2 bulan berlalu ..
“Sunbae !!” panggil salah seorang siswa menghentikan langkah Jongdae yang sedang melangkah santai melewati lorong sekolah hendak menuju ruang guru
“Oh Baekhyun-ah, wae ?” jawab Jongdae cepat mengalihkan pandangannya
“Kami ingin mengajukan proposal untuk malam pentas seni nanti” ucap namja itu menyerahkan sebuah proposal mengenai keikutsertaan seni teather untuk ikut mengisi acara malam pentas seni sekolah mereka, Woolim High School
“Oh, Kalian akan menampilkan apa kali ini ?” tanya Jongdae membukan proposal bercover hijau itu
“Kami akan menampilkan musical kali ini, ……………..” ucapan panjang lebar namja itu sama sekali tak menyentuh dan masuk telinga Jongdae ketika di bacanya nama Jung Soo Jung mendapat peran utama sebagai Putri Salju yang semua orang sudah tahu bahwa endingnya akan ada seorang pangeran yang mencium bibir putri dan namja itu adalah .. Kim Jongin !! Playboy sekolah yang memang sedari dulu mengincar Soo Jung
“Sunbaee ..” panggil namja itu menyadarkan Jongdae dari lamunannya
“Apa Sunbae tidak mendengar ucapanku barusan ? Apa Sunbae melamun ?” tanya namja itu yang melihat perubahan ekpresi Jongdae
“Oh, Aneyoo !!”
“Aku akan segeran baca dan pertimbangkan” jawab Jongdae terbata-bata
“Aku tinggal dulu, Oh” Jongdae berlari dari hadapan namja itu
“Soo Jung-ahh ..”
“Waero jinja ?” Jongdae berlari menuju kelas Soo Jung, menabrak semua yang ada di depannya. Di gengamnya kuat proposal itu, tak bisa dibayangkan, gadisnya Jung Soo Jung akan di cium oleh seorang palyboy kelas kakap Kim Jongin yang dia tahu pasti sudah sangat mengincar kesempatan ini
“Apa kau sengaja melakukan ini ?” gumamnya terus mengkhawatirkan satu orang yang selalu ada di kepala dan hatinya, gadisnya itu kali ini benar-benar sangat membuatnya cemas
“Jung Soo Jung” teriaknya dari pintu kelas memanggil nama Soo Jung, sontak semua murid langsung mengarahkan pandangan mereka menuju Kim Jongdae, Ketua Osis, Ketua Kesiswaan, Atlet Basket, Skateboarder, sekaligus namja yang memiliki peringkat satu di sekolahnya. Semua siswa menatap heran namja itu
“Soo Jung-ahh ..” Sulli menyenggol lengan Soo Jung yang masih asik dengan pensil dan buku sketsanya
“Soo Jung-aahh .. Ada Kim Jongdaee .. “ bisiknya lagi mencoba menyadarkan Soo Jung yang sebenarnya sudah tahu namun tak mau peduli dengan kedatangan Jongdae
“Biarkan saja” jawab Soo Jung acuh
“Kita perlu bicara” ucap Jongdae lantang
“Bicaralah ..” jawab Soo Jung masih tetap bertumpu pada buku sketsanya itu
“Aku tak suka kau memainkan peran itu bersama Kim Jongin” ucap Jongdae lantang dengan tegasnya membuat Soo Jung langsung mengangkat kepalanya, menatap namja itu tak percaya, sungguh tak percaya
“Kim Jongdae !!” bentak Soo Jun bangkit dari kursinya
“Wae ?” tantang Jongdae
“Hahh ..” Soo Jung tertawa kesal melihat tingkah namja itu, sama sekali BUKAN Jongdae yang ia kenal
“Its not your bussines !!” ucap Soo Jung mencoba menahan amarahnya, berlalu melewati Jongdae yang masih mematung
“Jung Soo Jung !!”
“Baiklah, lakukan !!”
“Tapi aku mohon, jangan dengan Kim Jongin” ucap Jongdae yang berjalan mengejar Soo Jung
“Huufff ..” Soo Jung meniup poninya kesal
“Kim Jongdae !!”
“Semua tentang kita SUDAH SELESAI !!”
“Dan apapun yang akan aku lakukan, tak ada urusannya denganmu !!”
“Lagipula aku juga sedang mempertimbangkan untuk menerima Jongin” ucap Soo Jung ketus berlalu meninggalkan Jongdae yang lagi-lagi mematung tak percaya
- - -
“Mari anak-anak ..”
“Cepat-cepattt” Kang Sam menepuk-nepuk tangannya menyemangati kelompok seni teather yang sedang kelelahan karena terus latihan siang itu. Semuanya masih tampak bermalas-malasan kecuali Kim Jongin.
Ya .. Ini adalah set ke-4 yang merupakan set terakhir dan juga dimana adegan ia mencium bibir Soo Jung. Tentu saja mencium bibir gadis yang sudah di incarnya bertahun-tahun adalah kesempatan besar baginya yang tak boleh terlewatkan sedikitpun.
“Chagiya .. Ppaalliii” panggilnya dari atas panggung pada Soo Jung yang masih duduk malas di salah satu kursi penonton
“Jangan pernah memanggilku seperti itu !!”
“Menggelikan !!” teriak Soo Jung menatap Jongin dengan tatapan mematikan.
Benar !! Soo Jung sama sekali tak menyukai, tidak tertarik apalagi untuk mempertimbangkan Jongin menjadi pacarnya. Sungguh hanya membuang-buang waktunya melakukan hal bodoh itu. Ia hanya berpura-pura dan mengatakan itu agar Jongdae menjauh darinya, begitu sulit untuk bertahan sampai saat ini jika ditambah Jongdae yang masih peduli dengannya, semua akan menjadi semakin sulit.
“Cepaatt !!”
“Inikan scene terakhir, supaya cepat selesai maka lakukan dengan serius tanpa kesalahan” teriak Kang Sam membuat semuanya berhamburan menuju posisi dan bersiap dengan peran masing-masing
“1 .. 2 .. 3 .. Action” teriak Kang Sam memberi aba-aba agar memulai scene terakhir itu.
Di mulai dengan alunan musik sedih yang menggambarkan rasa kehilangan yang dalam karena Sang Putri telah mati, tubuhnya terbaring kaku di dalam peti kaca, bibirnya yang merah, kulitnya yang putih dan rambutnya hitam panjangnya akan selalu terus membuat para kurcaci terus merindukannya. Tawanya dan nyanyiannya, masakannya yang enak serta keceriaannya akan menjadi kenangan yang memilukan.
Termasuk bagi Sang Pangeran yang merasa gagal melindungi Putri Salju dari kejamnya Nenek Sihir yang telah berhasil meracuninya. Sang Pangeran terduduk lemas dengan air mata penyesalan di samping peti kaca Sang Putri. Sebagai perpisahan terakhir, Sang Pangeran meminta satu permintaan, ia sangat ingin mencium Sang Putri dan terus mengenangnya selama hidupnya.
Para kurcacipun menyetujui permintaan Sang Pangeran, mereka berduyun-duyun membuka tutup peti kaca itu. Sang Pangeran masih dengan uraian air mata kesedihan, meletakkan kedua telapak tangannya menggenggam halus pipi Sang Putri dan ..
BBUUUKKKKKKKK !!
Ntah datang darimana, tiba-tiba saja Jongdae langsung memukul wajah Jongin. Semua siswa berteriak histeris dan berhamburan menghindari Jongin yang terjatuh
“Hyaaa !!” Jongin yang tersungkur berteriak kesal memengang sudut bibirnya yang meneteskan darah itu
“Berani-beraninya kau melakukan itu !” teriak Jongdae sangat marah menatap Jongin
“Kim Jongdaee !!” Soo Jung memegang rok kembangnya, menahan Jongdae yang terlihat ingin memukul Jongin lagi
“Geumanhee !!”
“Apa yang kau lakukan ?” tarik Soo Jung membawa Jongdae menjauh dari panggung, lebih tepatanya menjauh dari Jongin
- - -
Soo Jung dengan siswa lain menunggu dengan cemasnya di depan pintu ruang kedisplinan menunggu Jongdae dan Jongin yang ada di dalam. Terlihat kekhawatiran yang amat teramat dari raut wajahnya, mondar-mondir kebingungan bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam, Apa hukuman yang akan di terima Jongdae, Apa Jongdaenya akan baik-baik saja mengingat ini adalah kali pertama Jongdae terkena masalah dan semua itu karenanya
“Mereka keluar, mereka keluar ..” desus siswa lain yang ikut menunggu.
Keluarlah Jongin masih dengan raut wajah sangat kesal memegangi dagunya dan sesekali meringis, darah segar tak lagi menghiasi sudut bibirnya, namun kini justru biru legam yang tergambar di sana. Di tatapnya sinis Soo Jung, satu-satunya yeoja yang berani menolaknya dan membuatnya seperti ini. Di susul Jongdae yang langsung menghalangi tatapan Jongin pada Soo Jung
“Tenanglah ..”
“Aku benar-benar sudah tak tertarik dengan gadismu itu” ucap Jongin acuh meninggalkan kerumunan siswa yang sedaritadi menonton mereka
Jongdae membalik tubuhnya, menatap Soo Jung yang masih menunduk ketakutan dengan tatapan Jongin barusan. Menahan gemetar kakinya yang kini melemas. Ia pun berbalik, berniat meninggalkan Jongdae yang masih menatapnya hangat
“Soo Jung-ahh ..” panggil Jongdae lembut berhasil membuat gadisnya itu mengurungkan niat untuk pergi. Jongdae masih terus diam dan menatap punggung yeoja itu, tak melanjutkan kata-katanya, hanya diam dan melihat apa yang akan di lakukan Soo Jungnya
Soo Jung berbalik ke arah Jongdae, sungguh rasa penasaran berkecamuk dalam hatinya dengan sambungan ucapan Jongdae padanya. Di tatapnya Jongdae yang masih terus tersenyum manis padanya, detik-detik berlalu membuat yeoja itu kesal karena Jongdae masih terus tersenyum padanya tanpa bicara apapun
“Neo ..” teriak Soo Jung ingin meluapkan kekesalannya pada Jongdae
“Kau sangat cantik !”
“Sangat-sangat-sangat cantik” kata yang sungguh tak terlintas sama sekali dalam pikiran Soo Jung, bagaimana bisa di saat seperti ini Jongdae malah mengatakan hal itu padanya
“Tak bisakah kau terus seperti ini ?” tanya Jongdae masih menatap lekat Soo Jung. Soo Jung yang masih mengenakan kostum panggungnya itu terdiam mematung tak mengerti apa yang di maksud Jongdae
“Teruslah tampil seperti seorang Putri Kerajaan, dengan baju seperti itu .. Aku menyukainya” ucap Jongdae masih membuat Soo Jung tak mengerti maksudnya
“Apa maksudmu ?”
“Kenapa sekarang kau peduli dengan apa ku pakai ?”
“Apa urusanmu ? Dan sejak kapan itu jadi urusanmu ?” teriak Soo Jung menahan dirinya, karena sebenarnya betapa tersanjungnya ia mendengar ucapan Jongdae barusan
“Benarr ..”
“Aku selalu benci melihatmu mengenakan sergam cheersleadermu yang super sexy itu !! Itu membuatku sesak ketika melihat namja lain terus-terus memandangmu nakal”
“Aku selalu dingin ketika menyaksikanmu meliuk-liukkan tubuhmu dan membuat namja lain bersorak senang melihanya, Ahh .. apa kau tahu betapa sulitnya menjadi dingin ketika melihat semua itu ?”
“Aku selalu bertingkah aneh ketika membantumu dalam kegiatan sosial, kau tahu kenapa ? Karena aku ingin sebisa mungkin menghalangi namja-namja yang berusaha mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhmu. Namja-namja yang sengaja mengikuti kegiatan social agar mereka bisa bersamamu !! Aku merasa seperti orang bodoh saat itu”
“Dan .. Kau tahu bagaimana aku menjadi gila ketika melihatmu melakukan adegan percintaan dalam teathermu ? Ketika namja lain berhasil menggenggam tanganmu, berhasil memeluk tubuhmu”
“Aku benar-benar menjadi namja paling bodoh dan gila melihat semua itu, ingin berteriak dan memukul mereka seperti yang ku lakukan pada Jongin hari ini”
“Tapi sebisa mungkin aku menahan diriku, karena aku tahu kau begitu mencintai semuanya”
“Melihatmu loncat kegirangan dan tertawa begitu bahagia saat di tunjuk menjadi ketua cheers”
“Kau begitu puas ketika berhasil tampil hebat dengan dancemu”
“Kau begitu bangga dengan bakat actingmu”
“Dan aku ? Berusaha mendukungmu !”
“Hanya bisa terus menjagamu layaknya krystall”
Ungkap Jongdae panjang lebar masih menatap lekat mata Soo Jung yang kini mulai berkaca-kaca itu. Yeoja berhidung mancung itu masih mematung, tak tahu harus berkata apa mendengar pengakuan namja yang ia pikir selama ini tak pernah peduli tentang dirinya, namja yang tak pernah cemburu dan selalu mengatakan “lakukan jika kau memang ingin melakukannya”.
“Kim Jongdae ..” ucap Soo Jung lirih menatap Jongdae dengan matanya yang berkaca-kaca itu
“Saranghaee ..” Jongdae membuka pelukannya dan langsung saja ..Soo Jung berlari ke arahnya tanpa ragu dan jatuh dalam dekapan namja yang masih sangat ia cintai itu
“Nado .. Saranghae ..” ucap Soo Jung yang akhirnya menumpahkan semua air matanya di bahu Jongdae, dalam pelukan hangat Jongdae dan kini ia tahu .. Namjanya “Kim Jongdae” tak pernah sekalipun tak mencintainya, semua sikap dingin dan anehnya itu karena dia begitu kuat menahan rasa cemburunya
“Gwaenchanha” bisik Jongdae lembut
“Geurae gwaenchanha” ucap Soo Jung mengusap air matanya
Kesalahpahaman sepasang kekasih itu buyar bersama teriakan dan sorakan dukungan semangat dari seluruh siswa yang meyaksikan betapa manisnya cinta mereka