Chorong berjalan bersebelahan dengan Baekhyun, kala pelajaran usai hari itu. Mereka masih tertawa membicarakan guru mereka yang konyol di depan kelas tadi. Mata Chorong melihat Luhan jalan sendiri menuju motornya tanpa Baekhee di sisinya. Wajah Luhan tampak murung.
Selama perjalanan pulang ke rumah Chorong jadi tak dapat lagi mendengar cerita Baekhyun karena benaknya penuh dengan bayangan Luhan.
Ada apa dengannya? Luhan yang kukenal adalah Luhan yang tak pernah sedih, tak pernah mengenal duka dan selalu menganggap ringan semua masalah. Tapi sekarang…
“Chorong-ah, kau melamun?” tegur Baekhyun
“Oh? aniyo”
“Kau terlihat pucat. Ada apa?” sinar mata Baekhyun memancarkan rasa cemas.
“Aniyo, gwaenchana,” diam-diam, Chorong melirik Baekhyun. Dia sudah lama tahu, ada perhatian khusus dari Baekhyun untuknya.
Aku senang atas perhatianmu, sebab aku juga menyukaimu. Tapi, entah kenapa aku tidak dapat melupakan Luhan. Yang ku impikan setiap saat berjalan di sisimu yang baik, melainkan Luhan yang memilih kembaranmu dua bulan yang lalu.
Prok
Baekhyun bertepuk tangan di depan wajah Chorong, sehingga membuat gadis itu mengerjapkan matanya. “Ye?”
“Kita sudah sampai di rumahmu,”
“Ye? Gomawo, sudah mengantarku pulang.”
“Ne. Aku menyayangimu,” bisik Baekhyun sebelum ia melangkahkan kakinya pergi dari sana. Chorong hanya termenung kaget dan akhirnya menyesal. Ia sedih karena tak dapat juga menukar tempat Luhan di hatinya dengan Baekhyun.
.
** Song For Chorong **
.
“Kenapa kau bertanya? Setahuku Baekhee sudah punya pacar yang lain. Ku dengar namanya Sehun, temannya di klub menari. Luhan tentu saja merasa ditinggalkan begitu saja. Haha. Biar dia tahu rasa sekarang. Apa dia pikir, semua gadis akan bertekuk lutut di depannya,”
“ Kasihan sekali dia,”
Bomi memicingkan matanya. “Kasihan. Kenapa kau malah membelanya? Dia yang membuatmu tak pernah tersenyum lagi beberapa bulan yang lalu, dan untung saja ada Baekhyun.”
“Tidak ada hubungannya dengan Baekhyun”
Bomi melotot gemas. “Kau ini selalu saja menurutkan emosi. Demi Luhan, kau mau melepas Baekhyun?”
“Eii. Aku menyukai Baekhyun, tapi tidak mencintainya”
“Geurae? Apa sekarang, kau ingin menjadi dewi penghibur laki-laki idiot itu?” Bomi pun segera melangkah meninggalkannya setelah berkata begitu.
Chorong menarik napas. “Ah, dia marah sekali, aku tak pernah mendengar suara dia semarah itu padaku.” ucapnya dengan mengacak-acak rambutnya
.
Tbc
.
