‘Knock Knock’
‘Knock Knock’ berkali-kali suara ketukan pintu terdengar. Aku langsug mengangkat tubuhku dari tempat tidur dan membuka pintu. Mataku terbelalak kaget melihat Eun Hyuk berdiri di depan pintu kosanku. Aku langsung menutup kembali pintu kosanku dan langsung merapikan penampilanku yang terlihat seperti orang habis bertengkar. Aku kembali membuka pintu dan Eun Hyuk pun langsung berteriak kesal di depanku.
“Yaaa! Kenapa kau tiba-tiba menutup pintunya?! Kau seperti melihat setan saja! Untung saja wajah tampanku tidak terhempas pintu yang tiba-tiba kau tutup dengan kerasnya”
“Mianhae. Aku hanya kaget saja, pagi-pagi kau sudah ada disini”
“Iisssshh...kau ini, aku kesini menjemputmu. Cepatlah bersiap, kau hampir terlambat”
“Ne, ara. Jangan cerewet” aku langsung menutup pintu dan bergegas untuk pergi se sekolah. Tidak lupa aku menghubungi Hyo Jin dan memberitahunya kalau aku diantar oleh Eun Hyuk. Setelah semuanya selesai aku langsung menghampiri Eun Hyuk yang sudah menungguku cukup lama. Dalam perjalanan aku menanyakan alasan kenapa dia tiba-tiba datang menjemputku.
“Wae?”
“Hmmm? Gwaenchana. Aku hanya ingin mencari kegiatan di pagi hari. Aku sedang bosan. Setiap pagi berolahraga dan langsung menuju ke toko untuk membantu ibuku. Setidaknya dengan menjemputmu setiap pagi, aku punya kegiatan baru dan aku tidak bosan”
“Mwo?! Setiap pagi? Kau berencana menjemputku setiap pagi?!”
“Ne. Wae?”
“Hooh? A-ani, aniya, gwaenchana” perkataannya membuatku bigung sekaligus kaget. Sejak kapan dia berubah menjadi seorang malaikat seperti ini?
“Gomawo, sudah mengantarku” aku berkata seraya menundukkan badan.
“Ne. Oiya, nanti aku ada kegiatan, jadi aku tidak ada di toko, tidak apa kan?”
“Ohh? Ne, gwaenchana” aku melengkungan senyuman kecil di wajahku. Sebenarnya ada sedikit rasa berat hati karena bekerja tanpa ada sosok Monkey itu di toko. Rasanya tidak ada orang yang bisa aku jahili, haha... Tapi aku hanya menyembunyikan perasaan yang tidak jelas ini. Aku masih belum bisa memastikan perasaan apa yang tengah kurasakan ini. Masih belum bisa digambarkan dengan jelas bagiku.
∞
“Hoaaaam” aku meluap dan mataku mulai sayu. Tapi, pekerjaanku di toko belum terselesaikan. Dengan sedikit malas dan lemas aku menyelesaikan pekerjaanku. Tanpa kusadari Eun Hyuk sudah ada disampingku. Mataku langsung terbelalak kaget dan aku menjauhkan wajahku dari wajahnya yang hanya berjarak 5cm.
“Kamccakiguyo!”
“Kau mengantuk ya?” ucapnya mengamati wajahku sambil membuka mata kananku dengan jari-jarinya.
“Yaaa!” bentakku menyingkirkan tangannya dari wajahku. Namun, Eun Hyuk malah menyambutnya dengan tawaan.
“Hahahahaha~~Lihatlah matamu itu. Sepertinya sudah kehabisan daya” dia menunjuk mataku yang hampir tidak bisa terbuka lagi.
“Pulanglah! Sudah jam 11 malam, bukankah ini sudah melebihi jam tidurmu?”
“Hmmmm? Ooh, ne. Kuselesaikan dulu, hanya sebentar kok” jawabku sambil membersihkan meja dengan tubuh yang lemas pastinya.
“Terserah” dia hanya bergumam dan meninggalkanku. Coba saja Gwang Sun masih disini, pasti pekerjaanku sudah terselesaikan 1 jam yang lalu. Tapi, dia sudah pulang lebih dulu dengan Hyo Jin.
- “Hey kau, kapan kau datang?”
“Untuk apa mengirim pesan? Kita kan ada dalam satu ruangan” dengan perlahan aku membalikkan badanku. Aku mengangkat kepalaku secara perlahan menghadap wajah Eun Hyuk oppa.
“Emmm, aniya, gwaenchana...hehehe~” aku tersipu malu dan langsung berlari menuju ruang ganti. Aku segera meringkas barang-barangku dan pulang. Eun Hyuk heran melihatku pergi tergesa-gesa. Sampai di kosan aku langsung mengganti bajuku dan pergi tidur. Ponselku kuletakkan di meja dalam keadaan ‘Silent’.
Hingga pagi menjelang, kulihat ada beberapa SMS masuk diponselku, serta 2 missed call dari Eun Hyuk. Saat aku membuka SMS ke-4 dari Eun Hyuk, aku merengutkan dahiku dan mencoba untuk mengerti apa yang ingin dia sampaikan padaku dengan kata “Aku mengkhawatirkanmu~ :(“ Ada apa dengannya? Mengapa mengkhawatirkanku? Kurasa aku tidak berbuat sesuatu yang mengkhawatirkan. Dia jauh berbeda dengan sepupunya yang lebih mengerti keadaanku. Tidak bisakah dia hanya menuliskan “Selamat beristirahat~ Jaljayo! ^^” seperti yang dikirimkan Gwang Sun? Memang dasar Monkey, cerewet!
∞
“Kemarin malam tidak memalas SMS ku, kenapa? Kau kesal denganku?” dia berkata dengan wajah datar sambil mengemudikan mobilnya. Aku hanya bisa berpikir dalam hati.
“Pabo! Seorang yang jahil sepertiku tidak akan pernah kesal dengan seorang sepertimu hanya karena masalah seperti itu! Apa kau tidak berpikir kalau aku sudah tidur? Namja pabo!”
“YAA! Jawab pertanyaanku!” raut wajahnya berubah agak kesal karena aku tidak menjawab pertanyaannya cukup lama.
“Aku sudah tidur!” tanpa sadar aku sedikit membentaknya dengan pandangan tidak enak. Dia tercengang dengan bentakanku dan langsung menghentikan mobil yang dikendarainya menuju TLJ. Dia memandangku dengan wajah yang terlihat penuh amarah. Rasa kesal yang ingin meledak. Suasana menjadi tegang dalam sekejap mata. Aku mengalihkan pandanganku dengan segera. Aku pun menjadi gugup, takut akan apa yang akan dia lakukan padaku. Aku merasa bersalah telah membentaknya dengan tiba-tiba. Dia mendekatkan wajahnya padaku. Aku semakin gugup dan memejamkan mataku.
“Eunhyuk-ssi, apa yang akan kau lakukan? Jangan macam-macam!” Gumamku dalam hati sambil terus memejamkan mataku rapat-rapat.
“Jangan pernah membentakku seperti itu lagi” dia membisikkan kalimat tersebut dengan suara yang sedikit bergetar. Dengan hati-hati aku membuka mataku dan menoleh ke arahnya.
“Kau membuatku kaget dan takut. Tidak kusangka kau seperti itu” dia melanjutkan kalimatnya yang belum terselesaikan. Wajahnya gugup dan suaranya tetap sedikit bergetar. Aku hanya bisa tertawa melihat ekspresi dan cara berbicaranya
“Hahahahahaha...kau ini. Mianhae, aku hanya terkejut saat kau membantakku, makanya aku balik membentakmu” balasku sambil meredakan tawaku.
“Sudahlah, ayo jalan. Nanti terlambat ke TLJ, bisa-bisa aku dapat jam tambahan”
“Tidak akan jika kau bersamaku” ia meyakinkanku dengan senyuman kecilnya. Suaranya sudah tidak bergetar lagi. Tampaknya rasa taktnya sudah mulai mereda. Tidak kusangka dia takut dengan bentakanku yang tidak seberapa ini, hahaha... Tapi entah mengapa, aku merasa senang saat dia mulai tersenyum. Aku mulai nyaman melihat senyumannya. Rasanya, hangat.
“Oh, Gwang Sun-ah, kau sudah disini”
“Ya, dan aku menunggu kalian cukup lama. Sekitar 30 menit”
“Yaa, dongsaengie. Kau jadi sangat rajin sekarang. Apa ada sesuatu yang mempengaruhimu? Hahaha”
“Mwoya? Aniya, aku hanya bosan dirumah. Mengerjakan tugas yang bertumpuk, membersihkan rumah ketika tidak ada orang yang membantuku, memperbaiki komputer yang tidak kala benar. Kau kira itu tidak membosankan?”
“Jangan mencari alasan, bilang saja kau menyukai Victoria, dan kau ingin selalu bersamanya dan membantunya di TLJ. Iya kan?”
“Mwo?! Aniya!”
“Sudah, mengaku saja”
“Yaa! Apa yang kalian bicarakan tentangku?” aku mendengar samar-samar pembicaraan mereka. Aku langsung memotong pembicaraan mereka sambil membenahi pakaian kerjaku. Eunhyuk langsung pergi ke kasir, sedangkan Gwang Sun melanjutkan pelayanannya.
“Aneh. Ada apa dengan mereka?” aku bergumam dalam pikiranku. Hari ini ada sedikit keanehan dengan mereka berdua. Eunhyuk mulai sok perhatian denganku saat di TLJ. Gwang Sun juga banyak salah tingkah saat melihat kedekatanku dengan Eunhyuk. Aaaaargh, ada apa dengan mereka?! Semuanya membuatku bingung! Aku semakin bingung dengan perasaanku sekarang. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Bercerita dengan Hyo Jin pun tidak akan menemukan jalan keluar. Hyo Jin akan banyak melontarkan pertanyaan dan hipotesis hipotesis yang aneh. Ah! Eunhyuk mengirim SMS. Ada apa tengah malam seperti ini?
- “Victoria, apa kau sudah tidur?”
“Belum, aku insomnia. Ada apa?”
- “Ah, kalau begitu kita sama :) aku juga insomnia, tidak tahu kenapa”
“Oooh...hey, tdi ada yang aneh dari dirimu”
- “Apa?”
“Sejak kapan kau menjadi sosok cheonsa (malaikat) seperti tadi?”
- “Oooh, itu. Apa kau tidak menyadarinya? Kau tidak merasakannya?”
“Tidak. Memangnya apa?”
- “Benar tidak merasakannya?”
“Iyaaa,memangnya ada apa siih?”
- “Ingin mengetahuinya? Benar? Apa kau tidak menyesal nantinya?”
“Iyaa, tidak akan, aku tidak akan menyesalinya. Cepat beritahu aku”
- “Shireo! Nanti kau malah menjauhiku”
“Hah? Kenapa bisa? Lagipula untuk apa aku menjauhimu?”
- “Tentu saja karena ALASAN itu!”
“Alasan?”
- “Iya! ALASAN kenapa aku menjadi sosok CHEONSA bagimu!
“Yaaa! Eunhyuk-ssi! Kau membuatku penasaran! cepat katakan padaku!”
- “Shireo! Aku hanya akan memberitahumu cara untuk mengetahuinya :) “
“Eoddae? (bagaimana?)”
- “Kau harus PEKA!”
“Peka? Itu sangat sulit bagiku, tidak adakah cara lain?”
- “Tidak akan kuberitahukan sebelum kau peka dengan seseorang hahahaha XD”
Ige mwoya? Kenapa harus peka? Aku bukan orang yang peka terhadap orang lain. Dia tahu itu, tapi kenapa memberiku cara seperti itu? Bukankah mudah kalau dia memberitahukan alasannya begitu saja? Dasar merepotkan! Tapi, kenapa dia mengetik beberapa kata dengan garis bawah dan huruf tebal? Ini semua semakin aneh. Eunhyuk-ssi! Kau berhasil membuatku pusing tujuh keliling! Aaaaaarg!!!
∞
Awal November! Aaah, akhirnya. Setelah menunggu selama 2 bulan, bulan November pun datang. Sebentar lagi liburan musim dingin. Aku bersemangat menuju ke sekolah bersama Eunhyuk seperti biasanya. Aku melebarkan senyumanku kepada dunia yang mulai menurunkan suhunya secara perlahan. Eunhyuk pun sampai heran melihatku. Dia tidak tahu betapa senangnya aku jika liburan musim dingin tiba. Bersenang-senang bersama Hyo Jin, bermain Sky, dan pergi ke sauna bersama untuk menghangatkan tubuh. Aaaah, itu semua menyenangkan. Aku jadi ingin cepat-cepat menikmati liburan musim dingin.
“Yaa! Victoria-ssi!”
“Oh, Hyo Jin-ah”
“Liburan nanti mau kemana?”
“Aaaah, mollayo. Aku ingin ke Jeju, tapi aku tidak ada banyak uang”
“Aaah, nado” aku dan Hyo Jin berjalan menuju kantin dengan sedikit lemas memikirkan tujuan liburan kita. Tiba-tiba Gwang Sun berlari menyusul kami. Dia berjalan mundur di hadapan kami.
“Annyeong!”
“Yaa! Jangan berjalan seperti itu! Kau bisa menabrak orang” sahut Hyo Jin.
“Arasseo” dia berpindah tempat, berjalan disampingku. Dia melontarkan sebuah ajakan pada kami.
“Liburan nanti ayo kita ke Jeju!”
“MWO?! JINJJA?!”
“Ne. Wae?”
“Dengan siapa? Hanya kita bertiga kan? Si Monkey itu tidak ikut bukan? Dia pasti sangat sibuk. Ya, kan?”
“Hmmm? Eunhyuk hyung? Molla. Jika SM memberi jatah liburan beberapa hari, sepertinya dia akan ikut. Kemungkinan akan mengajak Donghae hyung. Wae?”
“Aiiish. Jinjja, aku berharap dia tidak diberi jatah libur. Aku sedang malas dengannya”
“Wae? Apa Eunhyuk oppa berbuat sesuatu yang aneh?” kami melanjutkan pembicaraan panjang kami sambil menduduki kursi, meja no. 15. Aku menjawab pertanyaan Hyo Jin setelah kami memesan minuman.
“Akhir-akhir ini dia aneh. Dia tiba-tiba berubah menjadi lebih baik padaku. Seperti cheonsa”
“Ya, itu benar. Aku juga melihat dia menjadi sangat baik pada Victoria saat di TLJ akhir-akhir ini”
“Oh, jinjja? Bukankah bagus? Kau kan sangat menginginkan seorang kakak laki-laki. Mungkin saja dia sudah mulai menganggapmu sebagai adiknya sendiri”
“Jinjja? Keunde (tapi), rasanya ia ingin memberitahuku sesuatu lewat sikapnya itu”
“Hmmm? Memberitahu sesuatu?”
“Ne, kemarin aku dan dia saling mengirim SMS. Dia berkata seperti ini” aku mengeluarkan ponselku dari kantongku. Sementara Hyo Jin menerima pesanan kami dan membayarnya.
“Ini. Dia menggaris bawahi dan menebalkan beberapa kata didalamnya” mereka berdua membaca SMS dari Eunhyuk yang dia kirim semalam. Selesai membaca, tiba-tiba Gwang Sun mengatakan sesuatu.
“Apa jangan-jangan, Hyung....”
“Mwo? Wae?” aku antusias ingin mendengar pendapatnya. Tapi, raut wajahnya perlahan berubah menjadi penuh pertanyaan. Dia merengutkan dahinya seperti sedang memikirkan sesuatu.
“Yaa! Gwang Sun-ah! Wae?”
“Aah, tidak. Lupakan. Ah! Sudah bel, ayo kita kembali ke kelas” dia mengajak aku dan Hyo Jin kembali ke kelas dengan sedikit terburu-buru. Dia mendahului kami dan tidak menoleh kearah kami sedikitpun. Sepertinya dia tahu apa yang dimaksud Eunhyuk. Namun, ia tidak mau memberiahu kami begitu saja.
“Apa mungkin Eunhyuk hyung menyukainya? Jika iya, apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menghalanginya mendekati Victoria? Tapi, ini tidak akan mudah. Aku tahu Eunhyuk Hyung seperti apa kepada orang yang ia sukai. Dia akan berusaha mati-matian tidak peduli apapun. Jika aku mengatakan yang sebenarnya kepada Eunhyuk hyung....Aaah, tidak, tidak bisa begini. Aku harus mencari tahu terlebih dulu. Apa benar Eunhyuk hyung menyukai Victoria?” – Gwang Sun
- Eunhyuk & Gwang Sun’s part @Eunhyuk’s home –
Aku mengunjungi Eunhyuk hyung kerumahnya. Untuk lebih tepatnya, rumah orang tuanya. Sudah lama tidak mengunjungi mereka. Sembari ada kesempatan untuk berbicara dengan Eunhyuk hyung, aku memberanikan diriku untuk bertanya tentang Victoria. Dengan menahan rasa gugup, aku mengajak Eunhyuk hyung ke halaman belakang. Sambil menikmati secangkir teh hangat, aku pun memulai pembicaraanku dengan Eunhyuk hyung.
“Hyung, bolehkah aku bertanya sesuatu?”
“Ne, tentu saja”
“Jebal, jawablah dengan jujur”
“Ne, arra. Kapan aku berbohong padamu? Haha..”
“Apa kau menyukai Victoria?”
“Hmm? Menyukai...Victoria?”
“Ne, kau menyukainya kan? Aku lihat sikapmu berubah menjadi lebih baik daripada biasanya terhadap Victoria. Kurasa tidak ada alasan lain, selain kau mempunyai perasaan khusus dengannya”
“Jika iya, apa itu mengganggumu? Aku tidak ingin memberitahukan perasaanku kepada siapapun, sementara ada orang lain yang juga memiliki perasaan sepertiku terhadap Victoria. Aku akan menahannya sampai waktu yang tepat itu datang”
“Kau masih ingat Soo Min?”
“Ne, aku masih ingat”
“Victoria mirip sekali dengannya. Wajahnya, sifatnya yang pemikir, suaranya yang lembut, ketulusannya, dan cara bercandanya itu, sangat mirip dengan Soo Min. Saat bertemu dengannya, seketika aku teringat dengan Soo Min. Dia adalah gadis manis, jelmaan Soo Min. Aku merasa seperti Soo Min masih hidup dan menemaniku. Aku merasa, harapanku untuk Soo Min kembali kepelukanku akan menjadi nyata. Aku tahu, menyamakannya dengan Soo Min yang sudah tiada, sepertinya itu keterlaluan. Tapi, apa yang Soo Min punya, itu ada dalam diri Victoria. Kurasa aku memang menyukainya” aku menyelesaikan kalimat panjangku dengan menyeruput teh hangat yang mulai dingin.
“Aku menyadarinya sekarang. Kurasa, dia lebih pantas untukmu. Rasa sakitmu akan terobati dengan adanya Victoria disisimu. Tapi, bukan berarti aku menyerahkan Victoria padamu begitu saja. Aku tetap akan berusaha mendapatkannya, bagaimanapun caranya. Meskipun aku tahu, kalau dia menyukai Ryeowook” dia mengakhiri juga kalimat panjangnya dengan tawa kecil. Mulai detik ini juga, kami bersaing secara sehat untuk mendapatkan Victoria. Ini cukup sulit, aku tahu itu. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku sedikitpun untuk mendekatinya. Meskipun sebenarnya ini terasa sedikit keterlaluan memperebutkan Victoria dengan cara seperti ini.
“Tidak menghubungi Victoria? Biasanya kau rajin mengiriminya SMS”
“Mwo? Heiiiih, dia sedang sibuk ikut fansign Infinite. Kau tahu kan dia mengidolakan member Infinite yang bernama L itu? Wajah tampan nan mempesona, siapa yang tidak terpikat dengan hal seperti itu? Dia tidak menyadari kalau ada yang lebih tampan daripada L” Eunhyuk hyung mengelus-elus pipinya dan merasa bahwa dialah yang lebih tampan.
“Hahaha..hyung, ada-ada saja kau. Lagipula, menurutku kau dan L lebih tampan L. Hahahahaha...”
“Mworago? Isssh, kau ini, kenapa tidak membelaku?”
“Ahahahahaha...sudahlah, lupakan, lupakan. Hahahaha..” aku tidak bisa berhenti tertawa membayangkan perbandingan antara wajah Eunhyuk Hyung dan L. Rasanya seperti 10:15. Hahaha...
Haaaah, akhirnya aku sudah mengetahui semuanya. Rasanya lega, melepaskan semua rasa penasaranku tentang Eunhyuk hyung dan Victoria. Baru kali ini aku dan Eunhyuk hyung menyukai satu gadis yang sama. Sepengetahuanku, kakak sepupuku ini mempunyai selera yang cukup tinggi. Biasanya, dia menyukai gadis yang unik dan berbeda dari gadis-gadis pada umumnya. Sehingga hanya dialah yang mungkin menjadi pasangan hidup gadis tersebut. Tapi, entah kenapa kali ini dia menyukai gadis yang disukai banyak orang. Ya, Victoria memang memiliki banyak penggemar di sekolah, dia memang mempesona. Beberapa namja di sekolah pun terkadang memberikan sebuah surat cinta kepada Victoria. Tapi, Victoria tidak pernah membukanya sekalipun. Hahaha..dasar Victoria, selalu saja cuek.
- Part End -
∞
“Oppa! Aku berhasil mendapatkannya! Aku berhasil mendapatkannya!! ^^”
“Yaa! Kau ini, baru masuk mobil sudah kegirangan tidak jelas begitu!”
“Wae?? Aku sedang senang, aku berhasil mendapatkan tanda tangan L! Kyaaa! Rasanya senang sekali!”
“Haiish, micheosseo”
Senangnya~~ semalam aku mendapatkannya. Ya! Tanda tangan L! Setelah lama aku menginginkannya, akhirnya aku bisa mendapatkannya juga. Hari ini jadi lebih semangat bekerja daripada sebelumnya.
“Haaaih, dasar! apa sebegitu senangnya? Sampai-sampai dia tersenyum setiap detik. Berlebihan!” – Eunhyuk
“Hyung! Bagaimana? Dapat jatah liburan?”
“Hmmm? Dapat, 1 minggu”
“Oooooh, kalau begitu, jadi kan? Liburan bersama dia?” Gwang sun menunjuk ke arahku saat aku menoleh ke arah Gwang Sun dan Eunhyuk. Spontan, aku langsung menuju ke tempat mereka berdiri.
“Mwoya?”
“Kita akan berlibur bersama ke pulau Jeju! Eunhyuk dan Donghae akan ikut”
“Mwo?! Kau ikut?” aku menunjuk Eunhyuk dengan ekspresi kaget.
“Ne, wae?”
“Hooh? A-ani, aniya, gwaenchana” aku meninggalkan mereka berdua dan melanjutkan pekerjaanku. Tidak kusangka dia ikut liburan bersama kami. Aku jadi tidak sabar, apalagi dia mengajak Donghae oppa ^^ Tunggu! Kenapa aku jadi senang begini? Aaah, tidak, tidak mungkin begini! Aku tidak bisa menilai perasaanku sekarang. Tidak bisa sekarang! Semoga perasaanku ini salah. Aku tidak bisa menyukai seseorang tanpa alasan yang jelas seperti ini. Aku hanya perlu menunggu. Ya! Menunggu apa yang akan terjadi dengan perasaanku ini.∞
Hari ini datang juga! Akhirnya kami berangkat juga ke Jeju ^^ aku Hyo Jin dan Gwang Sun sudah siap untuk berangkat. Tinggal menunggu Eunhyuk dan Donghae datang. 15 menit kami bertiga menunggu mereka berdua di TLJ, akhirnya mereka datang. Kami pun bergegas masuk ke mobil masing-masing. Aku naik ke mobil Donghae oppa bersama Eunhyuk. Sedangkan Hyo Jin tentu dengan Gwang Sun, dia mengemudikan mobil milik Eunhyuk. Kami berangkat dari Seoul ke selatan Boseong. setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan naik kapal pesiar. Kami memilih kapal pesiar karena kami juga membawa mobil ke pulau Jeju. Awalnya aku dan Hyo Jin menolak rencana Eunhyuk itu. Karena tiketnya cukup mahal dan merepotkan jika membawa mobil juga. Tapi apa boleh buat, Eunhyuk, Donghae dan Gwang Sun sudah sepakat untuk itu. Mau tidak mau kita menuruti mereka. beberapa jam perjalanan, akhirnya kami sampai! Jeju! Ini kali pertama aku mengunjunginya! ^^
“Wooaaaah! Sangat indah!”
“Memang indah! Aku tahu ini pertama kalinya kau kesini”
“Gwang Sun-ah?! Bagaimana kau tahu?”
“Tentu saja aku tahu. Tadi Hyo Jin bercerita saat di mobil”
“Yaa! Hyo Jin-ah!”
“Wae? Tidak apa bukan? Kita bisa memandumu. Hahaha...lagipula secara tidak langsung semuanya akan tahu. Karna kau baru 2 tahun disini. Hahaha...”
“Aiiiih, setidaknya kau bisa bilang kalau tahun lalu aku kesini”
“Tidak boleh berbohong! Itu dosa!” Donghae oppa menyahutku dari sudut kananku. Tidak kusangka, dia hampir seperti Siwon. Kami melanjutkan perjalanan kami menuju motel yang telah disewa oleh Eunhyuk dan Donghae. Tidak kusangka dia sebaik itu. Dia menyewakan sebuah motel untukku dan Hyo Jin. Kami beristirahat sejenak di motel kami masing-masing. Makan sepotong roti isi keju, dengan ditemani secangkir Capuccino hangat. Energiku serasa terisi kembali. Kami mengganti pakaian kami dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan.
Tujuan pertama kami adalah Hallasan National Park yang terletak di pusat kota Pulau Jeju. Hallasan atau Gunung Halla ini disebut juga Gunung Yeongjusan. Kami menikmati perjalanan kami menuju Hallasan National Park. Banyak candaan yang saling berbalas selama perjalanan. Sesampainya disana, kami menikmati berbagai jenis tanaman dan hewan-hewan yang ada. Taman ini sungguh indah! Tidak lupa aku mengambil beberapa foto tanaman dan hewan-hewan, serta tidak lupa juga, aku mengambil beberapa selca bersama Hyo Jin dan Gwang Sun. Tidak segan-segan juga aku menguploadnya ke twitterku.
“@Victoria_1230 : Hallasan National Park ^^ kali pertama aku ke Pulau Jeju :) panorama yang sangat indah~ Happy Holiday ^o^ with @HyoJin211 *Link foto* ”
“Yaa! Ayo berfoto bersama kami!” Donghae berteriak dari sisi kiri ku. Dia mengajak kami bertiga untuk berfotoo bersama mereka. kami pun bergegas menuju tempat mereka berada.
“Jangan diupload di twitter. Nanti muncul berita miring, aku tidak mau itu terjadi -_- ”
“Arasseo! Cepatlah!” Eunhyuk terlihat menerima permintaanku, meskipun keterpaksaan terlihat di wajahnya. Donghae oppa terlihat memposting sesuatu di twitternya.
“@Donghae861015 : 1 minggu untuk berlibur~pemandangan yang indah~ kau bisa menebak dimana aku sekarang? ^^ with @AllRiseSilver *Link foto* “
Kami membagi pengalaman liburan kami di akun kami masing-masing. Semoga saja tidak ada orang yang mengetahuinya melalui postingan kami. Selama Eunhyuk & Donghae oppa tidak memposting yang aneh-aneh, hal itu tidak akan terjadi. Selain mengunjungi Hallasan National Park, kami juga mengunjungi Air Terjun Cheonjeyeon. Kami juga mencicipi makanan khas Jeju yaitu Jeonbokjuk, bubur abalon. Hari ini cukup sampai disini, hari sudah menjelang malam. Kami kembali ke motel dan membersihkan diri. Beristirahat sejenak dan bersiap kembali untuk Barbeque party di belakang motel ^^ malam ini akan menjadi malam yang asyiiiik!
∞