home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Season's Of Love

Season's Of Love

Share:
Author : AdeLululu
Published : 13 Nov 2014, Updated : 24 May 2015
Cast : Siwon 'Super Junior, Yoona 'SNSD', Suho 'EXO', Irene 'Red Velvet'
Tags :
Status : Ongoing
4 Subscribes |43425 Views |28 Loves
Season's Of Love
CHAPTER 25 : 10 Years Later

Preview

 

“Soo Jung ?”

“Siwon Hyung ?” Irene dan Suho saling melempar pandangan tak mengerti. Apa ini ? Darimana mereka tahu tentang hari ini ? Apa YooNa dan Myungsoo sengaja melakukan ini ? Apa ini hanya taktik mereka saja ? Apa mereka benar-benar tak ingin pergi dan masih menunggu Siwon dan Soo Jung  datang ?

Tapi ..............

 

* * *

 

 

“Tolong beri jalan .. tolong beri jalan ..” pekik seorang Ahjussi berseragam hitam khas bodyguard dengan badan kekarnya menepis secara kasar kerumunan fans yang sedaritadi terus meneriaki nama seorang model yang sedang hangat-hangatnya di bicarakan di seluruh pelosok negeri berkat prestasinya yang berhasil merambah dunia modeling, fashion dan mode hingga namanya masuk dalam model paling bersinar sepanjang 2025 versi New York Magazine.

 

“Krystaaallll ..”

“Krysstttaaalll ..” pekik puluhan atau mungkin ratusan fans yang sengaja menunggunya bahkan sejak subuh namun sama sekali tak membuat gadis bernama Krystal ini menolehkan wajahnya atau sekedar mencetak segaris senyum. Di kenal sebagai gadis “dingin” dan angkuh tak membuat wanita bernama asli Jung Soo Jung ini kehilangan banyak cinta.

 

 

“Tak bisakah kau menarik sudut bibirmu itu ?” setelah terdengar bantingan pintu dari mobil mewah yang di tumpanginya, Manager Park akhirnya melayangkan protes atas sikap gadis berusia 28 tahun itu.

“Tuekuu .. Antarkan aku ke apartemen” ketus Soo Jung datar, merogoh isi tasnya mencari pasangan hidupnya “mp3 player dan headsheet”

 

“Kita akan pulang ke apartemen yang perusahaan belikan untukmu” tegas Manager Park

“Apa aku harus mengulangnya seribu kali ?” Manager Park terdiam, mendadak kehilangan keberanian untuk berbicara

“Apa kau akan terus keras kepala ? Apartemen itu seribu kali lebih mewah dari apartemenmu ! Dan apa kau akan terus melanggar aturan perusahaan ?” Manager Park belum menyerah

“Aku akan membangun agency modelku sendiri jika perusahaan berani menentangku” -CUT- semua pembicaraan terhenti sampai di situ, Manager Park menyerah dengan mengalah dan memalingkan wajahnya sementara Soo Jung asik dengan musik yang menggetarkan genderang telinganya.

- - -

 

 

 

“Berhentilah ..”

“Untuk apa ?”

“Untuk terus menyalahkan dirimu sendiri atas semua yang telah terjadi”

“Mungkinkah ?”

“Tentu saja, apa kau tak bosan kita melakukan ini ? Ini sudah 10 tahun”

“Apa Onnie bosan ? Jika iya, katakan padaku, aku akan mencari dokter lain”

 

Yeoja berseragam putih khas dokter dengan rambut hitam lurus tergurai itu mengehela nafas panjang “Bahkan jika kau pergi berkonsultasi dengan dokter terhebat di dunia ini, jika kau sendiri bahkan tak tahu bagaimana cara memaafkan dirimu, semuanya tak akan berhasil Soo Jung-ahh ..”

“Aku percaya ini akan berhasil, Aku hanya butuh Onnie ..” gumam Soo Jung semakin memelankan nada suaranya

“Kau bukan butuh aku, kau butuh Myungsoo” tegas Bae Irene entah sudah yang keberapa ribu kalinya.

 

Bahkan sudah supuluh tahun lamanya kejadian itu terjadi, semua cerita buruk di masa lampau yang sampai detik ini masih Soo  Jung ingat bait demi bait ceritanya, penggal demi penggal semua kisah itu. Membuatnya mau tak mau terus kembali ke ruangan kerja Bae Irene yang mengisi posisi Psikiater di salah satu rumah sakit terbesar di Seoul itu selama 10 tahun.

Ya .. Ini sudah sepuluh tahun sejak kejadian ..

 

 

 Flashback

“Soo Jung ?”

“Siwon Hyung ?” Irene dan Suho saling melempar pandangan tak mengerti. Apa ini ? Darimana mereka tahu tentang hari ini ? Apa YooNa dan Myungsoo sengaja melakukan ini ? Apa ini hanya taktik mereka saja ? Apa mereka benar-benar tak ingin pergi dan masih menunggu Siwon dan Soo Jung  datang

 

“ Tapi ..............” gumam Irene terputus

“Apa ?” tanya Siwon menatap gadis itu tak sabaran, begitu pula Soo Jung yang menatap gadis itu penuh harap

 

“Pesawat mereka sudah berangkat 15 menit yang lalu ..” Irene menggigit ujung kukunya, entah mengapa kata-katanya seolah menjadi palu besar yang menghancurkan hati Siwon dan Soo Jung menjadi serpihan kecil .. Menjadi gundukan tanah yang longsor dan menimbun Siwon juga Soo Jung jauh di dalamnya.

Mereka terlambat, atau mungkin mereka sangat terlambat. Kemana saja ? Apa yang mereka lakukan ? Apa yang terjadi ? Mengapa bisa ? Semua orang memiliki ribuan pertanyaan dan jutaan penyesalan dalam benak mereka masing-masing, terlebih bagi Choi Siwon dan Jung Soo Jung.

 

“Onnie dan Myungsoo hanya meninggalkan ..”

“Ini ..” Irene menyodorkan sebuah kotak kecil yang entah apa isinya pada Siwon, membuat Siwon menatapnya penuh pertanyaan “Ini apa ?” namun Irene hanya memasang wajah polos tak mengerti.

 

Dengan gugup Siwon membukanya sendiri, karna Soo Jung bahkan tak bisa lagi menegakkan tubuhnya dengan benar dan hanya berdiri jauh di belakang Siwon. Dan ..

FlashbackEnd

 

 

“Tinggalkan apartemen Myungsoo, pindahlah ke apartemen pemberian perusahaanmu !” berapa kalipun semua orang mengatakan hal itu, tak pernah membuat Soo Jung gentar. Bagi Soo Jung, apartemen itu jauh lebih berharga dari apapun yang Ia miliki, karena itulah satu-satunya hal yang Myungsoo tinggalkan untuknya.

 

***

 

 

 

“Hyooonnngggg ..” pekik Kyuhyun mendapati Leeteuk berjalan tak jauh di depannya

“Ohh, Kyu .. Pppaalliiii !!” Leeteuk yang tengah bersama istrinya dan sepasang anak kembarnya menghentikan langkah mereka dan berbalik menunggu Kyuhyun yang tengah membopong sebuah boneka teddy bear besar berwarna pink berlari tergopoh ke arah mereka

 

“Heeyy .. Park One and Park Two !!” Kyuhyun melakukan high five dengan putra dan putri kembar Leeteuk

“Noona .. Annyeonghaseyoo ..” dan tak lupa menyapa wanita cantik yang tak lain istri dari Hyungnya itu. Mereka bergegas memasuki restaurant mewah tempat berlangsungnya acara tahunan yang selalu mereka rayakan.

 

“Hyung” Khyuhyun juga Leeteuk dan keluarganya menghampiri si empunya acara yang tengah duduk tenang di salah satu meja makan dengan pelayanan VIP itu.

“Aku membelikan ini ..” Kyuhyun menyerahkan teddy bear berwarna pink yang di gendongnya sejak tempat parkir tadi pada Siwon

“Aku tak tahu apa anak perempuan berusia 10 tahun bermain ini atau tidak, karena aku hanya mempunyai seorang anak laki-laki” Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tak gatal

“Gwencahana .. Gumawoo” Siwon mengambil boneka teddy bear yang besarnya hampir sama dengan dirinya itu

 

“Samchoonn .. Aku juga ingin boneka seperti itu ..” gumam putri kecil Leeteuk yang kini berusia 7 tahun itu polos, membuat Kyu salah tingkah dan merasa tak enak hati

“Geuree ?” Kyuhyun menyeringai kaku

“Eiihh .. Itu kado ulangtahun untuk Kimi Onnie, Appa akan belikan sebagai kado ulang tahunmu nanti, Oh ?!” bisik Leeteuk mencoba memberi pengertian pada putrinya

“Siwon Samchoon akan membelikannya untuk kalian, Oh ?” Siwon berjongkok di hadapan putri kecil Leeteuk yang memiliki julukan “Park Two” itu, mengelus puncak kepalanya pelan

 

“Appaa ..”

“Apa Kimi Noona akan datang kali ini ?”

“Kita selalu merayakan ulang tahunnya, tapi aku tak pernah sekalipun bertemu dengannya” tanya putra Leeteuk menatap Leeteuk yang mendadak membeku mendengar pertanyaan putranya.

 

“Apa Amerika sejauh itu ? Sampai Kimi Onnie tak bisa pulang dan bertemu kita ?” pertanyaan senada juga keluar dari bibir Putri Leeteuk.

Membuat Leeteuk melemparkan pandangannya pada Kyuhyun dan istrinya bergantian seolah bertanya “Apa yang harus ku katakan ?” Namun tak ada yang memberi jawaban atau membantu Leeteuk menjawab pertanyaan yang bahkan orang dewasa seperti mereka pun tak pernah tahu jawabannya.

Leeteuk benar-benar tak bisa memandang ke arah Siwon yang langsung merubah raut wajahnya menjadi sangat murung, Ia benar-benar tak bisa menegakkan kepalanya dan berbicara satu patah katapun pada Siwon yang -sulit dijelaskan-

 

“Jangan berkata yang tidak-tidak seperti itu”

“Apa kalian lapar ? Ayo kita makan” Istri Leeteuk memotong cepat keheningan canggung itu dan segera mengajak anak mereka meninggalkan Siwon. Leeteuk dan Khyuhyun yang masih mematung tak bersuara dan tak melakukan apa-apa, bahkan untuk bernafas pun sangat sulit bagi Kyuhyun dan Leeteuk.

 

 

“Kyu .. Apa acara musikal daniel -putra tunggal Kyuhyun- sukses ?” Siwon membuka suaranya seraknya untuk pertama kali, memecah kecanggungan yang terjadi di antara mereka. Membuat Leeteuk dan Kyuhyun menghela nafas berat mereka hampir bersamaan, lega rasanya .. namun tak dapat dipungkiri ada rasa sedih luar biasa di sana, bahkan anak sekecil itu tahu semua ini tak masuk akal tapi orang dewasa seperti mereka bahkan tak bisa melakukan apapun kecuali ikut melakukannya karena memang tak ada yang bisa mereka lakukan sama sekali ..

“Dia melakukannya dengan baik, ......”

 

Ya .. ini sudah sepuluh tahun berlalu, Malaikat kecil yang dulu pernah sekali berada di gendongan Siwon pasti sudah tumbuh besar sekarang, dan yang bisa Siwon lakukan setiap tahunnya hanyalah merayakan ulang tahun putri yang bahkan tak pernah Ia temui sekalipun selama 10 tahun ini.

Memang terdengar menyedihkan. Namun lagi-lagi tak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengatasi semua ini, sepertinya Myungsoo dan YooNa cukup pintar dalam besembunyi membuat seseorang seperti Siwon yang memiliki banyak uang dan kekuasaan tak bisa menemukan mereka sama sekali, bahkan ketika Ia menemukan alamat mereka tak ada yang bisa Ia lakukan untuk bertemu dengan siapapun, baik Myungsoo, YooN terlebih putrinya.

Hanya inilah satu-satunya cara yang bisa Ia lakukan untuk terus mengingatkan dirinya bahwa Ia memiliki seorang putri, merayakan ulang tahun gadis yang Ia tahu di beri nama “Kimi” setiap tahunnya selama 10 tahun. Dan .. “Pusar” milik Kimi yang YooNa tinggalkan untuk Siwonlah, satu-satunya pengobat rindu paling mujarab untuk Ayah tanpa anak ini.

 

* * *

 


Ini sudah 10 tahun .. Benar .. 10 tahun !!

Lalu apa yang berubah ? Semuanya ..

 

Siwon yang kini telah menjadi Pria matang dengan banyak kerutan di wajahnya ..

Jung Soo Jung yang telah menjadi model paling sukses dan paling banyak di bicarakan ..

Irene yang telah menjadi Psikolog / Dokter Kejiwaan paling di hormati ..

Suho yang kini tengah mengembangkan Rumah Sakit yang Ia bangun bersama Irene ..

Kyuhyun, Leeteuk, Donghae dan Eunhyuk yang telah memiliki keluarga kecil mereka masing-masing ..

Semua telah berubah, bahkan Koreapun tak lagi sehangat dulu.

 

Namun ada satu hal yang tak pernah berubah, tak pernah hilang dari benak mereka semua.

Semua kejadian 10 tahun yang lalu, semua kehebohan yang sempat membuat mereka terlibat dalam keadaan rumit di dalamnya. Waktu dimana terlalu banyak air mata dan pengorbanan, satu-satunya hal yang masih sama .. tersimpan rapi di sudut kotak memori mereka masing-masing yang entah mereka simpan sebagai apa, yang jelas tak ada seorangpun dari mereka sanggup melupakan hal itu


 

* * *

 

 

“Apa kau mengirimkan itu pada YooNa Noona ?” Suho yang sedaritadi hanya mengamati kesibukan Irene tiba-tiba merapatkan duduknya tepat di sebelah Irene dan melontarkan pertanyaan yang langsung membuat gadis itu menghentikan pergerakan tangannya.

 

Irene menghela nafas panjang “Mwolla” menempelkan dagunya ke tepian meja dan memejamkan matanya cukup lama, Suho merentangkan tangannya ke bahu Irene, sesekali mengelus lembut puncak kepala yeoja itu. Mereka memilki keraguan yang sama, satu-satunya hal yang membuat mereka kehilangan semangat untuk melaksanakan pernikahan mereka yang sudah hampir dekat waktunya.

 

“Bagaimanapun, kita tetap harus mengirimi mereka undangan” Suho akhirnya memutuskan setelah mempertimbangkan hal itu matang-matang

“Tapiii ..” Irene meragukan kuputusan Suho

“Jangan pikirkan apakah mereka akan datang atau tidak, sudah kewajiban kita mengirimi mereka undangan” ucap Suho bijak

“Aku berharap mereka datang, meskipun sedikit tak mungkin ..” gumam Irene kembali kehilangan semangatnya

“Ohh .. Aku merindukan Kimiiiii .. Sudah 2 tahun kita tak mengunjunginya kan ?” desah Suho ikut kehilangan semangatnya

“Kita harus berlibur ke sana untuk waktu yang lama ..” gumam Irene pelan

- - -

 

 

 

“Aku mendengar kau menolak kontrak kerjasama dengan Perusahaan Siwon Oppa ?” sepertinya mulut Irene sangat gatal untuk tak menanyakan hal itu langsung pada Soo Jung, Ia benar-benar tak bisa menahan rasa ingin tahunya

“Aku pikir itu bukan hal yang harus di konsultasikan hari ini” tolak Soo Jung

 

“Waeee ? Bukankah mereka menawari kontrak kerjasama 2x lipat lebih besar dari yang kau lakukan sekarang ?” tanya Irene belum menyerah

“Bahkan jika tak ada yang mengontrakku, aku lebih baik berhenti menjadi model daripada berkerjasama menjadi model perusahaannya” terang Soo Jung dingin

“No No No” Irene menggelengkan kepalanya

“Itu tandanya kau tak profesional, apa kau tak bisa membedakan urusan pribadi dan peker..”

“TIDAK” jawab Soo Jung cepat memotong ucapan Irene

Irene sadar betul apa yang Ia tanyakan pada Soo Jung akan berakhir seperti ini, tapi bukankah mereka tak bisa terus-terusan menjadi dua orang yang tak kenal dan tak peduli akan satu sama lain selamanya ! Ini sudah sepuluh tahun, Irene paham jika masih tersisa luka yang tak akan mudah sembuh begitu saja di hati Soo Jung, namun untuk bersikap seperti ini pada orang yang pernah -atau mungkin masih- Ia cintai tidakkah keterlaluan ?

 

“Aku akan kembali lagi minggu depan” Soo Jung menyambar tasnya, berniat mengakhiri jadwal komsultasinya hari itu, namun belum sempat yeoja itu melangkah

 

Tok .. Took .. Toookkk ..

Ketukan datang dari pintu ruangan kerja Irene, muncullah OB berseragam hijau itu membawa sebuah paket yang di bungkus manis seperti kado special lengkap dengan pita merah di atasnya.

 

“Anda mendapat kiriman dari .. Amerika” baca petugas kebersihan itu langsung menyodorkan kotak berwarna pink lembut itu pada Irene, membuat Soo Jung menahan langkah kakinya, mengurungkan niatnya meninggalkan ruangan itu.

 

“Amerika ?” tanya Irene mendadak salah tingkah

“Amerika ?” Soo Jung melayangkan pandangan penuh pertanyaan pada Irene.

“Amerika ? Siapa di Amerika ? Apa Onnie punya saudara atau teman di sana ?” Soo Jung mengajukan rentetan pertanyaan pada Irene, terlebih ketika melihat wajah yeoja itu yang seolah menyembunyikan sesuatu yang besar atas datangnya sebuah paket dari Amerika itu.

 

Ya .. yang yeoja itu tahu adalah tak ada satupun dari mereka yang mengetahui keberadaan YooNa dan Myungsoo, tak hanya Soo Jung yang mempercayai itu, begitu juga Siwon dan semua orang  saling mempercayai bahwa di antara mereka tak ada seorang pun yang mengetahui keberadaan YooNa dan Siwon, satu-satunya rahasia besar yang berhasil Irene dan Suho sembunyikan selama ini.

 

 

“Aniyaaa .. Geunyaangg ..” Irene mengambil dengan cepat paket tsb dan langsung memasukkan ke dalam laci meja yang langsung Ia kunci.

“Hanya seorang kenalan” jawab yeoja itu gugup, itu terlihat jelas dari raut wajahnya dan suaranya yang mendadak berubah aneh, membuat Soo Jung masih meninggalkan sedikit banyak rasa penasaran atas isi paket tsb.

“Kajja .. Kita makan siang !!” Irene menyeret Soo Jung keluar dari ruangannya, berharap yeoja itu berhenti menggali rasa ingin tahunya lebih dalam

- - -

 

 

“Ini ..” Irene meletakkan paket yang Ia terima tadi siang ke atas meja kerja Suho pelan

“Apa ?” tanya Suho menatap Irene tak mengerti

“Bukalah” Irene berlalu, meninggalkan Suho yang bahkan belum sempat menyentuh kotak tsb, Irene benar-benartak ingin membahas hal ini sekarang.

 

Suho tak mengeluarkan suara sedikitpun, Ia hanya mengililingi setiap sudut rumah mencari dimana keberadaan Irene. Mobilnya masih terparkir rapi di garasi tapi kenapa yeoja itu tak kunjung di temukan keberadaannya ?

Ia mengerti benar perasaan yeojanya itu, mereka mengirimi YooNa dan Myungsoo undangan pernikahan mereka dan berharap keduanya atau mungkin salah satu di antara mereka akan datang, meskipun dari awal mereka tahu sulit untuk membuat keduanya kembali ke Korea, namun mereka masih memiliki beberapa kekuatan dan rasa optimis akan kedatangan mereka.

Tapi dengan datangnya paket yang berisi “Hadiah Pernikahan” berupa perjalanan bulan madu selama seminggu ke Venezuella untuk mereka, membuat keduanya kini benar-benar kehilangan harapan untuk kedatangan keduanya.

 

“Mari kita berlibur ke sana selama satu bulan, Janji !!” Suho mengirim pesan teks pada manis pada Irene, berharap itu sedikit mengobati rasa kecewanya

 

* * *

 

 

“Korea ?” tanya seorang gadis kecil dengan rambut hitam panjang itu tiba-tiba memunculkan dirinya yang sebenarnya sudah sejak tadi di sana dan mendengar semua perdebatan Myungsoo dan YooNa

Ia berlari kecil ke arah Myungsoo, lalu duduk di pangkuan namja itu “Apa yang akan kita lakukan di sana ?”  tanyanya menatap Myungsoo penuh rasa ingin tahu dengan kedua mata bulatnya

 

“Igo .. Suho Samchoon dan Irene Imo akan mengadakan pesta pernikahan mereka di sana” Myungsoo memberikan satu-satunya alasan yang telah mejadi perdebatan antara Ia dan YooNa beberapa hari ini, sampai saat ini Ia kalah dan masih mengikuti keputusan YooNa untuk tak kembali ke Korea apapun alasannya.

“Jeongmall-yyo ?” tanya gadis itu dengan suara riangnya

“Suho Oppa dan Irene Onnie akan menikah ?” terlihat pancaran bahagia dari matanya yang mendadak bersinar

 

“Daaaddd .. Apa kita benar-benar akan pergi ke Korea ?”

“Aku ingin ke sanaaa ..” wajah polosnya membuat Myungsoo hanya bisa tersenyum sembari mengusap puncak kepala anak gadisnya itu lembut

“Kau ingin ke Korea ?” tanya Myungsoo yang terdengar seperti sebuah basa-basi

 

“Kita tidak akan pergi !!” tegas YooNa

“Oemmmaaa ..” gadis kecil itu mengatupkan kedua tangannya, mengaitkan jari-jarinya dan mengeluarkan wajah manis nan menggemaskan membuat permohonan pada Ibunya

“Dadd, help mee !!” gadis itu menatap penuh harap pada Myungsoo yang hanya menggeleng pelan, menolak permintaan gadis kecil itu.

 

“Aku merindukan Suho Oppa dan Irene Onniiieee ..” ucapnya manja membenamkan wajahnya dalam ke dada Myungsoo dengan mata berkaca-kaca.

 

*  * *

 


 

 

Kayaknya udah mulai ada titik terang nih :D

Lalalalalalalalalala *nyanyi bahagia*

 

Tunggu ya next chaptnya, Author janji itu bakal Happy Ending *promise*

Entah itu -Myungsoo & YooNa- -Siwon & Soo Jung-

atau

-Myungsoo & Soo Jung- -Siwon & YooNa-

 

Daaaannn ..

Maaf-yya kalau Chapt ini panjang banget, Ide yang keluar gak bisa di stop sih -_-

 

Jangan lupa Comment, Like, Share & Lovenya yaa ..

Biar nambah semangat buat ngelanjutin endingnya :D *modus*

 

Happy reading ^^

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK