home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > I LOVE YOU, BUT...

I LOVE YOU, BUT...

Share:
Author : Monie47
Published : 25 Aug 2014, Updated : 26 Jun 2015
Cast : Lee Jonghyun CNBLUE, Kris Wu, Kim Mika (OC)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |2943 Views |3 Loves
I LOVE YOU, BUT...
CHAPTER 1 : Meet Again
I LOVE U, BUT... [Part 1]
 
Tittle: I love u, but...
 
Author: Monie Akakuro
 
Rating: PG - 13
 
Genre: Romance, School life
 
Main Cast :
- Kim Mika 김 미가 (OC)
- Lee Jonghyun 이종현 (CNBLUE)
- Kris Wu 그리스 (EXO)
 
Other Cast :
- Kim Woobin 김우빈
- Kang Seul Gi 강슬기 (Red Velvet)
- Bae Irene 아이린 (Red Velvet)
 
Disclaimer: 
Annyeong! Sekarang ff Jonghyun dicampur Kris! Hehehe 2 bias kesayangan. Cerita nya sedikit ngambil dari manga jepang. Jadi klo ada kemiripan cerita yaa emang sengaja. Author pas abis baca tu manga pengen yg meranin Jonghyun ama Kris kkkkk. Trus ada author rubah juga ceritanya sesuai keinginan author Kkkk
 
Note:
Selamat baca! Jangan lupa abis baca LOVE LIKE COMMENT ya! :D
 
***
 
Akhir Februari adalah waktu yang sangat menegangkan bagi Kim Mika yang sedang menjinjit-jinjitkan kaki nya di depan papan pengumuman sekolah. Tubuhnya yang hanya setengah bagian dari papan pengumuman besar itu berusaha ingin membaca sesuatu yang berada sejengkal diatas kepalanya.
 
Namun sepertinya usahanya sia-sia, karena ia sudah berdiri normal tegak lagi dan menghelakan nafasnya pelan. Yang dicarinya tidak ada diatas sana.
 
Kemudian tubuhnya bergeser sedikit  kesebelah kiri. Memicingkan matanya lagi membaca tulisan kecil-kecil yang ada di hadapannya. Jari telunjuknya mulai menelusuri dari bawah papan dan mulai membaca nama-nama yang ada disana satu persatu.
 
Choi Minho.. Oh Sehun.. Kang Seul Gi.. Kim Joon Myeon.. Lee Taemin. Ia masih berharap menemukan namanya diantara nama-nama itu. Tapi sekarang ia belum berhasil menemukannya. Raut wajahnya sudah terlihat sedikit putus asa. Ia harus melanjutkan lagi. Bae Irene.. Choi Jun Hee.. Lee....
 
Tiba-tiba ada sebuah jari telunjuk lain juga sedang menunjuk ke nama yang sebagian hurufnya tertutup oleh jarinya. 
 
Seketika itu juga perasaan Mika berubah menjadi tidak enak. Ia mempunyai firasat buruk terhadap jari yang ada di sebelah telunjuknya ini.
 
"Awas... Itu namaku"
 
Benar saja, jari panjang dan lebih besar telah menyentil minggir jari Mika yang lebih kecil dari jari itu.
Dan sekarang terlihatlah oleh mata Mika sebagian nama yang tertutup oleh jari nya tadi.
 
Lee... Jonghyun.
 
Mika menghelakan nafasnya dan memainkan lidah didalam mulutnya yang sedikit terbuka menahan rasa kesal terhadap suara dingin oleh pria bernama Lee Jonghyun yang berdiri disampingnya. Dia masih diam pada posisinya yang tadi. Hanya saja letak telunjuknya sudah berada di nama 'Lee Hyukjae', bergeser kesamping karena disentil tadi. Sebetulnya Mika tidak ingin bertengkar sekarang. Tapi kelakuan orang ini sudah menyulut api emosinya, apalagi sejak tadi perasaan Mika sudah tegang.
 
Mika melirik si empunya nama Lee Jonghyun. Lirikannya sangat tidak bersahabat sekali. Mata yang disipitkannya itu mengarah kepada pria berkulit putih yang lebih tinggi darinya, rambut pendek hitam rapi diatur sedemikian rupa dan berwajah tampan.
 
"Siapa kau? Berani melirikku seperti itu" bibir merah di wajah tampan itu mengucapkan kalimat menantang yang membuat perasaan di dada Mika semakin bergemuruh.
 
"Siapa aku?? Penting??? Dan ini mataku! Bebas aku memakainya seperti apa!" Lawan Mika menjawab Jonghyun dengan sangat kesal. Ia langsung membuang muka dari wajah tampan itu ke papan pengumuman lagi. Mencari namanya yang belum ketemu.
 
Dan Jonghyun sepertinya tidak perduli wanita disampingnya itu berteriak marah kepadanya. Dia melakukan lagi perbuatan yang bisa membuat wanita cantik bertubuh mungil disampingnya itu murka kembali. Jonghyun mendorong tubuh Mika sampai dipojokan papan pengumuman dengan sekali dorongan.
 
"Tuh namamu ada disebelah sana..." beritahunya sambil membalikkan badan.
 
Ini benar-benar sudah kelewatan!  Dia kaget sekali Jonghyun mendorongnya sampai hampir terjatuh. Untung saja ia sempat berpegangan pada ujung papan pengumuman.
 
"YA! KAU!!! AKU TIDAK MAU MELIHATMU LAGI! AKU BENCI SEKALIIIII!!!" Teriak Mika pada level tertinggi puncak keemosiannya kepada punggung Jonghyun yang semakin lama semakin jauh keluar dari gerbang sekolah. Sampai kapan pun aku tidak mau bertemu dengan dia lagi! Sumpah nya dalam hati.
 
Ia terengah-engah setelah berteriak. Ia tidak perduli pada orang-orang yang sedang menatap dirinya. Kesaaall!! Mika mengatur nafasnya lagi dan matanya jadi berair saking kesalnya terhadap laki-laki tadi. Ia mengusap air matanya. 
 
Tapi, benar juga apa yang dikatakan Jonghyun. Ia melihat nama 'Kim Mika' tertulis berada di paling akhir papan pengumuman. 
 
Masih menatap namanya. Mika bengong sesaat. Tidak percaya ternyata namanya ada disana. Aku lulus! Aku diterima di SMU ini!! Soraknya dalam hati. Ia semakin mengusap terus air matanya yang berjatuhan semakin banyak. Kali ini bukan rasa kesal, tapi rasa bahagia karena ia telah diterima di Seoul High School, Sekolah paling terkenal di Korea Selatan.
 
***
 
Mika memandang dirinya didalam cermin. Rambutnya yang panjang ikal itu dia biarkan tergerai. Hari pertama disekolah Seoul High School dia harus tampil sempurna.
 
Jarinya memainkan rambutnya yang ikal sambil menilai penampilannya. Sepertinya sudah oke, senyumnya melihat seragam yang di kenakannya sudah terlihat sempurna.
 
"Mika!! Cepatlah turun! Nanti kau terlambat ke sekolah!" Teriakkan Eomma mengagetkan Mika yang tengah memakai lipblam pink ke bibirnya.
 
Buru-buru ia memasukkan lipbalm ke dalam tasnya dan segera keluar dari kamar.
 
"Selamat pagi Appa, Eomma, Oppa~~" Mika memberikan senyum paling lebar kepada keluarganya yang sudah berkumpul di meja makan. 
 
Seperti biasa, Mika mencium pipi ketiga nya. Ini sudah menjadi ritual di rumahnya yang harus Mika lakukan sebagai anak paling bungsu di keluarga ini.
 
"Selamat ya ini hari pertama mu di Seoul High School, appa bangga sekali" Appa balas mencium sesudah Mika menciumnya. Eomma pun juga sama membalas ciuman Mika di pipinya.
 
"Euuwhh~ Parfume apa yang kau pakai? Bau nya tidak enak" Gumam Mika mengernyitkan hidungnya setelah mencium pipi putih mulus kakak laki-laki satu-satunya yang tampan ini. Kim Woobin oppa.
 
"Ah Mika! Kau memakai apa sih di bibir mu?? Kenapa pipiku jadi lengket seperti ini??!!?" Woobin oppa tidak menjawab pertanyaan Mika, dia malah sibuk membersihkan pipinya yang bekas dicium Mika dengan telapak tangannya.
 
Mika memajukan bibirnya memperlihatkan kalau tadi dia baru saja memakai lipbalm. Ia langsung mengambil roti yang ada dihadapannya. Tidak memperdulikan oppa nya lagi.
 
"Kau mau mencari pacar di hari pertama mu sekolah ya?" Tanya Woobin oppa sambil menopang dagu diatas kedua tangannya. Sudut kiri bibirnya naik tersenyum mengejek adiknya yang sudah berpenampilan cantik di depannya.
 
"Ani.." Jawab Mika singkat sambil mengolesi rotinya dengan selai.
 
"Kulihat sekarang tidak ada yang menjemput mu lagi, bagaimana kalau sekarang kau bareng dengan oppa saja?"
 
"Shiron!" Tolak Mika langsung.
 
"Wae?"
 
"Aku tidak mau membuat para wanita di sekolah nanti cemburu kalau aku bareng dengan si ketua komite Seoul High School yang katanya tampan, pintar dan keren ini.." Jawab Mika menggigit rotinya.
 
"Kau yakin?"
 
Mika mengangguk.
 
"Tapi sekarang tidak ada yang menjaga mu lagi.. Oppa sekarang mengambil klub boxing di sekolah, tidak jauh beda loh dengan olahraga si.."
 
"Oppa!!" Potong Mika kesal. Dia tahu Woobin oppa tidak mencemaskannya. Sebetulnya dia hanya ingin mengejek Mika saja. Karena dia melihat senyum lebar menghiasi wajah Woobin oppa. Dia telah sukses menggoda Mika pagi ini.
 
"Eomma~ boleh tidak aku melempar roti selai ini ke wajah anakmu yang tampan itu? Aku kesal sekali!" Mika merengek ke arah eomma nya yang masih sibuk menyiapkan makanan.
 
"Woobin-ah~ jangan kau ganggu terus adikmu.." 
 
Woobin oppa semakin tertawa geli menatap Mika karena eomma tidak serius memarahi dirinya. Membuat Mika semakin merengek. "Eomma~~!!"
 
"Awas saja kau, akan aku sebarkan ke semua murid di sekolah kalau ketua komite yang selalu kalian puja ternyata kalau di rumah masih disuapin makan oleh eomma nya.." Bisik Mika menatap sengit ke arah Woobin oppa.
 
"Ya ya ya!! Kau jangan main dendam! Awas kau kalau berani menyebar berita itu!"
 
"Eomma appa! Aku berangkat dulu!" Cepat-cepat Mika mengambil roti nya dan bergegas pergi melihat tangan oppa nya sudah mengepalkan tinju mengancam dirinya.
 
***
 
Letak Seoul High School tidak terlalu jauh dari rumahnya. Maka Mika memutuskan berangkat ke sekolah dengan jalan kaki. Masih banyak waktu dan bisa berolah raga jalan di pagi hari. Tidak seperti Woobin oppa yang setiap pagi nebeng dengan mobil Appa saking malasnya.
 
Ah! Akhirnya aku sekolah disana jugaaaaa~ girang Mika dalam hati menatap bangunan besar di hadapannya. Karena untuk masuk kesana butuh perjuangan yang sangat besar.
 
Banyak impian yang ingin Mika raih di sekolah itu. Ia jadi ingat saat dulu memimpikan jika ia bisa sekolah disana ia akan melakukan apa saja. Tertawa bareng memikirkan masa depannya nanti bersama....
Mika langsung menghentikan langkahnya. Bodoh! Kenapa di pagi hari yang gembira ini aku harus mengingat itu lagi? Uuuggghh. Mika menggelengkan kepalanya kuat2 semoga pikiran itu terbuang dari kepalanya. 
 
Buk!
 
Ada sesuatu yang menabrak kepala Mika dari belakang gara2 dia berhenti mendadak seperti ini. "Aw sakit!!" Keluh Mika sambil mengusap2 belakang kepalanya.
 
"Ah maaf! Aku tidak melihat mu berhenti didepanku" terdengar suara sengau seorang pria di belakang Mika.
 
Mika melihat pria yang menabraknya sedang mengusap2 hidungnya yang memerah. Pria itu siswa sekolah Seoul High School juga dilihat dari seragam sekolahnya. 
 
Dia sangat tampan. Matanya yang menatap tajam membuat Mika sedikit salah tingkah. Hidungnya yang mancung dan berdarah.. Apa?! Hidung pria itu keluar darah! Mika langsung panik saat melihat darah yang tiba2 keluar dari hidung pria itu.
 
"Hidung mu berdarah! Aduh bagaimana ini??? Ah iya tolong tengadahkan kepala mu agar darahnya tidak keluar terus, sebentar aku bantu" Mika langsung mengorek-orek isi tasnya mencari tisu. Ini juga salahnya. Kalau saja dia tidak tiba-tiba berhenti mendadak seperti tadi mungkin pria ini tidak akan menabraknya.
 
"Maaf ya.." Ucap Mika meminta izin saat mau memasukkan gulungan kecil tisu kedalam hidung pria itu. Ia memasukkan sangat begitu perlahan. Berhati2 agar darahnya tidak berceceran ke mulut pria itu.
 
Hmph..
 
"Ada apa?" Tanya Mika bingung saat melihat pria itu mendenguskan tawanya. Memangnya ada yang lucu? Dia tidak kesakitan hidungnya berdarah?
 
"Tidak.. Aku hanya menertawakan diriku. Lucu saja, hari pertama aku masuk sekolah ada kejadian seperti ini. Mencium kepalamu dengan keras sampai hidungku berdarah.." Jawab pria itu yang sudah tidak menahan cengiran di mulutnya.
 
Mencium? Ah benar juga hidung pria itukan kena kepalaku tadi. Jadi pada intinya kepalaku dicium oleh pria ini? Sampai berdarah. Keras sekali kepalaku ini. 
 
Terdengar suara bel berdentang keras dari dalam sekolah. Keduanya langsung berpamitan.
 
"Maaf aku harus masuk!"
 
Mereka langsung tertawa menyadari perkataan mereka yang berbarengan.
 
"Baiklah, terima kasih bantuannya.." Ucap pria itu tersenyum sambil tetap memegangi gulungan tisu di hidungnya sebelum ia beranjak masuk ke dalam gerbang sekolah.
 
"Sekali lagi aku minta maaf" bungkuk Mika meminta maaf lalu menyusul pria tadi masuk kedalam gerbang sekolah.
 
Pagi yang sangat menarik. Batin Mika sambil berlari menuju gedung auditorium untuk upacara penerimaan siswa baru.
 
***
 
"Selamat datang di Seoul High School untuk kalian! Perkenalkan namaku Kim Woobin. Aku ketua komite di sekolah ini"
 
Terdengar suara gemuruh tepuk tangan semua murid di dalam gedung auditorium untuk memberi penghormatan kepada ketua komite yang memberi salam.
 
Mika bertepuk tangan dengan malas. Matanya tidak mengarah ke kakak kandung nya yang sedang berpidato di depan. Karena matanya sibuk mencari dimana letak keberadaan si pria hidung berdarah tadi. Dia belum melihatnya lagi.
 
"Mika! Lihat! Ketua komite kita keren sekali!! Siapa tadi namanya??" Wanita yang baris dibelakang Mika mengguncang-guncang bahunya sedikit kencang. 
 
"Kim-woo-bin" jawab Mika malas sambil menengok kearah belakangnya.
Kang Seul Gi. Teman sekelas Mika yang baru. Wanita berambut panjang dan bermata seperti rubah. Sebetulnya mempunyai wajah yang manis kalau saja sekarang mata dia tidak berbinar-binar seperti itu sambil berkata "Woobin sunbae kau keren sekali~"
 
Mika menghelakan nafasnya dan berbalik menghadap ke depan lagi. Woobin oppa, fans mu sudah bertambah satu lagi.
 
Sampai kapan kau mau mengoceh dengan membosankan seperti ini oppaaaa??? Mika membatin kesal. Dilihat samping kanan kirinya. Sepertinya murid wanita yang bosan mendengarkan pidato ketua komite hanya Mika saja. Karena murid-murid wanita yang lain ekspresinya sama seperti Seul Gi semua. Matanya berbinar-binar sambil tersenyum memandang Woobin oppa yang ada di depan. Mika mengela nafas dengan sangat panjang.
 
Setelah beberapa lama Mika tidak konsentrasi dengan ucapan oppanya. Mata Mika tiba-tiba langsung tertuju ke depan saat suara murid-murid bertepuk tangan lagi. Bukan untuk melihat oppa nya. Tetapi ke arah pria yang sedang jalan menuju panggung. Si Pria Hidung Berdarah tadi!
 
"Apa?? Ada apa?? Kenapa dia maju ke depan???" Gantian Mika bertanya dengan antusias ke arah Seul Gi yang di belakangnya.
 
"Woobin sunbae memanggil beberapa anak yang nilainya tertinggi saat ujian masuk kemarin. Dan dia nilai tertinggi yang pertama.." Jawab Seul Gi masih tetap memandang Woobin tanpa mengalihkan pandangan ke Mika yang ada dihadapannya.
 
"Kris Wu! Dari kelas 1-A! Selamat!"
 
Jadi namanya dia adalah Kris?
Mika menatap Kris yang ada di depan panggung. Tampan sekali dia seperti pria yang ada di komik-komik jepang. Dan juga pintar. Ia langsung tersenyum geli melihat hidung nya yang masih sedikit merah gara-gara ulahnya.
 
"Dan yang tertinggi kedua dari kelas 1-B! Lee Jonghyun!"
 
Terdengar suara Woobin oppa memanggil lagi. Mulut Mika langsung berubah menjadi garis lurus tidak melengkung membentuk senyuman lagi saat mendengar nama itu kembali.
 
"Selain dia tertinggi kedua, Lee Jonghyun adalah seorang atlet judo! Mungkin namanya tidak asing bagi kalian di klub judo. Ya dia adalah pemenang nasional judo tingkat SMP kemarin!" Sambung Woobin dan diikuti suara tepuk tangan para murid.
 
"Mika!! Aku tidak tahu di kelas kita ada yang tampan juga! Dan dia juga terkenal!" Seul Gi mengguncang-guncang bahu Mika lagi.
 
Mika tidak menggubris guncangan Seul Gi di bahunya. Matanya menatap tajam pada pria tampan yang baru saja keluar dari barisan kelasnya. Dia masih mengingat bagaimana pria yang bernama Lee Jonghyun itu mendorongnya sewaktu pengumuman kelulusan kemarin. Kenapa sekarang aku harus sekelas dengannya!!?
 
"Mika! Lee Jonghyun tampan sekali!! Lihat kulitnya putih sekali seperti vampir! Hihihi dan bibirnya merah sekali untuk seukuran warna pria! Kau suka tidak?" Tanya Seul Gi lagi yang tidak ditanggapi Mika.
 
Suka pada bibir merah itu? Jantung Mika sedikit berdebar. Teringat kembali saat bibir merah itu pernah mencium pipinya. Tidak, bukan pernah. Tapi selalu mencium pipinya. 
 
Mata Mika langsung terpejam dan menggelengkan kepalanya kencang saat mengingat itu lagi.
Tidak boleh, tidak boleehhh! Aku benci kepada Lee Jonghyun. Aku tidak mau mengenalnya!
Tapi kau juga merindukannya. Bisik suara hati kecil Mika yang tidak ingin telinga Mika dengar.
 
"Hey Mika~ dari ketiga pria yang di depan itu kau suka yang mana? 
 
"Kris!!" Jawab Mika langsung tanpa berpikir. Ia membuka matanya dan kaget melihat wajah Seul Gi sudah dekat di samping wajahnya.
 
"Wuaah kalau begitu aku Woobin sunbae!" Seul Gi merangkul bahu Mika dan tersenyum riang menatap ke depan.
 
Mika lagi-lagi tidak menanggapi. Matanya juga ikut kedepan. Mencoba memandang Kris yang sudah mencium kepalanya dengan keras tadi pagi. Berusaha tidak melihat yang ada di sampingnya.
 
Mau bagaimana lagi? Dari pertanyaan Seul Gi tadi dia hanya bisa memilih Kris. Karena Kim Woobin sang ketua komite yang keren itu adalah kakak kandungnya. Dan Lee Jonghyun adalah...
 
***
 
Seragam baru. Buku-buku baru. Bangku Seoul High School. Posisi duduk yang nyaman. Aaahhh ini rasanya bahagia sekali. Mika melentangkan tangannya lebar-lebar dan mengusap meja sekolahnya dengan mata terpejam saking senangnya. 
 
Hari pertama masuk ke sekolah yang ia damba-dambakan sejak dulu. Setelah perjuangan kerasnya akhirnya ia bisa masuk kesini.
 
Mika mengangkat kepalanya dan menghembuskan nafasnya perlahan. Bibirnya dihiasi senyuman saat memandang ke sekeliling kelas. Terdengar suara hiruk pikuk teman-teman sekelasnya mengobrol satu sama lain menunggu bel jam pelajaran pertama dimulai.
 
"Mika Mika Mika~~~♥︎"
 
Terdengar suara cempreng pria memanggil nama nya dengan sangat centil. Mika menoleh mencari sumber suara. Dia melihat anak laki-laki didekat jendela yang sedang berjongkok diatas bangkunya sambil melambaikan kedua tangan kepadanya. Eunhyuk. Tapi nama sebenarnya adalah Lee Hyukjae. Mika sudah berkenalan tadi saat ceremony di auditorium sebelum masuk ke kelas. Melihat tampangnya membuat Mika menahan tawa. Karena mengingatkannya kepada wajah anak monyet.
 
"Mika kau sudah punya pacar belum???" teriak Eunhyuk dari sebelah sana. Cengirannya lebar sekali menatapnya.
 
Ya Tuhan, aku tidak kuat lagi. Batin Mika. Ia tertawa sambil menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Eunhyuk. Dia sudah tidak tahan lagi menahan tawa melihat wajah itu.
 
"Wuaah!! Tuh Suho! Pertanyaan kau sudah terjawab! Mika jomblo!" Eunhyuk mengguncang-guncang bangku yang ada di depannya.
 
Suho. Korban guncangan bangku Eunhyuk tersentak kaget saat sedang melihat ponsel nya. 
 
"Ka-kapan aku berta-tanya seperti itu??"
 
Keringat langsung bercucuran di wajah Suho yang terlihat terawat. Anak itu gugup sekali dituduh seperti itu oleh Eunhyuk. Apalagi saat Mika melihat ke arahnya. Mukanya langsung merah seperti kepiting rebus.
 
"Heh Hyukjae! Bilang saja itu kau yang memang mau tanya! Jangan pura-pura itu Suho! Pabo!" Seul Gi yang duduk di depan Mika balas berteriak.
 
"Ding dong ding! Kau benar! Hahaha!" Mulut Eunhyuk terbuka sangat lebar saat tertawa. Kalau saja Mika punya pisang di tangannya mungkin dia langsung lempar ke mulut itu. Tawa Mika semakin tidak bisa berhenti.
 
Tingkah laku teman-teman sekelasnya sudah membuat Mika terus saja tertawa. Awal yang bahagia disekolah menurutnya. Sempurna.
 
Masih tertawa melihat ke arah Eunhyuk. Telinga Mika mendengar suara derit bangku di sampingnya sedang ditarik. Sepertinya teman dibangku sampingnya sudah datang. Sejak tadi Mika belum melihatnya.
 
"Ann..."
 
Niatnya Mika mau memberi salam kepada teman barunya yang baru datang. Tapi perkataannya langsung terhenti saat menoleh dan melihat pria tampan sudah duduk di bangku sampingnya.
 
"...nyeong?" Jawab pria itu sambil menaikkan sebelah alis melanjutkan salam Mika yang terhenti tadi.
 
Seketika itu juga Mika melengos membuang mukanya ke sebelah kiri. Arah yang berlawanan dari teman baru nya ini.
 
"Kau tidak usah bicara denganku" gumam Mika sambil menopangkan dagu nya masih tetap ke arah jendela. Ia tidak tertawa lagi saat melihat Eunhyuk. Mood tertawanya tiba-tiba saja hilang.
 
"Aku tidak berbicara dengan mu.." 
 
"Tadi?" 
 
"..nyeong?" 
 
"Mhh.."
 
"Melanjutkan kata salam yang terpotong saja.... Tidak boleh?"
 
"Tidak.."
 
"Apa hak kau?"
 
"Pokoknya aku tidak mau bicara denganmu"
 
"Ya sudah..."
 
"Diamlah kau"
 
"Aku sudah diam.."
 
"Jangan ajak aku bicara"
 
"Aku tidak mengajak mu bicara, kau saja yang dari tadi terus mengoceh" Jawab pria tampan ini dengan santai sambil menggantungkan tas nya disamping meja miliknya. Dia tidak perduli wanita disampingnya sudah mau meledak.
 
"Kubilang diam!!" Entah kenapa Mika tidak bisa mengendalikan emosinya jika sudah berbicara dengan Jonghyun.
 
"Kau..." Geraman Mika terpotong oleh teriakan Eunhyuk saat menoleh ke makhluk menyebalkan di sampingnya ini.
 
"Lee Jonghyun!!! Ternyata atlet Judo pemenang nasional kemarin ada di kelas kita!! Teriaknya sambil bertepuk tangan membuat semua kepala seisi kelas menoleh kearah samping Mika.
 
Suara anak-anak langsung terdengar membicarakan Lee Jonghyun. Dan semua kepala seisi kelas mengarah kepadanya. Tapi Lee Jonghyun tidak memperdulikan mereka, dari sudut matanya ia melirik ke bangku sampingnya. Menperhatikan wanita yang sedang tempramental itu sudah membuang mukanya tidak mau melihat muka Jonghyun lagi.
 
"Duduklah" perintah Jonghyun pelan kepada Mika yang sudah berdiri sambil menatapnya. 
 
Mika tidak mau menuruti perintah Jonghyun. Dia menghambur keluar kelas dan melihat kekertas putih yang ada di depan. Semoga saja dia salah menempati bangku nya tapi Ia melihat nama 'Kim Mika' dan 'Lee Jonghyun' memang sudah di atur bersampingan oleh pihak sekolah.
 
Mika tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tadinya Mika kira awal disekolahnya akan menjadi sempurna dan bahagia. Tapi sepertinya tidak akan terjadi jika ia masih bersama dengan Lee Jonghyun....
 
Mantan pacarnya.
 
Bersambung...
 
gomawo udah dibaca ff nya ya! Author mohon komennya buat nulis part selanjutnya! :D
berhubung author lg ga ada kerjaan, jadi update part nya bisa cepet :D
 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK