home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)

Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)

Share:
2 Subscribes |51868 Views |9 Loves
Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)
CHAPTER 8 : Seorang Putri Yang Rapuh

[Author pov]

                Seoul saat itu sudah mulai gelap. Matahari sudah tersembunyi dibalik awan sana. Sedangkan udara semakin dingin saja. Dinginnya mencekam menyelimuti awan malam di kota ini. Minhyuk hampir akan sampai. Kaki-kakinya masih kuat saat sebuah gedung tinggi pencakar langit sudah ada di depan matanya. Tinggal sejengkal lagi ia akan sampai!

                DRRRT! DRRRT! DRRRT! Ponselnya bergetar.

                Minhyuk pun berhenti dan melihat panggilan tertera dilayar touchscreen nya.

                Krystalovely memanggil

                “Kang Minhyuk ssi....” Panggil suara yeoja parau dari arah sebrang telepon sana.

                “Krystal?!! Kau jangan melakukan itu! Dengarlah aku akan mencegahmu!!” Teriak Minhyuk

                “Mianhe.... kau terlambat.”

                “Ya!!! Kau ini kenapa?! Apa salahku?! Kenapa kau lakukan ini??!”

                Tut...Tut....Tut...

                Sambungan itu terputus. Minhyuk geram sampai melemparkan ponselnya ketanah. Tapi ia mengambil kembali ponsel itu dan segera pergi untuk sampai ke gedung pencakar langit di tengah kota Seoul.


*****

-FLASHBACK-

Tujuh tahun sebelumnya....

                Minhyuk berlari mencari Krystal setelah membaca surat darinya di kantin. Entah kenapa? Secara reflek kaki-kaki Minhyuk langsung berlari bergeges cepat untuk mencari yeoja itu. Minhyuk juga tidak tahu, saat ini hatinya seperti ingin melihat wajah Krystal  secepatnya.

                “Ya!! Nenek lampir!!” Panggil Minhyuk setelah ia menemukan Krystal dibelakang perkarangan sekolah.

                Yeoja itu sedang duduk sendirian disana. Menangis dan terlihat rapuh. Dia memang selalu sendirian. Minhyuk tahu, Krystal tidak mempunyai seorang teman satu pun yang akan menghiburnya saat ini.

                Krystal menoleh saat Minhyuk memanggilnya. Dilihatnya yeoja itu dengan cepat melap seluruh bekas tangisannya di pipinya.

                “Kenapa kau kesini?!” Ketusnya jutek kearah Minhyuk yang berjalan mendekatinya.

                “Kau tidak apa-apa kan?” Tanya Minhyuk kearah Krystal yang memalingkan wajah darinya.

                “Peduli apa kau denganku?! Kau membenciku kan? Jangan dekat-dekat denganku lagi! Besok aku akan pindah tempat duduk!” Kata Krystal kearah Minhyuk.

                “Memangnya siapa yang mau duduk denganmu dikelas?” Minhyuk bertanya lagi. Namja itu tahu, kalau teman-teman di kelas sudah tidak ada yang sudi satu bangku dengan yeoja cerewet seperti Krystal. Tak terkecuali dengan Minhyuk.

                Krystal lalu langsung tertunduk lesu. Ia kemudian menangis lagi. Dimata Minhyuk, Krystal bagaikan seorang putri cantik yang sedang rapuh, terduduk lemah di bangku taman sekolah. Menyeka air matanya sendirian menunggu seseorang yang akan menghiburnya.

                Dia ternyata hanyalah seorang yeoja yang kesepian dan lemah...

                “Mian, maafkan aku kalau aku sudah.....” Kata Minhyuk kearah Krystal dan duduk disampingnya. Sementara yeoja itu terus menangis.

                “Aku sudah membaca suratmu. Akan kutarik semua ucapanku di kantin tadi. Maafkan aku, Krystal. Sebagai gantinya, kau boleh tetap memanggilku namja mesum selama hidupmu. Dan aku berjanji tidak akan memanggilmu nenek lampir lagi....”

                Krystal masih menangis kecegukan di sampingnya. Minhyuk lalu memberikan sapu tangannya. Yeoja itu lalu menyeka air matanya dengan sapu tangan pemberian Minhyuk. Bahkan membuang ingusnya disana juga.

                “Hiks! Per-perkataanmu itu benar aku memang tidak mempunyai teman... hiks! Huwee...” Tangisan Krystal pecah. “Ti-tidak a-ada yang mau menjadi temanku...”

                Minhyuk pun merangkul Krystal. Dan menariknya kedalam pelukannya. Memberikan perlindungan dari yeoja itu agar tidak semakin rapuh. Menyeka air matanya dan mengelus rambut panjangnya yang dikepang dengan pelan.

                “Aku akan melindungimu. Tenanglah...” Ujar Minhyuk pelan kearah yaoja itu. Sementara Krystal masih terus menangis di pelukannya dan membasahi seragam sekolah Minhyuk dengan tangisannya.

                [AUTHOR POV END]

                [FLASH BACK END]

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK