home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Story Of Black Guitar

Story Of Black Guitar

Share:
Author : munzioezy
Published : 19 Jan 2015, Updated : 11 Mar 2015
Cast : Yonghwa CNBLUE , Park Chanyeol, Sandara Park, Seo Hyun SNSD
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |14146 Views |7 Loves
Story Of Black Guitar
CHAPTER 9 : The Reality

                “Baekhyun yaa!! Bisakah kau membuang sampah sebentar....” Sore itu menjalang mahgrib, Eomma menyuruh Baekhyun untuk membuang sampah ke tempat daur ulang.

                “Aiiissh!!! Neeee!!! Baiklaaah.....” Teriak Baekhyun males dan ogah-ogahan  sembari menuju dapur.

                “Ya! Bacoon!!! Stooopp!!!” Tiba-tiba saja Chanyeol menghentikan langkah Baekhyun.

                “Waeeyoo??” Tanya Baekhyun gusar menatap kesal karena tubuh jangkung bak jerapah menghentikan langkahnya.

                “Biar aku saja yah yang buang sampahnya.... ok?” Pinta Chanyeol membuat Baekhyun terlonjak kaget mendengar kakaknya.

                “Mwo??? Kau sakit hyung???? Apa kau kesambet setan lagi???” Tanya Baekhyun memeriksa kening kakaknya. Tumben banget kakaknya rajin.

                “Anio! Sudahlah! Biar aku saja yang buang sampahnya yah.... adikku yang manis biar duduk saja dengan manis di dalam laboratorium. Byee.. Chuuuu.... muaaachhh!!!” Kata Chanyeol lebay sembari mencubit  kedua pipi adiknya (yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya) dan berlalu dari hadapan baekhyun melemparkan kiss bye.

                “Hiiiiii!!! Amit-amit....amit-amit... Jerapah itu kenapa sihhh????” Tanya Baekhyun menatap heran ke kakaknya, sedangkan seluruh tubuhnya sudah merinding disko akibat segala perlakuan Chanyeol yang aneh tidak seperti biasanya.

 

                “Hehehe... kalo aku yang nganter sampahnya ke tempat pendaur ulang, siapa tahu kan bisa ketemu Noona manis lagi.... Hehehehe” Kata Chanyeol kecengesan, mengangkat kantung sampah sambil membayangkan kejadian kemarin ketika bertemu DaRa.

                Dan memang benar! Kini dia melihat DaRa sedang berdiri sendirian di jembatan. Yeoja itu seperti sedang menatap panaroma matahari tenggelam di depannya.

                “Anyeong noona.... kau sedang apa disini?” Tanya Chanyeol mendekati DaRa di samping jembatan.

                “Chanyeol? Ne, aku hanya sedang ingin melihat matahari tenggelam. Bukankah itu sangat indah???” Tanya DaRa lagi tanpa melepaskan sedikitpun pemandangannya dari matahari tenggelam di depannya.

                Tapi, bagi Chanyeol, kecantikan DaRa ketika sedang melihat matahari tenggelam, dengan senyumannya dan kedua matanya yang teduh, itu melebihi keindahan panaroma matahari tenggelam di sana.

                Deg! Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah.... kau bagaikan lukisan dengan siluet jingga....Gumam Chanyeol merangkai kata-kata indah seperti sedang menulis bait lagu, ketika terpesona dengan kecantikan DaRa.

                “Ne... itu be-gitu sangat-sangat indah sekalih....” Jawab Chanyeol tidak melepaskan penglihatannya dari kecantikan yeoja di sampingnya. Ucapannya ini sebenarnya di maksudkan dengan kecantikan DaRa bukan keindahan matahari tenggelam.

                “Kau suka matahari tenggelam juga, Chanyeol ssi???” Tanya DaRa menengok kearah Chanyeol yang kini sedang menatapnya dengan aneh.

               “Ya, Kenapa kau melihatku seperti itu??? Memangnya ada apaan di wajahku ini???” Tanya DaRa heran sambil menyentuh wajah sendiri, takut ada sesuatu yang menempel di wajahnya, sehingga membuat chanyeol melihatnya lekat dan aneh begitu.

               “Ah... anio...anio....” Tukas Chanyeol gelegapan dan kikuk. Ia merasa seperti orang bodoh saja sekarang.

              “Hem... jinja? Oh, iya, sepertinya kau tidak tinggal jauh dari sini yah? Sebenarnya aku ingin mengundangmu meminum teh hangat di rumahku. Kalo kau mau...” Ajak DaRa kearah Chanyeol tapi lagi-lagi namja di depannya lalu membuka mulutnya dengan lebar.

             “Mwo??? Ke-kenapa kau tidak bisa yah???” Tanya DaRa lagi melihat ekpresi Chanyeol yang aneh seperti itu.

            “Ah!! Anio...anio.... aku mau kok. Pasti aku akan datang! Pasti!” Jawab Chanyeol terbata-bata. Tidak percaya DaRa akan mengundangnya kerumahnya. Ini bagaikan mimpi menjadi kenyataan untuknya.

 

              “Dia mengundangku??? DaRa noona mengundangku.... ah... hehehehehe” Kata Chanyeol, cengir kuda dan kecengesan sendiri di tengah perjalanan pulang sehabis dari tempat pendaur ulang sampah.

             “Ya...... chan....yeol......ya......”

             “Mwoo!! Apaan tuh???” Chanyeol langsung celingak-celinguk mendengar ada yang memanggilkan dengan suara lirih dan menakutkan seperti itu.

            “HAYOOO!!!” Kini Yonghwa tiba-tiba saja muncul di atas kepala Chanyeol dengan keadaan melayang sambil terbalik. Hingga hanya kepalanya saja yang nongol dari atas sana di depan Chanyeol.

          “YAAAAAAAAAAKKKKKKKK!!!!!” Pekik Chanyeol langsung mengeluarkan kuda-kuda dan mengibaskan wajah hantu di depannya. “Aigooooo..... jantungku....jantungku..... hampir copot.....” Lanjutnya mengelus-ngelus dadanya perlahan-lahan. 

          "Kekekekek~ Makanya jangan melamun sendirian di jalan....” Ujar Hantu yonghwa sembari duduk bersila dan melayang-layang di samping Chanyeol.

        “Kau ini!! Kan sudah ku bilang jangan muncul tiba-tiba!!! Kalo tidak, mungkin besok aku akan mati kena serangan jantung!” Omel Chanyeol sebel.

         “Hem... kalo aku tidak muncul tiba-tiba bukan hantu dong namanya..... iyakan???” Tanya Yonghwa polos. Membuat Chanyeol akan menendang kepala hantu sialan itu kalo saja ia bisa melakukannya.

       “Gggrrrrmmm.... huh!” Geram Chanyeol sambari berlalu cuek dari hantu di sampingnya.

         “Chanyeol ya.... kau sepertinya menyukai DaRa yang kau temui di jembatan tadi ya?” Tanya Yonghwa ke arah Chanyeol yang sudah berjalan menjauh darinya tapi kemudian langsung berjalan mundur lagi,  mendekati Yonghwa setelah mendengar pertanyaannya.

     “Mwo??? Apa tadi kau bilaang??? Ba-bagaimana kau tahu kalo aku habis ketemu denganya di jembatan??? Kau  tadi habis membututi aku diam2 yak???” Selidik Chanyeol curiga.

    “Kau pikir aku ini stalker mu gituu??! GEER banget! Lebih baik aku membututi Seohyung dong....” Tukas Yonghwa mengelak. “Tapi seriusan kau suka dengannya yah???” Tanya Yonghwa kepo.

    “Ne! Kalo iya emang kenapa??? Apa kau juga akan menghantui DaRa karena aku suka dengannya?????” Tanya Chanyeol gregetan dan kesal. Entah kenapa baru kali ini dia menemui hantu yang terlalu KEPO mirip presenter gosip di tv!

    “Mwooo??? Anio. Tentu saja tidak. Tapi aku hanya ingin bilang, kalo kau suka denganya cepat-cepatlah menyakatan perasaanmu sebelum terlambat nantinya. Cinta itu bagaikan burung merpati, kau harus selalu memegangnya agar dia tidak terbang tinggi. Jika kau melepaskanya, maka merpati itu akan menghilang dari mu. Begitulah sifat cinta.” Ujar Yonghwa, di akhir perkataanya terdengar begitu lirih dan pelan.

     Chanyeol tahu, Yonghwa pasti tidak ingin dirinya terlambat untuk mengutarkan perasaannya dengan DaRa, sama seperti Yonghwa yang terlambat dan tidak bisa menyatakan perasaanya dengan Seohyun saat ajalnya keburu menjemputnya.

    “Ya... yonghwa ke-kenapa kau jadi sedih begitu sih?? Buang wajah sendihmu itu, kau jadi semakin serem tahu gak....” Tanya Chanyeol tidak enak melihat wajah sendu hantu Yonghwa dengan kedua lingkaran matanya semakin hitam mirip seperti hantu JU-ON.

      “Chanyeol... besok jumat ulang tahunya Seohyun... dan aku.... aku merasa masih begitu sedih mengingat dulu tidak sempat menyatakan perasaanku dengannya....” Jelas Yonghwa pelan dan lirih.

     “Ah.... ja...di... begitu....” Kata Chanyeol.

      Apa yang harus lakukan??? Apa aku harus menolong hantu ini???? Pikir Chanyeol.

        “Ah!!! Aku ada ide!! Aku akan membuatmu bertemu dengan Seohyun di hari ulang tahunnya!! Sehingga kau bisa mengatakan perasaanmu dengannya! Bagaimana???? Apa kau mau???” Tanya Chanyeol memberikan ide briliantnya.

       “Mwo??? Jinja??? Ne!! Tentu aja aku mau!!! Itu ide yang bagus!!!” Seru Yonghwa antusias. Kini wajahnya terlihat menjadi girang lagi.

       “Ne, tapi kau harus berjanji untuk tidak muncul secara tiba-tiba lagi di depanku, arraseo???” Pinta Chanyeol.

       “Nee!!! Arra!!! Ahhhh.... kau begitu baik seklaih.... Chanyeol aaah.... aku benar-benar mencintaimu.... setelah Seohyun tentunyaa.....” Jawab Yonghwa girang sembari mencoba memeluk-meluk badan Chanyeol tapi tentu saja dia tidak berhasil menyentuh manusia itu secuil pun. Karena tubuh Yonghwa yang tembus pandang.

Sepertinya sebuah aksi real dari Chanyeol akan di mulai.... Untuk pertama kalinya, Chanyeol akan membantu seorang hantu, bagaimana biasanya yang dilakukan oleh seorang cenayang. Sama seperti Eommanya...

***

Chanyeol Pov-

Ting! Tong!

Aku memencet bel rumah yang bercat putih di depanku, kini aku berdiri  di depan pagar untuk menunggu pemilik rumah ini akan segera membukankan pintu pagarnya.

Ceklek~

Pintu pagar tiba-tiba terbuka, ku lihat seorang wanita berdiri dan menyapaku dengan ramah. Mungkin dia pembantu di rumah ini.

“Nona sudah menunggu di dalam....” Ujar wanita itu seraya mempersilahkanku untuk masuk kedalam rumah.

 

Ku kira yang di maksud DaRa dengan mengundangku ke rumahnya, adalah untuk berbincang-bincang dengan seru sambil meminum teh hangat dengan santai. Tapi tidak, kini aku berdiri di depan sebuah rumah tradisional Korea, yang berdiri dengan kokoh dan indah.

Aku merasa sedang berada di jaman duhulu saja...

“Chanyeol ya!” Panggil DaRa yang kini menggunakan handbook berjalan mendekatiku.

“Omooooo...... di-dia memakai handbok!!!!” Pekikku dalam hati melihat DaRa dari ujung kaki sampai ujung kapalanya dengan takjub.

Ku akui dia begitu cantik....

“Pasti kau kaget yah?” Tanya DaRa menyadari ekpresiku yang sedang mangap lagi melihatnya. “Aku memang suka menjamu tamuku dengan teh secara tardisional. Karena menurut dokter pribadiku, itu akan memperbaiki moodku lebih cepat....”

“Mwo??? Ah iya... iya.... tapi aku juga senang kok....” Jawabku yang kemudian DaRa langsung menarik tanganku untuk masuk ke dalam rumahnya.

“Nah, duduklah di sana...” DaRa mempersilahkanku untuk duduk diatas bantal yang telah di sediakan.

Kini aku berdiri di ruangan tamunya, kulihat pintu geser khas rumah tradisional Korea, terbuka dengan lebar dan menampilkan perkarangan depannya yang begitu indah. Ada beberapa jenis bunga di sana, tapi yang paling banyak ada bunga mawar merah.

“Rumah noona begitu keren....” Ujarku lagi sembari duduk di atas bantal yang telah di sediakan.

DaRa kulihat dia sudah menuangkan tehya dari teko ke mug kecil di depannya, dan langsung menyerahkan kepadaku, mug kecil yang berisi teh hangat.

Kamshamida....” Aku membungkuk dan berterimakasih secara formal kearah DaRa.

“Apa kau suka tehnya?” Tanya DaRa kearahku.

“Ne. Ini sangat enak noona” Jawabku sambil tersenyum.

“Setelah ini kau mau kemana?” Tanya DaRa lagi.

“Hem, tentu aku akan pulang....”

“Tapi sepertinya kau begitu tertarik dengan rumahku yah? Kalo kau mau, kau bisa berkeliling-keliling sebnatar dan melihat-lihat rumahku....” Kata DaRa menawarkanku dengan ramah. Dan tentu saja aku langsung mengangguk-anggukan kepalaku dengan cepat.

“Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik dengan rumah ini sih.... tapi aku hanya merasa tidak ingin pulang lebih cepat dari sini.... jarang-jarang aku melihat noona DaRa memakai handbok begitu cantik seperti sekarang....” Gumamku didalam hati sambil menatap wajah DaRa yang sedang meminum tehnya dengan perlahan-lahan.

Dia begitu cantik.. aku jadi ingin mengenalnya lebih dekat desirku dalam hati.

 

Setelah minum teh, aku lalu berjalan-jalan melihat-lihat ke ruang tamu, beberapa photo di panjang di sana. Aku bisa mengetahui, jika DaRa Noona adalah seorang wanita karir dari gambar di pakian jas coklat dan sedang berjabat tangan dengan seorang ahjushi.

“Itu adalah ayahku...” DaRa memberi tahukan saat aku mendekatkan kepalanya untuk melihat ke arah photo tersebut. “Ini diambil setelah dia menyerahkan seluruh saham dan perusahaan penerbit bukunya di wariskan ke padaku...” Lanjutnya.

Mwo??? Ja-jadi noona di sampingku ini bukanlah wanita sembarangan! Dia seorang direktur sekligus CEO!!! Pikirku takjub melihatnya. Aku jadi merasa semakin jauh darinya, dan merasa tidak layak untuk bersanding dengannya kelak... dia wanita karir yang sukses. Sedangkan aku??? Kelebihan aku hanya melihat hantu! Ck! Mirisnya.....

Aku kembali sibuk melihat-lihat photo di sana, tanpa ku sadari aku menemukan photo DaRa ketika masih kecil. Dan tentu saja ini membuat aku semakin tertarik dan senang.

“ Omo~ dia lucu sekalih... ternyata dia memang sudah cantik dari dulu.....” Gumamku dalam hati sembari mengambil photo DaRa kecil yang sedang tertawa lebar bersama seorang anak kecil laki-laki di sampingnya.

“Ah i-ini....???” Kataku heran setelah melihat photo anak kecil di samping DaRa. Wajahnya terlihat begitu familiar dan tidak asing. Apakah anak kecil itu Yonghwa???? Pikirku bingung.

“Itu adikku. Dia kini sedang di amerika untuk melanjutkan kuliahnya.” Jawab DaRa ketika aku bertanya ini siapa.

 “Mwo? Oh, begitu....” Sahutku sambil manggut-manggut. Ku rasa aku telah salah sangka. Ku kira adiknya DaRa adalah Yonghwa, tapi ternyata bukan. Karena adik DaRa masih hidup dan bersekolah di luar negri.

Mungkin dia orang lain yang mirip Yonghwa. Pikirku lagi dan tidak melanjutkan untuk bertanya kembali siapa nama adiknya DaRa, karena kurasa hari sudah mulai malam. Aku harus segera pulang, takut Eomma akan memarahiku.

Chanyeol Pov End-

 

***

                -Lee Dea POV

                “Sangjangnim.... aku meminta izin, apakah boleh aku menceritakan semuanya kepada DaRa???” Tanyaku kearah seorang ahjushi tua di Amerika sana. Kini kami sedang berbincang-bincang lewat skype di laptopku.

                “Anio, Lee Dea... saat ini kita belum bisa memberitahukannya.... aku masih belum bisa membayangkan bagaimana ia saat mengetahui kebenarannya... aku tidak tega dengan putriku itu....” Lirih ayah DaRa pelan.

                “Ta-tapi kita sudah terlalu lama membohonginya selama tiga tahun, tentang Yonghwa.... kurasa itu sudah terlalu lama.... sangjangnim....” Jelasku.

                “Lee Dea, bukankah katamu sendiri dulu, kondisi psikologis DaRa masih belum membaik untuk mengetahui kebenaran tentang adiknya???” Tanya ayah DaRa bergetar kearah ku. Dari layar laptop wajahnya terihat mengeras dan menatapku tajam.

                “Ne... tapi aku tidak meminta kita berbohong sampai selama ini, sangjamnim... kurasa DaRa suatu saat akan menerima kenyataan itu dengan perlahan-lahan...”

                “Anio, ini belum saatnya.... apalagi besok sudah tanggal 17 Mei, hari di mana kecelakaan yang mereka alami terjadi.... aku tahu DaRa pasti akan syok berat ketika mendengar tentang kebenaran Yonghwa selama ini... karena dia begitu menyayangi Yonghwa. Aku masih belum siap... Lee Dea.... “ Jelas ayah DaRa panjang lebar.

                Aku hanya diam saja. Tapi di kepalaku penuh dengan berbagai pemikiran yang berkemelut menolak semua alasan sangjangnim ini

              Yah, tapi aku takut kejadian dimana DaRa akan mengetahui dengan sendirinya tentang Yonghwa....

                Aku takut dia akan semakin marah karena seluruh keluarganya menyembunyikan kebenaran darinya yang telah hilang ingatan setelah kecelakaan dulu dengan Yonghwa....

TO BE CONTINUED

 

a/n:

Maaf kalo lama sekalih uptude ff ini.

Aku juga lagi hiatus.

Eh, malah kelamaan hiatusnya. hhe.

Mungkin juga untuk ff ini akan jadi 'slow uptude',

Tapi, pasti bakal dikelarin kok.

^^

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK