. Membuat mobil yang mereka tumpangi oleng. Hampir saja menabrak mobil lain. Salah satu body guard yang ada disamping pengemudipun mulai menolong teman body guardnya. Sementara mobil itu oleng, Na Young membuka pintu mobil dan menjatuhkan tubuhnya keluar. Tanpa dia sadari sebuah mobil tronton datang dari arah lain. Na Young dengan sigap langsung mengelindingkan tubuhnya dari jalanan lain. Keringat dingin mengucuri tubuh Na Young, nafasnya terengah-engah tapi hal ini tidak berhenti ketika dia menyadari jika seorang bodyguard dari mobil yang sama turun dan berlari mengejar Na Young. Na Young segera membuka ikatan kakinya dan mulai berlari dengan cepat. Dia masuk kedalam gang-gang sempit dan gelap, entah dimana dia sekarang yang jelas dia harus lari dari orang-orang gila itu. Para body guard itu semakin banyak yang menyusul pengejaran Na Young.
No Min woo yang masih berada di dalam mobil, dia ditinggal oleh sang supir. Min woo mengambil pisau dikatung belakangnya, mengiris tali ditangannya. Setelah terlepas, dia membuka ikatan kakinya. Min woo bebas, para bodyguard mulai kerepotan dengan Min woo yang keluar dan sebagain diantara mereka mulai mengejar Min woo.
Na young masih berlari dengan cepat, dia melihat kebelakang tidak ada orang yang datang. Na Young menghentikan pelariannya dan mulai beristirahat sejenak. Nafasnya masih sama saat dia berlari, jatungnya masih berdebar-debar. Tiba-tiba beluah lengkungan tangan mengapit tubuhnya. Oh, tidak mungkin dia mulai tertangkap saat ini.