CHAPTER 22 : Annyeong, My BabyEternal A Page 2
Pukul 2 pagi. Kris melihat jam dinding di ruang tamu ketika masuk ke dalam apartemennya. Ia melemparkan kunci mobil ke meja dan langsung merebahkan dirinya diatas sofa. Sambil memejamkan mata ia menghela nafasnya panjang. Sangat melelahkan sekali hari ini. selarut ini ia baru selesai menghadiri acara disebuah stasiun tv. Badannya benar-benar lelah sampai ajakan Luhan untuk datang ke club pun di tolaknya.
Ia beranjak dari sofa lalu berjalan ke arah dapur. Mengambil sebuah botol air mineral dari dalam kulkas dan langsung meneguknya banyak. Selain badan yang lelah, otaknya pun juga telah letih untuk berpikir. Banyak sekali pikiran yang memenuhi otaknya. Apakah keputusan ini yang terbaik? Itulah yang selalu didalam pikirannya.
Kris memandang kosong ke arah meja makan dan menyenderkan tubuhnya didepan kulkas. Ia masih teringat pembicaraannya dengan Sooman-ssi tadi siang. Pembicaraan yang ia lakukan dengan penuh keberanian untuk menghadapinya. Karena ia telah mengatakan yang sebenarnya bahwa ia akan segera menikah.
Saat mendengar itu Sooman-ssi sempat terkaget dan menatap lekat mata Kris. setelah terdiam cukup lama ia hanya mengatakan ”kau telah melanggar perjanjian yang telah dibuat” lalu menyuruh Kris keluar dari ruangannya.
Di satu sisi Kris telah lega mengatakan yang sebenarnya. Mengatakan sesuatu yang telah lama diimpikannya. Tapi di satu sisi, ia masih khawatir apa akan dilakukan CEO agensi nya itu dengan jawaban yang pendek seperti tadi. Sooman-ssi sepertinya sangat tidak menyangka ia akan membuat keputusan seperti ini. Tapi ini sudah keputusan yang Kris buat dan akan menerima semua konsekuensi yang akan diterimanya nanti.
Tak sengaja ia menumpahkan air dari botol mineral ke bajunya. Tanpa sadar ia telah menggoyang-goyangkan minumannya sambil melamun. Ia mengambil serbet yang ada diatas meja makan untuk membersihkan bajunya yang basah. Tapi Kris menghentikan niatnya membersihkan baju saat matanya tertuju pada semangkuk tteokpoki yang telah tersedia diatas meja makan.
Kris sempat merasa bingung sesaat melihat makanan favoritnya tersedia di meja makan. Namun ia menyunggingkan senyuman di bibirnya saat menyadari siapa yang telah menyiapkan ini semua.
”dasar keras kepala...” ucapnya. Lalu meletakkan botol minumannya ke atas meja dan langsung meninggalkan dapur ke arah kamar tidurnya.
Kris menutup pintu dengan sangat pelan saat ia masuk kedalam kamarnya. Lampunya masih padam seperti yang ia tinggalkan tadi pagi. Tapi ia tidak mau menyalakan lampunya dan berjalan kearah tempat tidur. Dalam gelap ia masih bisa melihat sosok wanita yang sedang tertidur pulas diatas bantal kesayangannya.
Ia berlutut di samping tempat tidur dan menatap lekat wanita yang tertidur di hadapannya. Bibirnya tersenyum saat menyingkirkan rambut di dahi wanita itu agar tidak menutupi wajahnya. Lalu tangannya mulai membelai lembut pipi halus yang dimiliki oleh wanita cantik ini. Kris benar-benar sangat mencintai wajah yang sekarang sedang ditatap dan dibelainya.
Karena dialah hati Kris telah bertekad membuat keputusan ini dengan sungguh-sungguh. Karena dialah yang telah merubah semua kehidupannya. Karena dialah Kris masih bertahan hidup dan terkenal seperti sekarang. Karena seorang Jung Laura adalah hidup bagi Kris. wanita yang akan dinikahinya, calon istrinya.
Kris menyentuh bibir merah Laura dan membelainya lembut. Tangannya terus kebawah membelai lengan dan berhenti saat tangannya sudah turun ke perut Laura. senyuman di bibir Laura semakin mengembang. Ia mendekatkan wajahnya lalu mencium perut Laura dengan sangat lembut sekali.
”hey Wu...” ujarnya pelan sambil membelai-belai perut Laura mengajak bicara pada makhluk suci yang ada didalamnya.
”maafkan Appa, tadi tidak dapat menjemput kau dan eomma mu di bandara.. Appa tidak tahu kalau kau akan datang kesini sekarang. Pasti ibumu yang keras kepala ini memaksakan dirinya untuk datang kesini kan? Apa kau lelah??” Kris mencium perut Laura lagi dengan sayang. Lalu melanjutkan bicara dengan anaknya yang sekarang tengah dikandung Laura.
”Appa rindu sekali denganmu.. kalau bukan karena pekerjaan, Appa tidak mau pulang lagi kesini. Lebih baik bersama kau dan ibumu di Canada saja kan? Apa kau rindu dengan Appa?” Kris menempelkan telinganya di perut Laura, berharap bisa mendengar jawaban anaknya.
”eung.. sangat rindu sekali..” jawab Laura pelan sambil tangannya membelai kepala Kris yang ada di atas perutnya.
Kris tersenyum mendengar suara Laura. lalu ia mencium perut Laura sebelum mendongakan kepalanya dan menoleh menatap wajah Laura.
”kau terbangun?” tanyanya.
Walaupun ruangan masih gelap, tapi Kris masih bisa melihat kecantikan yang terpancar dari wajah Laura.
”bagaimana aku tidak terbangun kalau kau terus mengganggu kami??” ujar Laura sambil mengelus perutnya dengan lembut. Kris tertawa pelan. ”sorry..”
”baiklah... aku tidak akan mengganggu kalian lagi. tapi aku akan ikut tidur bersama kalian!” Kris langsung naik ke tempat tidur dan merebahkan dirinya di samping Laura sambil menyenderkan kepalanya diatas bantal yang bertumpuk di kepala tempat tidur.
Sudah gerakan naluriah, Laura mendekatkan dirinya dan menidurkan kepalanya di atas lengan Kris yang terjulur untuknya. Memeluk tubuh yang telah dirindunya selama sebulan ini.
”I miss u...” ucap Laura memeluk erat tubuh Kris sambil membelai-belai didadanya.
Refleks Kris mencium kepala Laura. ia juga sangat merindukannya. Semenjak ia pulang ke Korea sebulan yang lalu dan meninggalkan Laura sendirian di Canada.
”miss u too...” jawabnya di rambut Laura. Kris terus mengecup kepala Laura tanpa henti. Menghirup wangi aroma bunga dari shampoo yang selalu di pakai Laura yang dirindukannya selama ini. Kris sangat mengenal aroma wanginya.
”mian...” ucap Laura meminta maaf di dada Kris.
“kenapa kau meminta maaf padaku??” tanyanya menaruh dagu di atas kepala Laura sambil membelai lembut rambutnya.
”aku datang secara tiba-tiba padahal kau sudah melarangku kesini...”
Laura merasakan Kris menghirup dan menghela panjang nafasnya mendengar Laura membicarakan ini.
Kris semakin mendekap Laura ke tubuhnya. ”aku hanya ingin melindungimu.. lagipula kau tidak perlu khawatir, aku sudah mengurusnya...”
Laura menghirup aroma parfum yang dikeluarkan dari tubuh Kris di hidungnya. Semakin menenggelamkan wajahnya lebih dalam di dada Kris yang begitu bidang. ”aku tidak tahan melihatmu sendirian menghadapi ini semua..”
Kris mengecup kepala Laura lembut. ”gomawo.. dan aku sangat merindukanmu untuk berada disampingku. Tapi sekarang Korea sangat berbahaya untukmu. Dan juga untuk anakku..” Kris membelai perut Laura.
Ya, karena sangat berbahaya jika masyarakat Korea mengetahui Seorang Member EXO yang terkenal telah menghamili wanita yang sangat di cintainya.
Sebetulnya ini adalah hal yang normal. Disaat kita mencintai seseorang dan sangat ingin hidup bahagia berdua bersamanya. Tapi hal ini tidak bisa untuk seorang Kris Wu. bukan tidak bisa, tapi belum untuknya.
Usianya kini masih 25 tahun. Masih muda untuk menanjakkan karirnya lebih tinggi lagi. Apalagi debut filmnya di China sebulan yang lalu telah meraih sukses. Kini penggemarnya tidak hanya di Korea saja, tapi di Seluruh dunia sepertinya sudah banyak yang menyukai bakatnya.
Karirnya yang semakin melejit membuat kehidupannya semakin diperhatikan oleh masyarakat Korea.
Semakin banyak pula paparazi yang ingin mencari berita tentangnya. Dan itulah yang di khawatirkan oleh Kris.
Berbahaya bagi Laura jika paparazi mengetahui bahwa dia pacar dari seorang Kris Wu. apalagi mengetahui pacarnya kini sedang mengandung anaknya.
Bagaimana nanti reaksi penggemarnya? Mungkin ada beberapa fans yang masih bisa menerima. Tapi bagi yang tidak?
Kris langsung teringat oleh Sasaeng. Sebutan untuk penggemar yang tergila-gila padanya. Sikap mereka yang terlalu berlebihan membuat kehidupannya tidak nyaman. Seolah-olah Kris adalah milik mereka. Selalu memantau kegiatannya.
Ia jadi teringat tingkah mereka yang membuat Kris marah sekali. Saat EXO konser beberapa tahun lalu, para Sasaeng berani nekat masuk kedalam toilet saat EXO ada didalam.
Itu semua hanya karena mereka ingin mengetahui kegiatan EXO. Dan bagaimana kalau Sasaeng mengetahui Laura seorang wanita yang sangat begitu dekat dan berarti baginya?
Kris semakin erat memeluk tubuh Laura. tidak ingin membayangkan kejadian seperti dirinya menimpa wanita yang sangat ia cintai.
”aku ingin selalu disampingmu... membantumu untuk menghadapi masalah ini..” ucap Laura pelan di dada Kris.
Kris mengehela nafasnya. ”aku sangat senang... tapi masih berbahay..”
Ucapan Kris terhenti karena tertutup oleh bibir Laura di mulutnya. Mencium bibir Kris dengan begitu lembut. Membuat Kris berhenti mengucapkan kekhawatirannya.
”aku tidak selemah yang kau pikirkan..” bisik Laura di bibir Kris.
”Kau lupa apa profesiku? Jalan pikiranku sama dengan mereka...”
Kris tertawa pelan mengetahui kebodohannya. Ia begitu lupa Laura seorang jurnalis juga. Tidak berbeda jauh dengan paparazi.
Sepertinya Laura sudah bisa membaca situasi masalahnya. Kekhawatiran Kris agak sedikit mereda. ”tapi aku tetap harus melindungimu...”
“dan juga anakmu...” Laura melanjutkan lagi ciumannya. melumat terus bibir penuh sexy milik ayah dari anaknya. Laura sangat merindukan bibir ini tidak menciumnya selama sebulan. Dan sekarang sudah menjadi miliknya lagi.
Kris membalas ciuman Laura dengan sangat lembut. Membuat Laura semakin terus mendesakan bibirnya dibibir Kris.
Kris tertawa pelan saat tubuh Laura sudah berada diatas tubuhnya. Masih terus melumat bibirnya yang semakin lama semakin ada nafsu kegairahan di setiap ciumannya.
Ia memainkan lidahnya dimulut Laura sebelum bibirnya beralih dengan cepat mencium leher Laura. menghisap nikmat aroma yang keluar dari kulit lehernya. Laura mendesah sambil mencium belakang telinga Kris.
Tangan Kris menyentuh paha mulus diatas tubuhnya. Membelai dan meremasnya dengan pelan. Tangan nya semakin naik ke pinggul Laura membuat dressnya semakin terus naik keatas. Ia meremas belahan pinggul Laura yang terus bergerak di atas tubuhnya. Menggeliat karena nafsu terhadap leher Kris.
Kris meraih pinggul Laura dan menekankan ke miliknya. Pinggul Laura masih terus bergerak menggeliat dan milik Kris merespon rangsangannya dari balik jeans.
“kau tahu? wanita hamil tidak baik jika melakukan bercinta…” bisik Laura saat mencium di telinga kanan Kris.
“mmh~ kita tidak bercinta..” Jawab Kris mencium pipi Laura. “aku hanya ingin bermain dengan cintaku…” lalu meraih wajah Laura ke atas wajahnya dan mencium bibir Laura dan melumatnya tanpa henti.
***
To be continued...