home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > KyuLine Series (Between Love And Friendship)

KyuLine Series (Between Love And Friendship)

Share:
Author : CathClaCa
Published : 19 Sep 2013, Updated : 20 Sep 2013
Cast : SeoHyun KyuHyun ChangMin MinHo
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |2704 Views |0 Loves
KyuLine Series (Between Love and Friendship)
CHAPTER 1 : Beginning

Author POV

            “Oppa!!!!!”, teriakan siswi SMArt SHS sontak terdengar ketika 3 orang tampan sedang berjalan dan duduk di salah satu meja di kantin sekolah itu.

            “Tak bisakah mereka diam?”, gumam Minho yang malas mendengar ocehan para siswi di sekolahnya itu.

            Dua pria di hadapannya hanya tertawa kecil melihat kelakuan Minho yang memiliki sedikit rasa ‘anti’ atau lebih tepatnya trauma dengan wanita (atau mungkin ada hal lain yang tak mereka ketahui).

            Sementara itu, satu pria lainnya yang memiliki tubuh paling jangkung di antara mereka, sibuk membalas sapaan siswi yang lewat di meja mereka. “Ah, betapa indah dunia ini… lihatlah, tanpa kita memesan makanan, yeoja-yeoja itu sudah memberikan bekal buatan mereka… aigoo, aku terharu”, ucap pria tinggi dengan name-tag bernama Changmin Shim itu.

            “Hyung… kalian ingat sekarang tanggal berapa?”, tanya Minho tanpa mempedulikan perkataan Changmin. Kedua namja di hadapannya hanya menggeleng dengan polos. “Ah. Tanggal 23 September. Waeyo?”, ucap namja di sebelah Changmin. Mereka berdua tampak berpikir sedangkan Minho sudah mengepalkan tangannya dengan gemas.

            “Hari ini tepat satu tahun Kyu-Line terbentuk”, ucap seluruh yeoja di kantin itu yang mendengarkan celotehan mereka bertiga.

            Seakan mendapat ilham dari teriakan para yeoja itu, Kyuhyun, pria yang duduk di sebelah Changmin itu segera menjentikkan jarinya. “Bagaimana kalau malam ini kita merayakannya di club biasa?”, tanyanya. Dan mendapat anggukan dari kedua sahabatnya itu, ia segera mengambil handphonenya dan segera menelpon seseorang.

***

            Saat jam pelajaran, tiba-tiba saja, terdengar suara dari speaker yang ada di dalam kelas. “Tes.. hana, dul, hana, dul..”, ucap seseorang. “Annyeong, nan Kyuhyun imnida siswa angkatan kedua dari kelas musik B. Hanya ingin mengatakan bahwa nanti malam, pukul 8, Kyu-Line mengundang seluruh siswa-siswi SMArt SHS untuk merayakan hari jadi Kyu-Line yang pertama di SMTown Club”, setelah kalimat itu selesai diucapkan, semua kelas dipenuhi oleh kehebohan siswa-siswinya.

            Tak menunggu waktu lama, jam pulang ternyata dipercepat. Jangan tanya ulah siapa, itu adalah perbuatan Cho Kyuhyun. Sang pemegang kuasa penuh di sekolah tersebut.

            “Ah hyung… setiap hari saja seperti ini. Aku bisa tidur lebih lama”, ucap Minho sambil menepuk pundak Kyuhyun. Sementara Kyuhyun hanya tersenyum simpul. Ia segera menuju mobil pribadi yang biasa mengantar dan menjemputnya. Sementara Minho dan Changmin segera menuju ke mobil sport mereka yang terparkir di area khusus.

***

            Ah, kita belum membahas siapa dan apa Kyu-Line itu. Kyu-Line adalah kumpulan 3 namja tampan di SMArt SHS. Sebenarnya, nama Kyu-Line diberikan oleh para fans mereka di sekolah. Kenapa Kyu-Line? Alasan mereka adalah, Kyuhyun yang paling menonjol dari antara mereka bertiga. Dan dari pilihan nama yang ada, mereka memilih Kyu-Line.

            Cho Kyuhyun. Orang yang disebut-sebut sebagai leader ini, merupakan anak dari pemegang saham terbesar SMArt SHS. Pecinta game, pintar menyanyi, dan tampan. Itu menurut para siswa-siswi di sekolah mereka.

            Walaupun sifatnya yang evil, tapi, jika dia sudah menunjukkan smirknya, para yeoja mungkin sudah pingsan dengan darah mengalir dari hidung mereka.

            Shim Changmin. Namja tinggi yang jika sudah menyanyi, tak hanya tepuk tangan kagum, tapi juga teriakan histeris dari para yeoja yang beruntung bisa mendengarkan suaranya. Keluarganya merupakan orang penting di Korea Selatan dan sangat dihormati. Tapi sayang, dari semua kesempurnaan itu, ia seorang Player.

            Choi Minho. Anak dari pemilik Hyundai, tampan, good-looking, baik hati, dan memegang posisi sebagai kapten basket di sekolahnya. Selain itu, ia juga merupakan siswa kebanggaan SMArt. Kenapa? Karena ia bisa lulus Junior High School di umurnya yang masih muda. Sehingga sekarang ia bisa satu angkatan dengan kedua sahabatnya sekaligus hyungnya tersebut.

Di balik semua kesempurnaan yang ia miliki, ia mempunyai sebuah pengalaman pahit yang membuat ia seperti sekarang ini, menjauh dari semua yeoja.

            Begitulah, mereka memiliki satu kesamaan, yaitu pecinta game. Selain itu, latar belakang keluarga juga membuat mereka sedekat sekarang ini.

***

            The Sharp Star City Apartment. Siapa yang tak tahu gedung mewah ini. Tempat dimana orang-orang elit dan artis-artis ternama tinggal di situ.

            Sebuah mobil Ferrari keluaran terbaru berhenti di area parkir yang terdapat di basement gedung tersebut. Dan tak lama, keluar Changmin dan Minho dari dalam mobil tersebut. Mereka segera menuju ke lift yang bergerak ke lantai 10.

            Minho segera ke kamarnya. Ia membereskan baju dan segera bergegas pergi. “Minho Choi… mau kemana kau?”, tanya Changmin saat melihat Minho sudah rapi. “Siwon hyung sedang di Korea dan aku harus kembali ke rumah”, ucap Minho. “Arraseo… sampaikan salamku untuk hyungmu”, ucap Changmin sambil membuka majalah dewasa yang baru saja tiba di rumahnya.

            “Jadilah pria dewasa hyung… bukan pria yang suka membaca majalah dewasa”, ucap Minho sebelum keluar dan menutup pintu.

***

            Seoungbuk-dong. Siapa yang tak tahu real estate termewah di Korea Selatan dan merupakan tempat tinggal para artis ternama dan orang-orang penting. Disanalah tempat kediaman para pengusaha kaya Korea, atau lebih tepatnya anak-anak mereka karena para orangtua sibuk berkeliling pelosok dunia untuk menambah kekayaan mereka.

            Di wilayah inilah Kyuhyun tinggal. Tak hanya Kyuhyun, banyak teman-temannya dari SMArt SHS tinggal di sana. Tapi kebanyakan memilih untuk punya apartemen sendiri.

            Kyuhyun turun dari mobil bertepatan dengan sebuah benda melayang dan mendarat di pelipisnya. “Aw!”, Kyuhyun berjengit saat memegang pelipisnya. “Tuan muda, anda tidak apa-apa?”, tanya beberapa pelayan yang ada di situ. “Animnida. Aku tidak apa-apa.”, ucap Kyuhyun santai dan masuk ke dalam rumahnya.

            “YA!!! CHO KYUHYUN!! Ambilkan tempat cincinku itu!!!”, teriak seorang yeoja sebelum Kyuhyun sempat melangkah masuk ke rumah besarnya. Bukannya menuruti teriakan yeoja itu, Kyuhyun melangkah masuk dan tak memperdulikan teriakan itu. “YA!!! Captain CHO!!!!!!”.

            Beberapa pelayan yang ada di situ dengan sigap mengambil tempat cincin yang dimaksud dan segera berlari menuju ke kamar sang yeoja. “Nona muda, ini tempat cincin anda”, ucap sang pelayan sedikit takut. “Gamsahamnida… ah, kyuhyun pulang cepat? Siapkan makan siang secepatnya. Aku ingin makan bersama adik tercintaku”, ucap sang yeoja dengan manis. Sang pelayan hanya mengangguk dan segera melaksanakan perintah sang nona muda.

            Di rumah yang cukup besar itu, hanya ada dua orang remaja dan beberapa pelayan. Cho Kyuhyun, anak bungsu di keluarganya itu tinggal bersama kakaknya, Cho Ahra. Rumah itu akan ramai saat natal, tahun baru, dan perayaan ulang tahun mereka berdua. Di lain harinya, rumah itu layaknya gudang. Sangat sepi. Yah, walaupun terkadang ada teriakan dari bibir indah Cho Ahra dan benda-benda melayang disaat kedua kakak beradik itu bertengkar.

            Kyuhyun sedang asyik memainkan harmonikanya ketika kepala pelayannya datang untuk memberitahukan bahwa makan siang sudah siap.

­­_ruang makan kediaman Cho_

            “Ada apa nuna?”, tanya Kyuhyun saat suapan pertama masuk ke dalam mulutnya. Sementara Ahra, ia tersenyum lebar saat Kyuhyun melontarkan pertanyaan itu.

Ahra POV

            “Aniyo… aku hanya ingin makan siang bersama adikku saja. Wae? Tak bolehkah?”, ucapku masih tersenyum.

            “Ani… hanya saja, tidak biasanya nuna mengajakku makan siang di rumah. Dan lagi, tumben sekali nuna tidak ke kantor?”, tanyanya lagi. Banyak tanya sekali bocah ini.

            “Kerjaan di kantor sudah selesai… lagipula nuna ada urusan lebih penting daripada di kantor. Lalu, kenapa kau sudah pulang?”, tanyaku balik. Ini bukan hari Sabtu dan ini masih jadwal SMArt SHS sekolah seperti biasa. Kenapa adikku ini sudah pulang?

            “Hari ini tepat Kyu-Line bersama selama satu tahun. jadi, aku berencana akan mengadakan pesta di SMTown Club nanti malam dan jadilah aku meminta pada sekolah supaya kami pulang cepat.”, ucapnya enteng.

Author POV

            “YA!!!”, teriakan Ahra yang tiba-tiba itu membuat Kyuhyun melemparkan daging yang sedang ia potong. Dan dia baru ingat kalau nunanya sangat tidak suka dengan sikapnya yang terkadang semena-mena.

            “Kau pikir sekolahmu itu apa?! Taman bermain?!”, teriak Ahra lagi. Kyuhyun semakin ciut dan terpojokkan.

Ting! Tong!

            Bunyi bel tersebut menjadi pintu surga bagi Kyuhyun. Karena kakaknya segera beranjak dari meja makan dan segera ke ruang tamu. “Huft…”, gumam Kyuhyun dan segera ke lantai dua untuk menyelamatkan dirinya.

_di ruang tamu kediaman Cho_

            “Siapa?”, tanya Ahra pada salah satu pelayannya. “Katanya, ia utusan dari keluarga Seo”, ucap sang pelayang. “Keluarga Seo?”.

            Tanpa banyak bicara, Ahra segera ke pintu utama. Dan didapatinya seorang lelaki tinggi dan tampan berdiri di sana. “Annyeonghaseyo…”, ucap namja itu sambil membungkukkan tubuhnya 90 derajat.

            “Ah, annyeong… silahkan masuk. Tolong buatkan sesuatu untuk pemuda tampan ini”, ucap Ahra dan mengajak namja itu masuk.

            Setelah sang pelayan selesai membuatkan hidangan, Ahra membuka perbincangan. “Ah, kita belum berkenalan…”, ucap Ahra. Namja itu tersenyum menanggapi, “Xiumin imnida. saya adalah cucu tertua dari keluarga besar Seo”, ucap namja itu.

            Sesaat Ahra terpaku. Ia merasa pernah mendengar nama itu. “Keluarga besar Seo? Ah, aku ingat. Kau adalah salah satu pewaris Seo. Bukankah, kalian tinggal di Amerika?”, tanya Ahra.

            “Kami baru saja diberikan rumah baru oleh haraboji di Korea.”, ucap Xiumin dan meletakkan sebuah bingkisan. “Ini sedikit kenang-kenangan dari Amerika untuk keluarga Cho.”, ucapnya lagi.

            Mereka berbincang sesaat sampai akhirnya Xiumin menerima sebuah panggilan dan harus pergi.

***

            Tak jauh dari rumah Kyuhyun, terdapat sebuah rumah berwarna biru sapphire dipadukan dengan pearl aqua menjadikan rumah itu sangat enak dipandang mata.

            Sebuah mobil Hyundai sport keluaran terbaru (dan sangat limited), memasuki area rumah itu. Dan Minho keluar dari mobil itu dengan sangat tampan. Siapapun yang melihat akan terpesona akan ketampanannya.

            Seorang pria muda keluar dari pintu utama begitu mendengar deru mobil. “Minho-a… kau sudah kembali”, ucap pria itu dan memeluk Minho sekilas.

            “Hyung… kau berkata seperti itu seakan aku ini pergi selama belasan tahun saja… dan lagi, seharusnya aku yang berkata seperti itu.”, ucap Minho sambil meninju bahu Siwon.

            Choi Siwon. Anak sulung dan pewaris keluarga Choi ini adalah kakak kandung dari seorang Choi Minho. Keluarga mereka adalah salah satu pemegang peran besar dalam perekonomian Korea. Selain itu, kakak beradik ini juga cukup terkenal di kalangan kolega bisnis keluarga.

            Karena orangtua mereka sibuk mengurus perusahaan yang baru saja dibuka di luar, maka Siwon yang bertugas untuk meninjau perusahaan di negara lain dan Korea. Bukan hal mudah, karena Siwon juga harus menjaga adiknya. Tapi, semenjak Minho menjadi anggota Kyu-Line, Siwon menitipkan Minho kepada seorang Changmin.

_ruang tamu kediaman Choi_ (07.30 p.m.)

            “Mau kemana kau Minho?”, tanya Siwon tanpa melepas pandangannya dari laptop di hadapannya. “Hari ini ada kegiatan.”, ucap Minho tak peduli. “Kudengar dari Changmin dan Ahra, malam ini Kyu-Line akan berpesta di SMTown Club.”, ucap Siwon. “Itu kau sudah ta’u hyung..”, ucap Minho segera mengambil kunci mobilnya dan segera pergi sebelum Siwon membuka mulut lagi.

            “Kapan kau merubah sikap dinginmu itu Minho?”, gumam Siwon. “Seandainya saja hal itu tak terjadi”, gumamnya lagi sambil melihat sebuah pigura besar yang ada di ruang tengah. Pigura yang berisi foto kebahagiaan. Seorang yeoja di tengah diapit oleh dua orang namja yang tampan.

***

            “Yoboseyo…”, dengan shirtless, Changmin menjawab telepon. “Ne, nuna… araseo… aku akan menjaga mereka. Ne. annyeong”, ucap Changmin sebelum memutus sambungan. “Aish… sebenarnya aku ini sahabat mereka atau baby sitter sih?”, omelnya.

            Changmin meneruskan kegiatannya memilih baju yang tepat untuk acara Kyu-Line yang akan ia datangi nanti.

_SMTown Club_

            Lagu Mirotic membahana di club besar tersebut. hampir seluruh pengunjungnya adalah siswa-siswi SMArt SHS.

            Minho datang paling pertama. Ia sudah menghabiskan satu gelas orange juice. “Kemana mereka berdua itu?”, ucapnya kesal. Tak lama, ia mendengar kericuhan. Ups bukan, tapi teriakan para yeoja saar Kyuhyun dan Changmin datang bersamaan.

            Setelah mereka bertiga lengkap, pesta dimulai. Suara semakin mendentum dan suasana semakin seru. Changmin sudah di lantai dansa bersama beberapa yeoja yang wajahnya sering muncul di majalah kenamaan Korea.

            Kyuhyun? Ia sudah sedikit hilang kendali setelah 5 sloki soju masuk ke dalam tubuhnya. Minho? Ia dilarang mengonsumsi alhokol oleh ibunya. Maka dari itu, ia hanya mencicipi satu sloki dan setelah itu selesai. Ia akan mengurus big baby bernama Cho Kyuhyun dan Shim Changmin.

***

            Pekerjaan Siwon terhenti ketika sekretaris pribadinya datang dan berkata bahwa ia kedatangan tamu.

            Dan saat ia ke ruang tamu, seorang namja asing sedang menunggunya. Dan ketika namja asing itu melihat ke arah Siwon, seketika suasana menjadi terang.

            “Hi Andrew…”, sapa namja asing itu. “Nugu?”, gumam Siwon.

            Namja asing itu sadar bahwa Siwon belum mengingatnya. Dan ia segera mengeluarkan kalung kesayangannya. Dan Siwon segera mengingat siapa namja asing itu. “Kris!!”, ucapnya.

            Mereka berpelukan sekilas dan segera terlarut dalam perbincangan mereka yang tak jauh dari bisnis.

            “Kenapa kau ke Korea? Bukankah kau sudah bahagia di Amerika?”, tanya Siwon. “Ah, aku belum bercerita padamu? Seo haraboji mengirimku dan sepupuku yang lain ke Korea untuk menjaga saudara perempuan kami satu-satunya. Seperti yang kau ta’u haraboji sangat menyayanginya dan kami semua diminta untuk menjaganya selama ia tinggal di Korea”, jelas Kris.

            “Ah, cucu perempuan satu-satunya di keluargamu? Araseo. Lalu, kau mengawasi perusahaan yang ada di Korea?”, tanya Siwon.

            “Sebelum dia mendapat sekolah yang tepat, aku tak akan mengurus perusahaan dulu.”, ucap Kris yakin. “Wah.. wah.. sepertinya aku sedang berhadapan dengan big brother yang sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya.”, ucap Siwon sedikit tertawa.

            Seakan mengingat sesuatu, Siwon berucap lagi. “Ah, masalah sekolah, bukankah kau pernah cerita kalau adikmu itu juara menyanyi saat tinggal di Vancoucer kan?”. Kris hanya mengangguk.

            “Begini, aku punya kenalan. Namanya Ahra. Keluarganya pemilik SMArt School. Mereka bisa menerima adikmu kalau ia mempunyai pengalaman seni dan yah, cukup pintar”, ucap Siwon. Kris nampak mempertimbangkan hal itu.

            “Nanti aku akan beritahu saudaraku yang lain”, ucap Kris. Siwon tertawa. “Ah, aku lupa. Ketua Seo memiliki 13 cucu ya?”

***

            “Ne hyung. Arraseo”, ucap seorang namja jangkung itu di telepon. Setelah memasukkan teleponnya ke saku, ia menatap pintu di hadapannya. “Sunbae… kenapa ia belum pulang juga sih? Apakah acara Kyu-Line itu sangatlah lama?”, tanyanya.

            Akhirnya, namja itu memutuskan untuk turun ke lantai satu dan menitipkan bawaannya ke resepsionis.

            “Katakan kepada tuan Shim, ada bingkisan dari keluarga Seo”, ucap namja itu dan segera meninggalkan area apartemen itu dan menuju kediamannya di Seoungbuk-dong.

***

­_SMTown Club­_

            “Hyung!!!”, teriakan Minho yang sudah paling keras itu tak akan terdengar di tengah keriuhan club tersebut. sementara 2 orang yang ia teriaki sibuk dengan dunianya. Changmin masih sibuk dengan sepupu Minho yang sedang sibuk mengurus baju Changmin yang baru saja terkena muntahannya sendiri. Dan Kyuhyun, sudah terlelap karena banyak meneguk alkohol.

            “Nuna, kau tolong antarkan Kyuhyun hyung ke rumahnya. Setelah itu, kau pulang saja ke rumahku. Ada Siwon hyung. Aku akan mengantarkan tukang makan ini dulu baru kembali ke rumah.”, ucap Minho pada sepupunya itu.

            “Arraseo…”, ucap sang yeoja dan sibuk memapah Kyuhyun menuju ke mobilnya dan segera menuju ke Seoungbuk-dong. Sementara Minho, ia membiarkan Changmin untuk sementara dan ia melanjutkan kegiatannya bermain game. Ia malas untuk pulang ke rumahnya walaupun jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.10 p.m.

            PRANG!!!

            Terdengar suara sesuatu pecah. Membuat Minho mengalihkan pandangnya ke arah tersebut. dan sepersekian detik kemudian, ia terpaku dan seakan membeku. Manik matanya menangkap sosok seorang yeoja yang sibuk membersihkan bajunya yang terkena minuman yang dibawa oleh seorang waitress dan di sebelahnya, berdiri dua orang namja yang terbilang cukup tampan sibuk mengurusi yeoja itu.

            “Ju… Ju-Hyun?”, gumam Minho. Ia segera berdiri dari tempatnya duduk dan ingin mengejar yeoja itu.

            “Minho-a… antar aku pulang… aku sudah pusing sekali”, ucap Changmin yang secara tak langsung menghalangi jalan Minho untuk mengejar sang yeoja.

            Dan ketika matanya melihat ke arah sebelumnya, sang yeoja sudah pergi bersama dua namja yang mendampinginya di kanan dan kirinya.

            “Sial!”

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK