home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Effect

Effect

Share:
Author : Djaetoen
Published : 29 Nov 2014, Updated : 16 Mar 2016
Cast : Bora Sistar, Baro B1A4, Ahn Jae Hyun, Song Joong-Ki, dkk
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |9823 Views |3 Loves
Effect
CHAPTER 1 : First

Di sebuah kamar,

"Kukuruyuk! Kukuruyuk! Kukuruyuk!" Suara alarm berbunyi nyaring di atas sebuah meja kecil tepat di samping kasur tanpa ranjang.

Keluar sebuah tangan dari balik selimut, merayap mencari sumber suara dan ketika tangan tersebut tepat memegang alarm seketika alarm berhenti berbunyi. Dan tangan tadi kembali ke dalam selimut.

***

Sebuah metromini berhenti halte seberang di depan SMA G-School, sepasang kaki meloncat keluar dan berlari menuju gerbang.

"Pak, saya boleh masuk ya....." mohon Bora kepada penjaga gerbang.

"Aduh maaf Bor, sama Pak Arief siswa yang telat tidak boleh dibukakan gerbangnya"

"Ayolah Pak, bantu saya" Bora memelas.

Si Pejangga gerbang tertunduk dan tampak kebingungan.

"Jangan dibukakan pak Ma Il" suara Pak Arief, seorang guru bertubuh tambun datang menghampiri penjaga gerbang sekolah.

Bora terkejut sekaligus panik, "Pak Arief.... saya mohon" Bora memohon sambil saling menempelkan kedua tangannya dan di letakkan di depan wajahnya.

"Tidak bisa Bora, kamu sudah kebiasaan terlambat. Seharusnya kamu ubah kebiasaan jelek kamu. Sekarang lebih baik kamu pulang dan besok datang ke sekolah sebelum gerbang ditutup"

"Tapi Pak.."

"Tidak ada kata 'tapi' !"

Dengan wajah lesu, Bora membalikkan badan dari gerbang sekolah. Disaat yang bersamaan, seorang siswa laki-laki baru sampai di pintu gerbang sekolah dengan nafas yang terengah-engah.

"Kamu juga Jae Hyun, sebaiknya kamu pulang besok datang lebih awal" ucap Pak Arief langsung kepada Jae Hyun yang belum sempat berkata apa-apa dan dengan wajah yang cukup kelelahan.

Tanpa mengucap sepatah kata pun, Ahn Jae Hyun membenarkan posisi kacamatanya dan mengikuti jejak Bora yang ternyata sudah berjalan ke halte bis.

Ahn Jae Hyun duduk tepat di sebelah Bora. "Bora" sapa Jae Hyun lembut.

Bora hanya melirik sekilas ke arah Jae Hyun.

"Bora" panggil Jae Hyun, Bora tak menanggapi.

"Bora" panggil Jae Hyun kembali.

"Booooraaaaa" Jae Hyun memanjangkan dan meninggikan panggilannya.

Tampak masih kesal karena tak bisa masuk ke dalam sekolah, Bora melototkan kedua matanya pada Jae Hyun "APA!" bentak Bora.

Jae Hyun sedikit terkejut, dan menarik nafas panjang. "Lihat, itu ada metromini 46" ucap Jae Hyun menunjuk metromini 46 yang sedang melaju ke arah mereka.

"Terus?"

"Ayo naik" ucap Jae Hyun langsung menarik tangan kanan Bora bertepatan dengan berhentinya metromini 46.

"Eh, gue pulang naik metromini 49 bukan metromini 46" kata Bora sambil menahan tarikkan Jae Hyun.

"Itukan kalo mau pulang"

"Terus?" Bora masih bingung.

Kondektur metromini menatap keduanya, "Ayo, mau ikut gak?"

"Ayo naik saja, kasian abang metromininya kelamaan nunggu" Jae Hyun menguatkan tarikkannya.

"Loh, tapi kan..." dan Bora yang masih kebingungan pun naik di metromini 46 bersama dengan Jae Hyun. Dan metromini 46 mulai menancapkan gas nya menuju Kampung Melayu.

***

"Grrrr, grrrr, grrrr" sebuah telepon seluler bergetar di balik saku celana abu-abu.

Baro, nanti jika sekolah sudah selesai kabari gue ya. Biar gue gak ketahuan bolos. Oh iya, gue bolos bareng Bora.

Pengirim:

Jae Hyun (089897012345)

Diterima:

07:35:48

10 Agustus 2015

Sebuah pesan singkat dibaca Baro, "Dasar, gue gak diajak bolos" gumam Baro kesal dan langsung memasukkan kembali telepon seluler ke saku celananya tanpa membalas pesan dari Jae Hyun.

Kemala yang duduk di samping Baro, memperhatikan sedari tadi tingkah Baro. "Kenapa?" tanya Baro merasa risih terus diperhatikan.

"Ah... ah tidak" Kemala menjadi agak canggung dan memalingkan wajahnya.

Baro mengernyitkan dahinya, tanda tak mengerti. Dan kembali fokus mengikuti pelajaran yang tengah berlangsung.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK