“APA??” Yoo Jung terbelalak kaget, namun kemudian ia menutup mulutnya Mino dan Yunhyeong melihat ke arahnya, cepat-cepat ia menyembunyikan wajahnya Di balik tubuh Yunhyeong.
“Mwo? 45 Hari… ke depan???” gumam Yoo Jung dalam hati. Matanya mencoba melihat ke Mino lagi. “Geundae!! Mwoseunsoriya?? Tidak tahu apakah masih bisa menggerakkan tangannya seperti dulu lagi atau tidak! Etteokhae??” gumam Yoo Jung cemas dengan gerak gerik kecil dari tubuhnya
terdengar bunyi berdenting dan pintu lift terbuka. Mino dan Yunhyeong melangkah keluar dari lift, namun Yoo Jung mematung sejenak sebelum tersadar dan cepat-cepat menyusul mereka.
Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Yunhyeong mengemudi, Mino menempati kursi penumpang di sampingnya, dan Yoo Jung duduk di kursi belakang. Yoo Jung berusaha menenangkan diri dan mengumpulkan keberaniannya. Ia memejamkan mata, menarik napas panjang diam-diam, dan baru hendak membuka mulut untuk meminta maaf ketika Mino mengeluarkan ponsel dari saku celananya, menekan salah satu tombol, lalu menempelkan ponsel ke telinga. Yoo Jung mengurungkan niatnya dan menutup mulutnya kembali.
***
Sepanjang koridor menuju kelas Soohyun dan Young Ji bercanda seperti biasanya, tertawa terkikik yang terkadang tidak jelas, bergaya centil kemudian tertawa lagi. Young Ji tertawa dengan lebar tanpa suara sesaat ia menutup mulutnya kembali.
*Yoojung : “Heo Young Ji dan Lee Soohyun, 2 gadis yang periang, imut dan manis. sahabat yang kukenal sejak duduk di bangku sekolah pertama. Yang terkadang tidak punya waktu yang tenang jika bertemu dengan Jackson. Soohyun gadis yang imut memiliki mata yang sangat sipit di antara kami. dia juga tidak punya waktu yang tenang jika bertemu dengan!!!”*
“Dar!” seseorang merangkul dan mengaget Young Ji dan Soohyun.
“KIM TOKKI!” Young Ji dan Soohyun berteriak tepat di telinga Jiwon. Membuat laki-laki itu menutup telinganya.
“Aish! Kenapa suara perempuan begitu memekikkan telinga?!”
*Yoojung : “Kim Jiwon. Sahabat ku dari kecil bahkan dari dalam perut. Dia adalah mood maker kami. yang selalu melakukan hal konyol dan gila untuk menghibur kami. dengan tingkahnya di luar kendali. Dan dia adalah orang yang tidak punya waktu tenang jika bertemu Soohyun”
“Hya!” Suhyun memukul punggung Jiwon dengan kuat.
“Aphayo!!” Jiwon meringis kesakitan.
“Di mana Jackson? Tumben sekali kau tidak bersamanya?” tanya Young Ji. Sedangkan Soohyun memain rambut belakang Jiwondan membuat laki-laki itu risih
“Ya! Anak ini, selalu berkelakuan aneh!” Jiwon menjauh dari Soohyun.
Tapi tiba-tiba seseorang berlari dengan terburu ke arah mereka.
“Apa yang kau lakukan Young Ji-ya? Cih, semoga anak itu panjang umur!!” ucap Jiwonkarna melihat Jackson lari terbirit-birit menghampiri mereka yang baru saja ditanyakan.
“YA!” Jackson sampai di dekat Jiwon berkumpul, berusaha mengatur nafasnya yang terlihat sangat kelelahan karena berlari menghampiri mereka.
“Hha. Apa kalian sudah membuka ponsel kalian? Lihatlah video yang ada di Hanyang Group?” serunya dan membuat Young Ji dan Soohyun dengan segera membuka Ponselnya. Kedua gadis itu tercengang ketika melihat video tersebut tapi tidak dengan Jiwon.
“Ya, Tuhan! Yoo Jung sedang dalam masalah besar!!!” seru Young Ji
“Sangat-sangat Besar!!” tambah Suhyun
“Ciihh,, yang menyebar Video ini benar-benar gesit.. ffiiuuhhh…” imbuh Jiwon
“Apa maksudmu??” tanya Jackson heran karna melihat Jiwon biasa saja.
“Aku sudah tau, bahkan aku berada di TKP.” ucapnya santai
Young Ji dan Soohyun masih fokus dengan ponsel mereka masing-masing. Soohyun menunjukkan ponselnya ke arah Young Ji. “Lihatlah posisi mereka terjatuh. Heol!!!” Young Ji dan Soohyun saling bertatapan. Kemudian mereka fokus ke ponsel mereka lagi.
“Wae Geurae!!!” suara lembut di antara telinga Young Ji dan Soohyun mengagetkan mereka kedua kalinya.
“Ya!, Hanbin. Aish..” gerutu Suhyun.
*Yoojung : “Kim Hanbin, sama seperti Jiwon. yang sudah bersahabat dari kecil bahkan dari dalam perut. Hanbin adalah tipe namja yang baik, ramah, dan bijaksana dari kami semua. memiliki suara yang lembut, senyuman yang manis, wajah yang tampan dan perhatian yang berlebihan”
“Kenapa kalian begitu serius? Apa yang kalian tonton? Omo,, apa kalian…”
“Ya ya ya !” Young Ji menyekal yang ada di pikiran Hanbin dan laki-laki itu tertawa ringan.
“Lihatlah!” Jackson menyerahkan ponselnya kepada Hanbin. Seketika ia terkejut sesaat.
“Yoo Jung eodi??” terdengar suaranya yang begitu cemas.
“Ku dengar dia ikut ke rumah sakit mengantar Mino Seonsaengnim bersama Yunhyeong!!!”
Hanbin merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya mencoba menghubungi Yoo Jung.
***
Dddrrrttt..ddrrrttt..
Yoo Jung merogoh tasnya dan mengambil ponselnya sebelum ia menempelkan ponselnya ke telinga ia menggeser layarnya.
“Yeoboseyo??...... Oh…Ne… Aratseo!!” jawab Yoo Jung singkat dan berat.
“Nugu?” tanya Yunhyeong.
“Hanbin!!” jawab Yoo Jung singkat.
Yunhyeong membelokan mobil ke Hanyang University. kemudian ia melambatkan laju mobilnya dan berhenti di depan gedung kampus. Mino menoleh ke arah Yunhyeong.
“Aku harus menemui Tn. Lee besok pagi. Kau bisa mengantarku ke sana?” ia menggerakkan tangan kanannya yang digantung di depan dada. “Aku tidak bisa mengemudi!!”
“Mianhaeyo hyung, besok aku tidak bisa!!” sesal Yunhyeong
“Aku bisa!!” dua kata itu meluncur dari mulut Yoo Jung sebelum sempat diproses otaknya.
Kedua kakak beradik yang duduk di depannya menoleh menatapnya. Sebenarnya hanya Yunhyeong yang menoleh menatapnya. Mino hanya memiringkan kepala sedikit, melirik Yoo Jung sekilas, lalu kembali menatap lurus ke depan.
“Ya.. Aku…” gumam Yoo Jung agak salah tingkah. “Aku bisa… Maksudku…”
Mino menghela napas panjang, lalu bergumam. “Tidak perlu!!” kata-kata berikutnya lebih ditujukan kepada Yunhyeong. “Aku bisa naik taksi!! Dan kau…” Mino kembali memiringkan kepalanya melihat Yoo Jung dari sudut bahunya. “Kau... tugasmu hari ini adalah menjelaskan di depan kelas!!”
Yoo Jung membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tetapi tidak jadi, karena Mino sudah membuka pintu mobil dan keluar. Yunhyeong melemparkan seulas senyum menenangkan ke arah Yoo Jung, lalu bergegas membuka pintu mobil dan menyusul hyung-nya yang sudah mulai memasuki gedung tempat ia menimba ilmu. Yoo Jung juga keluar, namun ia tetap berdiri di samping mobil. Seperti yang telah diduga, semua mata mahasiswi-mahasiswi di sana melihat Mino dengan cemas, kemudian dengan kesal ke arah Yoo Jung.
“Ya, aku ini bukan malaikat kegelapan!! Geundae,, Mwo? menjelaskan tugas-tugas itu didepan kelas? Yang cedera itu tangannya bukan mulutnya!!” gerutu Yoo Jung pada dirinya sendiri dengan menyikap rambutnya ke belakang dengan tangan kanan, dan tangan kirinya berkacak di pinggang. Tapi Mino menoleh kembali ke arah Yoo Jung. Ia kembali terkesiap dan tanpa sadar Yoo Jung menelan ludah ketika mata kecil itu menatapnya. Dan tanpa sadar pula ia melangkah mundur dan punggungnya langsung menempel di mobil. Kemudian Mino kembali melangkah memasuki gedung.
“Pfffftttt…!!!!” Yoo Jung mengembuskan napas yang ternyata ditahannya sejak tadi. Hari ini bukan hari yang mudah bagi Yoo Jung. Tidak. Harinya sudah terasa buruk 5 bulan ini. Dan sekarang segalanya bertambah buruk.
Yoo Jung berjalan menjijit menelusuri gedung University tersebut. Langkahnya terhenti ketika beberapa wanita berdiri tepat di depannya menghalangi jalannya.
“Apa??” gumam Yoo Jung dalam hati. “Apalagi sekarang??”
“Ya! Kim Yoo Jung!!! Apa yang kau lakukan pada Mino Seonsaengnim?”
Yoo Jung menghela nafas. “Oh, Sunbae, kau pikir ini kesengajaanku? Oh?”
“Kenapa kau mencelakainya?” Tanya Suzy dengan raut wajah yang lebih kesal juga.
“Siapa yang mencelakai siapa? Ini semua tidak sengaja?” Bela Yoo Jung kepada dirinya sendiri.
“Lihat!!” Fei menunjukkan layar ponselnya sebuah video yang dipause. mereka benar-benar menatap Yoo Jung seperti ingin menerkamnya. ada satu gadis yang diam saja melihatnya dengan wajah datar dan dingin.
Yoo Jung tercengang dan menelan ludah ketika melihat video yang dipause tersebut, karena dalam layar ponsel yeoja tersebut posisi dada Yoo Jung menindih dada Mino. Dan ia mengerti, gadis-gadid ini kesal karena cemburu, bukan kesal karena mencelakai dosen tercinta mereka. Tiba-tiba gadis-gadis itu mendekati Yoo Jung perlahan, seperti hendak memakannya hidup-hidup, Yoo Jung pun berjalan mundur dan menatap gadis-gadis itu satu persatu, untung saja Jiwon dan Hanbin datang menahan mereka.
“Ya..ya..ya.. Apa yang kalian lakukan.?” tanya Hanbin dan langsung berdiri di tengah-tengan di antara mereka.
Gadis yang berwajah datar dan dingin tersebut melihatnya pun menjadi jengkel. “Kajja… Kita tinggalkan orang-orang ini!!!” gadis itu pergi dari pandangan mereka dan menatap Yoo Jung dengan sadis ia juga menubruk bahu Yoo Jung yang berlindung di belakang Hanbin.
“Hayi-ya,” teriak Suzy ketika gadis itu sudah pergi duluan, lalu ia mendecakkan lidahnya. Jia dan Fei menatap Hanbin lalu Yoo Jung dengan tatapan yang benar-benar kesal. kemudian mereka menyusul Lee Hayi.
*Yoojung : “Jia & the Gank, Keempat yeoja yang sangat-sangat membenci-ku. aku tidak tahu apa yang ingin mereka usik dariku. Tapi setiap bertemu atau melihat ku, sinar kebencian dari mereka sudah menyilaukanku”*
Jiwon mendekati Yoo Jung kemudian mengatur posisi tubuhnya ke arah gadis-gadis itu. Kemudian ia mencibir. “Apa sebegitunya mereka mencintai Mino seonsaengnim.? YA!AKU JUGA TAMPAN DAN KEREN, APA KALIAN TIDAK BERNIAT UNTUK MENYUKAIKU?” teriak Jiwon kepada gadis yang sudah jauh meninggalkan mereka. “Aish!”
“Gwaenchana? Apa kau menderita luka parah atau semacamnya??” tanya Hanbin sambil memeriksa tubuh Yoo Jung.
“Gwaenchana!!” tegas Yoo Jung.
“Aku akan membakar karpet tua itu!!” timpal Jiwon. “Kajja…” Jiwpn merangkul Yoo Jung untuk mengantarnya ke kelas sampai aman. Yoo Jung membiarkan tangan Jiwon tergantung di pundaknya. Mereka pun kembali berjalan, Hanbin melihat kaki Yoo Jung, ia baru menyadari jika Yoo Jung berjalan berjinjit. Ia pun menyusul Jiwon dan Yoo Jung, kemudian ia memarahi Jiwon.
“Ya! Seharusnya kau yang memikul tangannya di pundakmu, bukan dia. Aei, anak ini!!” Hanbin menyingkirkan tangan Jiwon yang tergantung di pundak Yoo Jung. Kemudian ia meletakkan tangan Yoo Jung ke pundaknya. Dan membuat Yoo Jung dan Jiwon terheran.
“Apa kakimu terkilir?” tanya Hanbin yang terus melihat kaki Yoo Jung juga memikul tangan Yoo Jung.
“Aahh,, gwaenchana!! Ini tidak terlalu parah!!!”
“Kau mulai lagi!!” Gerutu Hanbin dan dibalas Yoo Jung dengan menyengir.
“Aku mau ke toilet dulu!!” kata Yoo Jung kepada Hanbin.
Laki-laki itu pun mengantar Yoo Jung ketoilet wanita. Setelah tiba di depan toilet. Yoo Jung menurunkan tangannya dari pundak Hanbin “Kau tidak akan ikut masukkan?” tanya Yoo Jung dengan nada bercanda.
“Kakimu?” Hanbin melirik ke kaki Yoo Jung.
“Ya! lihat. sudah tidak apa-apa!!” ucap Yoo Jung dengan sedikit kesal, karna dikhawatirkan dengan berlebihan
“Geurae? Setelah ini pergilah menemui Chanyeol dulu!! Oh!! Jika tidak... kau lihat saja nanti” ancam Hanbin sebelum ia melangkahkan kakinya pergi dengan Jiwon meninggalkan Yoo Jung.
Yoo Jung mengangguk kecil kepada HanBin dan masuk ke toilet, tapi ia tersentak kaget karena mendapatkan seorang laki-laki di dalam toilet tersebut sedang merapikan dirinya di depan cermin.
“YA! NAM TAEHYUN!!! Apa kau buta huruf? Apa kau sekarang berniat mengubah wujudmu menjadi seorang gadis cantik? Oh?” teriak Yoo Jung kesal kepada Taehyun.
*Yoojung : “Nam Taehyun, Namja keren yang memiliki wajah yang tampan dan cantik. tetapi kecantikannya melebihi ketampanannya. hingga dia dijuluki princess Nam oleh Jiwon. tapi lupakan saja, tingkahnya terkadang memalukan >.<”*
“Hehehe. Tadi kebetulan toilet namja full, aku sudah tidak tahan lagi, jadi…” Taehyun tidak melanjutkan ucapannya, dia hanya memberi senyum kuda manisnya. Dan kemudian melangkah keluar. “Aku akan keluar!!” Taehyun pun melangkahkan kakinya keluar dari toilet.
“Cih, kenapa aku memiliki sahabat yang berkelakuan aneh semua.” desis Yoo Jung dan ia berdiri di depan cermin membersihkan dirinya yang sedikit kotor karna jatuh tadi.
"Aku mendengarmu, menggerutulah, ketika aku sudah benar-benar keluar" celetuk Taehyun yang berhenti di ambang pintu sebelum melanjutkan langkahnya.
***
Yoo Jung keluar dari toilet. Jam yang tertera di pergelangan tangan kirinya menunjukkan bahwa kelasnya akan dimulai setengah jam lagi. Ia berjalan dengan menyeret-nyeret kaki kirinya.
“Yoo Jung-ah” teriakan itu mengagetkan Yoo Jung dan ia menoleh ke samping.
“Uhm… Young Ji?”
Young Ji tiba di hadapan Yoo Jung dan ia langsung memutar tubuh Yoo Jung ke kiri dan ke kanan, memegang pipi nya, memeriksa tangannya, mengelilingi tubuh Yoo Jung.
“Ya! Neo wae irae??” tanya Yoo Jung pada Young Ji.
“Gwaenchana? Kau tidak diganggu dengan Jia the gank kan?? Kau tidak terluka kan?” tanya Young Ji dengan panik.
“Ania… Gwaenchana!! Hhe…”
“Aeii. Apa kau sudah membaca chat Hanyang group? Kusarankan jangan!!”
“Wae?”
“Ya! Sekarang kau semakin terkenal, tidak hanya dicap sebagai gadis penggoda, tapi juga malaikat kegelapan Mino Seonsaengnim!! dan juga...”
“Jinjja!” Yoo Jung berlagak sok kaget. “Penggoda??” Yoo Jung melihat Young Ji, menyalipkan rambutnya ke belakang telinga, dan menatap Young Ji seperti menggoda.
“Ya!” Young Ji menatap Yoo Jung kesal dan melayangkan kepalan tangannya ke udara, lalu menghembuskan napasnya dengan kesal “Kajja… kita ke kelas!!!”
“Ah, kelas segera dimulai setengah jam lagi, bisa temani aku menghampiri Chanyeol dulu?”
“Shireo?”
***
“Aneh,,, Kenapa kau tidak lecet sedikitpun?” tanya Chanyeol sambil memeriksa kaki kiri Yoo Jung.
*Yoojung : “Park Chanyeol, Namja tertinggi dari kelompok namja kami. wajah imut,gigi rapi, telinga lebar tapi tampan. Dia adalah mood maker juga dokter bagi kami.”*
“Bisakah kita tidak membahas itu lagi. Hariku sudah terlalu buruk hari ini, jangan mengingat-ngingatku dengan kejadian tadi!!” sela Yoo Jung sambil melihat Chanyeol memeriksa kakinya.
“Aratseo. Jika kau artis, kurasa satu minggu penuh kau akan muncul di TV dengan masalah yang sama.
“Seorang aktris Kim Yoo Jung juga mahasisiwi Hanyang University mencelakai Seonsaengnimnya. Dengan alasan karna tidak terima menjadi asisten pribadinya. Dan dengan sengaja ia menjatuhkan dirinya dari tangga ketika ia tahu Seonsaengnimnya sedang menaiki tangga!!” ucap Chanyeol dengan nada seperti reporter.
Yoo Jung menatapnya dengan kesal dan ingin rasanya ia memukul kepala Chanyeol dengan palu. “Ha..ha..ha..ha!!” Yoo Jung tertawa kesal seolah-olah yang diucapkan Chanyeol lucu. “Apa sekarang aku berhadapan dengan Park Yoora?? Oh?? Aish jinjja!”
“Hihihii, Cah…” Chanyeol selesai mengobati kaki Yoo Jung. “Jalan pelan-pelan. Ini terkilir kecil, jadi jangan sampai menjadi parah. Aratchi!”
“Ne… Park Chanyeol-ssi!!” Yoo Jung melompat pelan dari tempat tidur dan mengambil tasnya untuk segera keluar. “Gomawo!!!” Yoo Jung mengaitkan tasnya dan keluar dari ruang kesehatan. Tapi tiba-tiba…
“Apa yang membuatmu begitu lama??”