home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Only You

Only You

Share:
Author : larasatityass
Published : 30 Mar 2015, Updated : 22 Apr 2015
Cast : Choi Minho (SHINee)| Kim Shin Neul (OC) | Kim Raegun (OC) | Han Minyoung (OC) | Jang Wooyoung (2PM)
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |40408 Views |1 Loves
Only You
CHAPTER 3 : Jebal, Help Me

“Kau idol ya?,”Shin menatap Yoseob dan sekeliling secara bergantian. Sedangkan Yoseob hanya menggeleng dan mengangkat kedua bahunya ,tanda bahwa ia juga tidak tahu apa yang tengah terjadi.

“Kau kan tahu, ini menjadi hari pertamaku di sini,”jelas Yosoeb, membuat Shin mengangguk tanda mengerti.

“Shin!,”suara panggilan Minyoung membuat Shin dan Yoseob membalikkan badan. Minyoung mendekati kedua orang itu sambil menenteng tiga tumpuk buku yang ia peluk dengan kedua tangannya.

“Anyeong,”sapa Shin turut mendekati Minyoung. “Sendiri? Raegun mana?,”selidik Shin yang menemukan Minyoung hanya seorang diri.

“Eem,”jawab Minyoung ditambah dengan anggukan kecil, kemudian dilanjutkan dengan endikan kepala ke arah Yoseob.

“O. Kenalkan, Yoseob,”Shin memperkenalkan Yosoeb yang ternyata sudah menjadi sorotan sepasang mata sedari tadi. “Dia satu dormitori denganku,”lanjut Shin menjelaskan.

“Ne. Yang Yosoeb,”Yosoeb memperkenalkan diri, disambut jabatan tangan keduanya.

“Dia manis juga,”bisik Minyoung sambil menyenggol lengan Shin gemas.

“Iyakah? Aku juga berpikir seperti itu. Hahaha”

“Dasar kau! Yasudah, aku jalan duluan ya. Anyeoong Shin, Anyeong Yosoeb,”pamit Minyoung sambil melambaikan tangan.

“Ehh,”Shin menghentikkan langkahnya saat melihat sunbaenim yang pernah membantunya mengambil telepon genggam saat terjatuh. “Anyeong…,”sapa Shin malu-malu dan dibalas dengan senyuman manis dari perempuan itu.

“Kau yang waktu itu kan?,”tebak sang senior.

“Ne Sunbaenim”

“Hai chagi, menunggu lama ya?,”seorang laki-laki merangkul sang perempuan dan memcium pucuk kepalanya dengan lembut.

“Taecyeon sunbae?,”sapa Shin, atau lebih tepatnya memastikan.

“Hei,”sapa balik Taecyeon sambil mengingat siapa yang ia hadapai. “Ah, Shin,”lanjut Taecyeon yang sudah yakin dengan ingatannya. “Oiya, perkenalkan Chan Minyoo,”Taecyeon meperkenalkan kekasihnya, yang disambut perkenalan hangat dari Shin dan Yosoeb.  

“Kau lucu sekali,”Minyoo mencubit pipi Yosoeb gemas

“Chagiya, jangan macam-macam,”Tacyeon menutup mata Minyoo. Shin hanya terkekeh dengan kelakuan dua sunbae yang tengah dimabuk asmara. “Baiklah, kami duluan ya. Anyeong,”pamit Tacyeon sambil menggandeng Minyoo.

“Ne. Anyeong,”ucap Shin dan

 “Ah, ternyata kau penyebab kita terus menjadi pusat perhatian sedari tadi,”terka Shin penuh keyakinan, sambil kembali meneruskan perjalanan mereka menuju kelas. Langkah Shin terhenti saat melihat sosok Minho berjalan kearahnya.

“Eh?,”Yosoeb kaget saat Shin melingkarkan tangannya pada lengan Yoseob.

“Ikuti saja dulu, aku butuh bantuanmu,”bisik Shin pada Yosoeb dan mereka berdua berjalan berdua seakan pasangan kekasih namun apa yang diharapkan Shin berbeda, Minho tidak berjalan lurus kearah mereka melainkan berbelok.

“Sshh,”Shin melepaskan lingkaran tangannya yang tadi mengait di lengan Yoseob. “Sudah?,”tanya Yoseob polos tanpa bertanya lebih.

“Ye. Kka.”

-Only You-

“Sini ambil kalau bisa!,”ejek Shin kepada Yosoeb yang terus mengejarnya untuk mengambil secarik kertas jadwal kuliah Yosoeb yang baru saja ia ‘curi’. Shin terus berlari mundur, sampai akhirnya, ‘Buuukk’, Shin berbalik badan yang langsung disambut pilar besar yang tak mampu ia hindari, tubuhnya menghantam pilar tersebut, membuatnya langsung terduduk.

“Hahahaha!,”tawa lepas Yosoeb menjadi reaksi pertama sebelum hendak ia menolong Shin yang mengelus kepalanya dengan kasar karena kesakitan.

“Gwenchana?,”sebuah tangan tersedia dihadapan Shin, menunggu untuk diraih. “Yy...yee..,”Shin tergagu saat melihat sosok laki-laki yang membantunya. “Gwenchana,”Shin berdiri sendiri, mengabaikan uluran tangan yang laki-laki blasteran itu. “Kamsahamnida,”Shin membungkukkan badannya sebagai tanda terima kasih.

“Lain kali hati-hati,”saran laki-laki itu sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Shin.

“Daebak!,”Shin setengah berteriak melihat lak-laki itu belum jauh dari tempatnya terjatuh.

“Nugu?,”pandangan Yosoeb mengikuti ekor mata Shin yang masih menatap laki-laki yang terus menjauh.

“Nichkhun sunbae,”jawab Shin singkat tanpa beralih. “Ini, ambil,”kertas yang menjadi bahan rebutan keduanya segera dikembalikan Shin.

“Wuah, ada yang terpesona sepertinya, sampai lupa dengan memar dikepalanya sendiri,”ledek Yosoeb melihat noda kebiruan yang tercetak di kening Shin.

-Only You-

“Kim Raegun! Aku sudah tau siapa nama kekasih sunbaemu itu,”sapa Shin sambil menghampiri meja tempat Raegun sudah duduk manis sendiri

“Nugu?”

“Chan Minyoo,”bisik Shin

“Mwoya!,”Raegun tersentak kaget, namun tubuhnya seakan melemas bak tetesan lilin yang terbakar api. “Ah sudahlah kalau begitu aku rela,”Raegun menghentakkan keningnya di atas meja, seakan pasarh dengan informasi yang diberikan Shin.

“Wae?,”tanya Shin ingin tau sambil menggoyang-goyangkan tubuh Raegun yang malas menanggapi.

“Eng. Nuguseyooooouu?,”mimik Raegun berubah sesaat melihat Yosoeb dihadapannya. “Pacarmu? tampan juga, manis maksudku.”

“Enak saja, dia Yoseob. Yang Yosoeb. Ayo kenalan,”Shin menyenggol lengan Yosoeb untuk mengajak keduanya berkenalan. “Sekarang jawab pertanyaanku?,”Shin menggoyang-goyangkan tubuh Raegun.

“Aduh. Cerewet!,”Raegun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Jadi begini….,”

 

Flash Back

“Aigo! Dompetku ketinggalan!,”Raegun mulai mengacak-ngacak isi tasnya. “Haah...”helaan nafas panjang keluar dari mulut Raegun yang putus asa. Sedangkan dari kejauhan ada sosok perempuan yang segera merapat ke halte bus yang hanya ditinggali Raegun. Perempuan itu tersenyum ramah pada Raegun dan duduk tepat disebelahnya.

“Kau mahasiswi baru di Seoul National University ya?,”tanyanya ramah.

“Ne. Tau dari mana?,”Raegun keheranan.

“Aku melihatmu saat perkenelan kampus kemarin lusa, tapi aku bukan mahasiswa baru, aku tiga tahun di atasmu,”jelas perempuan berambut panjang itu.

“Wah sunbaenim. Anyeonghasaeyo,”sapa Raegun, mengulangi awal perkenalan yang kurang sopan, menurutnya.

“Siapa namamu?,”ajak perempuan itu untuk berkenalan.

“Kim Raegun,”sambut Raegun dengan jabatan tangan.

“Aku Chan Minyoo”

            Perbincangan yang sedikit canggung akhirnya buyar saat bus yang mereka tunggu sudah datang untuk menjemput. Tak lama setelah pintu bus terbuka, Minyoo menarik tangan Raegun untuk segara naik ke dalam bus, namun Raegun terpatung di kursi tunggu.

“Kau tidak kuliah?,”tanya Minyoo heran.

“Dompetku ketinggalan, dan sedang diantar adikku…,”jawab Raegun

“Sudah tenang saja, biar aku yang tanggung ongkosmu. Biar adikmu mengantarnya saat kau sudah selesai kuliah. Ottae?,”rayu Minyoo, seakan menyelesaikan masalah Raegun lebih mudah.

“Apa tidak apa-apa? Aku tidak merepotkanmu?”

“Ani,”Minyoo menggeleng. “Ayo,”Minyoo menarik tangan Raegun dan mereka masuk ke dalam bus

End of Flash Back

 

“Jinjja?,”Shin terpana saat mendengar cerita Raegun. “Memangnya saat kau melihat Taecyeon sunbae berciuman dengan Minyoo sunbae, kau tidak melihat muka Minyoo sunbae?”

“Ani. Waktu itu ia membelakangiku, jadi aku hanya melihat Tacyeon sunbae,”terawangnya sambil mengingat-ingat. “Ah…aku tidak bisa membencinya.  Aku sudah mengagumi kebaikan dan keramahannya sejak pertama kali melihatnya,”Raegun kembali menghentakan kepalanya di atas meja.”Huuuuh…,”helaan nafas panjang terdengar dari mulut Raegun yang benar-benar putus asa karena cintanya sudah pupus sebelum berkembang.

“Relakan saja, dengan begitu kau bisa berteman baik dengannya dan juga pacarnya kan?,”sahut Yosoeb yang sedari tadi mendengarkan cerita Raegun.

“Ya! Jenius kau. Hahahaha,”Raegun membangunkan badannya dan tertawa terbahak-bahak.

“Dia suka aneh,”bisik Shin kepada Yosoeb. “Hahaha,”tawa Shin terhenti saat melihat Minyoung dipapah oleh seorang laki-laki menuju meja mereka. “Minyoung-ah. Gwenchana?,”Shin dan Raegun langsung menghampiri Minyoung dan membantunya berjalan sampai ke tempat duduk yang sudah mereka tempati.

“Tadi dia terjatuh dari tangga, hanya beberapa anak tangga tapi sepertinya kakinya terkilir,”jJelas laki-laki yang mengantar Minyoung.

“Jinjja?,”Shin dan Raegun menatap Minyoung dan hanya dibalas anggukan oleh Minyoung.

“Kalau begitu aku pamit ya,”pamit laki-laki itu sambil tersenyum.

“Oh ye Junho sunbae. Kamsahamnida,”sahut Minyoung setengah meringis.

“Ye,”Junho menepuk bahu Minyoung dan melambai kearah Raegun, Shin, dan Yosoeb. Suara hentakan terdengar, kini suaranya hampir sama seperti suara saat Shin terjatuh tadi. Keempat orang itu kembali melihat ke arah Junho dan sudah mendapati seorang perempuan yang terjatuh di depannya.

“Ish. Pabbo!,”Raegun mendatangi Junho dan juga perempuan itu

“Jeosunghamnida, jeosunghamnida,”perempuan itu membungkuk berkali-kali di hadapan Junho yang membuatnya salah tingkah.

“Hara! Pabbo,”Raegun menjintak kepala adiknya itu. “Kubilang jangan suka lari-lari,”omel Raegun. “Sunbae, jeosunghamnida”

“Gwenchana,”jawab Junho sambil tersenyum. “Hati-hati ya…,”Junho menepuk bahu Hara dan meninggalkan mereka berdua

“Bikin malu saja,”Raegun menarik tangan Hara berjalan kearah meja mereka

“Nugu?,”tanya Minyoung

“Adikku. Ayo kenalan,”dorong Raegun pelan dan Hara memperkenalkan diri bak anak sekolah yang baru saja pindah sekolah.

“Dia lucu sekali, sangat mirip denganmu,”canda Shin sambil menunjuk keduanya

“Eh. onni,”Hara menerawang.”Yang ada di internet itu kan? Yang gosipnya dengan Minho SHINee? Itu benar?,”tanya Hhara antusis menatap Shin ingin tahu

“Ih,”Raegun gemas dengan tingkah adiknya yang agak berlebihan. “Tidak sopan kau!,”Raegun menjintak kepala adik untuk kesekian kali.

“Sakit,”mengelus-ngelus bekas kepala yang dijitak

“Mana sini dompetnya,”pinta Raegun sambil menadahkan tangannya di depan adiknya. Hara langsung memasukkan tangannya pada saku celananya.

“Aigo!,”Hara memeriksa semua kantung celananya. “Tadi saat aku ke kamar mandi aku taruh di meja makan. Ketinggalan onni,”ucap Hara polos

“Pabbo!,”geram Raegun sambil menepuk lengan adiknya dengan kencang. “Lalu kau kesini naik apa?,”raut wajah Raegun mulai curiga

“Sepeda,”Jawab Hara tanpa bersalah

“Ish,”Raegun mengalihkan pandangannya dengan kesal

“Yasudah aku bayari saja kau naik bus. Ye?,”tawar Shin

“Atau mau aku antar pulang?,”tawar Minyoung

“Ani. Ani. Merepotkan saja, sepedanya ada boncengannya jadi masih bisa pulang kok,”jawab Raegun namun dengan raut wajah yang sedikit melas

-Only You- 

“Semangat!,”Shin menepuk-nepuk bahu Raegun yang sudah siap di kursi kemudi sepeda. Sedangkan adiknya sudah duduk manis dibelakangnya

“Oke. Anyeong!,”Raegun melambaikan tangannya dam mulai menggenjot sepeda yang ia kendarai.

“Kau mau bareng?,”tawar Minyoung yang  sudah berada di dalam mobil

“Ani. Aku ada Yosoeb,”jawab Shin sambil menepuk-nepuk lengan Yoseob

“Baiklah. Aku duluan ya. Anyeoong!,”Minyoung melambaikan tangannya dan menutup pintu mobilnya.

“Kajja,”Shin menatap Yosoeb dan berjalan lurus kedepan

“Awas,”Yoseob langsung menarik tangan Shin dan mendekap tubuh Shin dengan tubuhnya yang lebih besar

“Hahahaa. Mampus kau!,”suara teriakan dan juga tertawaan sejumlah orang yang berada di dalam mobil sesudah melempari Shin dengan telur, namun tubuh Yosoeb yang melindunginya, kini punggungnya berlumuran telur.

“Gwenchana?,”Shin melihat punggung Yoseob yang sudah kotor berlumuran telur.”  “Mianhae,”Shin mengambil tissue di dalam tasnya dan membersihkan telur yang masing menempel di bajunya.

“Mereka siapa?,”Yosoeb memandang Shin yang masih membersihkan baju Yosoeb yang kotor

“Mungkin komplotan sunbaenim yang tidak suka denganku karena aku digosipkan dengan Minho”

“Kau tidak bertindak?”

“Untuk apa? Itu hanya akan membuat masalah. Aku sudah ada masalah dengan dosen kemarin, lalu ditambah masalah rumor aneh itu. Aku tidak mau menambah masalah lagi,”Shin menatap Yosoeb lekat-lekat. “Karena itu…,”Shin berpikir kembali untuk permintaan gilanya. “Maukah kah membantuku agar semua masalah ini selesai,”pinta Shin akhirnya.

“Apa? Kalau masih dalam jangkauanku,aku akan membantumu,”jawab Yosoeb tanpa ragu, seakan dia sudah siap dengan resiko yang akan ditanggung.

“Jadilah kekasih bohonganku,”singkat Shin tanpa penjelasan.

“Hah?,”Yosoeb tesentak saat mendengar permohonan Shin. “Lalu semua masalahmu akan hilang?,”Yosoeb meyakinkan.

“Setidaknya mereka mengira aku tidak ada apa-apa dengan Minho. Jebal…,”pinta Shin memohon.

“Hhmm,”Yosoeb terdiam sejenak dan ia mengiyakan tawaran Shin.

“Jinjja?,”Shin terperanjat dan tanpa sadar langsung memeluk Yosoeb.”Eng. Mian,”Shin melepaskan pelukannya dengan malu-malu.

“Kau kan sekarang kekasihku, jadi tidak apa-apa. Hahaha,”canda Yoseob sambil merangkul Shin. “Chagi. Kajja,”Yosoeb tersenyum.

“Pakai ini,”Shin memberikan jaket miliknya. “Bekas telur itu sangat memalukan untuk dipamer di depan umum.”

“Kekecilan tidak ya?,”Yosoeb meraih jaket itu dan memakainya. “Pas dengan badanku. Kau beli besar sekali.”

“Itu punya Wooyoung oppa. Kemarin dia membantuku saat aku di siram oleh sunbae yang katakan sangat menggilai Minho.”

“Mwo? Kemarin juga?,”tanya Yosoeb kaget. Shin hanya mengangguk.

“Kasian,”Yoseob memberantaki rambut Shin pelan dan kembali berjalan untuk pulang

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK