home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > KyuLine Series (Between Love And Friendship)

KyuLine Series (Between Love And Friendship)

Share:
Author : CathClaCa
Published : 19 Sep 2013, Updated : 20 Sep 2013
Cast : SeoHyun KyuHyun ChangMin MinHo
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |2704 Views |0 Loves
KyuLine Series (Between Love and Friendship)
CHAPTER 2 : KyuLine (Their Story)

Author POV

            Minho memberhentikan mobil Hyundai miliknya tepat pukul 00.00 dinihari di apartemen tempat tinggal Changmin. Ia melihat ke sebelah kanannya dan mendapati pemandangan bahwa Changmin sudah bertelanjang dada. Salah satu sikap tidur Changmin yang membuat Minho risih. Dan inilah alasan ia meminta sepupunya mengantar Kyuhyun.

            “Hyung… kapan sikap tidurmu ini akan berubah huh?”, omelnya. ia turun dari mobilnya dan menggotong Changmin menuju kamarnya.

_at Changmin’s Room_

Ting.. Tong..

            “Ada yang bertamu jam segini? Tak mungkin kan Changmin hyung menyewa gadis?”, gumam Minho sambil berjalan ke pintu depan.

            “Ah, selamat malam tuan Choi. Ma’af mengganggu anda dini hari seperti ini. Tapi, kulihat anda dan tuan Shim baru saja tiba. Dan ada sebuah paket yang sepertinya sangat penting.”, ucap sang pegawai wanita apartemen tersebut.

            Minho mengangguk dan memperhatikan bingkisan tersebut. “Dari siapa bingkisan ini?”, tanyanya. “Keluarga Seo tuan”, jawab sang pegawai. “Oh.. oke.. akan kuberikan kepada Changmin hyung”, ucap Minho dan sang pegawai undur diri.

            “Keluarga Seo?”, gumam Minho bingung. Sejenak ia berpikir lalu mengedikkan bahunya tanda ia tak peduli. Ia meletakkan bingkisan tersebut di atas meja belajar milik Changmin lalu meninggalkan sebuah memo di pintu kulkas.

***

_Kediaman Keluarga Cho­_

            “Astaga…”, itulah yang terucap di bibir manis Cho Ahra saat melihat adik tersayangnya Cho Kyuhyun. Tertidur pulas karena efek minuman keras yang sudah masuk ke tubuhnya.

            “Bawa ia masuk. Ganti pakaiannya dan bersihkan tubuhnya dari bau minuman keras”, perintah Ahra yang tegas dan jelas itu segera menggerakkan para pelayannya.

            Tersadar akan gadis cantik di hadapannya, Ahra segera mengalihkan perhatiannya. “Nona Choi, terimakasih karena kau mau mengantarkan adikku. Berniat mampir?”, ucapnya ramah.

            Sementara sepupu Minho itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu berucap, “Gamsahamnida… tapi aku pasti sudah ditunggu Siwon oppa”. Ahra mengangguk, “Begitu… baiklah… sampaikan salamku untuk oppamu.”

            Yeoja itu mengangguk dan segera meninggalkan area rumah keluarga Cho yang terbilang cukup besar itu.

            “Ah, aku harus mengurus big baby Cho. Captain Cho… I’m coming”, ucap Ahra sambil memasuki rumah besarnya itu.

***

            Ah, kita belum membahas tentang keluarga Cho, Choi, dan Shim. Dan mungkin akan author bahas di part ini J.

***

*Cho Family*

            Keluarga kecil ini terdiri dari Mr. Cho, Mrs. Cho, dan sepasang anak mereka. Si sulung Cho Ahra dan si bungsu Cho Kyuhyun.

            SMArt School hanyalah sedikit dari kekayaan milik keluarga mereka. Masih ada SMTown Club. Lalu masih ada cabang perusahaan mereka yang tersebar di seluruh penjuru bumi.

            Mr. dan Mrs. Cho sibuk berkeliling perusahaan mereka di daerah Eropa dan Amerika. Sementara di daerah Asia, anak sulung mereka, Cho Ahra, yang mengurusnya. Di samping mengurus perusahaannya, ia juga dipercayakan orang tuanya untuk mengurus Cho Kyuhyun. Calon penerus ayahnya nanti.

            Cho Kyuhyun terlahir di lingkungan keluarga yang hangat, dan penuh kasih sayang serta dikelilingi banyak pelayan yang siap-siaga 24 jam. Tapi, banyak pelayan tak serta merta membuatnya menjadi anak manja. Karena.. yah, selama masih ada Cho Ahra, ia tak akan bisa menjadi anak manja.

_at Kyuhyun’s room_

            Ahra memasuki kamar Kyuhyun secara perlahan. Tersenyum saat melihat adik satu-satunya itu sudah berganti baju dan semakin terlelap dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

            “Kau mabuk… aish.. hanya sekali ini nuna akan mema’afkanmu. Jika kau tertangkap minum alkohol lagi, mati kau Captain”, gumam Ahra sambil mengacak rambut adiknya itu.

            Pandangan Ahra teralih pada sebuah undangan berwarna merah menyala yang berada di atas meja nakas Kyuhyun. ‘Young Colleagues Party’. Begitulah tulisannya.

            “Young Colleagues Party?”, ucap Ahra sambil membuka undangan tersebut. setelah membaca sampai selesai, Ahra mengangguk-angguk sendiri tanda bahwa ia paham dengan isi undangan tersebut.

            “Jadi pesta ini di rumah keluarga Jung? Ah, aku dan Kyuhyun harus datang”, ucap Ahra antusias dan meletakkan undangan itu kembali ke tempatnya lalu meninggalkan Kyuhyun setelah sebelumnya mengecup kening adiknya itu.

            Ahra turun menuju ruang kerjanya dan segera fokus ke pekerjaan awalnya walau sudah pukul 01.00 dinihari.

-next day~10.00 a.m.-

            Kyuhyun baru membuka matanya saat melihat ke sekelilingnya dan segera terduduk dengan mata terbuka lebar. Dan saat ia melihat kalender, ia hanya mendengus sebal, hari ini hari Sabtu dan ia libur.

            “Argh… kepalaku pusing sekali. Ini semua karena Changmin”, gumamnya kesal. Masih sempoyongan, ia menuju ke kamar mandinya dan segera membersihkan tubuh.

            Selama 20 menit Kyuhyun asik membersihkan diri, ia segera menuju ke ruang makan untuk sarapan. “Hey… mana nunaku?”, tanya Kyuhyun pada salah satu pelayan yang sedang menaruh hidangan.

            “Dinihari tadi nona muda sibuk di ruang kerja dan tampaknya ia tertidur. Dan kami tak berani mengganggunya tuan”, jelas sang pelayan. Kyuhyun hanya mengangguk dan segera menuju ruang kerja. “Siapkan air untuk nunaku dan siapkan makanan juga untuknya. Ah, sediakan bubur hangat. Ia pasti butuh itu. jangan lupa vitamin”, ucap Kyuhyun sebelum meninggalkan ruang makan.

            Saat memasuki ruang kerja milik nunanya, Kyuhyun melihat nunanya masih terlelap dengan laptop yang masih menyala, dan tumpukan kertas kerja yang tersebar. “Kalau appa ta’u, kau akan mendapat ceramahan nuna”, ucap Kyuhyun sambil membereskan kertas kerja yang bertebaran.

            “Nuna… ireona…”, ucap Kyuhyun sambil menyentuh pundak Ahra. “Nuna.. ireona..”, ucapnya lagi. Karena tak mendapat respon, Kyuhyun mengambil ide yang cukup… gila mungkin?

            “Nuna! Appa pulang!”, teriak Kyuhyun tepat di telinga Ahra. And see? Ahra segera terbangun dari tidurnya. “Odie? Odiso?”, ucap Ahra panik sambil merapikan penampilannya. Sementara Kyuhyun hanya tertawa menikmati pemandangan lucu tersebut.

            “YA!!!”, teriak Ahra saat sadar bahwa ia hanya dikerjai adiknya. “Mian nuna… sepertinya nuna sangat lelap. Dan tak ada cara lain untuk membangunkan nuna kalau tidak membawa nama appa”, elak Kyuhyun. “Neo… kuadukan pada appa karena kau membawa-bawa namanya”, ancam Ahra, yang tentu saja tak mempan untuk Kyuhyun.

            “Keumanhae… kajja, nuna sangat bau karena belum mandi… mari memandikan nuna tercinta”, sorak Kyuhyun sambil membawa Ahra menuju kamar mandi. “Mandilah yang bersih dan ayo kita berjalan-jalan”, ucap Kyuhyun sebelum meninggalkan nunanya.

Ahra POV

            Ah, sudah lama aku tak mandi air hangat selama tadi.

“Nuna…. Kenapa kau mandi lama sekali nuna. Nan neomu pegopha”, ucap Kyuhyun mendramatisir saat aku baru saja tiba di ruang makan.

            “Aigoo… uri dongsaeng sudah lapar? Baiklah, kita makan”, ucapku sambil menarik kursi dan duduk. Disaat aku akan mengambil nasi, Kyuhyun memberikan semangkuk bubur yang masih hangat, lengkap dengan beberapa vitamin yang ia letakkan di piring kecil. “Nuna harus sehat”, hanya itu yang terucap dari bibirnya dan dia sekarang sudah asyik dengan sarapannya.

Author POV

            Setelah mereka sarapan, kedua kakak-beradik itu segera menuju ke sebuah butik terkenal dengan nama ‘Jung-Gug Clothes’.

            “Ah, lama tak berkunjung”, gumam Ahra saat menginjak butik tersebut. “Ni hao…”, ucap seorang namja cina yang tinggi dan tampan, Hangeng Tan, pemilik butik tersebut. seperti namanya, Jung-Gug adalah China dalam bahasa Korea.

            “Hai Mr. Tan… long time no see”, ucap Ahra sambil bercipika-cipiki dengan Hangeng. “Gege… adakah tuksedo terbaru?”, tanya Kyuhyun sambil melihat sekeliling. “Ada. Dan kebetulan sangat limited. Hanya ada 3 dan aku yakin kau akan membooking atas nama Kyu-Line”, ucap Hangeng sambil memanggil sepupunya Song Qian untuk mengambil satu dari tiga tuksedo yang dibicarakan.

            Kyuhyun hanya mengangguk-angguk. Dan ia segera mengurus pembayaran untuk tiga tuksedo tersebut. sementara Ahra, ia sibuk berkeliling butik untuk mencari gaun yang tepat untuk dirinya.

            “Nuna, ayolah… ini hanya acara biasa”, ucap Kyuhyun saat Ahra mencoba gaun ke 10. “Tapi Kyu… aku sudah lama tak bertemu Yunho semenjak ia menikah dengan Ara. Dan saat pesta pernikahan mereka, aku tak menghadiri sampai selesai. Dan lagi, siapa ta’u aku bertemu namja tampan”, ucap Ahra sambil tersenyum senang.

            Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya. Dan ia memberikan sebuah gaun berwarna peach yang ia anggap cocok untuk nunanya. “Nuna, cobalah yang ini. Kurasa cocok”.

            Ahra mengangguk dan mencoba gaun tersebut. saat selesai, Ahra menunjukkan pada Kyuhyun. “Otte?”, tanyanya ragu. “Beautiful”, satu kata yang keluar dari bibir Kyuhyun itu mampu membuat Ahra berkata, “Kita beli yang ini”.

            Begitulah Cho Family. Selalu ada pertengkaran di antara dua kakak-beradik itu. tapi, selalu ada kasih sayang yang terselip di setiap pertengkaran mereka. Dan Cho Family pernah mendapat predikat ‘Good Family’ di salah satu majalah terkemuka di Korea.

***

            Setelah Cho Family, siapa yang mau kita bahas? Shim? Choi? Ah, akan lebih baik jika kita membahas tuan suka makan alias Shim Changmin.

_Sharp Star City Apartment-10th floor-room 105_

            Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiing

            “Argh!”, erang namja jangkung pecinta makan dengan nama lengkap Shim Changmin. Ia menuju ke kulkasnya dan melihat memo yang ditinggalkan oleh Minho. “Keluarga Seo? Bukankah salah satu cucunya ada di SMArt? Kalau tak salah, Chanyeol Park?”, ucap Changmin.

            Ia lalu segera menuju ke kamar mandi karena hari ini hari Sabtu, dan ia harus pergi ke perusahaan keluarganya.

            Beginilah rutinitasnya sebagai pewaris tunggal keluarga setelah saudara tirinya, Go Ara, menikah dengan Jung Yunho. Tiri? Ya, kedua orangtuanya bercerai dan eommanya menikah lagi dengan ayah Go Ara. Tapi walaupun begitu, ia bersikeras tak berganti marga dan dimaklumi oleh keluarga dari pihak appa tirinya.

            Ah, mari kita melihat ‘Tuan Tukang Makan’ -julukan dari Minho- yang sedang asyik mengendarai mobil Ferrari miliknya. Sesampainya di kantor, ia segera melangkah masuk dan menuju lantai 10. Tempat dimana ruangannya berada.

            Sampai di ruangannya, ia ingat kalau ia belum sarapan. Ia segera menghubungi asistennya untuk membawakan sesuatu.

            “Sepertinya kau tak usah menyuruhku membawakan sarapan Changmin-a. sebentar lagi akan ada gadis mengantarkan makanan seperti biasa”, ucap Kim Junsu yang adalah asisten pribadinya.

            Changmin langsung bisa menebak siapa yeoja yang dimaksud. Dalam hatinya, ia sudah menghitung. Dan dalam hitungan kelima, pintunya terbuka dan memperlihatkan seorang gadis yang selalu mengikutinya sejak kecil. Jessica Jung.

            “Oppa!!”, pekiknya sambil berlari ke arah Changmin. “Aku bawakan kimbap. Mian, aku tak sempat membuat yang lain”, ucapnya menyesal. “Gwenchana… ah, bagaimana kalau kau suapi aku? Oppa sedang banyak kerjaan yang harus dibereskan.”, ucap Changmin. Sebenarnya, tanpa harus diminta, Jessica akan melakukannya karena itu sudah rutinitasnya di Sabtu pagi. Menyuapi tuan tukang makan.

            Selagi Changmin mengetik, menandatangani beberapa dokumen, dan membereskan berkas-berkas, Jessica menyuapi Changmin dengan kimbap buatannya hingga habis tak tersisa.

            “Setelah ini, oppa akan kemana?”, tanya Jessica. “Eum… tidak kemana-mana… wae?”.

            “Bagaimana kalau kita ke Jung-Gug Clothes?”, ajak Jessica. “Lusa kan ada acara di rumahnya Yunho oppa…. Otte?”

            Changmin terlihat berpikir lalu menganggukkan kepalanya. “Baiklah…”

_Jung-Gug Clothes_

            Jessica segera berhambur masuk untuk melihat gaun pink pesanannya. Sementara itu, Changmin segera mencari Hangeng karena katanya ia sudah dibelikan tuksedo limited edition oleh Kyuhyun.

            “Kau pulang saja dulu. Adikmu sudah menunggu. Oppa ada urusan”, ucap Changmin. “Bukan dengan yeoja kan?”, tanya Jessica. Changmin tersenyum dan mengacak rambut Jessica. “Ani.” Jawaban yang bisa membuat Jessica tersenyum.

            Changmin tak seperti apa yang dikenal orang kebanyakan. Ia bukanlah playboy. Salahkan ketampanan dan kekayaan keluarganya yang membuatnya digilai banyak wanita. Changmin hanya mau dekat dengan yeoja di sekolah mereka dan koleganya yang sering bertemu di SMTown Club. Dan semua itu hanya dianggap teman, kerabat, tak lebih. Hanya eommanya, Go Ara, dan Jessica yang mendapatkan kesempatan istimewa.

            Jessica? Ia adalah yeoja yang sempat memenuhi kekosongan hati seorang Shim Changmin. Sejak ia masuk Junior High School hingga saat ini. Tapi, tak pernah ada hubungan spesial karena Changmin masih ragu untuk berhubungan serius.

***

            Sudah selesaikah?? Ah, kita belum membahas tuan muda Choi. Okay… mari kita membahas sang tuan muda.

_ruang tidur Minho Choi_

            “Choi Minho… ini hari Sabtu”, ucap sepupunya sambil mengguncang tubuh Minho. “Sooyoung nuna!!!!!”, teriak Minho sambil menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. “Aish… jeongmal…”, gerutu Sooyoung.

            Sooyoung meninggalkan Minho yang masih terlelap. Atau lebih tepatnya enggan untuk menjauhkan kepalanya dari sebuah boneka yang sangat ia jaga. Sebuah boneka kodok, atau lebih dikenal keropi.

            “Kworopi… aku melihatnya… semalam… aku tak yakin itu dia atau bukan… tapi, aku sangat berharap dia itu Ju-Hyun… Kwon Ju-Hyun yang sudah kutunggu sejak lama”, gumam Minho sambil memeluk erat boneka tersebut.

            “CHOI MINHO!!! Kalau kau tak bangun juga… akan kuhabiskan jatah sarapanmu!!!”, teriak Sooyoung dari ruang makan. “Aish… nuna tukang makan itu. kurasa dia cocok dengan tuan tukang makan Changmin Shim.”, gerutu Minho yang dengan enggan beranjak dari tempat tidurnya dan turun menuju ruang makan.

_ruang makan keluarga Choi_

            Sooyoung dan Minho makan dengan tenang. “Hey… kau tau kan lusa ada acara di kediaman keluarga Jung?”, tanya Sooyoung. “Nuna bicara padaku?”, tanya Minho acuh. Sooyoung meletakkan gelas yang sedang ia pegang dengan keras, “Menurutmu?”.

            “Oh. Okay… so, apa yang akan kau lakukan?”, tanya Minho. “Bagaimana jika kita berkunjung ke Jung-Gug Clothes?”, ajak Sooyoung. “Berkunjung ke sana, lalu, kau akan ber say hello dengan sang pemilik toko yang merupakan kekasihmu. Ah, ani… mantan”, ucap Minho panjang lebar dan diakhir kalimatnya, ia berdiri dan segera membersihkan dirinya di kamar mandi.

*25 menit*

            Minho sudah berpakaian dengan rapi. “Mau kemana kau?”, tanya Sooyoung saat melihat adik sepupunya itu sudah berpakaian rapi. “Makam Aiden hyung”, jawab Minho sambil mengenakan kacamata hitamnya dan segera bergegas menuju mobilnya sebelum dicecar pertanyaan lebih banyak oleh Sooyoung.

            Minho melajukan mobilnya membelah jalanan Seoul yang cukup ramai. Sebelumnya, ia mampir ke sebuah toko hewan dan ia membeli makanan ikan.

_pemakaman_

            Minho memasuki area pemakaman sambil membawa pakan ikan yang baru ia beli. Dan ia berhenti di sebuah pemakaman. ‘Aiden Lee’. begitulah nama yang tertulis di nisan tersebut.

            “Hyung… annyeong…”, ucap Minho sambil memberi hormat. Ia menaburkan beberapa pakan ikan ke dalam kolam kecil yang ada di dekat makam itu.

            “Hyung, bolehkah aku bercerita? Semalam aku melihat Ju-Hyun. Aku melihatnya hyung. Entah aku harus senang atau sedih. Aku takut itu hanya khayalanku saja hyung. Aku mohon bantulah aku.”, ucapan Minho terhenti sesaat. Ia menarik napas dan mendongakkan kepalanya. Mencoba untuk menguapkan air mata yang hampir keluar.

            “Mianhae hyung… karena tak mendengarkan perkataanmu”, ucap Minho sebelum ia memberi hormat dan pergi.

            Tak ada yang bisa diceritakan jika kita melihat Choi Minho dari sisi sekarang dan selanjutnya. Masa lalunya mungkin terlalu berat untuk diceritakan kembali. Sisi lain yang tak pernah diketahui sahabatnya. Tapi, itu semua hanya menunggu hingga waktunya tiba dan semua akan indah jika tepat pada waktunya. Tak terlalu cepat dan tak terlalu lama.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK