home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Hello, Manager Park

Hello, Manager Park

Share:
Author : bocil19
Published : 02 May 2015, Updated : 31 Mar 2016
Cast : All Member WINNER | All Manager WINNER | Park Janeul (OC) | Oh Sehun (EXO) | EXO Members
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |38078 Views |9 Loves
Hello, Manager Park
CHAPTER 11 : Magnae Diva

“Shin~ah!” panggil Janeul sesaat melihat sosok Shinneul yang memasukki café tempat mereka janjian. Sosok perempuan dengan setengah wajah tertutup scarf tebal berwarna merah itu berjalan cepat mendekati Janeul diikuti satu sosok lelaki dengan topi hitam dibelakangnya. Janeul mendorong pelan secangkir cappuccino hangat yang dia pesankan kepada Shinneul yang tengah sibuk membuka scarf yang menghangatkan lehernya.

                “Mian, aku membawa dia kesini.” Ucap Shinneul mendongakkan wajah. Janeul menggeleng, sesaat sosok lelaki yang duduk disamping Shinneul membuka topi dan memperlihatkan wajah.“Anyeong haseyo manager Park,” sapa sosok lelaki dengan mata bulat lucu dimata Janeul. Janeul tersenyum menahan pipinya yang mungkin memerah karena malu.“Jinjja kiyowo. Boleh kami memiliki satu seperti ini di YG?,” tanya Janeul memohon.

                Sekalinya ada sosok yang bertingkah imut di YG adalah Mino, yang malah membuat Janeul mual mengingat tingkah sok imutnya.“Panggil aku Park Janeul. Kita seumuran,” jelas Janeul ramah. Perempuan dengan rambut dikuncir setengah itu menyesap cokelat hangat yang masih menghasilkan kepulan asap yang menari diatasnya.

                “Oooh. Daebak!” ucap Kyungsoo takjub diikuti anggukan kepala antusias. Janeul menahan hasrat untuk tak segera menculik anak asuh Shin yang tengah duduk di depannya itu.“Sebentar lagi Shin juga akan menjadi manager utama. Ne?” tambah Kyungsoo dengan nada meledek. Shinneul yang tengah menyesap sedikit cappuccino itu tersedak dan menatap Kyungsoo dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.

                Shinneul menatap Janeul dan mengibaskan kedua tangannya.“Jangan percaya omongan anak ini. Dia benar-benar terobsesi padaku untuk menjadi manager utama,” jelas Shinneul membenarkan. Janeul tersenyum kecil melihat Kyungsoo yang malah terkekeh geli.“Mian aku agak terlambat menemuimu. Jadwal EXO sangat gila padatnya, bahkan untuk bernafas saja sulit.” Tambah Shinneul sedih. Janeul tersenyum kecil menatap teman seprofesinya itu dan kembali menyesap cokelat hangat miliknya.

                “Geuraso mwo? Kau memang harus menjalaninya Shin~ah,” ujar Janeul sambil mengangkat bahu. Ucapannya itu membuat sosok Shinneul segera menundukkan kepala, karena tak mendapat jawaban yang dia inginkan.“Semua pengorbananmu akan terbayar nanti. Saat mereka sudah benar-benar tampil di comeback stage,” tambah Janeul sesaat melihat ekspresi temannya itu. Kyungsoo ikut menganggukkan kepala, menyetujui ucapan Janeul.

                “Jinjja? Ah tapi aku sudah berniat untuk tidur di kamarku saat mereka melakukan comeback stage,” ucap Shinneul diikuti tawa kecil. Kyungsoo membulatkan kedua bola matanya, menatap sang manager kesal. Janeul menggeleng kecil mendengar perkataan Shinneul yang kelewat berandai.“Aku selalu bingung bagaimana kau melewati masa 5 tahun sebagai manager pembantu Janeul~ah,” tanya Shinneul kali ini menatap gumpalan busa di cangkir berisi cappucinonya.

                Janeul memainkan ibu jarinya di pinggiran cangkir, mengingat perjuangannya sebagai manager pembantu selama 5 tahun.“Geunyang. Karena aku harus menunjukkan pada manager utamaku bahwa aku bisa menjadi manager utama nantinya,” jawab Janeul masih menatap jari telunjuknya yang berada di pinggiran cangkir.

                Shinneul mendongak, menatap Janeul yang tak menatapnya.“Aku memang berkepribadian seperti itu, hehe. Aku harus mempunyai dendam kepada seseorang untuk punya kemauan besar,” tambah Janeul lagi sembari menggaruk lehernya yang tak gatal. Janeul menatap Shinneul yang menatap sosoknya kaget.

                “Aku baru tau kalau kau mempunyai sifat seperti ini,” ujar Shinneul dengan gelengan tak percaya. Janeul mengangkat bahunya dan kembali menyenderkan badan di sandaran bangku kayu yang tengah dia dudukki.“Ah matta! Kau benar Janeul~ah,” ucap Shinneul lagi kali ini dengan jentikkan jari.

                Janeul mengangkat kedua alisnya, tak mengerti dengan maksud Shinneul tadi.“Kau pernah bilang padaku, bahwa dekat dengan semua member butuh waktu. Dan kau benar, kali ini aku sudah dekat dengan semua member tanpa terkecuali,” jelas Shinneul akhirnya dan menyenggol lengan Kyungsoo. Janeul menegapkan badan dan menatap Shinneul yang menatapnya dengan ekspresi meyakinkan.

                “Jalhaesso uri Shinneul,” puji Janeul membuat Shinneul tersenyum bangga. Perempuan dengan coat di depannya itu mengambil sesuatu dari kantong jaket cokelat yang dipakainya.“Lihat ini. Bahkan member yang dulu tak dekat padaku sekarang selalu mengirimiku pesan,” ucap Shinneul sembari memperlihatkan conversation antara dirinya dan salah satu member EXO.

                Janeul mendekatkan dirinya dan membaca sederet pesan yang berada di dalam layar ponsel Shinneul.“O. Mesiji,” pekik Janeul tiba-tiba. Matanya membulat membaca nama sang pengirim pesan.“Sini biar aku yang balas,” ucap Janeul dengan segera mengambil ponsel milik Shinneul. Dengan cepat jari-jari itu membuat pesan balasan untuk sang kekasih.

                “Anak ini harus diberi pelajaran, agar lebih hormat dengan orang yang lebih tua. Kkeut,” kesal Janeul dengan senyum tertera di wajahnya. Janeul mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya. Kedua sosok di hadapannya tertawa kecil, membaca balasan pesan yang baru saja dia kirimkan.“Janeul~sshi aku tidak bisa membayangkan kau bisa bertahan dengan Sehun. Apa benar kau menyukainya?” tanya Kyungsoo tiba-tiba.

                “Molla,” jawab Janeul sembari mengedikkan bahu.“Kau buru-buru kan? Biar aku serahkan ini sekarang agar tidak lupa,” Janeul mengambil sesuatu dari dalam tas ransel hitamnya. Sebuah tempat CD yang bertuliskan ‘For Kim Shin Neul’ itu, disodorkan Janeul kepada Shinneul yang terlihat ingin tahu.“Eeiy~ kau benar-benar menyukai Kang Seungyoon ya?” ledek Janeul melihat Shinneul yang masih terpaku pada hadiah Seungyoon ditangannya.

                “Hmm.. ini juga ada titipan dari Sehun,” ucap Shinneul tak menjawab ledekkan Janeul. Perempuan berambut panjang itu menyodorkan sebuah amplop dengan lambang SM Entertainment di depannya.“Entahlah, kau buka sendiri saja,” tambah Shinneul lagi berusaha menjawab ekspresi Janeul yang menatap amplop tersebut.

                Janeul tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya. “Kajja. Kau kan harus kembali mengurus sepuluh anak kesayanganmu,” ajak Janeul sesaat setelah dia menghabiskan cokelat panas miliknya.“O Chakkaman,” tahan Kyungsoo tiba-tiba. Sosok itu merogoh kantong jaket yang ia kenakan.“Aku juga ada hadiah untukmu yang sudah menyukai suaraku. Gomawo Janeul..ah,” ucap Kyungsoo dengan jeda disaat memanggil nama Janeul.

                Perempuan itu mengambil amplop putih yang bertanda sama seperti titipan Sehun.“Charraseo. Jangan panggil aku aggasi lagi. Gomawo untuk ini,” ucap Janeul sembari menepuk pundak Kyungsoo pelan. Janeul tersenyum pada Shinneul yang juga tersenyum menatapnya.“Sepertinya aku mendapat dua tiket gratis,” ujar Janeul menyenggol tubuh Shinneul yang saat mereka tengah berjalan keluar kafe.

                 “Manager Park?” panggil satu sosok di hadapan Janeul. Janeul menghentikan langkahnya dan menatap kaget sosok didepannya.“Jang Jae Hyuk PDnim?” terka Janeul sembari menunjuk sosok lelaki di hadapannya. Lelaki berkacamata itu menganggukkan kepala, membuat Janeul yang tersenyum lebar itu bergerak memeluk singkat lelaki di hadapannya.

                Shinneul mendekat pada sosok Janeul yang masih tersenyum menatap lelaki paruh baya di depannya.“Mian Janeul~ah, aku duluan. Aku belum membeli makan untuk mereka. Anyeong,” pamit Shinneul cepat. Kedua sosok itu menundukkan badan dan segera melangkah keluar dari kafe, meninggalkan Janeul dan PD Jang.“Kudengar kau sekarang menjadi manager utama WINNER?” tanyanya setelah sosoknya dan Janeul itu menyingkir ke pinggir café. Janeul menganggukkan kepala, menjawab pertanyaan sosok paruh baya di depannya.

                “Aku rindu sekali melihat karya-karyamu, PDnim. Kapan kau akan mulai menggarap drama lagi?” tanya Janeul. Lelaki itu memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana jeansnya.“Aku akan menggarap web drama sebenarnya awal tahun ini. Kami sedang mencari para pemain yang cocok,” jawab Jaehyuk tak menatap Janeul yang menganggukkan kepala.

                Tiba-tiba sosok itu menoleh dan menatap manager utama WINNER itu.“Apa anak asuhmu tak ada yang ingin mencoba berakting?” tanyanya tiba-tiba. Janeul membulatkan mata tak percaya mendengar pertanyaan dari sosok didepannya itu. Dengan segera perempuan berambut cokelat itu menggelengkan kepala dan mengibaskan tangan, menolak secara halus pertanyaan sang PDnim.

                “Aniyo. Anak asuhku tidak pun..” ucapan Janeul terhenti mengingat satu sosok anak asuhnya yang mempunyai bakat acting. Janeul menatap sang PD yang masih mengangkat alis, menunggu ucapannya selesai.“Kurasa ada satu orang yang tertarik di dunia acting,” lanjut Janeul menyelesaikan kalimatnya yang terhenti tadi.

                Sosok di hadapannya tersenyum lebar dan tertawa kecil.“Baiklah kalau menurutmu seperti itu. Aku akan mengirimkan surat casting segera ke YG Entertainment,” ucapnya sembari menepuk lengan Janeul. Janeul menganggukkan kepalanya senang dan tersenyum lebar, mengingat satu sosok yang akan dia beri tawaran casting itu.

-Hello, Manager Park-

               “Eiish jinjja. Kalau bukan karena Kang Seungyoon, aku tak akan ada disini.” Keluh seorang lelaki yang kini sibuk memakai masker untuk menutup sebagian wajahnya. Perempuan yang sudah memakai masker hitam disampingnya  hanya bisa memutar kedua bola mata mendengar keluhannya. Janeul melongokan kepalanya, di depan mobilnya sudah berdiri dengan kokoh Seoul Olympics Park Gymnastics Stadium.

                Lelaki yang tengah berkaca di layar ponselnya menoleh dan menatap sang manager utama yang tampak panic.“Kau yakin tidak akan ketahuan oleh sajangnim?” tanyanya dengan suara tak mencerminkan khawatir. Janeul menoleh dan menatap sang magnae yang masih membenarkan letak snapback yang dipakai.

                Enggan menjawab, Janeul segera melihat ponselnya yang melantunkan lagu Different milik anak asuhnya.“Yoboseyo,” ucap Janeul sesaat setelah dia menurunkan masker hitam yang menutup sebagian wajahnya. Matanya kembali mengedarkan pandangan, berusaha mencari satu sosok yang menelponnya.“O, aku sudah ada di tempat parkir. Kau tahu mobilku kan?” tambah Janeul lagi.

                Taehyun yang melihat tingkah sang manager, akhirnya juga ikut mencari sosok yang tengah dicari sang manager.“Itu temanmu?” tanya Taehyun tiba-tiba. Janeul menatap sang anak asuh yang langsung mengedikkan dagu ke kaca depan mobil Subaru miliknya. Dengan reflek, Janeul menekan klakson mobilnya.

                Sosok perempuan berambut kuncir kuda di depan mobilnya segera tersenyum lebar dan mendekat dengan berlari kecil. Janeul menurunkan kaca mobil disamping kirinya sesaat perempuan itu berdiri disamping pintu mobil.“Mian Shin~ah merepotkanmu,” ucap Janeul bersalah. Shinneul tersenyum dan menggeleng, tanda bahwa sosok di depannya tidak bersalah sama sekali.

                Mata Shinneul yang terlihat antusias itu perlahan berubah karena melihat satu sosok yang berada di samping Janeul. Janeul mengikuti arah pandang Shinneul dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.“Seungyoon tidak jadi menemaniku. Dia harus menyetor lagu pada tutornya,” ujar Janeul sembari menggigit bibir.

                Shinneul menatap Janeul yang merasa bersalah.“Aniya. Gwenchana Janeul~ah, lagipula aku memang tak mengundangnya kemari bukan? Hehe,” ucap Shinneul dengan tawa yang terdengar dipaksakan. Taehyun memutar bola matanya malas dan melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.“Bisakah kita cepat ke dalam? Bukankah satu jam lagi konsernya mulai?” tanya Taehyun pada akhirnya.

                Janeul membalik badan dan menatap Taehyun dengan pandangan kesal, karena mengganggu pembicaraannya dengan Shinneul.“Ah matta! Kajja Janeul~ah, Sehun juga sudah menunggumu.” Ujar Shinneul dengan nada ceria. Setelah memelototi Taehyun, yang balas menatapnya tak suka, sosok itu keluar dari mobil. Janeul membuka pintu belakang mobilnya, mengambil satu kotak karton berisi kue dan ransel hitam kesayangannya. Wanita dengan rambut dikuncir setengah itu, membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidungnya setelah menyampirkan pegangan ransel pada kedua pundaknya.

                Setelah sosok Taehyun keluar dari mobil Subaru milik Janeul, ketiga sosok itu segera beranjak mendekati bagian belakang stadium yang dijaga oleh beberapa orang bertubuh kekar. Janeul kembali menaikkan masker yang sempat dia turunkan tadi. Shinneul memperlihatkan id card yang sedari tadi menggantung di lehernya dan dengan segera para lelaki bertubuh kekar itu menyingkir dan memberikan jalan pada ketiga sosok itu. Janeul membiarkan sang magnae untuk berjalan di depannya, takut tiba-tiba sosok yang terlihat bingung itu menghilang.

                “Kau baru pertama kali datang ke konser idol lain?” tanya Shinneul berusaha memulai percakapan dengan Taehyun. Tanpa mau menatap sang penanya, Taehyun hanya bergumam kecil menjawab pertanyaan Shinneul. Janeul hampir saja memukul sang magnae yang benar-benar terlihat sombong dimatanya.

                “Shin~ah!” panggil seseorang dari depan mereka. Ketiga sosok itu menghentikan langkah dan menatap satu sosok yang memanggil sang ‘pemandu’.“O Kyungsoo~ya,” ucap Shinneul saat sosok lelaki itu sudah berdiri dihadapannya. Janeul menurunkan masker yang menutup wajahnya, sesaat Kyungsoo menatapnya dan Taehyun aneh.

                Mata yang biasanya terlihat bulat itu semakin membulat mendapati wajah Janeul ada disana.“Kau datang Janeul~ah?” tanya Kyungsoo ramah. Janeul menganggukkan kepala antusias melihat wajah sumringah Kyungsoo. Lelaki itu mengalihkan pandangan, menatap satu sosok yang tak menatapnya. Janeul mengikuti arah pandang Kyungsoo dan segera berdiri disamping Taehyun. Dengan cepat Janeul memaksakan badan Taehyun agar menunduk pada Kyungsoo.“Ige mwo..”

                “Dia magnae WINNER. Dia menemaniku untuk menonton kalian, hehe” ucap Janeul cepat memotong ucapan Taehyun. Janeul menoleh dan mendapati mata Taehyun yang menatapnya kesal. Manager utama WINNER itu menggerakan bibirnya, menyuruh Taehyun untuk memperkenalkan diri. Taehyun memicingkan matanya kepada sang manager utama dan segera menurunkan masker yang menutup sebagian wajahnya.

                “WINNER magnae, Nam Taehyun imnida,” ujar Taehyun pada akhirnya. Janeul tersenyum kaku pada Shinneul dan Kyungsoo yang tersenyum lebar.“Anyeong, Do Kyungsoo imnida. Kau bisa memanggilku D.O atau Kyungsoo,” ucap Kyungsoo ramah. Taehyun menganggukkan kepala dan mengalihkan pandangan, tak mau berlama menatap sosok tersebut.

                Janeul menghembuskan nafas pasrah. Memang seharusnya dia datang sendiri daripada bersama mahluk disampingnya ini.“Kau membawa kue?” tanya Kyungsoo tiba-tiba. Janeul menoleh dan menganggukkan kepala menjawab pertanyaan lelaki yang seumuran dengannya.“Jinjja? Kalau begitu, ayo cepat kita ke ruang tunggu.” Ajak Shinneul dan kembali melangkah bersama Kyungsoo kali ini.

                Manager utama WINNER itu menarik sang magnae untuk berjalan berdampingan bersamanya.“Aku tahu kau tak suka padaku. Tapi bisakah kau tunjukkan rasa sopanmu Nam Taehyun.” Bisik Janeul dengan penekanan dalam menyembut nama sang mangnae. Taehyun menoleh sambil terus melangkah, menatap sang manager yang juga masih menatapnya.“Arraso. Aku akan menunjukkan rasa sopanku,” ucapnya sambil menampilkan senyum lebar yang terlihat memuakkan di mata Janeul.

                Kyungsoo berbelok di salah satu pintu yang terbuka, diikuti Shinneul, Taehyun dan Janeul yang ikut masuk ke dalam ruangan berisi kesembilan lelaki yang tergabung dalam grup EXO itu. Semua pasang mata yang sebelumnya terpaku pada layar ponsel ditangan masing-masing itu segera menatap kedua sosok yang terlihat asing di pandangan mereka.

                “Ah. Anyeong haseyo. Manager WINNER, Park Janeul imnida.” Ucap Janeul memperkenalkan diri. Pandangan matanya beralih ke satu sosok disampingnya yang masih mengedarkan pandangan.“WINNER magnae, Nam Taehyun imnida.” Ucap Taehyun pada akhirnya memperkenalkan diri.

                “Assa. Kau datang juga,” teriak seseorang dari sofa pojok. Janeul menoleh dan tersenyum menatap Sehun yang juga tengah tersenyum dan berjalan mendekat kepadanya.“Wow sekarang kau sudah berani membawa kekasihmu kemari magnae?” tanya satu sosok yang terlihat cantik dimata Janeul. Sebuah rangkulan tiba-tiba diterima Janeul dari samping kirinya.

                Janeul menoleh dan menatap Sehun yang merangkul tubuhnya agar mendekat pada sosok sang kekasih.“Geurom. Aku bangga mempunyainya sebagai kekasih,” ucap Sehun bangga. Taehyun menatap adegan disebelahnya dengan pandangan malas.“Ah aku membawakan ini untuk kalian. Maaf tidak bisa membawakan yang lain,” ucap Janeul merasa bersalah.

                Satu sosok tinggi yang berdiri disamping Shinneul segera beranjak dan mengambil sekotak karton yang disodorkan Janeul.“Park Chanyeol. Kau bisa memanggilku Chanyeol,” ucapnya memperkenalkan diri. Janeul menatap sosok tinggi dihadapannya bingung. Setelah mengerti apa maksud dari Chanyeol, Janeul segera menganggukkan kepalanya kikuk.“Taehyun~shi aku adalah fans dari Song Mino,” ucap satu sosok dengan rambut berwarna putih kecoklatan.

                “Ye? Ah Mino hyung?” tanya Taehyun lagi. Lelaki dengan mata yang terlihat besar dari orang Korea kebanyakan itu menganggukkan kepalanya.“Kau membeli tiket lagi?” tanya Sehun melepas rangkulannya pada sang kekasih. Janeul menggeleng menjawab pertanyaan Sehun. Perempuan itu membenarkan letak kacamata bacanya dan melihat sang kekasih yang menelengkan kepala.“Lalu? Dia?” tanya Sehun mengedikkan dagu kepada sosok Taehyun disamping Janeul.

                “Ah. Saat bertemu dengan Kyungsoo~shi kemarin, dia memberiku satu tiket,” jawab Janeul menatap sang kekasih. Sehun mengernyitkan dahi dan mengedarkan pandangan, berusaha mencari sosok Kyungsoo. Merasa diperhatikan, Kyungsoo menoleh dan tersenyum kepada Sehun dan Janeul yang tengah menatapnya.“Hyung! Kau memberikan tiket konser padanya?” tanya Sehun tak suka.

                Semua pasang mata segera menatap sosok Sehun yang terlihat merengut.“Mwoya ige? Kyungsoo~ya kau mau merebut pacar Sehun?” tanya satu sosok yang terlihat bingung. Kali ini Taehyun mendekat pada manager utama.“Ya. Kau berselingkuh?” tanya Taehyun singkat. Janeul mendelik menatap Taehyun dan mencubit perut Taehyun kencang.

                Suara ringisan dari mulut Taehyun tak membuat para member EXO itu mengalihkan pandangan.“Ani ani, kalian salah paham. Waktu itu Shin bilang Janeul menyukai suaraku, jadi saat bertemu dengannya aku berpikir untuk memberikan tiket. Ya Shin, bantu aku,” jelas Kyungsoo berusaha menampik pikiran membernya yang diluar batas.

                “Majayo, manager Park memang menyukai suara Kyungsoo.” Tambah Shinneul berusaha membela anak asuhnya. Anggukkan akhirnya terlihat dari kepala setiap member tak terkecuali Oh Sehun.“Wah ini benar-benar enak. Gomawo, magnae yeochin,” ucap satu lelaki dengan rambut berwarna cokelat kemerahan. Janeul tersenyum kecil, melihat beberapa member yang ikut menyendok kue yang dia bawakan.

                Sosok tinggi yang memperkenalkan diri bernama Chanyeol itu membawa satu sendok kue dan menyuapi Shinneul yang berdiri dibelakangnya.“Ya! Kalian sedang apa? 20 menit lagi acara mulai,” teriak seseorang dibelakang Janeul. Janeul berbalik dan mendapati manager Tak menatapnya kaget.“Anyeong haseyo,” sapa Janeul ragu.

                “O. Anyeong haseyo. Kau tidak ke tempat duduk?” tanya manager Tak dengan nada ramah. Janeul menoleh dan menatap Sehun yang tengah menatap manager Tak.“Aku akan ke tempat duduk Oh Sehun,” pamit Janeul tersenyum kecil. Sehun menoleh dan menatap Janeul dengan ekspresi yang tak bisa ditebak.

                “Arraso. Nikmati pertunjukkanku ya,” ucap Sehun menggenggam tangan kanan Janeul. Janeul menganggukkan kepalanya, meyakinkan sang kekasih bahwa dia akan menikmati konser.“Bisa kita pergi sekarang?” tanya satu sosok disamping kiri Janeul. Manager utama WINNER itu segera melepas genggaman tangan Sehun dan membalikkan badan.

                Matanya menatap Sembilan lelaki dan manager Kim yang tengah focus pada satu titik, kue yang dibawa olehnya.“Chogi. Kuharap konser kalian berjalan dengan lancar. Fighting!” ucap Janeul menyemangati para member EXO. Kesembilan lelaki itu menoleh dan menganggukkan kepala bersemangat.“Gomawo Sehun yeochin!” teriak mereka bersamaan.

                Janeul tersenyum dan berbalik meninggalkan ruang tunggu tersebut, mengikuti langkah manager Tak didepannya.“Ya! Senyummu lebih terlihat bahagia bersama dengan mereka,” ucap Taehyun di lorong menuju tempat duduk VIP. Janeul menoleh dan menatap wajah sang anak asuh yang tertutup setengah oleh masker hitam.“Karena di dalam EXO tak ada mahluk bernama Nam Taehyun,” jawab Janeul enteng. Taehyun menatap sang manager utama yang tak menatapnya dan menggerakkan tangan seakan untuk memukul Janeul.

-Hello, Manager Park-

                Kedua lampu depan mobil Subaru hitam yang terparkir itu berkedip, sesaat setelah Janeul menekan tombol untuk membuka kunci pintu mobilnya. Janeul menutup pintu di sebelah kirinya sesaat dirinya duduk di jok belakang kemudi. Satu sosok dengan masker menutupi sebagian wajahnya itu, ikut masuk dan duduk di jok samping Janeul duduk.

                Perempuan yang baru saja menaruh tas ransel hitam miliknya, di jok belakang, itu menoleh dan menatap sang anak asuh yang tengah membuka masker hitam yang dia pakai.“Mwo?” tanya sosok yang menoleh menatapnya dengan ekspresi jengkel. Janeul hanya mampu menggeleng dan memakai seatbelt dari samping joknya.

                Setelah memastikan sosok disampingnya telah memakai seatbelt, Janeul segera menyalakan mesin mobil dan mengendarainya keluar dari basement parkir dorm WINNER berada. Keempat roda mobilnya segera melaju membelah keramaian kendaraan lainnya yang berada di jalan raya.“Kau ada angin apa memintaku mengantarmu?” tanya Janeul memecah keheningan di dalam mobilnya.

                Janeul menoleh dan mendapati sosok disampingnya lebih memilih focus pada pemandangan di luar sana daripada menjawab pertanyaannya. Perempuan itu mencemberutkan bibirnya, kesal karena bertanya lebih dahulu.“Aku tahu kau yang meminta cast pada Jang PDnim,” ujar Taehyun saat mobil berhenti karena lampu merah.

                Perempuan yang tengah menggenggam setir itu menolehkan kepala dan mendapati sang anak asuh yang juga tengah menatapnya.“Ye? Bukankah itu karena Yang sajangnim?” tanya Janeul menatap Taehyun sembari mengedipkan kedua kelopak matanya, agar terlihat tak tahu apa-apa. Taehyun mendecih dan mengalihkan pandangan.“Benar kata Mino hyung. Kau tidak bisa berbohong,” ucap Taehyun kembali memandang pemandangan diluar.

                Perempuan itu menggerakan kepalan tangannya, seakan ingin memukul sang magnae yang bahkan terlihat tak peduli. Setelah lampu berubah hijau, mobil Subaru hitam itu kembali bergerak menuju YG Entertainment.“Pertama kali aku melihatmu di dorm, entah kenapa aku langsung tak suka padamu.” Ujar Taehyun tiba-tiba.

                Janeul berusaha tak menoleh, karena masih focus membelah jalan raya di depannya.“Wajah para hyung yang terlihat berbeda karena melihat sosok perempuan hadir di antara kami, membuatku entah kenapa merasa mereka akan meninggalkanku.” Tambah Taehyun masih memandang kendaraan yang lalu lalang di samping kanannya.

                “Aku bukan sosok yang bisa dekat dengan setiap orang. Dan dengan mereka, aku membutuhkan waktu lama untuk bisa terbuka. Saat itulah dimana kau muncul dan membuatku kehilangan pegangan,” lanjut Taehyun kali ini menundukkan kepala. Mobil itu kembali berhenti melaju karena lampu lalu lintas yang berubah merah. Janeul menarik rem tangan dan menghela nafas berat.

                Janeul menoleh, mendapati anak asuhnya yang masih menunduk.“Mino hyung adalah satu sosok yang membuatku nyaman, maksudku dalam artian teman,” ujar Taehyun lagi setelah ada jeda sebelumnya. Manager utama WINNER itu mengalihkan pandangan memainkan jari-jari tangannya diatas stir mobil.“Tapi tiba-tiba dia lebih memilih berada di sampingmu daripada aku, aku benar-benar seperti orang asing didekatnya saat itu.”

                Taehyun menoleh, menatap Janeul yang masih memainkan jari di stir mobilnya.“Maaf. Sudah membuatmu tak nyaman selama ini,” ucap Taehyun pada akhirnya meminta maaf. Janeul menoleh kaget dan menatap Taehyun yang tersenyum kecil padanya.“Mianhe. Jinjja mianhe nuna,” tambah Taehyun.

                Keduanya terdiam, Taehyun yang masih tersenyum kecil pada sang manager utama, sedang si manager utama yang masih merasa dirinya berada di alam mimpi.“Kau mengatakan apa, Nam Taehyun?” tanya Janeul tak percaya dengan pendengarannya. Taehyun menghela nafasnya kesal lalu memutar kedua bola matanya malas.

                “Cepat jalankan mobilnya. Lampunya sudah hijau,” ucap Taehyun sembari menunjuk warna hijau yang berada di lampu lalu lintas di atas sana. Janeul segera menurunkan rem tangan dan kembali mengendarai mobil miliknya melaju.“Aku juga minta maaf. Karena aku, hubunganmu dengan magnae EXO itu diketahui oleh sajangnim,” sosok yang sekarang memainkan zipper jaketnya itu kembali berucap.

                Janeul tersenyum kecil dan menganggukkan kepala.“Kenapa kau tak pernah bilang padaku bahwa ada staff yang mendengar saat aku berteriak di ruang latihan?” tanya Taehyun kali ini menatap manager utamanya. Janeul hanya menggeleng sambil terus menggerakkan stir mengikuti jalanan di depannya.

                “Memang kalau aku memberi tahumu, sajangnim akan menjadi tak tahu?” tanya Janeul lagi tanpa menatap Taehyun. Sosok lelaki itu mengalihkan pandangan, berusaha tak menatap sang manager utama yang terlihat menyedihkan di matanya.“Setidaknya aku tahu kesalahanku. Kau benar-benar senang membuatku berhutang banyak padamu,” kesal Taehyun menendang kecil lantai di bawah kakinya.

                Perempuan itu menggelengkan kepala dan menoleh sekilas pada Taehyun.“Aku adalah managermu. Jadi jangan merasa kau berhutang padaku,” ucap Janeul bijak. Taehyun mendecih mendengar sang manager utama bersikap narsis. Janeul berdeham tiba-tiba membuat Taehyun menoleh menatapnya.

                “Aku juga minta maaf Taehyun~ah. Karena aku, kau yang mestinya sudah merasa nyaman dengan member lain menjadi kembali mengulang dari awal,” ujar Janeul menatap Taehyun sekilas. Taehyun menggigit bibir bawahnya, masih menatap sang manager utama.“Tapi aku berjanji. Akan membantumu nyaman dengan sosokku,” tambah Janeul menarik rem tangan dan menoleh sambil tersenyum pada sang magnae.

                Taehyun menatap sang manager utama tak percaya.“Kurasa kau terkena sikap percaya diri pacarmu itu,” ledek Taehyun menunjuk dengan dagunya. Janeul menggerakan badannya, menghadap Taehyun yang melipat tangan di depan dada.“Tak apa, asal dengan begitu kau bisa nyaman denganku. Sekarang cepat keluar dari mobil, karena kita sudah sampai di parkiran YG Taehyun~ah,” jawab Janeul mengedikkan dagunya ke pemandangan gedung di luar mobil.

                Lelaki dengan rambut belah tengah itu menoleh dan menghembuskan nafas kesal, karena tak menyadari mereka sudah sampai di tujuan. Janeul terkekeh kecil dan membuka seatbelt yang sedari tadi menjaga tubuhnya. Dia mengambil ransel hitam miliknya dan kembali menatap Taehyun yang tengah memakai masker hitam yang tadi dia lepaskan.

                Setelah mencabut kunci mobilnya, Janeul membuka pintu mobil disamping kirinya dan keluar dari mobil yang telah mengantarkannya. Suara teriakan dari gerbang YG Entertainment segera terdengar sesaat sosok Taehyun berjalan di depannya. Lelaki bermasker itu menundukkan kepalanya beberapa kali dan melangkah cepat masuk kedalam gedung.

                Langkah mereka yang akan menaiki tangga terhenti karena Taehyun yang menghentikan langkah.“Nuna aku akan meminta satu hari libur untukmu pada sajangnim,” ucap Taehyun tiba-tiba. Janeul mengangkat kedua alisnya menatap sosok yang tengah melepas masker hitamnya.“Percaya padaku. I’m a diva,” ucap Taehyun sembari tersenyum kecil. Sosok itu kembali melangkah, meninggalkan Janeul yang menatap punggungnya bingung.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK