home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > MY FAN FICTION

MY FAN FICTION

Share:
Author : astituidt
Published : 10 Oct 2014, Updated : 02 May 2015
Cast : My Favorite K-Pop Idol, Actor or Actrees
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |149918 Views |8 Loves
MY FAN FICTION
CHAPTER 8 : WAKE UP 00.01 (BTS)

 

20 maret 2015

 

Dorm baruuu!!! Jl. Chomdamdong 141. Tapi tetap dengan 1 kamar. Hanya saja ruang tengah lebih besar dan ada 2 kamar mandi disini.

Comeback showcase H-7. BANGTAN FIGHTING!!

 

***

 

"Jongkoooookk~ Jongkoookieeee~ Oedieyaaa...?"

Teriak Jimin hyung dari ujung lorong kantor BigHit. Sudah sekitar 1000 kali rasanya aku mendengar teriakan itu. Tidak salah kan jika aku selalu menghindarinya? Ya, tentu saja karna dia berisik.

"Waeeeee..?" gerutuku malas ketika Jimin hyung sudah mulai menemukanku di salah satu ruangan.

"V oediya? Apa kau melihatnya?" Jimin hyung menyapu seluruh ruangan dengan pandangannya. "Aku tidak bisa menemukannya sejak tadi" lanjutnya dengan separuh tubuhnya yang mengintip dari balik pintu.

"Kau mencariku atau V hyung? Kenapa daritadi malah meneriaki namaku?" kataku.

"Kau lebih mudah ditemukan daripada V, kau melihatnya?"

"Ani, aku hanya berdua dengan J-Hope hyung sejak tadi disini"

"Hyung, kau melihat V?" Jimin Hyung gantian bertanya pada J-Hope hyung yang kemudian hanya membalasnya dengan kedua bahunya yang terangkat.

"Yak! Tutup lagi pintunya! Aiss jinjja ijasikkiya" rutuk J-Hope hyung ketika melihat Jimin yang langsung meneruskan kegiatannya mencari V dan meninggalkan pintu ruangan itu terbuka.

Aku beranjak dari tempat dudukku dan menutup kembali pintunya. Sekedar mengingatkan, aku adalah maknae dan pekerjaan remeh temeh seperti ini sudah menjadi kewajibanku di depan para hyung-hyung yang tidak jarang menggumamkan pujian atau sekedar senyuman puas seperti yang J-Hope hyung lakukan sekarang.

"Kookie-ah" panggil J-Hope hyung. Dia kemudian memilih untuk menungguku kembali duduk sebelum kembali melanjutkan kata-katanya. "Apa kita sebaiknya menggunakan tempat tidur kita yang lama?" tanyanya kemudian. Tanpa melihat kearahku dan terus mengusap-usap layar ponsel yang sepertinya lebih menarik daripada jawabanku.

"Hmm.. Kenapa tidak? Lagipula tempat tidur kita masih bagus hyung" jawabku.

"Tapi menurutku ruangan kamar di dorm baru kita lebih luas dari sebelumnya. Kita bisa saja menjejerkan kasur-kasur kita disana. Tanpa tempat tidur tingkat maksudku. Sepertinya V dan Suga hyung cukup tersiksa karena harus menaiki tangga dulu setiap mau tidur"

Yoksi! Hyungku yang satu ini memang sangat perhatian pada semua member. Aku rasa baru J-Hope hyung yang bahkan memikirkan tentang dorm yang baru sehari kami lihat.

"Well, sepertinya Suga hyung akan sangat setuju dengan idemu untuk mengganti tatanan kasur. Dia terus mengeluh sepanjang waktu ketika kaki dan tangannya mulai lebam karna terantuk kayu tempat tidur. Sebaiknya kita bicarakan dengan para member" Jawabku. Dengan sedikit bersemangat. J-hope hyung mengangguk pelan, menatap padaku dan mengembangkan senyumnya sebentar, kemudian kembali berkutat pada ponselnya.

"Hyung, bagaimana menurutmu tentang dorm barunya?" tanyaku. Sepertinya aku masih ingin membicarakan tentang dorm baru Bangtan.

"Choa (aku suka) walaupun tetap dengan satu kamar. Sepertinya ini cara mereka agar tetap mendekatkan semua member. Ya kan?" J-Hope hyung tertawa renyah. Aku juga. Benar-benar baru terfikirkan olehku alasan mereka menempatkan kami di kamar yang sama lagi.

"Setidaknya ada 2 kamar mandi, ruang tengah yang lebih luas dan 4 ruang untuk properti pribadi kita. Beruntunglah kau maknae, kau mendapat 1 ruangan sendiri untuk properti pribadimusedangkan yang lain harus berbagi berdua. Yah.. Tentu saja, kau kan Main Visual dari Bangtan Sonyeondan! Yeahh.. Uri JungKookieee!!" lanjut J-Hope hyung panjang lebar dan lagi-lagi dengan tawa renyahnya. Membuatku agak ragu harus memperlihatkan ekspresi bersalah atau bangga dengan kata-katanya barusan.

"Tapi, aku rasa ada yang aneh dengan dorm baru kita, hyung" kataku.

"Aneh?" J-Hope hyun mengalihkan ponsel dari depan wajahnya "Maksudmu?"

"Ania, mungkin hanya perasaanku saja" jawabku mantap. Setelah aku melihat tatapan tidak percaya dari J-Hope hyung, aku rasa belum saatnya aku menceritakan perasaan aneh yang tidak beralasanku tentang dorm baru itu.

 

***

 

28 Maret 2015

 

Finally! Comeback showcase suksess!! Bangtan sonyoendan jjang!! Get ready for solo concert. FIGHTING!!!!!

Suara "ssttttt" dari dalam kamar kemarin masih belum bisa hilang dari fikiran. Argghhhh..

 

***

 

"Huh..huhh.huhh." suara deru nafas V hyung terdengar mengerikan. Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai sesaat setelah pelatih koreo membubarkan para member.

Latihan untuk solo konser kita memang sangat brutal. Dari pagi, sampai tengah malam. Selalu seperti itu. Sampai-sampai aku harus rela kehilangan beberapa kg dari berat badan idealku. Bukan hanya aku, semua member juga. Bahkan Suga hyung sudah 2 kali dalam bulan ini harus di suntikkan cairan infus karena kondisinya yang buruk.

V hyung membereskan barang bawaannya dan memasukkannya ke dalam tas. “Palli, pali. Badanku lengket sekali” dia menyuruhku mempercepat gerakanku yang menurutnya tampak lambat.

“Kau mandi disini saja hyung” protesku. “Kalau badanmu sudah lengket, lebih baik mandi disini dulu, baru kembali ke dorm”

V hyung mendekatkan wajahnya ke telingaku “Aku lupa membawa pakaian dalamku” kemudian aku mendengarnya terkekeh geli, menertawakan dirinya sendiri.

Aku ikut tertawa geli. Bukan karena menertawakan tentang ‘tidak membawa pakaian dalam’ tetapi menertawakan V hyung yang sedang ‘menertawakan kebodohannya sendiri’.

“Jadi sepertinya kita harus cepat-cepat kembali ke dorm” ujarku setelah berhasil berhenti tertawa. “Dan sepertinya kau harus membangunkan hyung-hyung yang lain” tunjukku ke arah member lain yang masih betah tergeletak di lantai.

 

---

 

“Yak! Jungkookie!! Mau kemana kau? Barangmu!!” Jin hyung menarik kerah sweaterku sebelum aku berhasil meloloskan diri keluar dari dalam mobil.

“Akkk lepaskan” seruku karena Jin hyung hampir saja membuatku tercekik sweaterku sendiri “Aku kebelet hyung, tolong bawakan tasku naik ya? Akk aku sudah tidak tahan”

Aku memegangi bagian depan celanaku. Berakting sedramatis mungkin agar Jin hyung membebaskanku.

Aku langsung melesat masuk ke dalam apartemen dan menuju dorm dengan cepat. Tanpa sadar aku masih terus memegangi bagian depan celanaku ketika berlari. Aku sungguh-sungguh kebelet buang air sejak di mobil tadi.

 

Drap! Drap! Drap!

 

Kudengar para member sudah masuk ke dalam dorm ketika aku baru saja keluar dari kamarmandi.

“Jin Hyung, kau membawa tasku kan?” seruku dan berjalan menghampiri mereka. “Jin Hyung, kau... oh?”

Tidak ada Jin Hyung di sana.

Tidak ada siapa-siapa.

“V hyung, apa itu kau?” seruku lagi, mengingat sejak di kantor tadi V hyung yang paling getol mengajak member cepat-cepat kembali ke dorm.

Tidak ada sahutan.

Tidak ada V hyung.

 

Kuperiksa lorong pintu masuk, mungkin saja mereka masih disana. Tetapi tidak ada siapa-siapa.

 Jadi, suara langkah kaki siapa yang ku dengar barusan? Apa mungkin aku salah dengar?

Tapi suara itu sangat jelas. Suara derap langkah sekitar 4 pasang kaki.

 

Tring!!

 

Suara pintu dorm terbuka mengagetkanku yang masih berdiri di lorong.

Tunggu sebentar,

Sebelum aku mendengar suara derap langkah kaki, aku tidak mendengar suara pintu apartemen terbuka. Jadi, apa ada orang lain di dalam dorm selain aku sejak tadi?

 

“Aughhh.. Kookie-ah tasmu berat sekali” Jin hyung langsung menyampirkan tas ke pudakku. Diikuti oleh para member yang menabrak pundakku ketika melewatiku karena lorong tempatku berdiri tidak terlalu luas.

Jin Hyung..

Jimin Hyung..

V Hyung..

J-Hope Hyung..

RapMon Hyung..

Manager Hyung..

 

“Suga hyung?” kataku, setelah selesai mengabsen seluruh orang yang masuk ke dalam dorm.

Manager Hyung membalikkan tubuhnya dan menatapku dengan heran “Dia kan check up ke rumah sakit hari ini, bukannya kau sudah tau?”

 

Semua penghuni dorm baru saja masuk, lalu suara siapa tadi itu?

 

***

 

10 April 2015

00.01

 

Aku mendengar lagi. Kali ini suara seseorang mendesis atau semacamnya. Aku memberi jam pada tulisanku, karena aku juga mendengar suara yang sama pada jam yang sama beberapa kali.

 

Solo concert 2 bulan lagi. FIGHTING!!

Suga hyung masuk rumah sakit lagi kemarin. Get Well Soon Min Suga hyung T.T

 

***

 

Euggghhhh... hari tenang. Akhirnya! Walau cuma satu hari, tetapi sepertinya membuat para member cukup lega. Apalagi setelah kerja keras yang di lakukan kami beberapa minggu ini. Libur satu hari saja sudah seperti siraman air segar di tengah padang pasir.

 

Aku merenggangkan kedua tanganku ke atas, mencoba rileks. Disekitarku ada para member hyung yang sibuk dengan dunianya masing masing.

Seseorang menduduki tempat tidurku, “Kookie-ah, kau mau main?” ujarnya. Menyodorkan tab sebesar 10 inchinya di hadapanku. “Zombie Smasher!!! Hohoho”

“Yaampun hyung, shireo. Aku bahkan sudah tamat permainan ini” ejekku

“Jinjja?” Mata Jimin hyung terbelalak kaget. “Oh ayolahh.. hanboman. Permainan ini terlalu mudah. Jadi aku butuh lawan supaya lebih seru” rengeknya padaku.

“Terlalu mudah??” aku merebut tab yang di pegangnya “Ya, jelas saja mudah. Kau baru sampai level 7 hyung. Coba saja, di level 10 nanti jari-jarimu bisa bengkak saking banyaknya zombie yang harus kau bunuh”

Sepertinya aku harus benar-benar menunjukkan kemampuanku bermain game ini pada Jimin hyung. “Lihatlah ini hyung” ujarku. Sedikit sombong. Hehe menyenangkan juga berlagak sedikit sombong pada Jimin hyung yang terus terbelalak kagum melihat kelihaian jari-jariku dalam membunuh zombie-zombie ini.

 

Derrpp!!

 

Bagus! Lampu di dorm padam. Apartemen macam apa ini? Sangat tidak keren.

 

“Hyung..” aku mengerjapkan mataku. Tanganku melayang ke seluruh penjuru, mencoba menyentuh Jimin hyung yang ada di sebelahku.

Sangat gelap. Aku benar-benar tidak bisa melihat apa-apa.

Tab di tanganku yang tiba-tiba ikut mati karena kehabisan baterai sepertinya sengaja membuat bulu kudukku mulai berdiri.

“Hyung.. kau dimana?” panggilku lagi karena Jimin Hyung belum menjawabku.

Kemana dia? Bukankah dia tadi ada di sebelahku? Aku bahkan tidak merasakan Jimin hyung meninggalkan kasurku ini tadi.

 

Derppp!!

 

Lampu kembali menyala.

Aku mengerjapkan mataku lagi, berusaha membuatnya beradaptasi dengan cepat.

Seketika aku merinding. Dadaku mencelos.

Karena di ruangan itu, tidak ada orang lain selain aku.

Tidak ada.

Sama sekali.

 

---

 

Ketika lampu baru saja menyala dan melihat para member tidak lagi ada disana, kakiku seketika seperti tidak mau digerakkan. Bahkan, suaraku seperti tercekat ditenggorokan ketika aku mau meneriakkan nama Hyung-hyungku. Hanya bola mataku saja yang masih bisa bergerak bebas walaupun aku tidak terlalu berani untuk memperhatikan sekitar.

 

Tringgg!!!

 

Ada yang datang. Tapi kakiku masih belum berani untuk kulangkahkan keluar kamar

 

Drap, drap, drap!

 

Suara langkah kaki. Lagi-lagi jantungku serasa mencelos ketika mendengar derap langkah kaki itu mendekati kamar.

 

“Baru bangun, JungKookie?” Jimin hyung berjalan masuk ke dalam kamar. Dengan pakaian yang sangat rapi.

Seingatku dia hanya memakai boxer dan kaus oblong ketika bersamaku beberapa menit yang lalu. Tapi? Kenapa?

“K-kau, darimana hyung?” ujarku memberanikan diri untuk bertanya. Aku berusaha mengontrol nada bicaraku senormal mungkin.

“Supermarket, bukannya tadi aku sudah pamit padamu?”

“Pamit? Padaku? Benarkah?”

Jimin hyung membuka jaket dan melemparkan ke tempat tidurnya “Ya, sekitar 1 jam yang lalu. Tapi sepertinya kau masih belum terlalu sadar dari tidurmu. Memang kenapa?”

“Hyung, tapi aku tadi melihatmu disini” aku menepuk-nepuk kasurku, menunjukkannya tempat dia berada 5 menit yang lalu. “Sungguh, aku tidak bohong”

Jimin hyung memberiku tatapan bingung “Kau mimpi buruk JungKookie? Lalu seperti apa wajahku di mimpimu? Bertaring seperti vampire? Atau bermuka rata? Hahaha mengerikan sekali pastinya” Dia tertawa. Bukan tertawa mengejek. Entah tawa apa itu, yang jelas Jimin hyung sama sekali tidak mempercayaiku.

“Aku tidak bermimpi hyung, aku benar-benar sudah sadar. 5 Menit lalu, semua member ada di kamar ini. Dan kau duduk di tempat tidurku. Disini” aku kembali menepuk-nepuk kasurku untuk meyakinkannya “Kemudian lampu dorm tiba-tiba mati, lalu kalian semua menghilang. Aku melihatnya dengan jelas”

Kulihat Jimin Hyung menatapku dengan khawatir. Dia tidak segera menjawabku.

“Jin hyung.. Jin hyung..” Jimin Hyung meneriaki nama Jin hyung, dan tidak lama Jin hyung datang tergopoh-gopoh dengan sendok di tangannya.

“Ada apa?” tanya Jin hyung yang hanya berdiri di depan pintu kamar. Dia menggunakan pakaian yang rapi, sama seperti Jimin hyung sekarang.

“JungKook bilang dia melihat kita di dalam kamar ini 5 menit yang lalu” ujar Jimin hyung menjelaskan “Padahal kita baru datang dari supermarket”

Jin hyung melihat ke arahku, menjilati sendok yang dilumuri yoghurt di sekelilingnya. “Kau mimpi buruk Kookie-ah?”

Damn! Bahkan Jin hyung mengira aku masih belum tersadar dari tidurku. Aku menggigiti kuku jariku. Bulu kudukku masih merinding sampai sekarang.

“Apa kau hanya melihat aku dan Jimin tadi?” tanya Jin hyung lagi ketika melihat raut kengerian terpancar dari wajahku.

Aku menggelengkan kepalaku “Semua member” kataku.

“Suga juga?” tanyanya lagi.

Aku memutar mataku. Suga hyung? Sebentar biar aku ingat-ingat dulu. Kupejamkan mataku untuk mencoba mengingat keberadaan Suga hyung beberapa menit lalu. Kemudian kubuka mataku dan kulihat kasur Suga hyung yang tertata sangat rapi.

“Nee, aku melihat Suga hyung disana” tunjukku ke arah kasur Suga hyung. Tempat tidur itu sangat rapi, tidak seperti yang kulihat beberapa saat yang lalu.

Jin Hyung menggaruk rambutnya pelan “Kau pasti bermimpi JungKookie, Suga kan masih di rumah sakit sejak kemarin. Member yang lain juga sedang keluar sejak pagi tadi”

Aku menggigiti kuku jariku lagi. Kurasakan bulu kuduk di leherku mulai bergidik ngeri setelah mengingat jika aku juga melihat Suga hyung disini tadi.

Jadi aku bersama siapa tadi?

Kenapa begitu nyata?

 

 ***

 

15 April 2015

00.01

 

Suara ini terdengar lebih jelas. Suara yang sama. Aku yakin, ada yang tidak beres dengan dorm ini.

Entah kenapa aku selalu terbangun pada jam yang sama beberapa hari ini.

 

***

 

23 April 2015

00.01

 

Aku yakin, suara ini bukan hanya mendesis. Dia seperti mengucapkan suatu kata. Tapi apa? Aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

Lagi-lagi Jimin hyung tidak mempercayai ceritaku. Seseorang benar-benar tidur di sampingku kemarin malam. Aku yakin.

 

***

 

28 April 2015

00.01

 

Aku berharap kalau bisa aku memilih tidur di kantor BigHit setiap malam. Suara bisikan ini selalu membuatku merinding.

 

***

 

29 April 2015

08.15

 

Hari kepulangan Suga hyung!! Suga hyung semakin kurus dan pucat. Dia juga masih belum bisa melakukan banyak aktifitas karena kesehatannya belum stabil.

Get Well Soon Min Suga hyung. Solo concert tinggal sebulan lagi T.T semoga Suga hyung bisa mengejar ketinggalannya.

 

***

 

8 Mei 2015

00.01

 

Wake Up. Aku sudah bisa mengartikan suara desisan ini. “Wake up”. Dia bilang seperti itu. Apa maksudnya? Ahhhhh aku bisa gila lama-lama!!! Kenapa hanya aku yang mendengar suara itu? Wake up??

 

***

 

Aku menggeser tubuh V hyung sampai aku mendapat space yang cukup untuk tidur di kasurnya.

“Igie mwoeya” V hyung menggeliat karena terganggu dengan kahadiranku “Tidur di kasurmu sendiri” dia menendang tubuhku dan membuatku terjatuh ke bawah.

“Hyung, biarkan aku tidur denganmu, malam ini saja” pintaku, aku kembali menempatkan tubuhku di sampingnya. “Aku baru saja merasakan seseorang mengusap rambutku”

Ya, seseorang mengusap rambutku ketika aku mencoba untuk tidur. Sentuhannya sangat nyata. Aku sempat berfikir kalau itu Jimin Hyung, yang letak tempat tidurnya sangat dekat denganku.

Tetapi ternyata bukan.

Jimin Hyung sedang tertidur lelap di tempatnya ketika aku menolehkan kepalaku.

“Berhenti menceritakan cerita horormu lagi JungKookie, ini sudah malam” gerutu V hyung. Dia mengangkat selimutnya sampai menutupi seluruh kepalanya.

“Aku tidak pernah mengarang cerita hyung, semua yang ku ceritakan pada member memang benar-benar nyata” bisikku ke arah V hyung.

V hyung membalikkan tubuhnya mengahadapku, membuka selimutnya dan menatapku dengan tatapan menantang “Jika memang nyata, lalu buktikan padaku” ujarnya.

Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat jam dinding di dekat pintu.

Jam 12.45.

“16 menit lagi, akan kubuktikan” bisikku

V hyung mencibir, memberikan tatapan tidak percayanya.

Kau dengar saja V hyung. Kau pasti akan merasakan ketakutan yang sama denganku ketika mendengar suara itu.

 

Tuk, tuk, tuk, tuk, tuk..

 

Keheningan yang diiringi dengan suara pergerakan jarum jam dinding menemaniku dan V hyung menunggu waktu. Ruangan kamar yang gelap menambah hawa mengerikan selagi kami menunggu.

“Mana? Aku tidak mendengar apa-apa” bisiknya padaku, ketika melihat jarum panjang dan pendek sudah berhenti di angka 12.

Aku membekap mulutnya “Sshhh.. jangan berisik, sebentar lagi”

 

“Wakee Up Hhhhhhhhh”

 

Suara itu, tepat waktu sekali. Seketika bulu kudukku berdiri.

 

“Kau dengar kan hyung?” bisikku.

Aku menunggu reaksi V hyung yang memberiku tatapan kosong.

Gotcha! Sepertinya dia juga sudah mendengar suara yang selalu kudengar setiap malam.

“Bagaimana? Kau percaya padaku sekarang?” bisikku lagi.

Tetapi V hyung masih belum memberiku jawaban. Kali ini dia tidak lagi menatap kosong ke arahku.

Kulihat V hyung bersusah payah menelan air liurnya. Mengarahkan pandangan ke arah pintu kamar.

“J-jungkook, a-ada seseorang d-di dekat pintu”

 

---

 

Aku membelalakkan mataku mendengar perkataan terbata-bata V hyung.

“A-ada seseorang d-di sana” bisik V hyung lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari sesuatu yang ada di balik punggungku.

Kulihat wajah V hyung memucat. Sangat pucat.

Tubuhku seketika serasa tidak bisa digerakkan. Aku yakin, hal yang sama juga dialami oleh V hyung.

Jantungku mencelos.

Walaupun aku belum tau sosok apa yang sedang dilihat V hyung, tapi aku bisa tau jika hal itu sangat mengerikan dari ekspresi ketakutan V hyung saat ini.

 

“Hahaha.. lucu sekali.. wajahmu lucu sekali” V hyung membekap mulutnya sendiri untuk meminimalisir suara tawanya.

Sial! Dia mengerjaiku.

 

Kupukuli tubuhnya sebagai pembalasan dendam. Tetapi, dia terus saja menertawakanku.

 

“Kau membosankan sekali, aku bahkan tidak mendengar apa-apa sejak tadi” serunya ketika sudah berhasil menghentikan tawa. “Chayo (tidurlah) besok kita harus latihan pagi-pagi sekali”                                                                      

 

***

 

20 Mei 2015

15.30

 

Sudah bisa dipastikan jika Suga hyung tidak bisa ikut dalam solo konser Bangtan.  Dia masih belum pulih benar sampai sekarang. Entah kenapa, akhir-akhir ini Suga hyung lebih sering diam. Mungkin dia kecewa karena tidak bisa ikut konser. Get Well Soon Min Suga hyung T.T

 

***

 

“Aku pergi dulu” Teriak J-Hope hyung dan Jin hyung bersamaan. Mereka berdua hari ini bertugas membeli bahan makanan di supermarket terdekat.

“Kau mau pergi kookie-ah?” seru Jimin Hyung padaku.

“Ani, kau mau kemana hyung?”

“Membeli ice cream, kau mau ikut?”

Aku berfikir sebentar. “Sepertinya tidak, aku titip saja ya” jawabku. Siang yang panas membuatku malas keluar dari dorm yang sejuk ini.

“V! V! Ayo ikut aku!” Teriak Jimin hyung sesaat setelah aku menolak tawarannya. Tidak lama, V hyung keluar dari kamar dan langsung saja menyetujui ajakan Jimin hyung untuk membeli ice cream.

Jimin hyung kembali bertanya lagi sebelum keluar dari dorm “Kau yakin tidak ikut?”

“Hmm, aku di dorm saja. Lagipula kasihan Suga hyung sendirian di dorm” jawabku.

 

---

 

Aku berjalan memasuki kamar. Kulihat Suga hyung sedang tidur di kasurnya dengan raut wajah yang kurang sehat.

Kulangkahkan kakiku sepelan mungkin agar tidak membuat suara yang membuatnya terbangun.

2 Hari lagi konser kami akan diselenggarakan. Jadi, para staff memberikan kami 2 hari libur sebelum konser kami dimulai.

Kubuka note kecilku dari laci di sebelah tempat tidur.

Kubolak-balik setiap halamannya dan membaca setiap lembar dengan pelan.

Akhir-akhir ini aku lebih sering menuliskan tentang kejadian-kejadian aneh yang kualami di dorm baru ini.

Kutatap ruangan kamar ini. Ku jelajahi setiap sudutnya dengan kedua mataku.

Tidak ada yang aneh. Tampak sangat normal. Tapi kenapa banyak hal yang terjadi di sini? Dan kenapa hanya aku saja yang bisa merasakannya?

Sebenarnya aku bukan tipe orang yang penakut. Tapi ngeri juga rasanya jika harus selalu terbangun di jam yang sama dan mendengarkan suara-suara yang sama setiap malamnya.

 

Wake up.

Wake up?

Apa maksud dari bisikan itu? Seseorang menyuruhku bangun? Kenapa seseorang menyuruhku terbangun tepat di jam 00.01? ada apa?

 

“Wake up… Hhhhhhhhh”

 

Aku tercekat. Bulu kudukku berdiri. Suara itu datang lagi.

Hari masih siang dan suara itu datang lagi.

 

“Wake up..Hhhhhhhh”

 

2 kali. Kali ini suara itu mengucapkannya 2 kali.

Aku memberanikan diri memutar mataku dan mencari sumber suara.

“S-siapa d-disana?” ucapku terbata.

 

Kuremas note yang sejak tadi kugenggam di tanganku. Ketika aku rasa suara itu tidak akan datang lagi, kubuka note-ku dan melakukan ritualku seperti biasa.

 

30 Juni 2015

11.16

 

Suara itu lagi. “Wake up” aneh sekali, karena baru pertama aku mendengarnya di siang hari. Siapa yang menyuruhku bangun? Siapa kau?!!!

 

---

 

Aku meraih ponselku dan menenangkan diriku dengan bermain game favoritku. Ku sumpal telingaku dengan earphone dan menyetelnya dengan volume maksimal.

Kulirik Suga hyung yang bergerak dan mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping. Posisinya memunggungiku. Dia pasti sangat tersiksa sekali karena tidak bisa terlalu banyak beraktifitas.

 

Setelah beberapa menit berlalu, aku tidak bisa lagi berkonsentrasi pada game yang kumainkan. Fikiranku masih terlampau kaget dengan kejadian barusan.

Bisikan yang seharusnya kudengar malam nanti, entah kenapa kudengar juga disiang bolong seperti ini.

 

Kulihat Noteku bergerak diatas meja disampingku.

Padahal aku tidak menyentuhnya sama sekali.

Lagi-lagi aku bergidik.

 

Dengan berhati-hati kuambil Noteku yang tadi bergerak sendiri. Kubuka halaman terakhirnya.

 

S U G A

 

Ada tulisan tangan seseorang, di akhir kalimat yang baru saja kutuliskan tadi.

Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku ke arah Suga hyung.

Jantungku berdegup kencang. Karena kulihat Suga hyung masih disana. Dia masih tidur dengan posisi yang sama.

 

Apa hantu itu sudah berani menampakkan dirinya? 

 

Seseorang menepuk pundakku.

Tubuhku seketika kaku.

 

“Kau sudah bangun, Jungkookie?”

 

Aku merasakan suara setengah berbisik itu sangat dekat ditelingaku. Bahkan helaan nafasnya bisa kurasakan melalui tengkukku.

 

“AKKKKKK!!!!!!!!”

 

Jeritanku akhirnya berhasil keluar. Ketika aku melihat Suga Hyung tiba-tiba sudah berdiri mematung di depanku. Dengan mata yang memerah dan seringai mengerikannya. Suga Hyung tidak lagi di tempat tidurnya. Dia sudah berada di depan wajahku, seperti bersiap mencekikku.

 

End

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK