*krrriiinnggg* “yoboseyeo...ohh ne Luhan ada apa?ohh jalan....ne ketemu di mana?Coof Starring...ne, aku segera ke situ...ne gidaryeo..ne..” Luhan menghubungi Seohyun untuk mengajaknya jalan keluar.
5 menit setelahnya di sisi lain ponsel Baekhyun juga berdering, “mwoya?ohh jalan-jalan...yakk kalau kau ingin jalan-jalan ajaklah yeojachingumu jangan ajak aku....yaisshh kau ini memang selalu bisa membuatku tidak menolak ajakanmu..geurrae..na kkalkae..gidaryeo..” ternyata Luhan mengajak serta Baekhyun, sepertinya Luhan memiliki sebuah rencana di balik semua itu.
“ohh Gimin-aa eodiga?hmm...jangan-jangan kau mau pergi kencan ya?kenapa tidak kau kenalkan pada eomma namjachingu mu?” Ibu Baekhyun meledek Seohyun, “ahh anni eomma, dia hanya chingu jinjja chingu, dia hanya ingin mengajakku jalan lagipula aku pun sedang bosan sekarang jadi aku ingin keluar jalan, eomma ggeureom nan kkalkkae.” Seohyun berpamitan pada ibu Baekhyun.
“eomma aku mau keluar ya, temanku mengajak jalan.” Baekhyun berpamitan setelah Seohyun. “ohh kenapa kalian bisa bersamaan waktunya, baru saja Seohyun juga pergi katanya jalan dengan temannya. Geurrae kka, hati-hati di jalan.” Baekhyun pun keluar dari rumah.
Coof Starring
“ohh Seohyun...*melambaikantangan* aku disini, ayo duduk. Kau mau pesan apa?” Luhan
“hmm aku pesan americano coffee saja. Dengan sedikit gula.” Balas Seohyun
Tak lama kemudian Luhan menatap pintu masuk Coof Starring dengan senyum aneh karena melihat sosok sahabatnya yang di panggil brandal telah tiba tepat waktu, “huuaa....lihat akhirnya brandal itu datang juga..yakk kemari sini..”teriak Luhan
Seohyun terkejut mendengar kata “brandal” karena dia tahu siapa yang disebut brandal oleh Luhan, dan Seohyun membalikkan tubuhnya, “oohh oppa?” Seohyun terlihat bingung. Baekhyun menghentikan langkahnya ketika melihat perempuan sebelah Luhan, “aisshh apa maksudnya ini?kenapa dia juga mengajak Seohyun.” Dumel Baekhyun. “yakk kemarilah..kenapa kau berdiri diam di situ, ahh sepertinya aku harus menarik brandal itu kemari Seohyun.” Luhan menghampiri Baekhyun untuk menariknya bergabung bersama Seohyun.
Suasana menjadi canggung dan tidak karuan, “aku pulang saja ya, kau kan sudah bersama dia untuk apa aku disini?ne..na kkalkkae..” Baekhyun. “hei yakk andwae..kau tidak boleh pulang!” omel Luhan, “ah benar oppa tidak suka aku ikut gabung, kalau begitu aku saja yang pergi oppa tetap disini saja.” Seohyun merasa kurang enak bergabung bersama Baekhyun.
“heii kau juga jangan pulang, kenapa kalian ini?aku kan memang sengaja menghubungi kalian untuk jalan-jalan, aku kan ingin jalan bersama temanku ini kali pertama kita jalan bersama, sudahlah kalian berdua tetap disini!” tegas Luhan
Mereka berdua pun menyerah dan tidak jadi pergi karena ucapan tegas Luhan, “baiklah aku sudah membuat bucketlist jalan-jalan kita tujuan pertama kita adalah nonton film kajja kita pergi sekarang.”ajak Luhan
Luhan membeli tiket nonton dan sengaja hanya membeli 2 kursi nonton VIP yg kursinya untuk 2 orang untuk Seohyun dan Baekhyun. “ahh iya aku lupa, kalian nontonlah duluan ada barang yang harus kubeli dulu, ini tiketnya sayang kalau kalian tidak nonton untukku aku menyusul nanti ne. Kalau begitu aku pergi sekarang ya, nanti kita bertemu setelah kalian selesai nonton. Na kkalkkae.” Luhan langsung berlari meninggalkan mereka
“mwoya!!ahh.” Baekhyun pun terpaksa menerima tiket nonton itu dan nonton bersama dengan perempuan yang dibencinya.. sedangkan di sisi Seohyun dia merasa canggung karena ini kali pertamanya dia menonton bersama orang yang sudah membencinya selama 3 tahun.
Selama di dalam bioskop tidak ada satu kata pun yang mereka ucapkan, mata mereka hanya terfokus pada filmnya tetapi dalam hati Seohyun sebenarnya dia ingin sekali bisa berbicara dengan saudara tirinya ini apa daya itu tidak bisa dilakukan.
Selesai menonton Luhan sudah berdiri di pintu keluar bioskop, “bagaimana filmnya?” tanya Luhan. “shikkereo, filmnya tidak seru membosankan.”Baekhyun menjawab dengan sinis. Luhan terus berusaha melakukan sesuatu agar Baekhyun tidak membenci Seohyun dengan cara membuat bucketlist, tapi masih belum berhasil dengan cara ini.
“ini sudah jam 9 malam, baiklah aku harus pulang hari ini kita sudahi jalan-jalannya kawan. Aku pulang duluan ya, ini bucketlist hari pertama, Seohyun kau pulang bersama Baekhyun...annyeong.” Luhan
Baekhyun berjalan di depan Seohyun, hari sudah sangat gelap hanya lampu-lampu jalan yang menerangi jalan pulang mereka, tiba-tiba Baekhyun menghentikan langkahnya dan menatap ke depan jalan sekitar 3 meter terlihat seseorang yang tidak asing lagi bagi Baekhyun, *gulp* Baekhyun menelan ludah, “Taehoo?” wajah Baekhyun terkejut dan membalikan tubuhnya sehingga berhadap-hadapan dengan Seohyun.
“Seohyun...berhentilah disitu...mian..” Seohyun terkejut dengan ucapan Baekhyun dan tiba-tiba menghampiri Seohyun dan memeluknya. “Mian...hanya sebentar...” ucap Baekhyun. “wae?ada apa oppa?” tanya Seohyun. “di sana ada Taehoo, jadi berhentilah sebentar dan biarkan aku memelukmu agar dia tidak melihatku. Tolonglah hanya sebentar..”Baekhyun memohon pada Seohyun agar membiarkannya melakukan itu.
Akhirnya sosok Taehoo pun menghilang, “oppa...dia sudah pergi.” Ucap Seohyun. Tapi Baekhyun masih belum melepaskan pelukannya, “Seohyun..mian..mianhae bukan Taehoo alasan ku memelukmu sekarang ini, alasan yang sebenarnya mungkin karena aku sudah sadar..sadar untuk tidak membencimu...aku ingin berhenti membencimu.” Ucap kata hati Baekhyun.
“oppa..oppa..”Seohyun memberi tanda supaya Baekhyun melepaskan pelukannya, “ohh mian..dia sudah pergi kan?gomawo..” Baekhyun melanjutkan langkahnya lagi.
“Kalian sudah pulang..lho kalian pulang bersama?”tanya appa Seohyun, “anni appa, kami hanya baru ber papasan di depan rumah kami tidak pulang bersama.” Jawab Seohyun. Baekhyun meninggalkan ruang tengah memasuki kamarnya.
“aku kenapa?kenapa?kenapa aku tadi berani memeluknya?lalu kata hati ini menyuruhku untuk berhenti membenci perempuan itu. Ahh entahlah mungkin itu hanya perasaan.” Baekhyun tidak percaya dengan apa yang dilakukannya tadi pada Seohyun di jalan.
Berangkat menuju sekolah
“eomma na kkalkkae.” Pamit Seohyun, “kau tidak berangkat bersama Baekhyun?” tanya eomma Baekhyun. “anni eomma, aku sudah tahu arah jalan menuju sekolah...aku tidak ingin merepotkan oppa...” Seohyun meninggalkan rumah lebih dulu di susul dengan Baekhyun.
Baekhyun berjalan di belakang Seohyun tanpa berniat mendahuluinya, Seohyun memasuki bis lebih dulu dan duduk di belakang. Baekhyun menyusul memasuki bis dan duduk di sebelah Seohyun.
“pak supir tunggu aku!” teriak Luhan “gamsahamnida..Seohyun-aa..oohh yakk brandal..kalian...” Luhan melihat Baekhyun duduk di samping Seohyun lalu Baekhyun menjaga jarak dari Seohyun ketika Luhan melihatnya. “iishhh Baekhyun kenapa bergeser, sudah bagus seperti tadi, yasudah aku saja yang duduk sebelah Seohyun ahh..”
“huuaa senang sekali melihat kalian berangkat bersama..begini kan lebih asik...*merangkulBaekhyun*.” Luhan.
“sedikit demi sedikit perasaan benci itu berkurang...aku menyadari itu sejak Seohyun dan Luhan menyelamatkanku dan membawaku ke rumah sakit waktu itu. Aku melihat Seohyun tertidur menemaniku semalaman, dia begitu baik padaku, aku lah yang jahat padanya karena membencinya, tapi Seohyun mian..aku belum bisa menunjukkan perasaan benci yang mulai berkurang.” Ucap Baekhyun dalam hatinya.