Chorong berencana mengembalikan jas Suho yang tertinggal semalam.. Saat didepan gerbang rumah Suho, dari kejauhan terlihat Sojin yang memperhatikan Chorong yang berjalan ke arah rumah Suho..
"Chorong'a........"
"Eoh?? Sojin'a..."
"Apa yang kau lakukan di depan rumah Suho??"
"A-a-aahhh... A-a-aku........"
Tiba-tiba pintu rumah Suho terbuka...
"Eoh?? Chorong.. Kau.... Datang...."
"Eoh...." Dengan gugupnya, dia menjawab sambil menggenggam erat bungkusan jas Suho..
"Oppa, kau mengundang Chorong kerumahmu??"
"A-ani, Sojin'a..... A-aku hanya...." Chorong tampak gugup
Lalu dari dalam rumah Sojin terlihat seorang pelayan berlari menghampiri Sojin
"Nyonya muda.... Ada telpon penting dari Kakek anda.."
"Eoh?? Jinjja?? Arrasseo.." Sojin langsung berlari menuju rumahnya
Suho dan Chorong menghela nafas...
"Kenapa kau tidak mengabariku terlebih dahulu?? Eoh??" Suho terlihat jengkel
"Mian.. Aku tidak tahu kalau akan seperti ini.. Ini..." Sambil memberikan jas Suho
"Kalau begitu aku pamit......."
Suho menahan Chorong dengan refleks menggenggam tangan Chorong..
"Tunggu...... Ka-kau tidak ingin masuk ??"
Chorong menatap tangan Suho yang menggenggam tangannya...
"Mian..... A-aku hanya...." Jawab Suho sambil melepaskan tangannya
"Lain kali saja.... Aku permisi..." Chorong membungkukkan badan dan langsung pergi..
"Aiiissshh kenapa aku seperti ini??" Suho terlihat kesal
Beberapa hari setelahnya..
Setiap akhir minggu, Chorong bekerja paruh waktu ditempat makan sederhana untuk menghidupi eomma dan adiknya. Setelah appa meninggal, Chorong giat sekali bekerja untuk mengumpulkan uang.
Suatu ketika, tanpa sengaja dia bertemu Luhan dan Xiumin yang sedang mengunjungi tempat makan dimana Chorong bekerja..
"Eoh?? Kau bekerja disini??"
"Nde..... Hehee. Silahkan menikmati makanannya"
Lalu datang juga Siwon, Suho dan Sojin..
"Hyung!!" Panggil Xiumin ke arah Siwon..
Siwon yang baru pulang dari Amerika ingin sekali menikmati makanan sederhana seperti di tempat itu. Dia langsung membawa adiknya dan tunangan adiknya itu..
Mereka semua duduk di satu tempat. Sampai Suho terkejut melihat Chorong...
"A-anyeonghaseyo..."
"Chorong'a... Kau bekerja disini?? Nde... Heheee. Kalian ingin pesan apa??"
Suho tak henti-hentinya mencuri pandang ke arah yeoja itu..
Setelah makanan datang semua memakannya dengan lahap...
"Chorong'a... Kau tidak ikut makan bersama kami??" Sojin sedikit berteriak ke arah Chorong
"Nde... Sebentar lagi pekerjaanku selesai.."
"Heheee.. Mian.. Agak lama" Chorong menghampiri teman-temannya itu
"Nde... Tidak apa-apa. Aku akan mentraktirmu, silahkan makan sepuasmu, Chorong'a... Kau terlihat lelah.." Sojin merasa kasihan kepada Chorong yang menjadi tulang punggung
"Oh iya, perkenalkan ini Siwon oppa. Dia kakak iparku..."
"Ohh.. Annyyeohaseyo, Chorong imnida"
"Nde, Siwon imnida.. Tak kusangka kau akan akrab seperti ini dengan Sojin"
Semua menikmati makanan dengan lahap dan bercanda satu sama lain..
Tidak untuk Luhan yang berada di sebelah Chorong... Dia senang melihat senyuman Chorong yang tidak memudar. Sementara di sisi lain, Suho sedikit tersenyum kearah Chorong..
Siwon menyadari hal itu... tetapi ia hanya bisa diam..
"Baiklah.. Kami duluan yaaaa..Annyeong..." Ucap Sojin kepada Xiumin, Luhan, dan Chorong.. Sebelum memasuki mobil, Suho terlihat melihat ke arah Chorong yang sedang memasuki mobil Luhan...
"Aisshhh perasaan apa ini ??" Gumam Suho dalam hati sambil memegangi dadanya..
"Gomawo sudah mengantarku pulang...."
"Nde, aku sangat senang jika selalu bisa mengantarmu seperti ini.. Heheee" Ucap Luhan malu-malu
"Kalau begitu, aku masuk duluan yaaa.."
"Changkkaman...." Luhan menarik tangan Chorong, memutarnya sehingga berhadapan dengannya...
"Wae??" Chorong hanya menatap Luhan dengan heran..
Lalu Luhan memegang kedua pipi Chorong dan 'chu~~'
===== To be continued ====
Kira-kira apa yaa yang dilakukan Luhan kepada Chorong??
Gomawo udah ngikutin ff aku ini...
Jangan lupa subscribe dan lovenya ^^