home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > An Angel Without Name

An Angel Without Name

Share:
Author : dilla92
Published : 27 Mar 2015, Updated : 26 May 2015
Cast : Hyeri (Girl's Day), L.Joe (Teen Top), Chanyeol (EXO), Sohyun (4minute), Minah (Girl's Day)
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |11779 Views |3 Loves
An Angel Without Name
CHAPTER 5 : She's Coming

Digerbang taman terlihat seorang gadis yang terlihat gusar dan mondar-mandir tak jelas. Entah apa yang dilakukannya, tampaknya gadis itu sedang mencari sesuatu, atau seseorang, atau bahkan ingin bertemu orang yang ada ditaman itu. Dari kejauhan, seorang gadis lain sedang memperhatikan kegusaran gadis didepan gerbang taman itu. Ia pun mendekat sambil membawa sebuah kantong plastik hitam dan mendaratkan tangan kirinya dibahu kiri sang gadis yang kini sedang membelakanginya.

“Permisi… apa kau sedang mencari seseorang?” ucap lembut Sohyun sambil menepuk-nepuk bahu gadis tersebut.

Gadis yang ditepuk bahunya itu terkejut dan langsung membalikkan badannya. Tangannya bergetar dan telapak tangannya basah oleh keringat. Setetes keringat juga terlihat jatuh dari balik helaian rambutnya dan membasahi dahinya.

Kenapa dia begitu gemetaran seperti itu? Apa dia sakit?

Sohyun lalu meletakkan kantong plastik yang dibawanya kebawah dan sedikit mendekati gadis itu.

“Oh, apa aku menakutimu? Gwenchana?? Maaf, aku tidak bermaksud begitu.” Sohyun mendekati gadis itu sambil berusaha meraih salah satu telapak tangannya yang terlihat gemetaran.

DAPAT!!! Sohyun akhirnya memegang erat  telapak tangan gadis itu dengan kedua tangannya.

Basah! Gemetar!

Gadis itu terdiam saat Sohyun memegang tangannya dengan erat. Seolah ia tahu bahwa Sohyun seperti ingin menenangkannya.

“A.. ahhh… ahh, nan gwenchana.” Gadis itu membalas dengan suara tersendat dan gemetar.

“Kau yakin? Apa mau aku antar ke rumah sakit? Kau terlihat tidak baik.”

“Ti.. tidak usah. Aku benar-benar tidak apa-apa.”

“Kalau begitu disinilah bersamaku sebentar. Aku tidak enak melepasmu pergi seperti ini. Biar aku terus memegang tanganmu yaa?” jawab Sohyun yang ingin terus menenangkan gadis itu.

Sohyun tampak khawatir. Karena ia, sepertinya gadis itu jadi semakin ketakutan. Ia merasa bertanggung jawab untuk membuat gadis itu membaik kembali.

Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa berdiri dan terdiam sambil terus menenangkan dirinya sendiri. Sohyun terus memperhatikan gadis itu yang lama kelamaan akhinya bisa tenang. Telapak tangan gadis itu sudah mulai mengering karena terus diusap oleh Sohyun. Gemetarnya pun sudah mulai berkurang. Sohyun lalu pelan-pelan melepaskan tangan gadis itu.

“Kau sudah baikan?” Ucap Sohyun sambil terus memandangi wajah gadis itu.

“Ne. Aku sudah baikan. Gamsahamnida.” Balas gadis itu sambi sedikit membungkuk dihadapan Sohyun.

“Baguslah. Ngomong-ngomong, kau sedang apa disini? Apa ada seseorang yang kau cari? Mungkin aku bisa menolongmu.” Sohyun tersenyum manis menawarkan pertolongannya pada gadis itu.

Gadis itu tampak seperti berpikir sebentar dan melihat kearah taman, kemudian kembali menoleh kearah Sohyun.

“Sebenarnya, aku…”

Belum selesai gadis itu menjawab, tiba-tiba seorang laki-laki yang sedang menuju taman menghampiri kedua gadis itu dan memanggil salah seorang dari mereka.

“Kwonso-ya…”

Sohyun dan gadis itu kemudian menoleh kearah yang sama. Kearah suara laki-laki yang memanggil Sohyun.

“Oh! Niel-ah…”

“Kenapa kau menungguku disini?” Niel bertanya karena heran melihat Sohyun berada digerbang taman.

“Ya!! Siapa yang menunggumu? Ge-er sekali… “ Sohyun menjawab sambil tertawa kecil.

“Oh! Ngomong-ngomong dia siapa?” Niel lalu menoleh kearah gadis yang sedang berhadapan dengan Sohyun.

“Aku juga baru bertemu dengannya. Dia sedang mencari seseorang. Oh iya, jadi siapa yang sedang kau cari?” Sohyun menjelaskan pada Niel kemudian menoleh kembali pada gadis dihadapannya itu.

“Emm, aku… aku sedang mencari seseorang. Namanya L.Joe. Apa kau kenal?” jawab gadis itu.

Tiba-tiba saja…

“Hyeri!!” suara dari kejauhan meneriakkan nama itu.

 

***

 

“Kenapa beli eskrimnya lama sekali? Bocah-bocah itu kemana dulu??”

L.Joe sedang sibuk saat itu mempersiapkan set untuk pemotretan selanjutnya. Suasana yang sedikit panas sepertinya memang cocok sambil menikmati eskrim yang dingin dan segar. Hal itulah yang ditunggu-tunggu L.Joe semenjak 15 menit yang lalu. Awalnya L.Joe berencana untuk pergi sendiri membeli eskrim. Tetapi kedua modelnya tampaknya juga menginginkan eskrim, sehingga Sohyun dan Niel pun menawarkan diri untuk membelikan eskrim tersebut.

“Hyung… Apa kau barusan lihat Sohyun atau Niel?” tanya L.Joe kepada salah satu kru pemotretan disana.

“Kwonso?? Aku barusan ke gerbang, sepertinya itu dia. Tapi bersama seorang gadis berseragam, aku juga tidak tau siapa.”

“Oh, digerbang ya?? Gomawo hyung. Aku akan kesana.”

“O, oke. Oh iya, kita mulai berapa menit lagi?”

“Emm, 15 menit lagi ya hyung. Aku cari Sohyun dan Niel dulu.”

“Oke, arasseo.”

“Set-nya aku serahkan padamu hyung.”

Kru itu lalu mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya. L.Joe pun membalasnya dengan senyuman yang super manis dan sedikit membungkuk tanda hormatnya pada kru itu.

L.Joe kemudian menghilang dari set pemotretan dan bergegas menuju gerbang taman. Sudah tak jauh, L.Joe bisa melihat sosok Sohyun berdiri digerbang taman bersama Niel dan seorang gadis berambut pendek. Sosok gadis yang satu itu seperti tak asing lagi olehnya. Dan seragam yang dikenakannya juga.

Gadis itu??

‘Hyeri!!” teriak L.Joe seketika menyadari keberadaan Hyeri disana.

L.Joe pun kemudian berlari pelan kearah gerbang taman.

“Oh oppa… Dia baru saja menanyakanmu. Katanya dia mencarimu.” Ujar Sohyun ketika L.Joe sudah berada tepat digerbang itu.

“Iya, aku tau. Aku yang memintanya kesini.”

“Oppa?? Kau bahkan berani meminta gadis lain untuk datang sedangkan aku ada disampingmu? Wah, kau hebat sekali oppa!” Sohyun seketika membuat wajahnya seolah-olah cemburu akan tindakan L.Joe.

Hyeri tiba-tiba merasa tidak nyaman setelah mendengar ucapan Sohyun.

“Emm, bukan begitu. Aku tidak ingin kau salah paham. Aku tidak bermaksud mengganggu pacarmu. Aku…”

Sohyun menyadari ketidaknyamanan Hyeri saat itu. Perkataan Hyeri yang mulai terdengar gugup membuat Sohyun takut Hyeri kembali gemetaran seperti tadi.

“Ahh… tenang saja.Tadi itu aku hanya bercanda. Lagian aku bukan pacarnya oppa. Hehe. Kau jangan gemetaran lagi.”

“Begitu kah? Hehe, baguslah.”

Niel pun menyela percakapan itu…

“Gemetar? Memang kau tadi kenapa nona? Apa Sohyun jelek ini mengerjaimu?”

Hyeri hanya tersenyum membalas pertanyaan Niel sambil menggeleng.

“Wahh, senyum nona ini manis sekali.” Niel menggoda.

“Ya! Dasar bocah. Masih saja menggoda gadis lain. Adikku mau kau apakan?” L.Joe menimpali godaan Niel terhadap Hyeri.

“Woaa, hyung.. Santai. Chorong tetap nomor satu dihatiku. Aku hanya bercanda hyung.”

Seketika semuanya terdiam. Niel menyadari ada yang tidak beres saat ia menyebut nama Chorong.

“Oh, tapi?? Hyung, dari mana kau tau aku suka adikmu?”

L.Joe tidak membalas pertanyaan Niel. Niel pun mencurigai seseorang dan mulai menatap ke arah Sohyun. Sohyun berpura-pura tidak tau apa-apa. L.Joe pun berlalu meninggalkan Niel dan mengajak Hyeri untuk pergi dari gerbang itu.

“Hyeri,, ayo masuk. Disini panas.”

Hyeri membalas dengan menganggukkan kepalanya.

“Oppa… kau tidak mengajakku? Ini eskrimnya ada padaku!” ujar Sohyun mengekor dibelakang L.Joe dan Hyeri sambil mengangkat plastik hitam yang tadi dibawanya.

“Ya!! Kenapa semua orang meninggalkanku? Hyung! Kwonso-ya!! Aisshhh, kenapa rahasiaku jadi diketahui orang begini??  Ya!! Kwonso-yaa~~ kau harus menjelaskan sesuatu padaku.”

 

***

 

[ Princess, kau sedang apa? Belajar ya? Boleh aku menghubungimu? ]

Message sent.

 

15 menit kemudian, sms dari Chanyeol belum juga dibalas oleh Hyeri. Chanyeol hanya bisa memutar-mutar ponsel yang ada di tangannya sambil menatap kosong taman rumah sakit.

“Hyeri sedang apa? Kenapa tidak membalasku? Apa dia sedang tidur siang?” ujar Chanyeol pelan.

“Permisi, apa benar anda dokter Chanyeol?” tiba-tiba seorang perawat datang menghampiri Chanyeol yang duduk sendirian di taman rumah sakit.

“Oh, ne. Ada apa suster?”

“Dokter Lee meminta saya untuk mengingatkan anda, 10 menit lagi pengumuman penerimaan dokter baru akan dimulai. Wajah dokter Lee terlihat senang, sepertinya anda diterima dokter. Chukahamnida sonsaengnim.”

Melihat wajah perawat yang tersenyum itu membuat Chanyeol salah tingkah dan malu menghadapi perawat tersebut.

“Oh, begitu kah? Terima kasih suster. Semoga saja dugaan suster benar.” Chanyeol tersenyum terhadap perawat itu.

“Ne, sonsaengnim. Kalau begitu saya kembali kedalam.”

“Ne… Gamsahamnida suster.”

Setelah menghembuskan nafas panjang, Chanyeol kemudian segera melangkah menuju aula pertemuan rumah sakit.

 

***

 

“Pemotretan dimulai!!!” teriak salah seorang kru.

“Oh, Hyeri. Pemotretannya dimulai. Aku kesana dulu ya? Tak lama kok”

“Ne. Jangan khawatir. Aku akan memperhatikan dari sini, L.Joe-ssi.” Hyeri menjawab.

“L.Joe-ssi?? Apa tidak terdengar aneh? Kukira kau panggil saja dia oppa, lagian kau masih SMA kan, Hyeri??” tiba-tiba Sohyun menyela ketika ia hendak pergi untuk memulai pemotretan.

“Mi, mianhe. Aku tidak tahu harus memanggil apa.” Jawab Hyeri yang tampak malu terhadap Sohyun.

“Tidak apa-apa. Kwonso-ya, kami juga baru kenal. Jadi wajar saja. Hyeri, panggil saja aku oppa, arasseo?”

L.Joe tersenyum manis saat itu, membuat perasaan Hyeri kembali nyaman. Hyeri  pun mengangguk dan membalas senyuman L.Joe.

“Oppa, kau baik sekali. Itu sebabnya aku selalu jatuh hati padamu. Tapi kau selalu saja mengabaikanku.” Ujar Sohyun yang tiba-tiba berubah suasana hatinya karena sedih akan perasaannya yang selalu diabaikan L.Joe.

L.Joe lalu berjalan kearah Sohyun dan memegang kedua bahu Sohyun. Ia menatap dalam kedua mata Sohyun

“Sohyun-ah, aku tidak pernah mengabaikanmu. Aku selalu menyayangimu, sama seperti menyayangi Chorong. Kau tidak lupa kan, aku sering mengatakan ini padamu? Jadi, jangan pernah bilang aku mengabaikanmu. Aku selalu menyayangimu. Oke?”

Sohyun hanya terdiam dengan kepala menunduk sambil sedikit mengangguk. Hyeri hanya dapat duduk memandang dan terdiam memperhatikan kedua orang itu. Tiba-tiba, ada yang mengganjal dihatinya. Sesuatu yang membuat hatinya terasa berat melihat kedua orang itu terlihat sangat dekat dan menyayangi satu sama lain.

Ada yang salah dengan hatiku!

Niel tiba-tiba muncul menghampiri L.Joe dan Sohyun.

“Museun iriya? Hyung?”

“Aniya. Ayo kita mulai pemotretan. Niel-ah, kau siap-siap saja disana.”

“Hyung, aku sudah siap dari tadi disana. Aku kesini karena kalian masih disini.”

“Ah, mian. Kalau begitu ayo kita mulai sekarang. Sohyun-ah, ayo kita kesana.” L.Joe memegang sebelah tangan Sohyun dan membawanya pergi menuju set pemotretan.

“Ne hyung.” Jawab Niel dengan wajah yang sedikit bingung.

Niel mengalihkan pandangannya pada Hyeri, seolah ingin bertanya apa yang terjadi dengan kedua orang itu. Hyeri pun menyadari tatapan Niel dan hanya bisa menggelengkan kepala karena tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Niel pun pergi meninggalkan Hyeri dan pemotretan pun dimulai.

 

***

 

Pukul 3 sore…

“Gamsahamnida, sonsaengnim. Anda sudah banyak membantu. Saya pasti akan bekerja dengan baik.”

“Aku percaya padamu Chan. Bekerjalah yang baik, oke?” Ucap dokter Lee, direktur rumah sakit tempat Chanyeol diterima bekerja, sambil tersenyum melihat anak asuhnya akhirnya berhasil diterima dirumah sakit yang dipimpinnya.

“Ne, sonsaengnim. Aku tidak akan mengecewakan anda.”

“Mulai besok kau akan resmi bekerja. Sekarang pulanglah dan rayakan kebahagiaan ini bersama kekasihmu.”

“Anda tidak mau merayakannya denganku? Padahal aku mengharapkan traktiran dari anda dokter.” Ujar Chanyeol menggoda dokter Lee.

“Yaa, bocah ini. Ahh, nanti saja aku mentraktirmu. Aku masih banyak pekerjaan. Oke? Sekarang pulanglah. Aku kembali ke kantorku dulu…”

“Ne sonsaengnim. Gamsahamnida” Chanyeol membungkuk sambil terus memperhatikan dokter Lee yang akhirnya menghilang meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol kemudian pergi menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Didalam mobil, Chanyeol mengecek ponselnya. Ia sibuk mengotak-atik pesan masuknya, namun ia tidak bisa menemukan pesan masuk yang sedang ia tunggu.

Dia belum membalas pesanku. Apa aku kerumahnya saja ya??

Chanyeol pun menyalakan mobilnya dan pergi menuju rumah Hyeri. Hari itu Chanyeol rasanya sudah tidak sabar untuk bertemu Hyeri dan menyampaikan berita gembira atas pekerjaannya.

 

***

 

“Hyeri-ah… Kemarilah, aku ingin memotret-mu disini.” L.Joe memanggil Hyeri yang dari tadi duduk sendirian sambil melambaikan tangan mengajak Hyeri untuk ke set pemotretan.

“Na??” sambil menunjuk jarinya ke wajahnya.

L.Joe mengangguk dan Hyeri pun berdiri kemudian berjalan menuju set.

“Berdirilah disana. Yap, betul disana.”

“Disini?”

L.Joe mengangguk kembali.

“Berpose yang manis dan ceria yaa… Tema pemotretan ini adalah siswi musim panas. Oke?”

“O??” Hyeri kehilangan ekspresi dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba seperti “blank”.

“Kenapa kau diam? Ayo berpose yang manis…”

“Ne… “ Hyeri menjawab pasrah dan mulai berpose sebisa kemampuannya.

15 menit kemudian…

“Wah, daebak! Seperti dugaanku, kau memang fotogenik. Lihat ini?” L.Joe menunjukkan foto-foto dikameranya kepada Hyeri.

“Oppa, kau dari tadi membuatku malu. Apa benar fotoku sebagus itu?”

“Emm, fotomu sangat bagus. Kapan-kapan kau mau jadi modelku?”

“Ne? Model?”

“Waeyo? Kau tidak mau?”

“Ani.. bukan begitu oppa. Tapi, aku merasa aku tidak punya bakat jadi model.”

“Kau jangan merendah seperti itu.”

“Ta, tapi…”

L.Joe tiba-tiba memotong kata-kata Hyeri dan menatap jam tangan ditangan kirinya.

“Oh, sudah jam setengah empat. Kuantar kau pulang ya? Sekalian aku mau menjemput adikku disekolah.”

“Adikmu?”

“O, dia ada kelas tambahan untuk persiapan ujian akhir. Dia sekarang kelas 3 SMA. Ayo ikut, mobilku diparkir diluar.

“Ah,ne. Tapi…?” suara Hyeri kemudian melambat seiring berlalunya L.Joe menuju gerbang taman.

Hyeri pun mengikuti L.Joe dari belakang. Dari kejauhan Sohyun memandangi L.Joe dan Hyeri yang kelamaan menghilang dari balik gerbang taman. Ada rasa cemburu yang tiba-tiba muncul dari hatinya yang paling dalam. Sohyun sekejap merasa pangeran pujaannya direnggut oleh seorang gadis SMA yang baru dikenal.

Tiba-tiba seseorang muncul dari belakang dan mengejutkan Sohyun.

“Yaa… apa yang kau lihat? Tiba-tiba wajahmu seram begitu seperti nenek sihir.”

“Yaa… Kau mengejutkanku. Kenapa kau tiba-tiba disini Niel-ah?”

“Aku bahkan sudah dari tadi disini. Kenapa kau melihat Hyung dan Hyeri seperti itu? Cemburu yaa?” Niel mulai menggoda Hyeri.

“Mollayo. Aku mau pulang. Pergi sana!”

“Wah, kau kasar sekali. Tunggu aku…”Niel pun pergi meninggalkan set pemotretan itu mengikuti Sohyun yang pergi meninggalkannya duluan.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK