[MINHYUK POV-]
7 tahun yang lalu. Sabtu setelah kejadian di kolam ikan sekolah.
Hari ini nenek lampir itu tidak masuk sekolah. Aku tidak tahu. Kenapa dia tidak masuk? Mungkin karena dia anemia? Yah, aku tahu Krystal mempunyai penyakit darah rendah. Sehingga jika capai sedikit dia akan jatuh pingsan.
“Kudengar hari ini dia tidak masuk karena dia sakit. Mungkin akibat dari kejadian di kolam ikan kemarin. “ Kata Jonghyun fans berat Krystal yang selalu uptude masalah tentang Krystal.
Tak hanya ukuran sepatu dan ukuran baju Krystal, Jonghyun bahkan tahu ukuran baju kakak Krystal, Jesica yang juga terkenal cantik itu. Tak tanggung-tanggung, namja aneh itu, juga tahu makanan kesukaan ibunya Krystal, merk rokok kesukaan ayahnya Krystal, makanan favorite anjing puddel kepunyaan Krystal, Salon yang sering dikunjungi angjing puddlenya dan kapan anjing puddelnya itu sering keluar dari kandangnya. Aku hanya geleng-geleng saja mendengarkan semua hal yang dia tahu tentang Krystal. Sebenanrnya Jonghyun itu naksir dengan Krystal atau guk guk puddelnya sih?
“Kenapa kau tanya itu? Apa kau sudah mulai suka dengannya?” Tanya Jonghyun menatapku dengan curiga. Namja didepanku ini sudah siap-siap mencekik leherku, kalau saja aku mengatakan 'iya'.
“Ya! Ya! Kau kan tahu sumpahku kemarin kan? Lagipula kau itu ganteng sekalih Jonghyun ah~ banyak yeoja lain yang mau denganmu. Aku yakin, kalau kau menembak Krystal, ia pasti akan bilang iya!” Jelasku kearahnya dengan jengkel.
“Aku tampan? Benarkah? Hehehehe...” Jonghyun cengir kuda, ia tampak kegeeran saat aku memujinya. “Hem, baiklah sebenarnya nanti di liburan natal ini aku akan menambaknya. Kau bantu aku yah!”
“Eung! Baiklah!” Jawabku cepat. Dan tak akan pernah menyangka kalau suatu saat aku akan melanggar janjiku.
[MINHYUK POV END]
[AUTHOR POV]
Sepulang sekolah, setelah latihan band dengan ketiga sahabatnya. Minhyuk pulang menaiki sepeda gunungnya melewati gang-gang sempit. Saat itu hari sudah malam, terpaksa ia mengambil jalan pintas agar sampai di rumahnya dengan melewati jalanan sempit ini.
Di pertigaan jalan yang sepi, Minhyuk melihat seorang yeoja yang berjalan tertatih-tatih dan dengan tiba-tiba jatuh tersungkur begitu saja diatas tanah.
“Apa dia pingsan???” Kata Minhyuk kaget dan bertanya dengan dirinya sendiri. Ia lalu dengan penasaran mengayuhkan pedal sepedanya dengan cepat. Untuk melihat siapa yeoja itu.
Setelah memparkirkan sepedanya. Minhyuk mendekati yeoja itu untuk memeriksa keadaannya.
“Nenek lampir!” Kaget Minhyuk setelah melihat wajah yeoja yang pingsan didepannya.
Minhyuk pun panik. Dengan cepat. Ia lalu menepuk-nepuk bahu Krystal agar sadar. Juga menggoyang-goyangkan badannya agar yeoja itu cepat sadar dan bangun.
“Ya! Bangunlah!!!” Panggil Minhyuk menepuk-nepuk wajah Krystal. Ia tahu, pasti yeoja di depannya ini pingsan karena anemia.
“Omo~ apa yang harus kulakukan??? Tidak mungkin kan? aku membawanya dengan sepedaku ke Rumah Sakit yang jauh. Aiis! Kenapa selalu aku yang direpotkan jika bertemu dengannya!” Kata Minhyuk panik.
Ia lalu menelepon rumah sakit agar membawa ambulan kesini. Sambil menunggu bantuan datang, Minhyuk kemudian mengangkat tubuh Krystal dan digotongnya untuk di letakannya di atas bangku panjang didekat sana. Membuka mantel tebal Krystal yang membuat napasnya terganggu, juga membuka kancing baju Krystal. Terakhir melonggarkan ikat pinggang yang dikenakannya agar napas Krystal tidak terganggu.
“Hey!! Bangunlah!!!!” Panggil Minhyuk sedikit kencang menepuk-nepuk wajah yaoja itu.
Tiba-tiba sebuah bola lampu menyala diatas kepalanya. Sebuah ide buruk muncul di kepalanya. Apa aku harus memberinya pernapasan buatan????
“Ani!!! Tidak-tidak!” Minhyuk mengeleng-gelengkan kepalanya cepat. Walaupun ia masih ingat bagaimana teknik memberikan pernapasan buatan, yang pernah dipelajarinya di PMR dulu waktu SMP.
Tapi keadaan Krystal sudah sangat....
“Ter-pak-sa....” Minhyuk pun mulai menelan ludahnya ditenggorokan. Mendekatkan wajahnya kearah wajah Krystal yang tengah pingsan.
Ketika wajahnya sudah hampir dekat, Minhyuk mulai mengambil aba-aba. Hanya...
Yeoja itu tiba-tiba membukakan matanya dengan perlahan, dan melihat apa yang ada tepat di depannya.
“Ke-ke-napa kau???” Kata Krystal terbata-bata saat melihat wajah Minhyuk yang berjarak hanya satu centi didepannya saja.
Kemudian,
“AARRGGH!! APA YANG KAU LAKUKAN BYUNTAE!!!” Teriak Krystal.
Minhyuk kaget. Ia lalu langsung menarik kepalanya jauh-jauh dari nenek lampir itu. Takut gendang telinganya pecah akibat teriakan melengking dari seorang nenek lampir. Minhyuk heran, padahal Krystal baru saja sadar dati pingsannya. Tapi kenapa bisa mengeluarkan suara sekencang itu seperti barusan???
“Ba-ba-bajuku....ke-kenapa dengan bajuku??” Krystal kaget melihat kancing bajunya bagian atasnya yang sudah terlepas, tak hanya itu mantelnya yang terlepas dari tubuhnya, bahkan ikat pinggangnya juga sudah tidak melingkar di celana jeansnya.
Dengan cepat-cepat ia mengambil mantelnya cepat dan menutup kemejanya yang sedari tadi kancingnya terbuka. Ia lalu memincingkan matanya tajam kearah namja didepannya, memeluk dirinya sendiri seperti sedang melindungi dirinya dari Minhyuk si mesum.
“TIDAK!!! KAU! KAU APAAKAN AKU??!!!” Pikik Krystal kencang. Suara lengkingannya membahana sampai ke seluruh komplek perumahan ini. Bahkan seekor burung hantu sampai kabur ketakutan akibat teriakannya itu.
“Tenanglah kau salah paham...” Minhyuk berkata tenang sambil memutarkan kedua bola matanya dengan malas. Yeoja didepannya sudah berpikiran yang tidak-tidak.
“Hey! Anak muda! Kenapa ribut-ribut?” Tiba-tiba datang dua orang polisi mendekati mereka. Mereka datang kesini karena mendengar suara lengkingan Krystal barusan.
“Apa yang kalian lakukan di tempat sepi ini??” Tanya polisi itu curiga melihat keadaan Krystal yang sudah seperti korban penganiyayaan dimata mereka.
“Oh, ti-dak” Minhyuk menepuk keningnya cepat. Ia merasa masalah besar akan datang selanjutnya.
-AUTHOR POV END-
TO BE CONTINUE
Krystal yang merasa di nodai...
Krystal : Apa sih yang telah dilakukan padaku??! Si Byuntae itu!!