home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Trapped In Choi's Charm

Trapped In Choi's Charm

Share:
Published : 14 Sep 2014, Updated : 09 Feb 2015
Cast : Kim Raya (OC), Choi Siwon, Choi Minho, Choi Seunghyun
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |10862 Views |4 Loves
Trapped in Choi's Charm
CHAPTER 7 : Trapped

# Previous Chapt

“Tuan Choi” aku terpaku.

Panggilan itu menarikku dari lamunan sesaat yang menyitaku tadi. Tubuhku kaku, bukan karena suara orang yang memanggilnya yang bisa kutebak itu adalah Sungmin Oppa, tapi dari sapaan panggilannya, Tuan Choi, tiga pria bermarga Choi dikanan kiriku menengokkan kepala mereka serentak kearah sumber suara.

“hya hyung, siapa yang kau panggil? Mereka semua adalah tuan Choi, Choi Siwon, Choi Minho dan Choi Seunghyun” kata Kyuhyun. Kedua laki-laki bermarga Choi lain tersenyum ramah kearah Sungmin Oppa, tapi tidak dengannya, matanya masih terpaku menatapku.

 

-Trapped in Choi’s Charm-

 

I’m Trapped. – Kim Raya –

 

-Trapped in Choi’s Charm-

 

Saat ini aku, Heechul Oppa, Sungmin Oppa dan Seunghyun Oppa sudah berada di Busan. Aku dan Heechul Oppa memutuskan untuk merayakan Chuseok di Busan bersama keluarga Mi Gyeong Eomma. Yang tak aku mengerti adalah kenapa Heechul Oppa harus mengajak Seunghyun Oppa bersama kami.

 

‘apa salahnya aku mengajak sahabatku sendiri, lagipula dia ada proyek di Ulsan bersama kekasihmu, jadi sebelum ke Ulsan dia bermaksud untuk mengunjungi Ibuku terlebih dahulu, aku dan diakan berteman baik Bell’ alasan itu yang digunakan Heechul Oppa untuk mengajak Seunghyun Oppa turut serta.

 

Aku yang kaget karena Seunghyun Oppa ikut berada dalam privat jet milik Heechul Oppa hanya bisa mengabarkan keikutsertaan Seunghyun Oppa lewat ponsel kepada Siwon Oppa, ketika pertama kali kuberitahu Siwon Oppa cukup kesal, karena yang dia tau aku hanya pergi dengan Heechul dan Sungmin Oppa, dia bertanya kenapa aku tak memberitahunya sejak awal jika Choi Seunghyun turut serta, tapi bagaimana aku bisa memberitahunya dari awal, aku saja baru tau ketika berada dalam pesawat.

 

Rumah keluarga Mi Gyeong Eomma terletak di kawasan Haeundae-gu, distrik yang terkenal dengan pantai Haeundae-nya ini berada dibagian timur Kota Metropolitan Busan. Ketika perayaan Chuseok tiba, di pagi hari kami semua melakukan ziarah kemakam leluhur untuk melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dengan cara merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi makanan, buah-buahan dan minuman.

 

Siangnya setelah upacara Chuseok selesai, Mi Gyeong Eomma mengajakku dan Lee Minhwa, putri tunggalnya, untuk berbelanja ikan dan makanan laut di pasar Jagalchi. Setelah menemani Mi Gyeong Eomma berbelanja, aku dan Minhwa pergi menyusul Heechul, Sungmin serta Seunghyun Oppa yang sedang berada di Choi Mansion milik keluarga Siwon Oppa.

 

Aku tak mengerti kenapa Heechul Oppa meminta kami semua berkumpul di Mansion milik keluarga Siwon Oppa, pasalnya saat ini Siwon Oppa tidak ikut serta dengan kami. Mansion milik keluarga Siwon Oppa terletak di sebelah timur kawasan Haeundae tepatnya di pesisir pantai Songjeong.

 

Setelah mengatur barang-barangku disalah satu kamar di lantai dua Choi’s Mansion, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu menikmati pemandangan senja di pesisir pantai Songjeong. Pasir pantai yang putih membuat hamparan laut Korea Strait yang membentang terlihat indah. Pemandangan laut selat Korea menjadi salah satu spot favoritku.

 

Aku berjalan menyusuri bibir pantai. Menikmati belaian lembut pasir yang menyentuh kaki telanjangku, serta hembusan angin pantai yang cukup dingin menerpa halus tubuhku, mengingat ini sudah mendekati akhir musim gugur.

 

Kurapatkan Coat Versace yang melekat ditubuhku, berusaha menghalau hembusan angin pesisir. Pemandangan Laut Korea Strait yang tenang dengan sedikit ombak membuatku ikut merasa tenang.

 

Aku sedang memikirkan semua permasalahan hidup yang menggangguku belakangan ini saat kurasakan seseorang mengikutiku dari belakang. Kupalingkan wajahku menatap sosok pria yang berdiri tak jauh dariku.

 

“lautnya tenang ya” ucap Seunghyun Oppa mencoba membuka pembicaraan sambil berjalan mendekatiku. Aku hanya mengangguk kemudian melangkahkan kakiku kembali menikmati hari yang beranjak senja. Tidak ada pemandangan Sunset, tapi suasana senja yang temaram justru membuatku semakin merasa nyaman.

 

Seunghyun Oppa tetap setia mengikuti langkahku, hingga akhirnya aku memilih duduk dipinggir pantai sambil memandang laut yang mulai gelap, Seunghyun Oppa ikut mendudukan dirinya disampingku. Ada hening yang cukup lama antara kami, kami berdua terlarut menikmati suasana senja yang semakin temaram.

 

“Oppa” panggilku padanya sambil tetap mengarahkan pandanganku kearah lepas pantai selat Korea yang luas.

 

“hm” jawabnya tanpa mengalihkan pandangan lurusnya.

 

“kenapa dulu kau menginginkan aku kembali?” tanyaku tiba-tiba padanya. Aku juga tak mengerti kenapa aku menanyakan hal ini padanya, yang kurasa sekarang aku hanya membutuhkan teman bicara untuk meringankan bebanku, dan saat ini aku merasa Seunghyun Oppa adalah orang yang tepat.

 

Ada jeda cukup lama sebelum Seunghyun Oppa menjawab pertanyaanku yang tiba-tiba. Kubiarkan dia berpikir, tak ingin memaksanya menjawab pertanyaanku.

 

“karena aku masih mencintaimu Ray” Seunghyun Oppa menarik nafasnya dalam. “meninggalkanmu adalah kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan” ada nada penyesalan dalam pengakuan Seunghyun Oppa.

 

Aku hanya meresapi perasaan bersalahnya dalam diam. “apa kau masih menginginkanku saat ini?” tanyaku lagi, yang sontak membuatnya memalingkan wajahnya menatap wajahku, ada sorot pertanyaan dimatanya, aku menghela nafas kemudian tersenyum getir, sedikit menyesali pertanyaan yang kulontarkan.

 

“aku sudah menyerah Ray” lanjutnya kemudian sambil memainkan pasir ditangannya. “aku sudah menyerah dari perasaanku terhadapmu, sejak aku tau kau lebih mencintai Choi Siwon, aku merelakanmu” ucapnya lagi.

 

“kenapa?”

 

“hm?” tanyanya tak mengerti.

 

“kenapa menyerah?” aku mengulang pertanyaanku.

 

“karena kau begitu mencintai Choi Siwon, dan melihat keseriusan sikap Siwon-ssi sepertinya aku merelakanmu kepada orang yang tepat, dia juga terlihat sangat mencintaimu” aku tertegun mendengar ucapan Seunghyun Oppa.

 

“kau terlihat bahagia ketika bersamanya, aku tak mungkin menghancurkan kebahagianmu, yang kuinginkan sekarang adalah melihatmu bahagia dengan siapapun itu, walaupun bukan denganku. Yang penting kau bahagia, aku sudah benar-benar melepaskan cintaku untukmu, Kim Raya” Seunghyun Oppa mengakhiri ucapannya sambil menatapku lembut.

 

Keheningan menyelimuti kami, banyak pertanyaan melintas dibenakku, apa yang harus kulakukan kini, orang lain pun bisa melihat betapa Choi Siwon begitu mencintaiku, tapi apa itu semua cukup.

 

“apa benar Siwon Oppa begitu mencintaiku?” tanyaku penuh keraguan, pandanganku kosong, pikiranku melayang ke memori pahit kurang lebih setahun lalu.

 

“apa maksudmu?” Seunghyun Oppa bertanya tak mengerti.

 

“kau tau, dia pernah berselingkuh dibelakangku” ada sedikit kepahitan dalam nada bicaraku, senyum getir menghiasi bibirku.

 

“kau jangan bercanda Ray-chan!”

 

“aku serius, Siwon Oppa pernah berselingkuh dariku” jawabku menegaskan sambil balik menatap matanya dalam.

 

“apa maksudmu?! Siwon-ssi sangat mencintaimu, tak mungkin dia bermain api dibelakangmu?” nada tak percaya mendominasi ucapan Seunghyun Oppa, seolah tak terima Siwon yang dia kenal dituduh melakukan perselingkuhan.

 

“kenyataannya dia melakukannya Oppa, dia berselingkuh dariku, dia mengkhianatiku” jawabku lemah.

 

“kau pasti salah paham” Seunghyun Oppa mencoba memberi pengertian kepadaku.

 

“tidak, aku tidak salah paham, itu benar-benar terjadi, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri lebih dari satu kali” ucapku tanpa ragu sambil tetap menatap wajah Seunghyun Oppa yang mendadak berekspresi keras.

 

“lalu kenapa kau bisa sesantai ini membicarakannya denganku?! apa kau sudah bertanya langsung kepadanya?” tanya Seunghyun Oppa panik, dia terlihat gemas melihat ekspresi tenangku.

 

Aku menggelengkan kepalaku. “Aku tak pernah bertanya padanya, kejadian ini terjadi hampir setahun lalu” jawabku enteng.

 

“Mworago?! Jadi Siwon-ssi sudah mengkhianatimu selama setahun belakangan?!” nada marah terdengar jelas dari Seunghyun Oppa.

 

“tidak, bukan seperti itu, sepertinya perselingkuhannya sudah berakhir” terlihat sekali bahwa ucapanku membuat Seunghyun Oppa semakin tak mengerti.

 

“apa maksudmu?! Jangan berputar-putar Kim Raya, aku tak mengerti” tanyanya bingung.

 

“Siwon Oppa pernah berselingkuh setahun yang lalu, dan sepertinya, hubungan perselingkuhan Siwon Oppa dan wanita itu sudah lama berakhir” jelasku lagi.

 

“sepertinya?! Kenapa ‘sepertinya’?! memangnya kau tak pernah membicarakannya dengan Choi Siwon-ssi?!”

 

Aku menggelengkan kepalaku kembali. “aku tak memiliki keberanian yang cukup untuk menanyakan padanya Oppa, aku tak sanggup membicarakan ini dengannya” ucapku dengan nada lelah, rasa sesak kembali menyelimuti perasaanku.

 

“lalu darimana kau tau hubungan mereka sudah berakhir?”

 

“entahlah, perasaanku mengatakan kalau hubungan mereka sudah berakhir”

 

“maksudmu?!” tuntut Seunghyun Oppa semakin tak mengerti.

 

“aku menggunakan feelingku sebagai seorang wanita, perasaanku mengatakan kalau hubungannya dengan wanita itu sudah berakhir” aku menjelaskannya kembali.

 

“kau aneh! kau bukannya meminta klarifikasi secara langsung tapi malah-” Seunghyun Oppa tidak menyelesaikan kalimatnya, dia merasa aneh melihat pola pikirku, kepalanya bergerak-gerak seperti mengenyahkan beberapa pemikiran yang melintas dikepalanya.

 

“kenapa kau tidak menyuruh orang untuk mencari tau kebenarannya? Setidaknya untuk memastikan bahwa hubungannya dengan wanita itu sudah benar-benar berakhir” Seunghyun Oppa memberi saran.

 

“aku tak ingin” jawabku lemah sambil memeluk lutut, menyembunyikan perasaan sesak yang semakin mendominasi.

 

“kenapa?!” tanya Seunghyun Oppa tak sabar.

 

“aku tak siap menghadapi kenyataan, aku takut kalau kenyataannya tak sesuai harapanku, aku takut Oppa” ucapku dengan nada lirih, selama ini aku sudah cukup berpuas diri percaya dengan perasaanku bahwa hubungan Siwon Oppa dengan wanita simpanannya sudah berakhir, aku tak akan sanggup jika harus menghadapi kenyataan yang berbeda setelah semua hal yang aku pendam untuk kembali percaya pada Siwon Oppa.

 

Seunghyun Oppa yang berada disampingku menyapukan tangannya di atas kepalaku yang bersandar seutuhnya pada lututku yang tertekuk, membelainya lembut menyalurkan perasaan ibanya terhadapku.

 

“lalu bagaimana perasaanmu sekarang?” tanyanya lagi.

 

“aku baik-baik saja, walau terkadang luka karena hal itu masih sering terasa sakit ketika aku mengingatnya, tapi sekarang aku baik-baik saja. Aku sudah memaafkannya” jawabku sambil menegakkan tubuhku lagi, kembali menatap laut yang sudah sepenuhnya diselimuti kegelapan, mencoba menghilangkan rasa sesak yang tadi sempat singgah di dadaku.

 

“kalau kau sudah memaafkannya, kenapa kau membahas ini denganku?” tanya Seunghyun Oppa penasaran.

 

“aku juga tak tau kenapa aku membahas ini denganmu” aku menarik nafasku kemudian melanjutkan. “aku hanya sedang bertanya-tanya, kau bilang dia sangat mencintaiku. Apa jika dia tau kalau aku telah melakukan kesalahan yang sama, dia akan memaafkanku juga?”

 

Seunghyun Oppa menatapku dengan pandangan bingung tak mengerti, tapi lama-kelamaan pandangannya berubah menjadi tak percaya, seperti baru memahami kalimat yang aku ucapkan tadi. “Kim Raya! Jangan bilang kau-“ Seunghyun Oppa tersentak, matanya membulat tajam, menatapku horor.

 

Aku mengangguk menjawab kalimatnya yang belum selesai.

 

“siapa laki-laki itu?!” tanyanya mendesak dengan emosi tertahan.

 

-Trapped in Choi’s Charm-

 

# Earlier in the Choi’s Building, Teheran Business area, Gangnam-gu.

 

“Choi Minho-ssi, Wapresdir Choi meminta anda untuk keruangannya”

 

“Hyung, ini bahkan hari libur, tak bisakah Hyung-ku itu membiarkanku menikmati hari libur tanpa bekerja, aku sudah cukup merasa tersiksa berada di kantor pada saat libur nasional seperti ini” keluh Minho pada Park Jungsoo, sekretaris Choi Siwon, yang masih mendengarkannya melalui sambungan telepon kantor.

 

“temuilah dia dulu, siapa tau dia langsung mengijinkan kau pulang setelah ini” hibur Park Jungsoo pada pria muda yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

 

“ne Hyung, aku akan segera menemui Siwon Hyung” ucap Minho pasrah, kemudian Minho beranjak dari kursi ruangannya yang nyaman menuju ruangan kakak sepupunya. Sebelum masuk tak lupa diketuknya pintu ruangan yang tertutup rapat itu.

 

“masuk” terdengar suara Siwon mempersilahkan dari dalam.

 

“kau memanggilku Hyung?”

 

“ne” Siwon bangkit dari kursi kerjanya sambil mengancingkan Valentino Grey Suit yang dia kenakan, kemudian berjalan kearah sofa yang berada di depan meja kerjanya.

 

“duduklah” Siwon mempersilahkan Minho duduk di salah satu sofa lembutnya setelah dia juga duduk dengan sempurna. “kapan kau akan ke Ulsan?” tanya Siwon setelah Minho duduk dihadapannya.

 

“mungkin dua hari lagi Hyung, aku menunggu Kyuhyun Hyung menyerahkan laporannya dulu”

 

“pergilah besok, tapi sebelum ke Ulsan pergilah ke Busan lebih dulu, Choi Seunghyun Sajangnim berada di Busan, dampingi beliau selama pengawasan proyek di Ulsan” perintah Siwon pada Minho.

 

“eo? Choi Sajangnim berada di Busan?” Siwon mengangguk menjawab pertanyaan Minho.

 

“Hyung, bukankah Raya Noona juga berada di Busan?” tanya Minho lagi, kali ini dengan nada memastikan dan cukup heran melihat Choi Siwon membiarkan kekasihnya pergi bersama Choi Seunghyun ke Busan, walaupun mereka tidak pergi berdua, tapi tetap saja hal ini terdengar tak nyaman. Minho saja merasa terganggu dengan kenyataan ini.

 

Minho sudah tau semuanya, Kyuhyun sudah menceritakan padanya bahwa Choi Seunghyun adalah mantan kekasih sekaligus cinta pertama Raya, Minho juga tau bagaimana Choi Seunghyun pernah meninggalkan Kim Raya dulu. Dan yang lebih penting, Minho tau semua yang terjadi terdahulu antara Seunghyun, Raya dan Kakak sepupunya.

 

“ne” jawab Siwon singkat, terlihat sekali dia tidak ingin membahas kenyataan bahwa kekasihnya sedang berada di Busan dengan cinta pertamanya.

 

“kau membiarkan mereka pergi bersama, Hyung?”

 

“itu bukan urusanmu! Siapkanlah semua kebutuhanmu, lakukan sesuai perintahku, Kyuhyun akan menyusulmu ke Ulsan sesuai jadwal” Siwon beranjak dari sofa yang didudukinya kemudian berjalan dengan santai kearah meja kerjanya, melanjutkan pekerjaannya kembali, berkutat dengan tumpukan dokumen yang hampir membuatnya gila, padahal hari ini hari libur nasional.

 

Minho yang masih terduduk disofa, hanya menatap kakak sepupunya dengan ekspresi bertanya-tanya.

 

-Trapped in Choi’s Charm-

 

# beberapa jam kemudian @ Gimhae International Airport, Busan.

 

Choi Minho melangkahkan kakinya keluar dari Domestic arrival gate, Minho memilih menggunakan pesawat menuju Busan untuk mempersingkat waktu perjalanan. Tadinya dia malah ingin menggunakan privat jet milik Ayahnya untuk segera sampai di Busan, tapi dia tau prosesnya akan sangat merepotkan, oleh karena itu dia hanya cukup puas menggunakan penerbangan sore hari menuju Busan.

 

Hari sudah malam, mengingat Minho berangkat dari Seoul sudah menjelang senja. Minho mengabaikan perintah Siwon yang menyuruhnya untuk berangkat ke Busan esok hari, Minho memilih berangkat sore ini juga. Bisa dibilang dia tak ingin membuang-buang waktu. Karena sesungguhnya dia sudah tidak sabar untuk segera tiba di Busan.

 

Dia sudah sangat merindukan sosok wanita yang selalu memenuhi pikirannya belakangan ini. Pasalnya dia hanya dapat memandang dan mendengar suara lembut wanitanya, tanpa bisa memeluk apalagi mencium wanitanya hanya untuk sekedar melampiaskan rindu.

 

Sudah beberapa minggu ini dia menahan rindunya yang membuncah. Akhir-akhir ini wanitanya sangat sibuk, hingga tak memiliki waktu hanya untuk sekedar bertemu di tempat biasa mereka berbagi cerita dan melepaskan rindu. Minho mencoba menghubungi wanitanya dengan ponsel tipisnya begitu dia sudah berada dalam Cadillac Escalade yang dikendarai oleh sopir pribadi milik keluarga Choi yang menjemputnya.

 

“yoboseyo” terdengar suara lembut menjawab sambungan teleponnya.

 

“kau dimana?” tanya Minho sambil menyunggingkan senyum indahnya, walaupun dia tau wanitanya diseberang sana tidak dapat melihat senyum di bibirnya.

 

“Busan tentu saja, wae?”

 

“lebih tepatnya kau berada dimana?” tanya Minho lagi.

 

“Choi’s Mansion pantai Songjeong. Kenapa?” tanya wanitanya lagi.

 

“aku akan datang”

 

“benarkah?” nada senang dan tak percaya terdengar jelas dari wanita yang masih berbicara dengan Minho di telepon.

 

“tunggu saja” jawab Minho sambil tetap tersenyum.

 

Minho memutuskan sambungan teleponnya. Kemudian dia meminta sopirnya untuk membawanya ketempat wanitanya kini berada. Perasaan senang dan tak sabar meliputi hati Minho.

 

Dia tau dia tidak bisa bertindak seenaknya, mengingat wanitanya tak sendirian di tempat ini. Tapi setidaknya dia cukup merasa senang karena bisa berada ditempat yang sama dengan wanitanya. Hanya dia dan wanitanya, tanpa kekasih wanita itu.

 

Minho menikmati pemandangan malam kota Busan yang indah dari dalam mobil mewahnya yang melaju kencang. Busan adalah kota kedua terbesar di Korea Selatan setelah Seoul. Keramaian dan kesibukan Busan sebagai kota Metropolitan tak jauh berbeda dengan Seoul. Aktifitas pelabuhan Busan yang merupakan salah satu dari 3 pelabuhan tersibuk di Dunia, menjadikan Kota Busan salah satu kota tersibuk di Korea Selatan.

 

Busan dikelilingi oleh lautan di tiga sisinya, sehingga pesisir Kota ini menjadi objek wisata yang paling banyak diminati para wisatawan.

 

2 buah Resort yang berada dibawah kepemilikan Choi Group juga berada dikota ini, salah satunya terletak di sebelah timur kawasan Haeundae tepatnya di pesisir pantai Songjeong yang terkenal dengan pasir putihnya dan satu lagi terletak di Gwang-anli, salah satu kawasan pantai dengan Gwangan Bridge sepanjang 7,42 kilometer yang mendapat julukan Diamond Bridge dan menjadi icon kebanggaan warga Busan.

 

Kini Minho sudah berada di tempat yang disebut wanitanya tadi. Choi’s Mansion adalah sebuah Mansion Modern milik keluarga Choi Siwon.

 

Design Modern Mansion milik keluarga Choi ini, lebih terlihat seperti greenhouse dibanding seperti kastil-kastil besar Eropa, layaknya design Mansion kebanyakan, karena hampir seluruh bagian dinding bangunan megah ini di dominasi oleh kaca-kaca besar. Yard dan bakcyardnya yang luas ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan khas tanaman tropis dipinggir pantai. Letaknya sendiri bersebelahan dengan Choi Resort yang berada di kawasan Pantai Songjeong.

 

Tanpa menunggu lama, tanpa bertemu siapapun, setelah memerintahkan sopir keluarga Choi untuk mengurus kamarnya, Minho segera berlalu menuju pantai Songjeong. Dia tau wanitanya pasti berada di pantai, tempat yang merupakan salah satu spot favorit wanitanya ketika berada di daerah pesisir kawasan Haeundae ini.

 

Minho berjalan pelan menyusuri bibir pantai. Setelan formal yang masih digunakannya tertiup lembut oleh angin malam. Dihirupnya dalam-dalam udara musim gugur yang bercampur dengan udara pantai yang semakin menyelimuti dinginnya malam. Dia memasukkan kedua tanggannya kedalam saku celana Hugo Boss yang dia kenakan, mencoba menghalau dingin yang terasa mulai menusuk kulit. Minho berjalan sambil memandangi seluruh pelosok pantai, mencari sosok wanitanya.

 

Senyum terkembang lebar menghiasi wajah Minho begitu dilihatnya sesosok wanita yang sangat dia kenal berdiri memandang lautan lepas. Rambut coklat panjangnya bergerak melambai-lambai tertiup angin.

 

Minho memperlebar langkahnya mendekati wanita yang kini tengah mengeratkan Coat hitam yang digunakannya. Wanita itu mencoba menghalau udara dingin malam serta musim gugur yang bercampur.

 

Semakin dekat, Minho dapat mencium wangi tubuh wanitanya yang beraroma vanilla. Wangi itu tertiup angin hingga sampai kehidungnya. Senyum lebar semakin terukir di wajah Minho. Dengan segenap perasaan, Minho merangkulkan kedua lengan panjangnya hingga melingkari tubuh kecil wanita itu dari belakang.

 

Direngkuhnya tubuh sang wanita kedalam dekapan hangat miliknya. “bogoshipo” bisik lembut Minho ditelinga wanitanya.

 

Wanita itu sempat merasa kaget, mendapati dirinya tiba-tiba direngkuh dengan erat oleh seorang pria. Namun setelah mengenali siapa pria yang memeluk tubuhnya erat, senyum lebar menghiasi wajah cantiknya. “nado bogoshipo Tuan Choi” balas wanita itu tanpa membalikkan badannya sedikit pun.

 

“dari mana kau tau ini aku?” tanya Minho penasaran pada sosok wanitanya, karena wanita ini mengenalinya tanpa perlu membalikkan badan.

 

“tentu saja aku tau ini kau, hanya kau yang memiliki harum tubuh ini, wangi sitrus yang sangat segar” ucap Kim Raya sambil menyunggingkan senyumnya. “Dan dekapanmu, aku mengenali cara kau mendekapku, aku suka dekapanmu” ucap Raya kemudian mengusap tangan kanan Minho yang masih melingkari tubuhnya. Minho tersenyum mendengar pengakuan manis Kim Raya.

 

“tapi kau lebih menyukai dekapan-nya, buktinya sampai saat ini kau masih bersama-nya” ucap Minho sambil mengeratkan dekapannya.

 

“jangan merusak suasana Minho-ya” Raya membalikkan badannya melepaskan dekapan Choi Minho ditubuhnya. Kim Raya, wanita itu kini berdiri menghadap Choi Minho. Raya memandang Minho dengan tatapan Protes.

 

“mianhae chagiya” Minho menampakkan senyum lebar diwajahnya.

 

Jujur saja Raya sangat merindukan senyuman pria didepannya ini. Beberapa waktu belakangan Raya memang mencoba menghindari pria ini, tapi ternyata Raya merasa cukup tersiksa berada jauh dari pria yang mengisi sebagian hatinya. Harus Raya akui, Raya sangat membutuhkan kehadirannya, dan tanpa Raya sadari pria ini sudah menjadi candu baginya.

 

Raya menatap sosok pria tinggi dan tampan dihadapannya ini cukup lama. berbagai macam rasa bermain dihatinya, rasa senang, rindu, lega, sedih, bahagia, semuanya bercampur jadi satu. Tapi hati kecilnya menjerit, sampai kapan semua ini berlangsung. Sampai kapan akan seperti ini. Dia sendiri tak tau.

 

Untuk saat ini dia tak ingin menghiraukan jeritan hatinya, yang saat ini ingin dia lakukan adalah membawa laki-laki dihadapannya kedalam dekapan eratnya, memeluknya erat, memastikan bahwa laki-laki ini akan selalu menjadi miliknya. Raya egois, memang, dia pun sadar akan keegoisannya.

 

Raya memeluk Minho erat. Minho membalas pelukan Raya tak kalah erat, seolah tak ingin wanita dihadapannya beranjak dari sisinya. Raya tenggelam dalam pelukan posesif milik Choi Minho.

 

Setelah cukup lama berangkulan dengan erat, Minho perlahan menjauhkan dirinya, tanpa melepaskan dekapan eratnya dari tubuh Kim Raya. Kini giliran Minho yang menatap dalam mata abu-abu muda milik wanitanya. Mencoba untuk tak tenggelam, dan dia memang tak tenggelam tapi yang lebih parah lagi, dia terperangkap jatuh dalam pesona yang disuguhkan wanitanya, dan lagi-lagi dia tak mampu untuk keluar.

 

Minho mendekatkan wajahnya kearah Kim Raya, Raya yang tau apa yang akan Minho lakukan ikut mendekatkan wajahnya. Kedua mata mereka sama-sama terpejam, menanti moment selanjutnya. Dia tak waspada hingga tak menyadari sosok lain yang melihat interaksi intim antara dirinya dan wanitanya.

 

Dikecupnya bibir lembut milik Raya yang beberapa waktu belakangan ini tak menyentuh bibirnya. Minho terlarut dalam lumatan lembut yang dia ciptakan sendiri di bibir Raya, Minho menyalurkan segenap perasaan rindunya terhadap Kim Raya, Raya pun membalas lumatan-lumatan lembut Minho di bibirnya, ikut menyalurkan perasaan rindu yang beberapa waktu ini mengisi relung hatinya.

 

Mereka semakin dalam tenggelam, saling menikmati hisapan-hisapan kecil lawan mainnya hingga tak menyadari tatapan tajam menghakimi sosok laki-laki lain yang sejak tadi menyaksikan adegan kemesraan mereka berdua.

 

“KIM RAYA!! CHOI MINHO!!”

 

-Trapped in Choi Charm-

 

# a few moments ago @ Choi’s Mansion

 

Seorang laki-laki tampan menggunakan grey Zara V neck sweater sedang menyiapkan peralatan barbecue di backyard Choi’s Mansion yang luas. Sementara itu di bagian Porch, seorang laki-laki lainnya sibuk dengan bahan-bahan barbecue yang akan mereka nikmati malam ini.

 

“Sungmin-ah, kemana yang lain? Aku tidak melihat mereka sejak tadi” tanya Heechul kepada adiknya yang sedang sibuk memotong-motong jamur yang akan dia panggang bersama daging nanti, sementara Heechul sendiri masih sibuk memasang tiang-tiang penyangga tempat barbecue.

 

“Minhwa ada di kamar sedang beristirahat, sepertinya dia kelelahan, sementara Raya, tadi aku lihat dia di pantai bersama Choi Seunghyun” ucap Lee Sungmin menjawab pertanyaan kakak laki-lakinya.

 

“oh itu dia” tunjuk Sungmin pada Seunghyun yang baru saja melewati pintu kaca yang menghubungkan ruang santai Choi’s Mansion dengan Porch tempat Sungmin berada saat ini. Terlihat Seunghyun yang berjalan santai kearah Sungmin, kedua lengannya berada di saku Armani yang dia kenakan.

 

Heechul menengokkan kepalanya kearah laki-laki yang baru saja memasuki halaman belakang itu. “Hyun-ah, kau sendirian? Mana Raya?” tanya Heechul yang melihat Seunghyun datang seorang diri.

 

“dia masih di pantai, ingin menikmati pantai lebih lama katanya” ucap Seunghyun menjawab pertanyaan Heechul.

 

Seunghyun tau, saat ini Raya membutuhkan waktu seorang diri untuk berpikir. Setelah mendengar pengakuan Raya tadi, jujur saja Seunghyun juga merasa tak percaya jika apa yang dibicarakan wanita itu benar terjadi. Seunghyun tak percaya Kim Raya, wanita yang pernah sangat dia cintai tega melakukan pengkhianatan, apapun alasan dibalik pengkhianatan itu.

 

Tapi dari sini, ada satu hal yang Seunghyun sadari, bahwa wanita ini sesungguhnya tengah terluka. Terluka begitu dalam, terluka akan perlakuan kekasihnya, dan jujur saja ini membuat Seunghyun tak bisa berpikir. Apa yang harus dia lakukan. Dari sorot mata Kim Raya tadi, Seunghyun tau bahwa wanita itu sedang menahan beban dan luka yang dia ciptakan sendiri. Hati kecil Seunghyun terusik, bagaimanapun dia hanya ingin mendapati seorang Kim Raya bahagia, bukan terluka seperti ini keadaannya.

 

“hyung, kau bilang Siwon akan datang? Sekarang dia sudah ada dimana?” suara Sungmin menginterupsi Seunghyun yang sedang sibuk dengan pikirannya, mendengar pertanyaan Sungmin, Seunghyun ikut memalingkan wajahnya kearah Heechul.

 

Siwon memang sempat menghubungi Heechul beberapa waktu lalu. Dia berencana untuk menyusul mereka semua ke Busan. Oleh karena itu sekarang mereka ada di Choi’s Mansion, karena Siwon yang meminta mereka untuk berkumpul disana.

 

“entahlah, beberapa jam yang lalu dia masih ada di Seoul karena urusan pekerjaannya belum selesai, mungkin sekarang dia sudah ada di Privat jetnya, atau mungkin sudah sampai, akan kuhubungi dia setelah aku menyelesaikan ini” jawab Heechul menjelaskan tanpa menatap lawan bicaranya, tangannya masih tetap sibuk menyusun tempat barbecue.

 

“kalau begitu aku akan mencari Kim Raya dulu di Pantai, lagipula ini sudah cukup malam, Hyung” ucap Sungmin, kemudian meninggalkan bahan-bahan makanan yang menjadi kesibukannya sejak tadi, Heechul menganggukkan kepala menyetujui saran adik laki-lakinya.

 

Seunghyun yang tadi diam mendengarkan, kini angkat suara. “Hyung, Choi Siwon akan datang?” dan sepertinya Raya tidak tau, lanjutnya dalam hati.

 

“ne, dia akan datang, seharusnya dia sudah tiba sejak tadi” mendadak Seunghyun diliputi perasaan tak tenang. Dia sendiri tidak mengerti apa yang membuatnya tidak tenang. Seunghyun hanya merasa ada yang tidak beres.

 

“hyung, aku pergi dulu” ucap Seunghyun sambil bergegas keluar backyard Choi’s Mansion dengan langkah lebarnya, dia merasa kalau dia harus menemukan Raya lebih dahulu.

 

“Hya, Kau mau kemana? Kenapa kau juga meninggalkanku, Hyun-ah! Bantu aku, aish!” teriak Heechul pada Seunghyun yang berjalan hampir berlari meninggalkannya.

 

Seunghyun mempercepat langkahnya kearah pantai, halaman Choi’s Mansion yang lebar membuatnya memutuskan untuk berlari.

 

Sampai di pesisir pantai, Seunghyun mengarahkan matanya mencari sosok Raya yang tadi dia tinggalkan seorang diri. Suasana pantai yang gelap karena sudah cukup larut membuat Seunghyun kesulitan mencari wanita itu.

 

Seunghyun mulai mengedarkan pandangan paniknya keseluruh pantai yang gelap. Dimana sebenarnya wanita itu, perasaan cemas semakin meliputi Seunghyun.

 

Seunghyun terus melangkahkan kakinya menyusuri pinggiran pantai hingga dia sampai kebalik karang yang cukup besar. Kemudian pemandangan yang tersaji dihadapannya membuat dia terkejut, dia sempat tak mempercayai apa yang dilihatnya kini. Cerita Raya yang tadi terasa tak masuk akal kini berubah menjadi kenyataan yang sepertinya sangat sulit diterima oleh akal sehatnya. Saat ini dia melihat wanita itu, Kim Raya sedang bercumbu mesra dengan seorang Choi Minho, adik sepupu Choi Siwon.

 

Yang membuat Seunghyun lebih terpana lagi adalah keberadaan sosok pria lain yang berdiri mematung ikut memandang pemandangan intim tersebut. Sosok yang sangat Seunghyun kenal.

 

“KIM RAYA!! CHOI MINHO!!” suara dalam dan penuh amarah pria itu terdengar sarat emosi melihat kejadian dihadapannya. Sementara tubuh Seunghyun ikut terpaku ditempat.

 

 

-to be continue-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK