home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > YOUR DEATH NOTE

YOUR DEATH NOTE

Share:
Author : astituidt
Published : 21 Dec 2014, Updated : 30 Mar 2015
Cast : Jin Woo (WINNER), Dara (2NE1), V (BTS), Jung Kook (BTS)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |70788 Views |9 Loves
YOUR DEATH NOTE
CHAPTER 3 : Chapter 3

JungKook menatap khawatir pada kedua sahabatnya yang saat ini masih terlelap dengan wajah yang tampak kelelahan. JungKook kemudian menutup pintu kamar V dengan berhati-hati berusaha untuk tidak menimbulkan suara yang dapat membangunkan mereka.

 

“Hmm, sepertinya mereka baru saja tidur”  gumam maknae itu pelan sembari menatap kembali kedua sahabatnya yang sama sekali tidak bergerak dari tidurnya.

 

Hari ini JungKook sengaja datang ke rumah V pagi-pagi karena merasa bersalah setelah meninggalkan DaRa di stasiun kereta tadi malam. Sebelum pergi kerumah V, sebenarnya dia lebih dulu menghampiri DaRa dirumahnya, tetapi karena Eomma-nya mengatakan jika DaRa belum pulang sejak semalam, JungKook langsung tau jika Noona-nya itu pasti berada di rumah V.

 

JungKook berjalan mendekati kedua sahabatnya dan membenahi selimut yang tampak dikenakan dengan asal-asalan menutupi mereka. V dan DaRa yang masih menggunakan pakaian semalam sepertinya langsung tertidur setibanya mereka di dalam kamar. Bahkan kaus kaki dan sepatu masih terpasang di kedua kaki mereka.

 

JungKook melirik jam tangannya. 08.50. Sepertinya belum saatnya dia membangunkan kedua sahabatnya itu saat ini. Kemudian dia memilih untuk duduk diatas meja belajar V dan membuka-buka beberapa buku tentang hukum yang menarik perhatiannya.

 

 

“Kookie-ah.. buuull (air)” suara parau DaRa mengagetkan JungKook yang ternyata sudah 2 jam duduk disana. Lelaki itu segera bangkit dan berjalan kearah kulkas kecil yang ada di dalam kamar V. Setelah menuangkan segelas air dia berjalan cepat menuju DaRa seolah DaRa adalah seorang pasien rumah sakit yang sangat membutuhkan pengobatan.

“Nadooooo” kali ini giliran V yang terbangun dari tidurnya. JungKook dengan sabar kembali mengambilkan air untuk hyung-nya yang sudah lebih dulu menunjukkan tampang memelas.

“Noona mian aku sudah meninggalkanmu di stasiun, kemarin setelah turun dari kereta aku langsung pulang untuk mengabari Eommaku agar dia tidak khawatir. Sebenarnya aku berniat kembali menjemput Noona setelahnya, tapi Eommaku tidak mengizinkanku pergi lagi. Mianhae Noona” JungKook membuka suara dan langsung meminta maaf pada DaRa setelah diarasanya kedua sahabatnya itu sudah benar-benar sudah tersadar dari tidurnya.

“Eiyyy dasar MamaBoy”

 

Ucapan V langsung dibalas JungKook dengan tatapan mematikannya.

 

“Gwaenchana Kookie-ah” jawab DaRa sekenanya kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk memeriksa ponsel yang sudah di charge full semalam. DaRa menatap layar ponselnya lekat-lekat, sesekali senyum geli menghiasi wajahnya. Tangannya juga terkadang dengan cepat mengetikkan sesuatu dan kembali tersenyum sendiri. Ditambah dengan rambutnya yang masih acak-acakan semakin membuatnya tampak seperti wanita aneh.

 

JungKook dan V hanya saling bertukar tatapan aneh dan membiarkan sassaeng gila itu tenggelam dalam dunianya.  

 

 

“FanSign, tanggal 23 Oktober?” DaRa menggumamkan kata-katanya dengan pelan. Matanya menerawang ke atas langit-langit kamar V. Jari tangannya mengusap bibir tipisnya pelan dan itu artinya dia sedang berusaha mengingat-ingat sesuatu. “MWOOO??? HARI SELASAAAAA??” kali ini DaRa yang tampak shock kembali menatap ponselnya dengan tatapan memelas.

“Ottokaeeee???” pandangannya kali ini beralih pada 2 sahabatnya yang juga ikut shock mendengar teriakannya. Sayangnya pandangannya itu hanya di tanggapi dengan bahu-bahu bidang kedua sahabatnya itu yang terangkat pasrah yang sudah faham mengapa  DaRa berteriak dramatis ketika mengetahui bahwa acara FanSign yang diadakan oleh Idol kesayangannya diadakan pada hari selasa.

 

Ya, Dosen Kim penyebabnya. Dosen Killer yang membuat bocah secerewet V dan sassaeng segila DaRa yang tidak pernah memperhatikan materi kuliahnya akan menatap (sok) serius kearah layar besar didepan kelas . Dosen Killer yang akan langsung memanggil mahasiswa yang membolos tanpa ijin ke ruangannya untuk di interogasi. Dosen Killer yang membuat V dan DaRa harus rela menyakiti otaknya dengan menjejalkan paksa seluruh materi yang di berikan Dosen Kim.

 

“Matilah akuuuuuuu” DaRa membenturkan kepala kecilnya berkali kali ke tembok putih di depannya.

“Wae? kau bisa bolos kan?” ujar V polos mencoba memberi saran.

“Andwae Noona, apa kau lupa kejadian 2 bulan lalu ketika noona bolos di mata kuliahnya?”

 

DaRa mengangguk pelan mendengar perkataan JungKook yang mengingatkannya kejadian 2 bulan lalu ketika Dosen Kim melihatnya tersorot kamera pers saat dia datang ke Comeback Showcase EXO padahal sebelumnya dia beralasan sedang sakit pada Dosen killer itu. Alhasil, DaRa harus mengikuti pelajaran tambahan privat yang baru berakhir pada pukul setengah 12 malam.

 

“Aigoooo busowooo (menakutkan)” DaRa bergidik ngeri mencoba melepaskan ingatan itu dari kepalanya.

“Andhwae, Choltae andhwae” tegas JungKook lagi.

“Ottokae? Ini kesempatanku untuk bisa langsung berhadapan dengan uri Chanyeolie. Aku bisa mati jika aku melewatkannya.. Ahhh.. andhwaee Kookie-ah. Hanbomaaaann. Bantulan Noonamu ini memikirkan cara untuk lolos dari Dosen Kim. Kali ini sajaaaaa. Ooh? Oh?”

“Moella, aku tidak mau membantu Noona kali ini. Noona akan terkena masalah besar jika ketahuan lagi, araa??” JungKook langsung memasangkan Earphone pada kedua telinganya yang berarti keputusannya itu tidak bisa di ganggu gugat lagi hari ini. Ya, hanya untuk hari ini karena V dan DaRa tidak akan kehabisan akal untuk membuat JungKook kembali memikirkan keputusannya.

 

 

***

 

 

Tiba-tiba separuh dari isi kelas menoleh bersamaan kearah pintu. Terdengar bisik-bisik pelan dan gesture-gesture tubuh yang menyuruh temannya yang lain ikut mengarahkan pandangannya kearah yang sama. Tampak dua pemuda tampan dengan cuek sambil bergurau masuk ke dalam ruangan itu. Siapa lagi kalau bukan JungKook dan V, dua pemuda yang selalu membuat semua wanita yang ada di sana rela menghentikan aktifitasnya sejenak untuk sekedar mengamati mereka berdua.

 

Mereka berjalan menuju seorang perempuan yang sedang duduk di pojok ruangan dengan earphone melekat di kedua daun telinganya. Topi snapback yang dikenakannya menghadap kebelakang membuat jidat mulusnya yang lebar terlihat sempurna.

 

“Wae?” ujar perempuan itu dengan nada judes ketika V berhasil melepaskan earphone dari telinganya.

“Aku punya berita. Kau mau dengar yang baik dulu atau buruk dulu?” V tampak menggodanya sambil memperlihatkan rentetan giginya yang rapi.

“Buruk”

“Andhwaaeee.. kau harus memilih berita baik dulu karena hal ini sangat berhubungan dengan berita buruknya nanti” V merengek kecewa setelah mendengar jawaban DaRa.

“Iegie mwoeyaaaa.. lalu kenapa kau menyuruhku memilih? Paboo”

“Aaaahh paliwaaaaa. Katakan kalau kau ingin dengar berita baik duluuu. Palli paliii”

 

DaRa menatap JungKook yang sedaritadi hanya terkekeh melihat kelakuan hyung-nya yang berasal dari planet entah berantah itu.

 

“Arasseo, aku mau dengar berita baik dulu” DaRa akhirnya pasrah dan hanya mengikuti perintah ‘alien’ itu.

“Ehmm ehmm.. berita baiknyaaaa adalaahhhh.. Jungkook setuju untuk membantumu datang ke acara FanSign EXOOOOO!! WOHOOOOO!! Kau harus berterima kasih padaku karena aku berhasil membujuknya.. geuchi geuchi??”

“Akkkkkk gomawo uri Kookie-ah, neomu neomu saranghae” DaRa segera bangkit dan meraih leher sang maknae kemudian mengusap-usap rambutnya dengan semangat.

“Yak! DaRa-ya. Kau tidak berterimakasih padaku? Aku yang membujuknyaaa.. Nan, nan, nan, nan..” protes V dengan cepat berharap DaRa juga berterimakasih padanya, dan sialnya DaRa hanya menatapnya dengan memonyongkan bibir dari jauh seakan member kecupan padanya tanpa mengucapkan terimakasih. V yang tampak kecewa akhirnya dengan terpaksa kembali bersiap memberitahu berita selanjutnya.

“Ehmm.. ada 1 lagi berita baik. Tapi kali ini kau harus mengusap rambutku seperti JungKook.. araseoooo???” V merajuk pada DaRa. Kali ini rengekannya berhasil karena dengan cepat perempuan itu menganggukkan kepalanya.

“Berita baik kedua adalah, aku sudah menyusun rencana untuk membuatmu bisa lolos dengan aman di mata kulian Dosen Kim dan…”

“Apa rencananya menyenangkan?” potong DaRa dengan ekspresi yang berbinar-binar

“Kereoooommmmm (pastinya)” tegas V dengan bangga “Ahh geundhae jangkamman! Aku belum menyelesaikan beritanya” lanjut V lagi seketika membuat DaRa menahan pekikan kegirangannya. “Dalam rencanaku nanti, kita akan butuh bantuan seseorang dan untung saja orang itu adalah teman sekelas kita”

“Nugu nugu nuguuuu??”

“Geu namja..” tangan V mengarah ke sosok lelaki yang duduk jauh di depan mereka. Lelaki yang sejak tadi hanya memandangi buku yang dibacanya tanpa memperhatikan sekelilingnya. Dengan hanya melihat punggung lelaki itu saja, DaRa bisa langsung memastikan jika dia adalah Jin Woo. Ya, lelaki itu.

 

Tanpa diduga, pukulan tangan DaRa langsung melayang ke belakang kepala V. V yang kaget hanya bisa mengusap belakang kepalanya dengan cepat dan melihat DaRa dengan tatapan ‘kau kenapa?’ nya yang sangat menyedihkan.

 

“Mwoesun suriyaa?? Kau bilang itu berita baik?? Kau pasti tau kalau aku malas berurusan dengan orang ituuuuu???” ujar DaRa dengan sedikit berbisik agar lelaki yang dibahasnya tidak mendengar perkataannya.

“Kalau ini merupakan berita buruk bagi Noona, berarti berita buruk yang belum Noona dengar sepertinya akan jadi berita yang super duper buruk” JungKook yang sejak tadi hanya diam mengamati mereka akhirnya membuka suaranya. “Noona harus mendekati hyung itu karena dia adalah anak Dosen Kim” lanjut JungKook santai dan membuat DaRa menunjukkan tatapan tak percaya kearah kedua sahabatnya itu.

 

***

 

 

 

“V-ah.. bisakah kau memikirkan rencana lain? Ohh?? Ohh??”

“Ani, tidak ada rencana lain. Kau harus bisa mendekati dia secepatnya. Ku tau kan kalau acara FanSign itu tinggal seminggu lagi?”

“Kau fikirkan cara lain saja ohh?? Aku benar-benar tidak bisa mendekati lelaki gila ituu..”

“Noona, hyung itu tidak gila. Dia pintar, sangat pintar. Bagaimana bisa Noona menyebutnya gila? Apa karena dia mencium-mu waktu itu?” seperti biasa, JungKook mencoba membujuk DaRa degan kata-kata tegasnya.

“Ani, dia itu benar-benar gilaa Kookie-ah. Apa kau tau kalau dia menganggap dirinya sebagai dewa kematian dan memajang Death Note mengerikan di dinding kamarnya?? Jinjja, aku serius kalau..”

“Jadi kau pernah masuk ke kamarnya?” sela V ditengah kata-kata DaRa barusan. DaRa mengangguk pelan dengan tampang ngeri terpatri diwajahnya.

“Good job! Berarti semakin mudah kau mendekati dia. Ayolaah, apa susahnya mendekati laki-laki seperti itu. Kau pasti tau jika banyak anak lelaki dikampus ini yang mengincarmu. Bahkan para lelaki itu lebih tampan dari Jin Woo”

“Aniaaa.. bukan begituu. Kau tau kan aku belum pernah pacaran seumur hidupku, jadii.. well, kau pasti tau bagaimana jikaa.. ehmm, pokoknya aku tidak berpengalaman dengan lebih dulu mendekati laki-laki. Okay?” ujar DaRa sambil bersiap-siap beranjak dari sana meninggalkan mereka.

“Arasseo kalau begitu aku tidak akan ikut campur lagi untuk urusan Noona yang satu ini” ancam JungKook ketika melihat tingkah menyebalkan Noona-nya itu. Dengan cepat DaRa memutar tubuhnya dan kembali kearah JungKook

“Kookie-ah, Noona benar-benar harus pergi ke acara FanSign itu. Tapi Noona benar-benar tidak bisa jika harus mendekati anak dari Dosen Kim”

“Noona kan tidak perlu menggunakan perasaan pada Hyung itu. Noona hanya perlu membuat hyung itu menyukai Noona. Hanya itu. Apa jangan-jangan Noona khawatir kalau tiba-tiba Noona jatuh cinta pada hyung itu?”

“Ya! Maldowandwae Kookie-ah! Ah.. arasseo arasseo aku akan melakukannya” bujukan JungKook akhirnya bisa membuat DaRa mengiyakan rencana V. “Pastikan rencanamu ini berhasil V-ah. Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau membuatku mendekatinya dengan sia-sia” ancaman terakhir DaRa diiringi dengan kepergiannya dari sana membuat kedua lelaki dibelakangnya akhirnya bisa bernafas lega.

 

 

***

 

 

DaRa berjalan dengan gontai menuju parkiran. Hari ini dia tidak pulang dengan kedua sahabatnya karena dia membawa mobilnya sendiri. DaRa melewati sepanjang jalan parkiran dengan fikiran yang masih dibayangi hal-hal menyeramkan yang akan terjadi ketika dia mendekati lelaki setengan Vampir itu. Sejak terakhir pertemuannya dengan Jin Woo kala itu, sebenarnya DaRa sudah tidak memikirkan lelaki itu sama sekali, bahkan bisa dibilang dia sama sekali lupa jika dia pernah bertemu dengan Jin Woo.

 

Dara menghentikan langkahnya yang lemah. Parkiran mobil yang sudah tampak sepi oleh mahasiswa membuat DaRa tanpa ragu menjatuhkan dirinya ke lantai dan berjongkok dengan sangat memelas di tengah-tengah gedung parkiran. DaRa melepas snapback yang sejak tadi menutupi kepalanya kemudian menjambak rambutnya dengan kasar.

 

“Ahhh.. michoseooo. Kenapa aku meng-iyakan bocah-bocah ituuu? Ahh ottokaji ottokajii??” DaRa terus menjambak-jambak rambutnya dengan frustasi seakan menginginkan ingatan tentang Jin Woo dan persetujuannya akan PDKT-nya itu hilang dari kepalanya sekarang juga.

“Chanyeol-ah.. apa aku benar-benar harus melakukan ini agar bisa bertemu denganmu?” DaRa menatap layar ponselnya yang menggunakan foto Chanyeol sebagai wallpaper. “Ania-ania Chanyeol-ah, Noona tidak akan berpaling darimu. Jinjja! Noona lakukan ini agar bisa bertemu denganmu” kali ini sassaeng gila itu mengusap-usap layar ponselnya dengan lembut seakan Chanyeol benar-benar ada di genggaman tangannya.

 

 

“Kau gila?”

 

Shit! Suara itu lagi. DaRa yang segera mengenali suara itu langsung mendongakkan kepalanya pada lelaki yang saat ini tengah berdiri tepat didepannya. Wajah itu tampak sangat pucat, berbeda dari sebelumnya. DaRa dapat langsung menyimpulkan bahwa lelaki itu sedang dalam kondisi yang tidak baik saat ini. Karena itu dia hanya berdiri dan tanpa berkata apa-apa untuk menghindari perdebatan dengan Jin Woo.

 

“Mau sampai kapan kau berdiri disana?” lagi-lagi kata-kata dingin keluar dari mulut Jin Woo. Hal itu membuat DaRa yag semula ingin menghindari perdebatan akhirnya mengenumpahkan kekeasalannya.

“Wae? wae? memangnya kenapa kalau aku berdiri disini? Aku mau berdiri disana, disini, dan dimanapun adalah hakku. Kenapa kau melarang-larang? Memangnya kau yang punya kampus ini? Hah???” OCEHAN DaRa barusan sepertinya membuat Jin Woo sakit kepala. Dia mengerutkan keningnya dan memijatnya pelan seakan otaknya akan pecah setelah mendengarkan ocehan DaRa.

“Kau berdiri di depan mobilku” jelas Jin Woo dengan singkat “khaa (pergi)” lanjutnya lagi menyuruh DaRa pergi dari sana. DaRa hanya mencibir dengan wajah memerah. Dia dengan langkah sebal pergi meninggalkan Jin Woo.

 

 

Brugg!!

 

 

DaRa menolehkan lagi kepalanya ketika melihat Jin Woo yang ambruk. Dia berlari mendekati lelaki itu untuk memeriksa keadaannya.

 

“Ya! Wae geurae?” DaRa menusuk-nusukkan telunjukknya ke pundak Jin Woo mencoba untuk membangunkannya.

“Ya! Neon appo (kau sakit)?” tanya DaRa lagi sambil terus menggoyang-goyangkan tubuh lelaki itu dengan jari telunjuknya. DaRa tidak tau harus berbuat apa. Dia hanya terus berusaha membuat lelaki itu tersadar

“Bisakah kau mengantarku pulang?” ujar lelaki itu dengan pelan dan terbata-bata. Membuat DaRa yang iba akhirnya sekuat tenaga membopong tubuh lelaki itu masuk ke dalam mobilnya.

 

 

***

 

Please Leave Your Comment or Love^^


POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK