home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Understand Love

Understand Love

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 22 Aug 2014, Updated : 29 Aug 2014
Cast : Lee Ah ra,Choi Si won (Super Junior),Kim Jong In (Kai - Exo),Lee Dong hae (Super Junior),Lee Jin ki
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |71835 Views |3 Loves
Understand Love
CHAPTER 3 : You And My 900 Days With Him

AUTHOR POV

“Kau.... Kau baik – baik saja? Astaga Tanganmu mengeluarkan darah!!” pekik Ahra sambil berusaha menolong namun karena panik ia tidak tahu harus berbuat apa.

“pelankan suaramu atau kita akan mendapatkan masalah” ucap seseorang itu sambil menutupi luka di lengan kanannya.

“lalu kau ingin aku berbuat apa?! Tanganmu terus mengeluarkan darah” ujar Ahra masih panik.

“buka bajumu”.

“kau gila Kai?! Disaat seperti ini kau memikirkan hal yang seperti itu” teriak Ahra sambil membulatkan matanya dan menyilangkan tangannya di atas dada.

“bukan begitu maksudku Arggghhhh berikan aku apa saja untuk mengikat lukaku!” Ahra berpikir cepat lalu ia teringat ada sapu tangan kecil yang selalu Donghae selipkan di tasnya.

“aku hanya punya ini” Ahra menyodorkan sapu tangannya.

“tolong ikatkan tapi jangan terlalu kuat mengikatnya” Ahra menuruti peintah Kai dengan sedikit ngeri.

Setelah Ahra mengikatkan sapu tangan itu pada lengannya, Kai berdiri dan mulai berjalan.

“kau mau kemana?” Ahra mengikutinya dari belakang.

“ke klinik terdekat, aku tidak mau mati karena kehabisan darah” jawabnya sembil terus berjalan sedikit sempoyongan.

Kai berbalik menatap Ahra yang masih mengikutinya “kau lebih baik pulang, oppa mu pasti akan mencarimu”.

“tapi kau...”.

“aku akan baik – baik saja terimakasih sudah menolongku” Kai kembali menapakkan kakinya menjauhi Ahra yang diam melihatnya pergi.

***

Jinki mengerucutkan bibirnya, ia terus memindahkan Channel tv dengan muka sedikit suram.

“mana anak itu belum pulang juga” gerutunya.

“aku pulang!” seru Ahra begitu memasuki rumah mereka.

Jinki langsung menghampiri Ahra yang sedang mencopot sepatunya.

“kau lama sekali, apa yang kau lakukan di sekolah mu hingga baru pulang jam segini?” omelnya.

“tumben sekali oppa menungguku” tanggap Ahra dengan santai.

“memangnya aku salah memperhatikan adikku sendiri? Tuh ada sebuah kiriman untukmu” tunjuk Jinki pada bingkisan dan sebuket bunga di atas meja makan.

“dari siapa?” Ahra mendekat pada meja makan dengan heran.

“siapa lagi kalau bukan calon suamimu” ujar Jinki dengan nada yang masih kesal.

Di atas buket bunga itu terdapat sebuah kartu ucapan.

“Selamat 900 hari untuk kita~ maaf tidak bisa merayakannya hari ini :^) jangan marah ayo kita makan malam besok, akan selalu menjagamu ” – Choi Siwon.

“jadi ini hari ke 900 kalian?” tanya Jinki mengintip kartu ucapan itu.

“kukira begitu, aku lupa”ucap Ahra santai lalu membawa buket bunga itu naik ke kamarnya.

“kau ini lebih perhatianlah pada pacarmu” omel Jinki.

Sesampainya di kamar Ahra meletakkan buket bunga itu di meja riasnya lalu merebahkan diri di kasurnya.

“apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa dia bisa terluka seperti itu?” gumam Ahra dalam hati mengingat kejadian tadi.

Ahra memalingkan pandangannya dan tertuju pada buket bunga dari Siwon, ia meraih ponselnya lalu mengetik beberapa nomor.

“Yeobseyo oppa..”

“...”

“apa aku mengganggumu?”

“...”

“tidak hanya saja ada yang mengirim buket bunga untukku”

“...”

“tentu saja aku menyukainya, gomawoyo oppa”

“...”

“baiklah, jangan lupakan makan malammu dan beristirahat lah yang cukup”

“...”

“nee see you tomorrow captain”

“...”

Ahra mengakhiri percakapan singkatnya dengan Siwon dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah beberapa menit ia habiskan untuk membersihkan dirinya, Ahra keluar kamarnya turun menuju ruang tengah dimana Jinki sedang bermain video game.

Ahra memposisikan dirinya di samping Jinki yang sedang asik dengan gamenya.

“kau tidak membuka bingkisannya?” tanya Jinki tanpa merubah fokusnya.

“bingkisan itu untukku juga?”.

“tentu saja, hanya dirimu yang penting dirumah ini” ungkap Jinki dengan nada sedikit menyindir.

“Aiiissshh perhatikanlah dirimu dan buat wanita menyukaimu jadi kau juga dapat bingkisan sepertiku” bela Ahra lalu berjalan menuju bingkisan itu dengan kesal.

Ahra membuka bingkisan yang cukup besar itu, di dalamnya terdapat beberapa kotak ia membukanya satu persatu.

Kotak pertama bebentuk segi panjang yang sedikit tipis, isinya adalah sebuah gaun berwarna merah marun selutut.

Kotak selanjutnya berisi sepasang sepatu high heels warna senada dengan aksen berlian kecil di sepanjang tali pengikatnya.

Dan kotak terkahir berisi kue ikan yang sering di jual di pinggiran jalan di seoul, Ahra sedikit merenyitkan dahinya memikirkan apa yang di maksud dengan Siwon mengirimkan kue ikan itu.

“kue ikan... kue ikan... kue ikann... ahhh~” akhirnya Ahra mengingat kenangan di balik kue ikan itu adalah saat ulang tahunnya yang ke 6 tahun itu pertama kalinya Ahra dan Siwon bertemu.

Siwon yang pada saat itu datang dengan Ayahnya tanpa membawa kado untuk Ahra karena bingung ia membeli 2 buah kue ikan untuk Ahra hari itu.

***

Seperti biasanya Ahra sudah berada di kelasnya pagi ini, ia duduk dengan resah seperti menunggu seseorang.

“kau kenapa?” tanya Sehun.

“ehh ahh tidak, waahhh kau tidak biasanya datang sepagi ini” jawab Ahra mengalihkan pembicaraan.

“aku selalu terlambat kau salahkan lalu aku datang lebih awal kau melihatku dengan aneh, aku ini harus bagaimana Ahra?” Sehun geram lalu mencubit pipi Ahra dengan gemas.

“awww lepaskan tanganmu Oh Sehun atau akan ku patahkan tanganmu sekarang juga”.

“wowowowo ada apa ini?” Jungkook menarik tangan Sehun dari pipi Ahra.

“kalian sedang apa cepat duduk guru Kim sudah datang” seru Jihyun yang terburu – buru masuk kedalam kelas.

Jungkook dan Sehun dengan cepat menempati tempat duduk mereka masing masing.

Ahra menengok kearah belakang.

“dia tidak masuk hari ini...” gumamnya dalam hati.

Hari ini sesuai janji Ahra pulang lebih cepat, ia meminta Donghae untuk menjemputnya agar tidak memakan watu lama karena ia tahu ia akan berdadan lama untuk malam ini.

Ahra mengenakan gaun dan sepatu yang diberikan Siwon dengan sangat pantas di tambah dengan make up sederhana dan tatanan rambut yang digulung seperti putri cina nan elegan.

Tok... tok ... tok...

“Siapa?” seru Ahra dari dalam sambil memakai anting.

“ini oppa...” suara Donghae menyahut.

“dan aku!” disusul suara Jinki.

“masuklah oppa – oppaku” jawab Ahra sedikit bercanda.

“wahhh lihatlah adikku kau sudah besar” ucap Jinki lalu berbaring di kasur milik Ahra.

“tentu saja” balas Ahra dengan bangga.

“kau mirip sekali dengan ibu” ucap Donghae lembut.

Ahra tersenyum mendenger ucapan Donghae “tentu saja karena aku anak kesayangan Ibu”.

“aku juga anak kesayangannya!” protes Jinki.

“kalian berdua memang anak kesayangan Ibu” ujar Donghae tersenyum.

“oppa juga anak kesayangan Ibu kita semua anak kesayangan Ibu” seru Ahra, mereka bertiga seketika diam namun sedetik kemudia mulai tertawa.

“kalian ini jika bersama sifat kekanak – kanakkan kalian keluar” Donghae merangkul Ahra.

“Hyung kau juga kadang masih sering marah bila makanan mu aku habiskan” balas Jinki.

“tentu saja kalau tentang itu aku akan marah bodoh” donghae menjitak kepala Jinki sambil tertawa.

“aduuhh sakit hyung!” Jinki mengerucutkan bibirnya sebal.

“Siwon oppa sampai kapan kau akan diam disitu?” seru Ahra yang menyadari jika Siwon telah lama berdiri di ambang pintu kamarnya.

“aku tidak ingin mengganggu waktu kalian” ucap Siwon sambil melangkah mendekati mereka.

“tentu saja tidak, ayolahhh lihat adikku ini sudah cantik kau tidak boleh membuatnya menunggu” balas Donghae.

“nee Hyung kau bawa Ahra cepat sebelum make up dia luntur lalu kembali pada wujudnya yang asli” canda Jinki membuat Donghae dan Siwon tertawa.

“Aisssshhhh oppaaaaa”

“sudah Ahra kita berangkat sekarang?” Siwon mengulurkan tangannya.

“nee oppa” Ahra menyambut tangan Siwon dengan senang hati.

“Hyung kami pergi dulu”.

“baiklah hati – hati jaga adikku” seru Donghae begitu Siwon dan Ahra keluar.

Belum lama mobil mereka berjalan Ahra menangkap sesuatu yang sanga mengejutkan untuknya.

“bukankah itu... Kim JongIn?” gumamnya begitu melewati seseorang yang sedang terduduk di depan sebuah gerbang kayu tinggi.

“mengapa dia duduk di luar malam – malam seperti ini” Ahra terus meliriknya hingga beberapa meter setelah melewatinya.

-To Be Countinued-

Waaaaaaa akhirnya setelah mengumpulkan semua mood yang tercecer chapter ini akhirnya jadi juga!!

makasih buat yang udah baca dan ngedukung 'Open Arms' kemarin semoga 'Understand Love' juga bisa bikin readers penasaran juga yaaa

Hwaitiiiiing! ;D

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK