home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Only You

Only You

Share:
Author : larasatityass
Published : 30 Mar 2015, Updated : 22 Apr 2015
Cast : Choi Minho (SHINee)| Kim Shin Neul (OC) | Kim Raegun (OC) | Han Minyoung (OC) | Jang Wooyoung (2PM)
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |40420 Views |1 Loves
Only You
CHAPTER 4 : I Found You

‘Tin…Tin…,’,suara klakson mobil nyaring terdengar dari arah Raegun dan Hara yang tengah berada di atas sepeda.

“Onni!,”teriak Hara sambil memegang erat pinggang kakanya, namun Raegun kehilangan keseimbangan, ditambah suara klakson mobil yang memprovokasi konsentrasinya.

Raegun, Hara, dan sepeda yang menjadi alat transportasi dua kakak eradik tomboy itu sudah tergeletak di atas aspal yang hangat. “Ih pabbo!,”bentak Hara sambil membersihkan diri yang untungnya tidak mengalami cedera parah.

“Ya! Kau memeluk pinggangku terlalu erat. Aku geli!,””bentak Raegun tak mau kalah, diselingi dengan jitakan yang cukup keras di kepala Hara. Hara hanya meringis, mengelus kepalanya yang terkena jitakan sang kakak.

“Neo gwenchana? Jeongmal jeosunghamnida,”seorang laki-laki berlari kecil setelah keluar dari mobil yang ia kendarai. Hara mentap kakaknya yang mematung, tak bergeming dengan kedatangan laki-laki yang terlihat bak dewa di mata Raegun.

“Gweee. Gween. Gwenchanaa sunbaenim,”ucap Raegun tertatih

”Sunbae?,”laki-laki itu mengerutkan dahinya sambil terus menatap Raegun bingung. “Ah. Aku pernah melihatmu saat perkenalan kampus kemarin,”ucap laki-laki itu mengiyakan

“Ye sunbaenim,”Raegun mengangguk

“Kau tidak apa-apa? Atau perlu aku antar?,”ajaknya dengan sedikit membungkukkkan badan sambil mengulurkan tangan. Raegun meraih tangan laki-laki itu dan berdiri.

“Kamsahamnida,”Raegun mambungkukkan badan. ”Aku masih bisa pulang dengan sepeda ini,”ucap Raegun sambil menepuk-nepuk sepedanya yang tergeletak

“Oh oke. Hati-hati ya,”laki-laki itu tersenyum simpul lalu beranjak dari tempatnya dan masuk kembali ke dalam mobil. Tak butuh waktu lama, laki-laki itu melewati Raegun sambil melambaikan tangan.

“Nuguseyo onni?,”tanya Hara antusias, namun tak langsung ditanggapi Raegun. Kibasan tangan tepat dihadapan Raegun akhirnya berhasil membuat Raegun tersadar, tapi ocehannya terdengar aneh di telinga Hara.

“My prince,”jawab Raegun tersipu sambil terus memandangi mobil lak-lak itu yang semakin jauh

“Ya siapa namanya!,”bentak Hara tak sabaran

“Seniorku! Ah jinja! Au punya adik cerewet sekali,”raut wajah Raegun berubah kesal. Lalu ia langsung menarik sepedanya yang jatuh. “Kajja,”Raegun sudah bersiap-siap di bangku kemudi, Hara juga kembali duduk tepat di belakang kakanya.

-Only you-

“Nona muda ada yang ingin bertemu dengan anda,”ucap salah satu pelayan yang menyambut kedatangan Minyoung

“Nugu?,”tanya Minyoung dengan langkah yang masih tertatih karena terkilir.

“Orangnya sudah menunggu di ruang tamu. Nona tidak apa-apa?”

“Ye. Gwenchana. Tadi aku hanya terkilir,”jawab Minyoung dengan senyum manisnya lalu berjalan perlahan menuju ruang tamu. “Oppa!,”teriak Minyoung saat melihat sosok pria yang sudah lama tak ia temui.

“Hei, kau kenapa?,”laki-laki itu berjalan cepat menghampiri Minyoung dan memapahnya untuk duduk.

“Bogoshipo!,” Minyoung langsung memeluk laki-laki itu erat saat mereka sudah terduduk di sofa. “Kapan datang?”

“Baru tadi pagi. Nado, bogoshipo chagya,”laki-laki itu mengelus pipi Minyoung lembut. Perlahan tangannya mulai menarik dagu putih Minyoung dan mendekatkan wajah Minyoung pada wajahnya. Bibir mereka bersentuhan dengan lembut.

“Eheeeem…,”terdengar suara seseorang yang memberhentikan momen romantis mereka. “Kalau mau bermesraan jangan disini. Tempat umum,”ledek laki-laki lain yang berhasil menyela kesenangan mereka berdua.

“Suhoon Oppa,”Minyoung berteriak kecil menatap laki-laki yang berjalan mendekati mereka berdua.

“Kangen denganku tidak?,”ledeknya sambil menatap Minyoung dan laki-laki di sebelahnya

“Ya! Jangan coba-coba menggoda gadisku ya,”ancam laki-laki yang berada di sebelah Minyoung

“Tenang saja Kim junsu. Aku tidak akan merebutnya sebelum kalian putus, hahhaha,”ledek Suhoon yang tidak dianggap lucu bagi laki-laki bernama Kim Junsu itu.

“Dasar kalian ini,”Minyoung ikut tertawa kecil. “Sudah makan siang?,”Minyougn menatap Suhoon dan Junsu bergantian, kedua laki-laki itu hanya menggelengkan kepala.

“Kalau begitu ayo kita makan dulu. Aku juga lapar,”Minyoung mengelus-elus perutnya yang rata itu

“Come on,”Junsu menarik tangan Minyoung dan menggendongnya bridal bak pengantin baru menuju meja makan.

 -Only You-

 “Yoboseyo,”jawab Shin saat mengangkat panggilan yang masuk di telepon genggamnya “Ne onni, aku tunggu di depan kampus. Ye,”Jawab Shin seraya menutup telponnya.

“Nugu?,”tanya Yosoeb yang sedari tadi berada di sampingnya

“Eunhee Onni,”Shin kembali memasukkan telepon genggamnya ke dalam kantung celana jeans berwarna navy.

“Kau mau pulang bersamanya?”

“Em, dia mau menjemputku, nanti kau ikut saja”

“Tidak merepotkanmu?”

“Ani. Lagipula kau bau telur busuk. Hahahhaa,”ledek Shin sambil menepuk-nepuk bahu Yoseob karena tertawa terbahak-bahak

“Ya!,”Yosoeb menjitak kepala Shin cukup keras

“Jahat. Sakit tau,”Shin mengelus-ngelus kepalanya, kemudian memukul lengan Yoseob

“Makanya jangan coba-coba meledekku. Hahahaha,”Yosoeb menertawaiku Shin balik.

 Canda dan tawa menjadi selingan indah di antara mereka yang menunggu mobil milik Wooyoung datang menjemput kedua sejoli yang tengah berpura-pura pacaran ini. “Ayo masuk,”kesenangan mereka disela suara Eunhee yang sudah berada di depan mereka di dalam mobil sedan hitam.

 “Oh, jadi sedang berkencan?,”Shin pura-pura kaget saat melihat mereka berdua di dalam mobil

“Banyak tanya. Cepat masuk,”teriak Wooyoung yang berada di kursi kemudi.

“Aku bawa teman. Kalian antar aku pulang saja pulang, kasihan dia….,”Shin menunjuk Yosoeb yang berada di sebelahnya

“Dia siapa?,”Eunhee menunjuk Yoseob

“Tetangga kita onni, satu kampus denganku. Hehehe,”Shin menatap Yosoeb lalu tersenyum simpul. “Dia pacarku,”Shin melingkarkan tangannya pada lengan kekar Yosoeb

“Hah?,”Wooyoung dan Eunhee saling bertatapan

“Oh,”Wooyoung kembali tersadar. “Aku mengerti. ’Pacar’-mu? Hahahha…,”Wooyoung membuat tanda kutip dengan jarinya pada kata ‘pacar’ dan Eunhee menganggukkan kepalanya.

“Ayo cepat masuk,”suruh Eunhe.

Layaknya pasangan kekasih, Yosoeb dengan sigap membukakan pintu untuk Shin. Setelah melihat keduanya sudah duduk tenang di kursi penumpang, Wooyoung menaikkan gigi mobil dan pergi meninggalkan tempat semula.

 “Apa kau tidak mencium sesuatu yang aneh?,”tanya Eunhee kepada Wooyoung, kemudian matanya beralih menatap Shin dan Yoseob yang berada di belakang.

“Mian,”Shin senyum namun bisa dikatakan juga meringis. “Yoseob terkena lemparan telur,”jelas Shin ragu, yang langsung disambut Wooyoung dengan terbukanya ke-empat kaca jendela.

“Seolma?,”Wooyoung menatap Shin dan Yoseob dari balik kaca spion yang berada di tengah mobil. “Masih dengan komplotan yang sama?,”tanya Wooyoung yang ditanggapi anggukan oleh Shin.

“Tidak apa kau dilempari telur. Kau masih terlihat manis,”Eunhee mencoba menggoda Wooyoung yang sedang sibuk menyetir.

“Awas ya kau melirik laki-laki lain, aku sudah tersiksa menunggumu. Awas saja kau dengan mudah berpaling,”ancam Wooyoung sambil membelokkan setirnya.

“Bercanda,”Eunhee mengecup pipi Wooyoung.

“Ih norak,”decih Shin sambil memalingkan kepalanya ke pandangan jalan di sebelah kirinya.

“Iri kau!,”ucap Wooyoung sambil menatap Shin dari kaca spion tengah

“Anim,”Shin melipat kedua tangannya, makin kesal dengan ledekan Wooyoung. Sebuah tangan merangkul pundaknya dan menarik kepalanya, sebuah kecupan mendarat dikeningnya dengan cepat.

“Waaaaaah,”Eunhee yang melihat kejadin sekilas itu terpana. “Kalian romantis sekali… Tidak berniat pacaran sungguhan?,”puji Eunhee, membuat Wooyoung langsung melihat kejadian yang sudah bersisisa serpihannya saja.

 Puas dengan komentar dua orang di depannya, secara perlahan Yosoeb melepaskan tangannya dari tengkuk leher Shin, sedangkan Shin hanya tertunduk malu.

 “Ya! Sembarangan,”Shin memukul lengan Yosoeb kencang

“Ya! Aku sedang belajar,”elak Yosoeb menatap Shin yang tertunduk malu

 -Only You-

 “Hati-hati oppa, onni. Jangan macam-macam, nanti aku bilang omma dan appa”

“Ne. Anyeong!,”Eunhee dan Wooyoung melambaikan tangan setelah mengantar Yosoeb dan Shin samapi di dormitori.

“Kajja,”Yoseob menggenggam tangan Yosoeb

“Mmm?,”Shin terperangah dengan perlakuan Yosoeb

“Aku akan berakting sebagus mungkin. Bahkan lebih bagus daripada Choi Minho itu,”Shin  mengangguk mendengarkan penjelasan Yosoe dan mengeratkan genggaman tangannya.

Sambil terus berpegangan tangan, mereka berdua berjalan menuju dormitori yang jaraknya tak begitu berjauhan.

 “Besok aku jemput di sini,”ucap Yoseob setelah mengantar Shin sampai di depan pintu dormitori miliknya.

“Ne. Jangan telat ya,”Shin tersenyum simpul sambil menatap Yosoeb. ”Chagya,”tambahnya, meskipun dengan suara yang agak ragu.

Tanpa ekspresi kaget, Yosoeb tersenyum mesra kepada Shin. ”Kau hati-hati di rumah. Kunci pintu, kalau ada apa-apa hubungi aku. Arra?,”Yoseob memberantaki rambut Shin pelan. Satu kecupan kecil mendarat lagi di kepala Shin. “Saranghae,”ucap Yosoeb manis.

“Na... Nado…,”balas Shin agak kaku.

“Anyeooong,”Shin melambaikan tangannya dan masuk ke dalam dormitori.

                 Dengan wajah yang memerah Shin tersenyum girang di balik pintu. ‘Betapa senangnya bisa merasakan pacaran yang sesungguhnya’, gumam Shin sambil memegangi dadanya yang berdegup kencang. “Aigoooooo~”Shin kembali tersenyum malu.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK