home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > EXO Oneshot Compilation

EXO Oneshot Compilation

Share:
Author : natadecocoo
Published : 27 Aug 2014, Updated : 16 Jan 2016
Cast : All of EXO
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |20596 Views |4 Loves
EXO Oneshot Compilation
CHAPTER 5 : Park Chanyeol {Dilemma}

Park Chanyeol x Nara Park

Dilemma

{FICLET}

(860 words)

Romance, Fluff, School Life, Angst/slight!

Teen


Akalnya terus berputar tetapi sepertinya semuanya terasa buntu. Nara tidak menemukan pilihan dimana ia dapat mempertahankan sahabatnya dan cintanya sekaligus.


 

*terinspirasi dari Manga Ao Haru Ride tapi nggak sepenuhnya juga si

*typo dikira-kira sendiri ya! (soalnya bikinnya sangat terburu-buru)

*janji ya habis baca langsung kasih komen!

*enjoy the story!


Nara termangu dalam ke'diam'annya. Panggilan berulang kali dari Chanyeol tak juga ia hiraukan. Baru ketika Chanyeol menggoyangkan tangannya ke depan wajah Nara, ia tersadar.

“Park Nara! Ya, aku sudah memanggilmu lebih dari jumlah bintang di langit!”

Nae?” Nara tersadar lalu ia menengok ke arah Chanyeol yang sudah bangkit dari tempat duduk di halte.

“Kajja. Bus sudah datang.” Lagi, Chanyeol mengulang kata-katanya yang sudah ia katakan kepada Nara.

Chanyeol dan Nara sudah berteman sejak beberapa bulan yang lalu. Entah karena mereka sama-sama bermarga Park atau karena Chanyeol yang pandai bergaul dengan siapa saja, mereka menjadi teman dekat sejak mereka masuk pertama di SMA.

“Baiklah.” Ucap Nara lirih seraya mengikuti langkah Chanyeol untuk naik ke dalam bus. Sebenarnya, awal kali Nara bertemu dengan Chanyeol berada di dalam bus itu. Bus bersejarah yang selalu mengantarnya pergi dan pulang sekolah. Saat itu, bus penuh berdesak-desakan. Celakanya, kebanyakan penumpang adalah laki-laki dan Nara harus berdiri saat itu karena tempat duduk telah terisi penuh. Sehingga Nara harus menahan rasa tidak enak ketika di sekelilingnya dipenuhi oleh laki-laki yang Nara sendiri sedikit merasakan mereka mulai mendorong-dorong badan mereka ke arahnya. Nara waktu itu hanya bisa pasrah dan mengernyitkan wajahnya. Ia sedikit merasa takut. Apalagi ketika tekanan dari seseorang namja di sampingnya mulai kentara menunjukkan bahwa namja di sampingnya itu sedang memanfaatkan kesempatan.

“Hey” sebuah suara lirih dapat terdengar dan Nara membuka matanya “Hey, Park Nara” dilihatnya seorang namja dengan seragam yang sama dengannya memanggilnya sambil melihat name tag di dadanya.

“Park Nara namamu, bukan?”

Nara mengangguk.

“Kamu boleh duduk di sini, aku akan berdiri.” Tawarnya. Nara sudah berulang kali menggelengkan kepalanya tetapi ia sepertinya memaksanya untuk duduk “Ayee ayolah. Aku sebentar lagi sampai.”

Akhirnya Nara menyerah dan menuruti apa kata sang namja, duduk di kursi penumpang yang awalnya ia duduki.

Momen itu sudah memberikan Nara kesan pertama yang baik tentang Chanyeol.

Tak terasa, mereka akhirnya mulai berkenalan dan selalu pulang bersama. Ajaibnya lagi, mereka ternyata teman sekelas. Sehingga mereka dapat dengan mudahnya saling berkomunikasi.

Dan..Nara jatuh cinta kepada Chanyeol.

“Ya, apa kamu melamun?” tanya Chanyeol. Saat ini, ia dan Nara sedang berdiri di dekat pintu karena bus sudah penuh sesak. Dan kembali, Chanyeol menjadi sosok gentleman yang tak pernah gagal membuat Nara terkesima; ia berdiri di belakang Nara dan melindungi Nara dari berbagai penuh sesak.

Nara menggeleng. “Ani. Hanya memikirkan tugas yang diberikan oleh Kang Saem.” Jawabnya lirih.

“Ya. Sepertinya kamu terlalu memikirkannya. Daritadi aku memergokimu sedang melamun.”

“Ahh yaa..Tugas beliau cukup menarik. Maksudku, siapa yang tidak tertarik untuk mengerjakan esai MERS yang sedang mewabah di Asia Bagian Timur?”

Chanyeol tersenyum, meluruhkan Nara dalam seketika. “Kamu selalu tertarik dengan mata pelajaran Biologi.” Ujarnya singkat lalu kembali menatap ke depan.

Nara merasa bersalah. Sangat merasa bersalah.

Karena,..ia telah berbohong.

Sebenarnya yang ia pikirkan sejak tadi adalah hal yang lain.

Nara sudah sejak awal menyukai Chanyeol dan dirinya sendiri tidak bisa membantah fakta tersebut. Tapi, kemarin siang ketika istirahat,Naeun, teman dekatnya, mengatakan sesuatu yang mengagetkan Nara.

“Nara-a, aku sebenarnya menyukai Park Chanyeol.”

Nara memikirkan hal tsb dari kemarin dan hingga kini, ia masih terus memikirkannya.

Jelas saja...

Nara tidak ingin kehilangan teman dekatnya, Naeun. Tapi ia juga tidak bisa memungkiri fakta bahwa ia terlanjur menyukai Chanyeol.

Sehingga..di sinilah dia, tenggelam dalam dilemanya. Dimana ia harus mempertahankan cintanya kepada Chanyeol atau merelakan cintanya kandas demi teman karibnya, Son Naeun.

Pilihan tersulit bagi Nara, mungkin sejak ia terlahir di dunia ini.

Nara tidak mudah bergaul. Ia hanya mempunyai beberapa teman dekat saja. dan saat ini, mereka adalah Chanyeol dan juga Naeun.

Akalnya terus terputar tetapi sepertinya semuanya terasa buntu. Nara tidak menemukan pilihan dimana ia dapat mempertahankan sahabatnya dan cintanya sekaligus.

Manusia memang rakus, Nara akui itu. Tapi, Nara hanya tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka.

Saking bingungnya, sebuah ide muncul dari kepala Nara.

“Chanyeol-a, Aku akan kembali ke sekolah. Ada barangku yang tertinggal.” Ujar Nara kepada Chanyeol yang berada di belakangnya saat ini.

“Eh?”

Dan ia segera turun dari bus.

Dilihatnya Chanyeol masih berada di dalam bus dan ia mulai melakukan taruhan di dalam hatinya.

Jika Chanyeol tetap berada di dalam bus, aku akan berhenti mengejarnya dan jika dia memilih untuk mengikutiku,turun dari bus, aku akan tetap mempertahankan rasa sukaku kepadanya.

Beberapa menit berlalu dan Nara tetap melihat Chanyeol masih berada di dalam bus.

Batinnya berteriak penuh tenaga.

Entah, ia ingin Chanyeol turun dan menyusulnya. Apalagi setelah ia melihat senyum manis yang terkembang di wajahnya. Senyum yang selalu ia abadikan di dalam benaknya.

Turunlah. Nara berdoa di dalam hati.

Park Chanyeol, turunlah!

Turunlah, kumohon! Dan kini, ia mulai menutupkan matanya.

Turunlah..jebal...

Turunlah..

Nara masih tetap berteriak dalam hati.

Aku ingin kamu turun. Aku belum siap untuk menyerah dalam memperjuangkan cintaku.

Park Chanyeol, aku belum siap untuk berhenti mengharapkan cintamu jadi turunlah

Pesimisme kini menggelayuti sukmanya. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena jika Chanyeol memang tidak turun...

 

“Mengapa kau menutup matamu?” suara itu membuat Nara membuka matanya.”Nae?”

Dirinya kaget luar biasa. Apalagi ketika pintu bus tertutup dan kini, di hadapannya berdiri dengan gagah lelaki yang ia damba-dambakan selama setengah semester.

“Park Chanyeol..” gumam Nara lirih. “Kamu...”

“Aku akan menemanimu kembali ke sekolah. Kita selalu pulang bersama selama setengah semester. Dan aku tidak ingin kamu naik bus berdesak-desakan tanpa ada diriku.Banyak namja kurang ajar di luar sana.” ujar Chanyeol sambil memegang tengkuknya dan memandang ke arah lain.

Son Naeun, mianhae.. Bukan karena aku membencimu. Juga bukan karena aku lebih memilih Chanyeol daripada dirimu

Tapi,..bisakah kita sama-sama menyukainya?

Siapapun yang terpilih nanti aku terima.

Yang jelas, aku belum bisa menyerah atas cintaku kepada bocah tampan berkuping caplang ini.

Aku terlanjur terjebak dalam cintanya


please give author love and comments (biar semangat nulisnya) :)

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK