Sepulang dari Rumah Sakit, tangan Seung Ri di perban oleh dokter. Dokter bilang tangannya gak kenapa-kenapa, tapi butuh di perban biar bisa sembuh tuh tangannya.
Young Bae dan Jiyong pun dapat peringatan dari orangtuanya. Sementara Dae Sung dan Seung Hyun hanya tertawa saat melihat Jiyong – Young Bae di ceramahi 100 ayat oleh kedua orangtuanya (ada yaa ceramah 100 ayat? Haha)
Za Ra yang rumah nya sebelahan langsung tau tentang keadaan Seung Ri dari Seung Hyun. Za Ra penasaran berhubung saat mau ke Rumah Sakit, mereka semua harus ikut, dan agak membuat keramaian di depan rumah nya, jadi Za Ra langsung sms Seung Hyun.
--)(--
Waktu menunjukkan pukul 11 malam.
Za Ra gak bisa tidur karna mikirin Seung Ri. Dia berniat mendatangi kediaman rumah Seung Ri, tapi .. “ini kan udah malem banget, gila aja aku mesti nemuin si panda jam segini… but… aku mau kesana kan karna jenguk dia bukan ngapa-ngapain … pergi gak yaaaa?? Pergi , enggak, pergi, enggak… aduuuuuuuuhhhh …. Pandaaaaa, ngapain sih kamu pake sakit segala??? Uuurrrhhhhhh…” Za Ra bergumam sendiri sambil memukul bantal nya. (aihhsss, pake ikutan galau juga , ckckck)
Lalu Eomma nya Za Ra datang ke kamar Za Ra, gak biasa sampe jam 11 malam lampu kamar Za Ra belum mati. Eomma nya bertanya dan Za Ra menceritakan kejadian tadi. Za Ra minta solusi ke Eomma nya. Eomma nya memperbolehkannya asal tidak mengganggu Seung Ri dan keluarganya malam-malam begini. Tapi tetap saja Za Ra bingung.
**
Seung Ri pun gak bisa tidur, susah tidur dengan posisi tangan di perban. Dia pengen ada Za Ra. Dulu, kalo Seung Ri sakit, Za Ra pasti di suruh datang ke rumah nya buat nemenin dia, ngehibur dia (lu kata si Za Ra itu badut ??? jahat banget! )
“Za Ra-ssi, aku pengen kamu di sini…. Pengen ribut bareng kamu… bogoshippo ….. “ ungkap Seung Ri sambil menatap langit-langit kamarnya. (apa-apaan sih author, kenapa ceritanya jadi galau-galau an giniii ??? ***author : hehe, gapapa dong)
Kata-kata Seung Ri yang baru saja di ucapkan nya terdengar oleh Young Bae. Young Bae iseng dan mengirim pesan ke Za Ra.
Pesan telah di terima Za Ra, dan Za Ra tersenyum membaca nya … “nado bogoshippoyo ma chingu”. Dengan semangat Za Ra bangkit dari tempat tidurnya, izin kepada orangtuanya, lalu membuka pintu rumah dan segera berlari kecil ke rumah sebelahnya. Mengetuk pintu dan segera dibukakan oleh Eomma nya Seung Ri.
“Annyeong Ajumma , Za Ra pengen jenguk Seung Ri, bolehkan malam-malam begini?” tanya Za Ra sopan sambil bungkuk memberi hormat lebih dulu.
“Ne. tentu boleh sayang… kamu langsung ke kamar nya aja ya, kayak nya dia masih belum tidur. Dia keliatan susah gerak karna tangan nya di perban. Tapi kamu jangan ribut ya, soalnya Oppa mu mungkin sudah tidur.” Jelas Eomma Seung Ri.
“Arasso Ajumma.” Lalu Za Ra menaiki tangga menuju lantai 2 karna kamar Seung Ri ada di lantai 2.
Tanpa mengetuk pintu, Za Ra membuka pintu itu perlahan sambil mengintip, dia melihat Oppa Young Bae dan Jiyong sudah tidur, hanya Seung Ri yang masih terbuka pandangannya.
Lalu dia masuk, dan Seung Ri pun terkaget.
“Za Ra-ssi, waeyo? Malem-malem gini kesini??” tanya Seung Ri.
“Heh bego, kesini mau jengukin kamu lah. Jadi mau ngapain lagi? Mau maling??! Dasar Panda …” baru saja dia ingin melanjutkan kata-katanya sudah di potong oleh Seung Ri,
“Ssssstttt .. jangan ribut. Nanti Hyung bangun.” Za Ra tersadar dan mencoba bicara sambil berbisik-bisik. Lalu Seung Ri menyuruh Za Ra duduk bersama nya bersandar di dinding tempat tidur Seung Ri.
“Za Ra-ssi, sudah lama kita tidak duduk seperti ini yaa?” tanya Seung Ri pelan.
“Iya …. Heeemm, mungkin karna kita beranjak remaja, jadi kita meninggalkan kebiasaan kita waktu kita masih kecil.” Kemudian keduanya terdiam dan memasuki khayalan masing-masing.
***flashback***
Saat mereka masih kecil, Seung Ri tidur bersama Za Ra jika dia tak bisa tidur. (untung aja itu waktu kecil ya, kalo udah gede masih gitu juga, bisa ngamuk tuh semua istri si Panda, hwahhahahaha).
Saat mereka SMP, duduk sebangku di sekolah, sama-sama di marahi guru jika ada kesalahan yang mereka buat. Sama-sama mendapatkan nilai tinggi. Sama-sama menyontek (hah? Nyontek?? Yaelaaah, sahabat sejati, haha).
Apalagi Seung Ri termasuk siswa yang lumayan malas belajar, jadi dia nyontek ke Za Ra, Za Ra kadang tak mau memberi jawaban, namun Seung Ri memaksa, dan Za Ra luluh. Cara Seung Ri memaksa juga agak sadis, sampe narik-narik kertas Za Ra atau narik rambut Za Ra (huhahahahaha, gokil si Panda).
Tapi, kalau pas ulangan harian Za Ra gak belajar, Seung Ri gak belajar, mereka pun berusaha nyontek ke teman yang lain, dan sangat kompak menjawab jawaban itu bersama kalo udah mentok ga ada yang tau. (itu ulangan atau diskusi belajar sih?? )
***flashback end***
“Udah malem, aku pulang ya Panda…” Za Ra mulai mengantuk dan sedikit menguap.
“Oh, Ne… makasih ya udah nemenin aku. You are my best chingu,” sambil tersenyum polos Seung Ri mengucapkannya sambil mengacak rambut Za Ra. Za Ra terkejut dan terdiam karna Seung Ri memegang kepalanya dengan penuh kasih sayang “hah, tumben si panda baik banget gini,,, huaaa, apa ini? Perasaan apa iniii?? Toloooonggg!!” batin Za Ra.
Lalu dia beranjak dan izin pulang juga ke Eomma Seung Ri.
-------
Pagi, di sekolah ….
Seung Ri datang masih menggunakan perban, Za Ra hanya melihat dan menyapanya, namun balasan sapaan itu hanya senyum kecil Seung Ri yang di paksakan. Za Ra heran mengapa dia begitu, padahal tadi malam dia sangat baik pada Za Ra.
Za Ra ingin bertanya tapi menunggu, mungkin suasana hati Seung Ri sedang tidak netral berhubung ini pertama kali nya Seung Ri sekolah pake embel-embel perban di tangan, dan dia tidak bisa bermain basket.
Saat bel istirahat berbunyi, Seung Ri hanya duduk manis di kelas, teman-temannya sudah ke kantin. Za Ra juga ke kantin, namun dia kembali lebih cepat ke kelas dan membawa jajanan kecil untuk Seung Ri. Dia masuk ke kelas dan melihat Seung Ri sedang bermain dengan handphone nya. Lalu Za Ra menawarkan jajanan yang telah di belinya. Kemudian Seung Ri memandangnya serius dengan pandangan sedikit kasar. Seung Ri mengambil jajan itu dan kemudian melemparkan nya ke lantai. Za Ra terkejut. Di kelas itu tidak hanya ada Seung Ri dan Za Ra,masih ada yang lain, dan mereka hanya melihat apa yang terjadi pada Za Ra dan Seung Ri.
“Waeyo??!!” tanya Za Ra yang masih dalam keadaan sangat terkejut.
“Aku gak suka kamu kayak gini. Kamu pikir aku masih anak kecil yang bisa kamu sodorin makanan gitu? Aku udah gede Za-ssi. aku mohon berhentilah anggap aku anak kecil!” bentak Seung Ri.
“Panda … Monster!!” ucap Za Ra. matanya berkaca-kaca. Dia berjalan mundur dan berbalik arah, berlari keluar dari kelas dan mencari tempat tenang untuk menyendiri.
“Za Ra-ssi, mianhae…. Jeongmal mianhaeyo chingu… aku gak bermaksud jadi monster buat kamu… aaaarrhhhh, babo !!! Seung Ri baboo … lihat dia, dia hampir menangis karna kata-kata mu. Sekarang dia pasti sangat terpukul. Seung Ri, seharusnya kau tidak sekasar ini….” Pikir Seung Ri. Seung Ri ingin mengejar Za Ra, tapi mungkin Za Ra ingin tenang. Teman- teman satu kelas Za Ra dan Seung Ri hanya diam saja melihat keadaan itu, sebagian menyarankan untuk mengejar Za Ra dan meminta maaf. Serba salah ….
Za Ra terdiam di bawah pohon belakang sekolahnya. Meneteskan butiran kecil menyentuh pipinya.
“Panda Monster!!! Kamu monster!! Kamu monster !! kenapa kamu jahat ke aku? Padahal tadi malam kamu masih sangat baik.. aku benci kamuuu monsteeeerrrr !!!” Za Ra nangis sesenggukkan.
“Kamu kenapa Za Ra?” tanya seorang namja dari balik pohon, dan kemudian menghampiri Za Ra, mengusap air mata Za Ra. Za Ra tidak menjawab dan terus menangis. Namja itu adalah Seung Hyun. Seung Hyun membenamkan Za Ra kepelukannya.
“Oppaaaaaa…. Aku benci panda!! Dia monster! Dia bukan panda! Dia monster Oppa….” Ucap Za Ra yang masih dalam pelukan Seung Hyun.
“Calm down my dear…. Dia masih panda kok, bukan monster… kamu sudah lama kenal dia, pasti dia hanya sedikit sensitif akibat tangannya.” Seung Hyun sambil membelai rambut Za Ra.
(huaaaaaa… author pengen juga di peluk L pengeeeenn… nangis juga aaahhh… ***author, kamu ngapain sih muncul di saat2 sedih gini? Ngerusak cerita tauuu!! **author : iyaa, maaf. Yaudah, author pergi dulu..)
-------------
Akhirnya Za Ra tenang, dan berusaha tidak memikirkan apa yang terjadi kemarin. Dia sudah lebih semangat lagi sekarang. Di tambah Seung Hyun, Jiyong, Young Bae dan Dae Sung menemaninya dan menghiburnya.
Za Ra tak pernah menatap atau mengajak Seung Ri berbicara dimanapun. Tangan Seung Ri sudah baikan tapi perbannya masih belum di buka. Keadaan mereka seperti sedang perang. Teman-teman Seung Ri hanya mengatakan “pergilah untuk minta maaf ke Za Ra”, namun Seung Ri tidak pernah mau. Dia malah berniat mengusili Za Ra.
Seung Ri memasukkan kodok ke tas Za Ra. Seung Ri tau Za Ra sangat jijik dengan binatang 1 itu. Lalu saat Za Ra memasukkan tangannya ke tas nya, dia memegang kodok tersebut dan teriak sekencang-kencangnya. Seung Ri hanya tertawa. Za Ra mencari tau siapa yang jahil kepadanya, temanya hanya menggeleng. Lalu dia melihat Seung Ri dengan tatapan sinis. Seung Ri balas menatap sinis.
---)(---
Malam, di rumah Seung Ri …
Za Ra berkunjung ke rumah tetangganya itu, dan bertanya pada Young Bae dan Dae Sung tentang PR nya. Mereka mengajari Za Ra dengan baik sampai PR nya selesai. Orangtua Seung Ri mengajak Za Ra makan malam di rumahnya. Za Ra menolak, namun mendengar ancaman Oppa nya yang berkata “Kalau Za Ra ga mau makan malam bareng kita, besok-besok kalo ada PR, Oppa dan Dae Sung gak akan bantuin Za Ra lagi”.
Mereka makan malam dengan baik. Dalam keadaan diam. Lalu Appa nya Seung Ri membuka pembicaraan.
“Lho, tumben ya kita makan malam dengan keadaan mengheningkan cipta kayak gini,” ucap Appa sambil senyum kecil.
“Haha, iya Appa. Biasanya ada magnae yang selalu ribut dan rusuh. Rebutan makanan. Kenapa yaa?” bantu Dae Sung mencairkan suasana.
“Iya banget tuh. Aura neraka banget ya antara kedua magnae kita… hahaha” tambah Jiyong sambil tertawa diikuti yang lain.
Seung Ri dan Za Ra hanya diam. Hingga selesai makan, tak ada kata-kata yang keluar dari Seung Ri maupun Za Ra.
___)(___
Seung Ri, Jiyong, Dae Sung, Seung Hyun, Young Bae sedang duduk di balkon rumahnya. Sambil berdiskusi tentang sesuatu. Namun Seung Ri tiba-tiba mengeluarkan kata-kata yang berlawanan dengan diskusi tersebut.
“Jadi Hyung, gini, besok kita harus siapin semuanya. Perlengkapan dan lain-lain itu urusan hyung ya.” Ucap Jiyong ke Seung Hyun, dan di balas anggukan mengerti dari Seung Hyun.
“Hyung, aku gak tega bikin dia nangis lagi…. Please Hyung… jangan biarkan dia menganggap ku monster lagi ….” Kata Seung Ri sambil memelas.
“Heh Panda Monster! Tinggal 1 hari lagi, masa’ kamu gak bisa sih saeng???! Harus bisa, pasti bisa! Jangan sampe sia-sia semua ini. Usaha keras kamu. Ini kan ide kamu.” Ucap Jiyong. Lalu dia hanya diam dan menatap yang lain.
(author : baiklaaahh …. Ada yang tau apa yang akan terjadi setelah ini? Dan apa maksud mereka semua? Apa hasil diskusi ini… emmm …. Kita tunggu setelah jeda sesaat lagi … hahahha ***author jangan gilaaa please!!)
--------------
Hari yang di tunggu pun tiba ….
Di kelas Seung Ri sudah menyiapkan ke usil an terakhirnya ke Za Ra. Dia mengajak teman-teman akrab nya untuk membantu nya karna dia tidak bisa mengerjakannya sendiri. Hari ini Za Ra datang terlambat sesuai harapan Seung Ri. Guru pun belum masuk kelas. Pintu kelas tertutup rapat. Za Ra buru-buru masuk dan ,……………
“Hahahhahhahahhahahhahahaha,” suara tawa yang sangat keras dari teman-teman sekelasnya.
“Haha, emang enak dikerjain?! Makanya jangan telat! Lain kali naik becak aja biar lebih cepat!” ungkap Seung Ri dengan kasar. Za Ra lagi-lagi terdiam tak membantah. Di atas pintu ternyata ada 1 ember tepung berisi air yang bau.
“Udah deeeehh .. gak usah sekolah. Mandi gih, bau banget tauu…” ucap Seung Ri lagi. Sementara teman-temannya hanya tertawa kecil.
“MOOOOONNNNNNSTEEEEEEEEEEEEEEEEERRRR!!!!” Za Ra teriak dan hampir saja meneteskan air matanya didepan seisi kelas. Lalu dia berlari keluar dari kelas. 1 sekolahan menertawakannya. (ada yang mikir gak, kok guru- gak marah yaa?? ***author : ahhh, gausah di tambah lagi, ribet ntar, hehe)
Dia menangis sekencang-kencangnya. Memilih untuk pulang dan meliburkan diri sendiri. “aku punya salah apa sama kamu? Kenapa??!” lalu Eomma nya hanya mengusap air mata nya dan menemaninya.
“Eomma, Za Ra pengen sendiri dulu ya… makasih eomma udah nemenin Za Ra… tapi emang pengen sendiri dulu….” Ucap Za Ra masih terisak. Eomma nya mengerti dan meninggalkannya sendiri.
Za Ra tertidur karna lelah menangis.
---)(---
Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Za Ra terbangun dan melihat ke cermin, matanya bengkak. Lalu dia mandi dan bersih-bersih diri. Dia berusaha tersenyum.
“Eomma, Za Ra mau ke mall ya, mau belanja.” Ucap Za Ra saat dia sudah terlihat rapi untuk berpergian. Eommanya meng-iya-kan.
Dia pergi sendirian, biasanya di temani Oppa atau Seung Ri.
Waktu berjalan, dia lelah, tapi dia masih menikmati acara menghibur diri sendiri-nya. Handphone nya berbunyi, Jiyong Oppa calling… “aiihh, ngapain nih Oppa pake nelfon segala…” dia tak berniat mengangkat telfon itu. Namun tidak hanya Jiyong yang mencoba menghubunginya. Semua oppa nya. Dia pun heran, “pasti ada yang ga beres nih” dia mengangkat telfonnya.
“Yoboseyo. Saengie, Seung Ri kecelakaan. Dia luka parah. Nanti Oppa ceritain kronologis nya. Tapi tangannya patah, kakinya remuk…. Saengie, cepat datang ke rumah… cepat..” ucap Young Bae histeris dan buru-buru.
“Apa? Jinja? Aaa.. tung.. tunggu aku Oppa” Za Ra khawatir dan merasakan jantungnya berdetak kencang .. “apa yang terjadi padamu sahabatku.??? Waeyo??”
Dia berlari kencang keluar dari mall. Menghentikan taksi dan menaikinya.
Sambil berdoa supaya Seung Ri bisa bertahan. Tanpa di sadari dia meneteskan air mata…
Sesampainya di rumah Seung Ri, dia menemukan rumah Seung Ri ramai dengan teman-teman sekelasnya. Dia tak berani masuk, dia terpikir “Seung Ri ku meninggal??!! Aaaaaaaarrrhhhh… “ dia berlari dan memasuki rumah Seung Ri tanpa mengetuknya …
Namun …..
“Saengil cukhae hamnida… Saengil cukhae hamnida …. “ terdengar teman-temannya, oppanya, orangtua nya dan orangtua Seung Ri, serta Seung Ri bernyanyi untuknya. Dengan hiasan mewah di dinding rumah, dengan kue yang sangat besar yang bertuliskan “SAENGIL CUKHAE ZA”. Dia menangis bahagia… dan tertunduk…
“Jeongmal gomawo monster… “ ucapnya ke arah Seung Ri.
“Aku minta maaf terlalu kasar, membuatmu menangis…” jawab Seung Ri.
“Aaaahhh , udah deh, ntar aja bahas itu. Sekarang acara nya udah mau mulai nihhh .. yang kita tunggu udah datang kan. Tinggal potong kue dan makan-makan niih, hehehe” ucap Jiyong.
Acara berlangsung dengan meriah.
Ternyata semua telah menyiapkan acara ini dengan baik. Awal – pertengahan – sampai berakhir –
--------------
Malam hari, seusai acara …
Seung Ri dan Za Ra duduk di balkon rumah Seung Ri. Sambil mendengarkan musik menggunakan headset. Kepala Za Ra bersandar di pundak Seung Ri.
“Za Ra-ssi, mau mendengarkan musik bersamaku?” tanya Seung Ri.
Di jawab dengan anggukan setuju dari Za Ra. Lalu Seung Ri mengarahkan headset ke telinga Za Ra. Mereka tersenyum.
“Aku suka lagu ini…. Blue…” ungkap Za Ra.
“Jeongmal gomawo my best chingu … mungkin aku gak bisa dan ga sanggup memberi lebih dari ini… tapi, ini lah usaha terbaikku.” Seung Ri mengucapkannya dengan cara lembut.
“Aku yang harus minta maaf monster, sahabatku tak mungkin berubah hanya karna hal sepele, dan aku malah membencimu. Aku sayang sahabatku… aku sayang kamu panda monster…”
Lalu keduanya tertawa ….
-------------------------------------------
Pesan Author : “Sahabat itu yang TERBAIK! Jaga sahabat kalian yaa J semoga persahabatan kalian tetap kokoh sekokoh persahabatan Za Ra dan Seung Ri, jangan terkecoh hanya karna masalah kecil”
(iihhh author, apa banget??)
-----------------------------------------------------------