“Apa ini ?”, tanya Joy datar
“Ini gelang kesayanganku”, kata Jungshin sambil memasangkan gelang ke tangan Joy. Joy hanya diam.
“Jangan pernah kamu melepas gelang ini, arraseo!”, perintah Jungshin.
“Memangnya kamu itu siapa? Bisa berkata semaunya sendiri “, kata Joy menyeleneh.
“Kenapa suaramu berbeda? Sudahlah pakai saja, banyak orang yang menginginkan hadiah dariku, kamu harusnya senang “, kata Jungshin dengan percaya diri.
“YA!! Napa kamu lihat – lihat, mau aku tonjok ? SINI KAMU! ”, kata Joy kasar saat melihat Do yang berjalan melintasi mereka, Dopun hanya terdiam ketakutan dan tidak berani menatap Joy tapi ia menatap Jungshin.
“DAEBAK! YA JOY! KAMU KEREN SEKALI!”, kata Jungshin sambil tertawa
“Apa kamu mau aku pukul?”, kata Joy dingin
“ANIYO!”, teriak Jungshin
“Jinjja, kamu sangat daebak Joy, ternyata HAHA sungguh kamu punya banyak kepribadian “, kata Jungshin
“Pergi sana!”, omel Joy
“Baiklah aku pergi. Terima kasih”, kata Jungshin sambil memeluk Joy tiba – tiba. Jungshinpun melihat sesuatu.
“Joy ssi..”, kata Jungshin dengan tidak percaya.
“HEY LEPASKAN PELUKANMU NAMJA GILA! JOY ITU CALON ISTERIKU. BERANINYA MEMELUKNYA, AKU SAJA TIDAK PERNAH MEMELUKNYA!!!”, teriak Bobby histeris saat melihat gadis idamannya dipelukan pria lain.
“YA JOY YAH! LIHATLAH HATIKU SAKIT. INI MASIH PAGI DAN HATIKU SUDAH SAKIT! “, kata Bobby. Joy dan Jungshin hanya diam.
“Pabo”, kata Jungshin
“Jinjja pabo “, tambah Joy.
“Kenapa kamu sangat memalukan !! “, teriak Mino pada Bobby
“Ah Mino, lihat hatiku sangat sakit!!”, kata Bobby
“Masuklah”, kata Jungshin sambil menggunakan topi milik Jongdae. Joypun akhirnya masuk ke sekolahan.
“Anak mana kamu! Beraninya memeluk Joyku. Lihat, aku itu penguasa sekolah ini dan jangan berani denganku! “, ancam Bobby pada Jungshin
“Sudah selesai belum ?”, tanya Jungshin santai
“Dasar kurang ajar!”, kata Bobby lalu menghajar wajah Jungshin.
“YA!! BOBBY! HENTIKANLAH ITU!!”, teriak Mino. Mendengar keributan yang sudah ia prediksi, Joypun segera membalikkan langkahnya dan menuju Bobby. Ditatapnya Bobby dan Bobbypun langsung terdiam. Joy mendekat dan menjewer telinga Bobby sambil berjalan menuju kelas.
“Daebak, hanya Joy yang bisa membuat dia diam “, kata Mino
“Apa mereka berkencan ?”, tanya Jungshin
“Aniyo, OMO!! KAMU!”, kata Mino,
“Diam saja”, kata Jungshin sambil memegang pundak Mino dan pergi.
“OH MY GOD!!!”, teriak Mino
“YA BERISIK!! DASAR GILA! MENGGANGGU SAJA! HEOL!”, teriak Suzy saat mendengar Mino berteriak disampingnya.
***
“Hyung!!”, kata Jungshin dalam telepon
“DASAR GILA! KEMANA SAJA KAMU! SEMALAMAN MENGHILANG! KENAPA KAMU KEKANAK – KANAKAN SEKALI”, omel Yonghwa
“Minhae hyung”, jawab Jungshin
“MINHAE MINHAE MINHAE, bicara ya gampang Jungshin ah! Segera kembali ke hotel dan aku akan memakanmu!!”, teriak Yonghwa.
“Ini masih pagi hyung, jangan berteriak- teriak. Nanti tenggorokanmu sakit”, kata Jungshin santai.
“LEE JUNG SHIN!!!!!”, teriak Yonghwa lalu berbatuk – batuk.
“Hyung, jangan terlalu kasar dengannya”, kata Minhyuk
“Iya, ia harusnya sudah memikirkan kesalahannya”, kata Jonghyun.
“Aigoo, bagaimana caranya aku meminta maaf”, omel Jungshin
***
“Bobby, kenapa kamu sangat memalukan!! Jinjja”, omel Joy didalam kelas,
“Bagaimana aku tidak marah, aku lihat kamu dipeluk oleh namja lain, sakit!!”, kata Bobby sambil memegangi dadanya.
“Itu urusanku, pergilah “, kata Joy sambil bangkit dari bangkunya.
“Jangan ikuti aku!!”, omel Joy pada Bobby, tapi Bobby tetap membuntutinya.
“Lay”, kata Do sambil menghampiri Lay yang sedang duduk dibangkunya.
“Iya Do, ada apa ?”, tanya Lay, lalu menghentikan membaca bukunya.
“Aku tadi melihat Joy dengan seorang namja”, kata Do
“Lalu apa urusannya denganku “, jawab Lay
“Tapi dia itu...”, kata Do
“AKU LIHAT ARTIS!!!! JINJJA DIA SANGAT TAMPAN. OMO!!! ”, teriak Mino histeris.