Pagi pun segera datang Jiyong bangun di tempat kumuh ternyata dia tertidur di jalan karena dia sangat mabuk malam itu
“aah.. bagaimana bisa aku tidur disini?” ucap Jiyong sambil terbangun
Dan ia pun segera bangun lalu ia berjalan untuk mencari tempat tinggal, sudah 1 jam dia berjalan keliling dia tidak menemui tempat tinggal yang pas akhirnya dia beristirahat di sebuah taman.
Jiyong terlihat sedang melamun tentang Jisoo, dia tidak bisa berfikir kenapa dia harus mendorong Jisoo sampai Jisoo seperti itu, tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampirinya
“annyeonghaseyo, bisakah kamu membantu ku untuk memberikan bunga itu pada dia?” Tanya laki-laki itu, Jiyong pun menengok ke samping
“ke sana? Wanita itu?” Tanya lagi Jiyong sambil menunjuk, lelaki itu hanya mengangguk pelan “sorry, saya tidak mau” kata Jiyong lagi
“hanya 1 kali saja, please tolong saya” jawab laki-laki itu sambil memohon-mohon
“kau sangat pengecut sekali kasih saja sendiri” teriak Jiyong dan ia pun segera pergi ke tempat lain.
-dalam hatinya “banyak sekali orang yang mengangguku”-
Saat Jiyong berjalan-jalan dia menemukan tempat tinggal yang pas dan murah untuk dia akhirnya ia menyewanya. Dan saat Jiyong sudah membayar sewaanya dia hanya berdiam diri dikamarnya, dia terlihat sangat stress dan tidak tau apa yang harus dia lakukan. Akhirnya dia memutuskan untuk meminum soju
“halmeoni, satu botol soju” teriak Jiyong dengan keras dan membuat orang di sekitarnya kesal dengannya
Jiyong pun sangat pucat karena dia hanya meminum soju seminggu ini dia tidak makan nasi. Setelah selesai dia langsung membayarnya dan keluar untuk merokok.
“the bad day for me” kata Jiyong sambil memegang sebuah batang rokok
Setelah dia selesai meminum soju dan merokok, tiba-tiba dia dipukul dari belakang dengan sebuah kayu
“masalah kita belum selesai, dude” ucap lelaki itu sambil menendang Jiyong
“yak.. kamu yang kemarin!” jawab Jiyong dengan pelan dan tidak mampu bangun, akhirnya Jiyong di bawa ke sebuah jalan yang sempit. Para kawanannya sedang memukul Jiyong
“rasakan yang ini” ucap teman lelaki itu, pukulan yang keras tepat di wajah Jiyong. Jiyong menjadi tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun ternyata lelaki itu lelaki yang kemarin dia pukul, lelaki itu ingin membalas dendamnya pada Jiyong
“kau ingin membalas dendammu padaku?” Tanya Jiyong dengan remehnya tetapi dia malah di pukul lagi bahkan di sekitar perutnya darah mengalir di mulut dan hidung Jiyong, wajah Jiyong menjadi pucat dan memar dimana-mana
“sh*t!” teriak lelaki itu sambil memukul Jiyong dan akhirnya mereka pergi meninggalkan Jiyong, Jiyong hanya bisa tertidur lemas disana.
Keesokan harinya seorang ibu-ibu teriak melihat Jiyong yang tertidur lemas di depan rumahnya
“aaaaa!!! Nuguya? Pergi sana pergi” teriak halmeoni itu sambil menendang badan Jiyong untuk pergi
Jiyong pun terbangun dengan lemas “sana pergi sana!” teriak lagi halmeoni itu, dan Jiyong pun segera bangun lalu tiba-tiba dia langsung masuk kedalam rumah halmeoni itu
“yaaakkk!! Kamu siapa? Jangan coba kamu masuk rumahku!” teriak lagi halmeoni itu akhirnya anak lelakinya datang dari dalam rumah dan mendorong Jiyong sampai jatuh
“jangan halangi aku” ucap Jiyong dengan keras
“pergi keluar atau saya panggilkan polisi” ucap lagi anak laki-laki halmeoni itu, tetapi Jiyong tidak mendengarnya lalu ia langsung masuk saja. Halmeoni itu langsung menelfon polisi
Sekitar 5 menit polisi datang dan langsung membawa Jiyong ke kantor polisi, akhirnya Jiyong di masukkan ke dalam penjara “diam disini” ucap polisi itu.
Tidak lama kemudian noonanya datang untuk menjemputnya “annyeonghaseyo” kata noonanya
“kau noonanya? Silakan duduk” ucap polisi itu, lalu polisi itu bercerita tentang kejadiannya
“tetapi kami bisa melepaskan dia, karena dia tidak mencuri apa-apa disana” ucap lagi polisi itu, akhirnya Jiyong dikeluarkan dari penjara dengan wajah yang memar
“Jiyong-ah” kata noonanya dengan khawatir
“noona, aku ingin hidup sendiri” ucap Jiyong lalu dia pergi bergitu saja, noonanya berlari untuk mengejar dia
“Jiyong-ah Jiyong-ah!! Jisoo mengatakan kamu jangan jadi seperti ini” teriak noonanya sambil berlari mengejar Jiyong
Jiyong pun berhenti dan segera menghampiri noonanya “bagaimana kamu bisa tau? Kamu menelfonnya?” Tanya Jiyong
“dia menghampiriku kemarin, mungkin dia sedang sakit mukanya sangat pucat” jawab noonanya dengan memegang bahu Jiyong
“dia sakit? Aku harus kerumahnya sekarang” kata Jiyong yang langsung berlari ke rumah Jisoo.
-Di rumah Jisoo-
Sesampai Jiyong di rumah Jisoo, tiba-tiba dia melihat Jisoo dan Youngbae di depan rumahnya Jisoo
“Jisoo-yaa..” kata Jiyong dengan pelan, ternyata dia kaget karena melihat Youngbae memberikan pelukkan pada Jisoo dengan erat
“Jisoo, bogoshipda” kata Youngbae sambil memeluk Jisoo
“ne, oppa me too!!” ucap lagi Jisoo sambil memeluknya balik, Jiyong melihat mereka berdua dari kejauhan kini dia berasa tidak mampu hidup tanpa Jisoo dan akhirnya Jiyong balik pulang ke tempat tinggalnya.
Di jalan Jiyong berasa tidak mempunyai tulang untuk berjalan, dia berjalan dengan lesu
“annyeong” ucap Jiyong saat dia mau masuk ke tempat tinggalnya. Di kamarnya dia hanya berdiam diri tanpa ada omongan sekali pun, tanpa makan.
***