The Real Side Of You
Part 35
Sebuah BMW merah baru saja melesat memasuki salah satu sisi ruang parkir yang kosong di basement Wollim Entertainment, tidak lama kemudian pintu pengemudi pun terbuka menampilkan sepasang sneakers berwarna putih polos dan kemudian di susul dengan gadis berambut merah cemerlang yang memegang banyak buku dan kertas di tangan nya keluar dari sana. langkah kaki gadis itu begitu tergesa, beberapa kali ia bahkan harus berlari kecil untuk memperpendek jaraknya dengan ruang kerja yang berada di lantai 3 management tersebut. Hari ini ia sedikit terlambat karna lalu lintas jalanan Seoul yang agak padat, menyebabkan wajahnya menekuk sebal karna harus berada di jalan lebih lama dari biasanya, jadwalnya sudah kacau. Tapi begitu memasuki lobby perusahaan, sebuah banner berukuran besar yang di pajang di pojok ruangan membuat langkah kaki nya berhenti seketika. Senyum menawan tercetak jelas di wajah gadis itu ketika sedang memperhatikan poster untuk promosi konser musim panas ke 2 milik boyband papan atas, Infinite, yang mana juga merupakan anak asuhnya dan ujung tombak Wollim Entertainment. Seakan semua stres akibat macet yang baru saja di alami nya menguap begitu saja, senyum ketujuh pria tampan itu meluluhkan hatinya, terlebih senyum pria yang berdiri di sisi paling kiri barisan. Yang memakai baju berwarna hitam dengan aksen putih dan hijau, yang tersenyum dan menampilkan lesung pipi menggemaskan itu yang mau tidak mau harus gadis itu akui memang menambah ketampanan sang visual. Mantan kekasihnya, Kim Myungsoo.
Ada desiran rasa bangga begitu melihat banner tersebut, sudah hampir 2 bulan terakhir gadis itu-sunhee ikut aktif menjadi asisten manager dan salah satu staff perencana konser musim panas milik infinite. Bersama head manager mereka serta beberapa staff mengatur segala persiapan, mulai dari berjibaku mengurus promosi dan kerja sama dengan sponsor juga media, sampai membantu team wardrobe juga audio beserta tata letak panggung. Ini semua bukan hanya hasil kerja nya, ada banyak nama dan kepala yang turut serta tapi setidaknya ia bisa memberikan sumbangsih walau hanya sedikit dan ia merasa bahagia. Anyway leader mereka adalah oppa nya. Hampir saja air matanya menetes saking terharunya, kalau bukan karna sebuah komentar sinis yang tertangkap indera pendengaran nya tepat di sebelah kanan telinga nya.
“feeling proud heh? Jangan sampai nangis gitu dong, dasar cengeng”
Secepat kilat sunhee berbalik dan menemukan Kim Myungsoo yang sedang tersenyum meremehkan berdiri rapat di belakang nya, hampir saja sunhee memukul kepala pria itu kalau tidak ingat ada dimana mereka sekarang. Sadar tidak bisa menganiaya pria itu secara terang-terangan sebagai ganti maka sunhee hanya menatap myungsoo dengan sinis sebelum melangkah pergi dari situ secepatnya.
“ya!” teriak myungsoo pada sunhee yang sudah berjalan menjauh “kau menginjak kaki ku asisten manager Kim” raung nya lagi
Sunhee hanya mengibaskan tangan nya secara tak perduli tanpa berminat berbalik sama sekali dan melanjutkan langkahnya karna ia sudah cekikian begitu mendengar teriakan myungsoo, sementara myungsoo merutuk dengan sebal dan berjongkok untuk mengecek kaki nya yang terasa sedikit nyeri.
“kenapa kau?”
Suara sang leader bertanya terdengar di belakang nya, sang visual hanya menggeleng lemah dan menolak untuk menjawab seraya bangkit berdiri. Sunggyu menaikan sebelah alisnya.
“hyung sih pagi-pagi sudah menjahili noona”
Lee Sungjong, maknae Infinite lah yang menjawab pertanyaan tersebut karna memang dirinya sempat melihat sekelebatan ketika sunhee menginjak kaki myungsoo dengan sengaja, meski pria kelahiran 93 itu sama sekali tidak mengetahui apa penyebab nya.
Tatapan penuh arti milik Sunggyu membuat myungsoo membela dirinya “sunhee saja yang pagi-pagi sudah galak” seloroh myungsoo
“jangan ganggu dia myungsoo-ya, belakangan ini isi kepalanya sudah cukup keruh.” Ucap sunggyu begitu ketiga nya melangkah memasuki lift untuk meeting persiapan terakhir sebelum nanti siang menuju vennue untuk rehersal “Aku dapat laporan dari eoma kalau jam tidur sunhee mulai berantakan lagi dan ia sering melewatkan sarapan. Begitu sampai rumah sunhee akan langsung terkapar di kamar nya” lanjut sunggyu
Penjelasan itu membuat myungsoo membisu, ‘sunhee sesibuk itu?’ batin nya.
“tapi noona baik-baik saja kan hyung?” tanya sungjong, terselip nada khawatir dalam nada suaranya
“kalau yang kau maksud dengan baik adalah dia bisa beraktifitas dengan wajar, yah dia baik-baik saja ia tidak sakit juga sih. Hanya saja lingkaran matanya sudah semakin menghitam, aku sampai ngeri sendiri melihatnya, baru pertama kali ini aku melihatnya bekerja sekeras itu tapi ku yakin ia masih bisa menanggung semua nya hanya saja yah memang sedikit stres. Mangkanya kau jangan menganggunya Mr.Kim, arraseo?”
Myungsoo mendengus sebal tapi toh kemudian menggauk juga. Pria itu pun menerawang, satu bulan terakhir mereka memang jarang bertemu, sunhee sibuk dengan segala persiapan konser sementara member infinite sibuk berlatih dan menjalankan promosi comeback juga jadwal individu masing-masing. Keadaan yang membuat myungsoo merasa tidak suka, bagaimana pun pikirnya ia akan bisa terus bersama sunhee setelah gadis itu secara resmi menjadi asisten manager nya tapi ternyata mereka justru berpisah dan jarang sekali bertemu akibat konsentrasi sunhee yang lebih di tekankan pada persiapan konser. Itulah alasan kenapa myungsoo sangat suka mengganggu sunhee setiap kali mereka bertemu tanpa di sengaja, ada kebahagiaan tersendiri setiap kali sunhee memandang nya dengan sebal atau memukul nya sebagai balasan, menurut myungsoo itu berarti gadis itu merespon nya dan mencurahkan perhatian hanya untuknya karna mau repot-repot membalas tingkah lakunya yang ia sendiri akui menyebalkan. Bentuk pemikiran yang menurut woohyun agak aneh dan memaksa. Tapi toh myungsoo tetap tidak perduli dan merasa senang-senang saja.
Ketika ketiga nya sampai di ruang meeting, semua member sudah ada disana juga jajaran staff dan para direktur dari bagian musik juga audio. Sunggyu, sungjong dan myungsoo langsung mengambil posisi nya masing-masing karna yang lain sudah siap sedia. Mata milik myungsoo langsung mencari ke segala penjuru tapi tidak juga menemukan sunhee di antara para staff yang menghadiri meeting terakhir ini.
“For your information, sunhee masih belum datang”
Bisik Hoya pada myungsoo, yang di balas sang visual dengan anggukan singkat. Di tariknya satu bangku kosong antara tempat duduk nya dengan hoya sehingga kini mereka di batasi satu bangku dan tidak lagi duduk menempel, tanpa bertanya pun hoya sudah tau untuk siapa bangku itu di sediakan maka ia tidak mempermasalahkan nya.
Beberapa menit kemudian orang yang mereka nantikan memasuki ruangan, sunhee celingukan mencari tempat kosong karna kondisi ruang meeting yang sudah hampir penuh. Lalu kemudian lambaian tangan hoya tertangkap mata nya dengan cepat, senyum merekah di wajahnya tapi begitu menyadari siapa yang duduk di sisi satunya sunhee sempat ragu seketika. Hingga satu dorongan lembut dari arah belakang punggung nya membuat gadis itu menoleh dan mau tidak mau melangkah maju
“sudah sana cepat duduk, kau tidak lihat ia menungu mu”
Lee Jeongyup tersenyum geli sebelum mendorong sunhee untuk maju menuju tempat yang sudah di sediakan myungsoo, sementara dirinya duduk tidak jauh dari situ. Ia sudah memperhatikan gerak-gerik sunhee yang ragu memasuki ruang meeting, dan begitu menyadari apa alasan nya ia pun berniat sedikit membantu
“oppa” protes sunhee pelan
“be easy with him hee-yaa, ia hanya sedang berusaha merebut perhatian mu lagi” titah sang CEO ketika mereka berjalan berdampingan menuju sisi kiri ruang meeting
Dengan enggan Sunhee menempati kursi kosong di antara myungsoo dan hoya, senyuman geli ke 5 member yang duduk menyebar langsung menyambutnya. Sungjong yang duduk di samping hoya di sisi satunya bahkan repot-repot mengulurkan tangan untuk menyemangati nya, membuat sunhee rileks seketika.
“baiklah karna CEO sudah disini dan staff sudah lengkap, mari kita mulai meeting terakhir kita.”
*******
Blue Square Samsung Card Hall, Seoul
Sunhee POV
Hari ini adalah hari terakhir dari rangakain konser musim panas kedua milik Infinite yang telah di selanggarakan selama 7 hari berutur-turut, sesuai dengan jumlah member. Dimana masing-masing member menjadi penampil special di setiap hari nya dan menampilkan pertunjukan solo yang belum pernah di lihat sebelum nya. dan selama 7 hari itu pula lah, vennue konser yang lebih kecil dari biasanya ini menjadi rumah ku dan pusatku beraktifitas. Yah, jabatan sebagai asisten manager dan salah satu staff yang bertanggung jawab dalam konser ini membuat ku harus selalu standby berjaga di vennue dan menghadapi segala perubahan mendadak atau rencana cadangan yang harus bisa langsung di adaptasi dengan mudah sehinggal selama 7 hari itu pula lah aku dan beberapa staff yang lain menginap disini dan banyak menghabiskan waktu bersama. Rangkaian konser ini sangat melelahkan, tapi banyak pengalaman baru yang aku dapatkan.
“hee-yaa sudah makan?”
Aku menoleh ke arah woohyun oppa yang sudah sampai di vennue terlebih dahulu dibandingkan dengan yang lain, ia baru saja kembali dari rumah sakit setelah melakukan chek up untuk pundak nya cidera akibat bermain sepak bola dan membentur tiang gawang. Cidera yang membuat Jinhee-kekasih nya mengamuk.
“belum, oppa sudah makan?” jawab ku seraya tersenyum
“makan lah, nanti kau pingsan. Kau tidak mau kan mendengar oppa mu mengoceh panjang lebar?” balas nya
“err, boleh aku makan nanti saja? Ada yang harus ku selesaikan oppa”
Ekspresi wajah nya mendadak mengeras, senyum ramah itu menghilang begitu saja dan aku tau kalau woohyun oppa tidak suka di bantah, “baiklah baiklah aku akan makan” putus ku akhirnya
Kami duduk berhadapan di meja yang ada di tengah-tengah ruang make up, woohyun oppa membelikan ku sandwich juga beberapa makanan tambahan dan buah-buahan. Tadinya aku sudah akan menolak, tapi woohyun oppa dan juga oppa-oppa lain di infinite jadi sedikit galak dengan ku belakangan ini sehingga membuat ku sedikit takut.
“kau mengerti kan kenapa kami jadi galak pada mu belakangan ini?”
Yeoksi, nam woohyun si cenayang yang bisa membaca isi kepala mu. Aku hanya menganggguk seraya menggigiti sandwich ku
“kami melihat sendiri bagaimana kau mengatur semuanya dan memastikan itu sudah sempurna, tapi kau terlalu sibuk berlalu lalang kesana kemari sampai tidak memikirkan diri mu sendiri. Percayalah sedikit dengan rekan kerja mu hee-yaa, bagi tanggung jawab mu dengan mereka sedikit kau kan tidak sendiri. Dan bagaimana pun kau juga butuh makan dan istirahat.”
Kata-kata peringatan itu ku resapi dengan baik, 2 bulan terakhir aku memang sangat sibuk. Bergabung dengan tim di saat-saat terkahir membuat ku harus banyak belajar dan memahami apa yang harus ku lakukan, hal itu membuat ku memang jarang tidur dan juga makan. Tapi keinginan untuk memberikan yang terbaik demi kelangsungsan konser mengalahkan semua hambatan fisik itu, meski terkadang suka sakit kepala mendadak dan merasa lemas tapi mengingat para fans yang sudah menantikan konser ini membuat ku bersemangat lagi. Para oppa-deul di infinite saja selalu tersenyum meskipun lelah, masa aku mengeluh? Begitu pikir ku.
“sepertinya aku sudah mengkhawatirkan banyak orang yah oppa?” tanya ku sambil menatap ke arahnya setelah jeda yang panjang
Woohyun oppa tersenyum penuh pengertian “oppa mu akan mengamuk hari ini kalau ia memergoki mu melewatkan sarapan dan makan siang seperti hari-hari kemarin, terlebih ini hari special nya hee-yaa ada banyak beban dalam pundak nya untuk hari ini. Ia sudah cukup sibuk tanpa harus di tambah dengan mengurusi adik tercinta nya yang tidak ingat makan”
“ah benar, ini hari special oppa” keluh ku, selama 6 hari terakhir oppa selalu datang lebih dulu dari member lain nya. ikut memantau dan mengecek persiapan penampilan solo member yang lain, memberikan saran juga pemikiran nya terhadap penampilan mereka tersebut. Apa lagi saat howon oppa tampil, keadaan nya yang sedang cidera membuat sunggyu oppa kuatir luar biasa sehingga dia yang turun tangan dalam proses perawatan hoowon oppa. member yang lain menentang howon oppa untuk menampilkan dance, tapi sunggyu oppa sebagai seorang leader memberikan ijin nya dan mempercayai sang dancing machine tersebut. Itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan keperdulian nya sebagai seorang leader yang membuat ku kagum, dan kalau tidak ada myungsoo yang menatap ku dengan pandangan meledek dijamin aku pasti akan menangis saat itu juga.
Ah benar myungsoo, belakangan ini ia kembali jadi menyebalkan setiap kali kami bertemu. Ada saja tingkahnya yang membuat ku sebal, tapi yoo jung eonni bilang itu karna dia mencari perhatian ku saja, entahlah menurut ku itu sangat kekanakan. Tapi harus ku akui kalau tingkah nya terkadang membuat ku tersenyum tanpa sadar.
Gilirannya tampil solo adalah di gelaran hari ke-2, dan itu pertama kali nya aku melihat dia begitu pendiam. Hanya memainkan gitarnya di sudut ruangan dan berusaha mengafalkan lagunya, aku sendiri sedang sibuk saat itu jadi tidak mengetahui lagu apa yang akan ia bawakan yang ku tahu bahwa ia akan menampilkan permainan gitarnya. Dan ngomong-ngomong soal penampilan solonya, beberapa saat sebelum acara konser di mulai yoo jung eonni menghampiri ku, memberikan seikat bunga matahari dan sebuah surat bertuliskan ‘kau harus menonton penampilan solo ku hee-yaa’ yang mau tidak mau membuat ku berjaga di dalam vennue saat penampilan solo myungsoo di mulai. Ia membawakan lagu berjudul confession, soundtrack dari salah satu serial drama yang juga dimainkan oleh Howon oppa, Reply 1997.
But I’m sorry, while being held deep within your embrace, I was thinking of someone else
I’m sorry, even as we walked holding hands, thoughts of that person came to mind
The more I liked you, there were more days when I felt hurt
And even in happy times, I was not there
Did I really do a regretful thing, even though it wasn’t so bad
If we had just been friends, it seemed I would have been happier
Saat itu aku hanya bisa terdiam, mencoba untuk tidak menduga atau berharap apa pun. Entah lah ada sesuatu pada lirik dalam lagu itu yang membuat ku berfikir sangat keras. Tapi kemudian aku sadar itu lagu pilhannya, yang mungkin di ambil karna berbagai macam pertimbangan bukan hanya tentang ku. Dan sejak saat itu aku semakin jarang berbicara dengan Myungsoo aku memang menghindarinya karna belum siap jika semua hal tidak sesuai dengan perkiraan ku. Aku butuh banyak konsentrasi untuk pekerjaan yang saat ini sedang ku lakukan. Konser that summer 2 nya infinite harus sukses!
“kau melamun”
“eh?” ucapan woohyun oppa mengembalikan kesadaran ku
“kau melamun saeng, sedang banyak pikiran yah?”
Pertanyaan woohyun oppa hanya ku tanggapi dengan gelengan “aku harus kerja oppa” alih ku, sedang tidak berniat membahas masalah sensitif ini dengan nam woohyun yang sedang sangat peka.
Dan tepat pada saat itu lah pintu ruang make up terbuka, satu persatu member infinite memasuki ruangan dan menyapa ku dengan cara mereka masing-masing aku pun membalasnya, begitu orang terakhir memasuki ruangan aku langsung bangkit dan berniat kabur dari situ secepatnya.
“noona sudah makan?”
Pertanyaan Sungjong menahan langkah ku “eh? ya, aku sudah makan jongie-ya. Ada apa? Kau sudah makan?”
“ya aku sudah makan noona, tapi aku dan myungsoo hyung sudah menyiapkan makanan untuk mu”
Siapa katanya? Myungsoo? “dimana sunggyu oppa?” tanya ku, berlainan dengan pertanyaan yang sebenarnya ingin ku lontarkan
“sepertinya langsung menuju panggung”
Dahi ku mengernyit tidak suka “aku harus pergi, mau kah kau memberikan jatah makanan ku untuk sunggyu oppa? tolong pastikan dia makan jongie-ya”
Sungjong mengangguk “baiklah noona” dan aku pun mengelus rambutnya dengan sayang
Bisa ku rasakan tatapan mata myungsoo menghujam punggung ku, tapi aku sedang tidak ingin bicara dengan nya maka aku hanya tersenyum meminta maaf sebelum pergi meninggalkan ruangan
“apa benar sunhee sudah makan hyung?”
Pertanyaan myungsoo pada woohyun oppa itu lah yang terakhir kali bisa ku tangkap sebelum benar-benar keluar dari ruang make up. Baru beberapa langkah berjalan dan ponsel di saku celana ku bergetar
From : Han Minji
Where are you? We just arrived a few minutes a go, and still waiting the courrier
Dengan cepat ku ketikan balasan untuk sahabat tercinta ku itu
To : Han Minji
I’ll have to kake care of something, please kindly wait. meet you in parking lot
From : Han Minji
Busy heh? Fine, see you.
Aku hanya tersenyum membaca balasan nya, aku memang berencana menemui sunggyu oppa terlebih dahulu untuk mengecek keadaan nya sebelum menemui teman-teman ku itu dan begitu aku sampai di panggung utama aku menemukan oppa ku itu sedang duduk bersila di pojok panggung sebelah kiri. Ekspresi nya terlihat seperti sedang menerawang sesuatu entah apa, beberapa kali bahu nya naik turun, menandakan hembusan nafas panjang yang di ambil nya. perlahan aku mengambil langkah untuk mendekati nya dan tiba-tiba saja pandangan mata kami bertemu, secara refleks aku tersenyum dan ia pun membalas senyuman ku. Tangan nya melambai pada ku lalu menepuk tempat kosong di sisi nya, menyuruh ku untuk duduk bersama nya disana.
“oppa sedang apa disini?” tanya ku begitu sudah duduk dengan manis
“kau sendiri kenapa kesini? Memang kau punya waktu untuk berjalan-jalan seperti ini?”
“galak sekali” cibir ku
“bukankah asisten maanger kami ini sangat sibuk? Smapai makan saja tidak sempat, padahal artisnya saja bisa makan”
Aku tergelak mendengar jawaban skeptis nya “for your information leader-nim, i already ate my breakfast today. Thanks to nam woohyun.”
“seriously?”
“yes! Aku kan tidak mau membuat oppa tersayang ku khawatir” jawab ku seraya ber aegyo, dan sunggyu oppa pun tertawa
“hampir saja aku mengamuk hari ini”
“jangan mengamuk please, kau sudah cukup seram dengan duduk bersila dan pandangan menerawang seperti tadi.”
Kali ini ia tidak ikut tertawa, melainkan hanya tersenyum dengan lemah. Ku sentuh lengan nya dengan kedua tangan dan menatap nya dengan intens “oppa fighting! Aku percaya oppa akan menampilkan yang terbaik hari ini, semua kerja keras kalian semua kerja keras oppa pasti akan terbayar. Oppa percaya kan pada ku? Pada member mu? Pada semua staff yang terlibat selama konser ini berlangsung?”
Perlahan, dua bola mata itu menampilkan bias semangat yang meskipun kabur tapi masih bisa ku lihat dengan jelas
“lagi pula, siapa yang bisa mengalahkan Kim Sunggyu? Oppa ku itu yang terbaik dan paling tampan”
“you’ve gotta be kidding me” cibirnya, tapi kemudian ia tertawa dan suara tawanya membuat ku tenang
“sebenarnya apa sih yang oppa khawatirkan? Tidak bisa bernyanyi dengan bagus? Come on, you are the best singer on the planet, and what? Takut konser hari terakhir ini berjalan tidak lancar? Apa oppa lupa siapa yang membantu untuk merencanakan konser hah? Ada aku oppa, Kim Sunhee dan semua pasti berjalan dengan lacar. Oppa meremehkan kerja ku yah?”
Sengaja aku memasang wajah pura-pura tersinggung, membuat Sunggyu oppa mengelus rambut ku dengan sayang.
“kau belajar mengoceh panjang lebar begitu dari siapa? Nam wohyun yah?”
Aku hanya tertawa, terkadang aku merindukan masa-masa kecil kami yang normal bisa bermanja dan bercanda dengan bebas bersama nya juga sunhwa eonni. mungkin memang sudah takdirnya jadi seorang leader, bakat itu sudah terlihat dari saat ia masih anak-anak dan aku merasa tidak ada yang lebih pantas menjadi seorang leader di infinite selain sunggyu oppa ketegasan di balik sikap childish nya terkadang ampuh untuk membimbing membernya yang lain.
“feeling better?” tanya ku
“much way better, thanks to you”
“no problem, oppa tau kan aku suka makan apa”
Sunggyu oppa melotot “dasar tukang makan”
Ku julurkan lidah sebagai balasan “i have to go oppa, asisten manager ini sangat sibuk memastikan konser berjalan dengan lancar agar uri leader tidak perlu khawatir. Kembali lah ke ruang make up, member mu sudah lengkap dan ingat oppa harus makan! Jangan membuat ku khawatir.”
“yaa harusnya aku yang mengatakan hal itu Kim Sunhee” seru nya seraya bangkit berdiri dan berkacak pinggang, aku hanya tertawa dan memberikan tanda hati dengan kedua tangan ku di atas kepala kemudian berlalu dari sana.
*******
Di tengah terik nya panas matahari yang menyengat, juga ribuan manusia yang datang untuk menyaksikan konser musim panas milik infinite terlihat Kim Sunhee dan 4 rekan nya yang menyandang status sebagai para gadis yang dekat dengan member infinite sedang sangat sibuk.
Mereka Hilir mudik kesana kemari dengan senyum manis diwajah dan juga kotak makanan beserta minuman yang terletak di tangan masing-masing, Kim Sunhee, Han Minji, Shim Jinhee, Im Hyura dan si bungsu Shim Jiae hari ini berniat melakukan foor support untuk para inspirit yang sudah datang untuk menonton. Ke lima gadis itu bekerja sama dengan beberapa fansite yang sudah di kenal untuk membagikan 5000 kotak makanan pada para inspirit. Kegitatan itu berlangsung selama kurang lebih hampir 2 jam. Kelima nya bekerja dengat sangat rajin dan penuh semangat selalu menyapa ramah para inspirit meski peluh keringat membanjiri tubuh mereka terlebih sunhee yang sudah letih luar biasa karna jam tidur yang sudahtidak beres sejak 2 minggu kemarin.
“Memberikan food support seperti ini cukup melelahkan.” Keluh Jiae setelah semua nya telah selesai dan mereka sudah berpisah dengan para fansite.
“Tapi melakukan hal seperti ini menyenangkan bukan? Setidaknya kita membantu mereka.” Ujar Jinhee sambil membantu sang adik mengipasi diri.
“Benar eonni Ini menyenangkan.” Ujar Hyura antusias. “aku tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelum nya. hanya membantu dari pihak dalam saja tidak begitu terlibat dengan para penonton.”
“sekali-sekali merubah kebiasaan yaa hyura-yaa?” tanya minji
“nde eonni, ini pengalaman baru buat ku.” Hyura tersenyum manis, dan senyum nya menular pada gadis yang lain “ah iya eonni, lalu bagaimana dengan ini?” tanya nya lagi sambil melirik kotak terakhir yang masih tersisa.
Itu kotak yang memang ke 5 nya sudah siapkan dengan khusus, berisikan makanan untuk staff dan juga member infinite dengan kejutan untuk ke tujuhnya. Masing-masing kotak di tempeli sticker dan juga sepucuk surat beserta foto para member.
“Eoh, aku sampai lupa.” Seru Sunhee. “Chankaman, akan ku telfon manager oppa.” Usul nya dan yang lain nya mengangguk sambil sibuk mnegipasi diri mereka sendiri
“Tapi kelekahan ini akan terbayarkan dengan penampilan mereka nanti.” Ujar Minjii.
“Pasti akan menyenangkan eonni.” Tambah Hyura.
“tentu, oppa-deul kan sudah berlatih dengan sangat giat”
Tidak lama kemudian Sunhee yang berambut merah kembali dengan salah seorang staff konser yang di tunjuk Manager oppa untuk membantu gadis itu dengan permintaan nya.
“Oppa, kau bisa mengangkatnya bukan?” ujar Hyura khawatir.
“Gwencaha.” Balas sang staff.
“Geundae, terimakasih banyak.” Ujar Jinhee. Staff itu tersenyum sopan.
“Ingat, katakan saja ini food support dari fansite. Jangan memberikan petunjuk atau bocoran apa pun oppa” Sunhee kembali mengingatkan. Pembicaraan nya dengan sunggyu membuat gadis itu jadi sedikit lebih tenang dan kembali ceria.
“Nde nona Kim. Tenang saja akan ku ingat hal itu baik-baik. Tapi kau tau sendiri yang suka banyak pertanyaan macam Lee Sungyeol dan Nam Woohyun” Balas sang staff yang sudah mengenali Sunhee karna bekerja dalam tim yang sama.
“benar juga” sunhee mengakui “yasudah oppa pokonya kau tutup mulut serapat mungkin.”
“baiklah, aku naik dulu kalau begitu. Kalian jangan lupa masuk ke section family zone, dan kau sunhee-yaa pekerjaan mu yang lain sudah di ambil alih oleh minjoo jadi kau bisa menonton penampilan mereka bersama orang tua mu, nikmatilah ini hadiah dari kami karna kau sudah bekerja keras.”
“whoaa terimakasih oppa”
“nde sama-sama, aku duluan yah semua nya”
“terimakasih oppa” seru ke lima gadis itu bersamaan
Staff penjaga gate masuk sudah bersiap di pintu pengecekan tiket karna sebentar lagi gate masuk akan di buka. Kelima gadis itu memilih untuk pergi ke sebuah coffee shop lebih dulu sebelum konser akan dimulai kurang dari satu setengah jam lagi.
“Eonni-deul, bagaimana kalau kita pergi ke coffee shop lebih dulu?” usul Hyura.
“Sepertinya itu ide yang bagus. Kajaa.” Seru Minji.
“apa orang tua mu akan datang Minji-ya?” tanya Sunhee pada Minji
“eoh, mereka sudah janjian pergi bersama dengan orang tua Jinhee juga”
“apa kau pernah bertemu dengan orang tua Sungyeol hyura-ya? Woohyun oppa bilang kau pernah main ke restoran keluarga mereka”
Pertanyaan jinhee menimbulkan rona merah di wajah Hyura dan itu tertangkap oleh Jiae
“whua Hyura eonni merona merah” ledek nya
“i take it as a yes” ucap Jinhee
“eoniii” dan hyura hanya semakin merunduk untuk menyembunyikan wajah nya
Satu setengah jam berlalu di isi dengan canda tawa juga obrolan yang tidak ada putusnya, sunhee berbagi pengelaman barunya bekerja dalam sebuah management dan mendapat beberapa saran juga bantuan dari Hyura. Sementara Minji menceritakan pekerjaan nya berhubungan dengan supermarket yang ia kelola dan masalah yang berkaitan dengan penjualan, dan jinhee menceritakan nya menjadi relawan di beberapa daerah terbelakang juga menjadi tenaga pengajar pembantu sementara jiae si bungsu hanya mendengarkan ke empat eonni nya bercerita tanpa berniat mencela, ia masih belum tau mau melanjutkan pendidikan kemana.
Ketika mendapat pesan dari orang tua masing-masing yang sudah sampai di vennue acara, kelima gadis muda itu pun langsung berlari sekuat tenaga meninggalkan coffee shop yang jarak nya syukurnya tidak terlalu jauh dengan vennue konser. Begitu sampai di family zone yang terdapat di lantai 2, mereka langsung berpencar dan duduk di samping orang tua masing-masing. Khusus Hyura yang memang datang sendiri, ia di tempatkan di sebelah Sunhee dan Sunhwa karna Yoon Jae berhalangan hadir.
“sudah bertemu dengan Sungyeol?” tanya Sunhwa pada Hyura setelah keduanya menyapa satu sama lain
“belum eonni, sedari tadi kami hanya melakukan food support dan tidak datang ke backstage”
“sayang sekali, tapi Sungyeol tahu kalau kau datang?” tanya Sunhwa lagi dan Hyura menggeleng membuat Sunhwa mengernyitkan dahi nya dan menatap ke arah sang adik yang memasang tampang polos
“ini ide mu yaa menyembunyikan Hyura dan gadis yang lain nya?” todong Sunhwa tanpa tedeng aling-aling
“mwo? Eonni kenapa menuduh ku?” sunhee mengeluarkan ekspresi tak terima
“karna yang paling usil di antara mereka kan diri mu, mengaku saja ini pasti rencana mu yah? Tega sekali kau menjauhkan mereka dengan para gadisnya, mentang-mentang sudah bertemu myungsoo setiap hari”
Belum sempat sunhee melakukan pembelaan atas tuduhan kaka nya sendiri, hyura sudah menyela nya terlebih dahulu “anio sunhwa eonni, ini memang rencana kami semua. Kami sepakat untuk bersembunyi sampai konser selesai dan akan memberikan kejutan di akhir nanti”
Sunhwa yang sedang melototi sunhee dengan tajam langsung tersenyum menghadap Hyura, menampilkan eye smile nya “romantis sekali, memang dasar anak muda” komentarnya, Sunhee mendengus tidak suka. Cepat sekali eonni nya merubah komentar sarkasme jadi pujian begitu.
Setelah itu mereka semua terdiam karna lampu ruangan yang di padamkan, teriakan bergemuruh dari kedua lantai membuat jantung Sunhee juga ikut bergemuruh. ‘semoga semua nya lancar’ ucap gadis itu dalam hati, dan di amini oleh ke empat teman nya
VCR konser pun di putar, adegan yang menampilkan member infinite bersiap untuk liburan mereka di mulai dari bangun tidur, menyiapkan bekal sampai kendaraan yang menjadi ikon konser musim panas mereka. Lalu setelah VCR selesai, tirai putih yang menjuntai di atas panggung pun terbuka, menampilkan ketujuh pria tampan yang duduk di atas sebuah kursi dan membawakan lagu In The Summer yang di buat jadi lebih accoustic.
Lagu-lagu andalan seperti i like you, She’s back, Julia, Cover Girl, Memories dan diamond pun menyusul dengan aransement yang lebih segar. Benar-benar membuat penonton terhanyut dengan semangat liburan dan musim panas yang kental, meski ini sudah hari terakhir gelaran konser dan cukup banyak inspirit yang menonton dari hari pertama sampai terakhir tapi euforia dan keramaiannya nya semakin meriah dan bertambah di setiap hari nya.
Sunhee memperhatikan keceriaan anak asuhnya satu persatu, dan kekhawatiran jikalau acara ini tidak akan berlangsung dengan sukses hilang sudah, terlebih sang oppa Sunggyu yang membuang jauh-jauh ekspresi murung dan sikap pendiam nya saat konser belum mulai tadi. Di atas panggung Kim Sunggyu bukan lagi orang yang memiliki beban paling banyak dan tanggung jawab paling berat, ia membagi itu semua dengan membernya terlihat dari ia yang membiarkan Sungjong memimpin ment dan juga membiarkan Woohyun dan Hoya berbicara sesuka hati kedua nya. sekuat apa pun menolak, senyum pria dengan dimple yang menghipnotis itu tetap membuat sunhee tidak bisa mengalihkan padangan nya, myungsoo benar-benar ceria hari ini dan sunhee bersyukur karena nya.
Jeda sebentar dan kemudian member infinite mengumumkan bahwa mereka akan membawakan beberapa lagu secara accoustic, ingatan akan judul lagu ini membuat pipi sunhee memerah. Myungsoo dan lelucon nya tentang ‘be mine’ , setelah diskusi dengan bagian audio dan direktur musik akhirnya di sepakati ada empat lagu yang dibawakan secara accoustic yaitu Man In Love, Entrust, Amazing dan Be Mine. Harmonisasi vokal ke 7 nya begitu berasa di aransement ini dan telinga para inspirit begitu di manjakan.
“wah nam woohyun” komentar sunhwa kagum saat woohyun menyanyikan bagian nada tinggi nya di lagu man in love
“nam nammu is the best” tambah Hyura
“the 2nd best, mian tapi oppa ku yang terbaik” seloroh sunhee membuat orang-orang yang bisa mendengar nya terkekeh geli
Penampilan pun berlanjut, dan kali ini special stage dari Sunggyu. Hal yang di nantikan oleh banyak inspirit yang datang, sunhee dan sunhwa berpegangan tangan karna sebelum nya sunhee sudah menceritakan kekhawatiran sunggyu akan konser hari ini pada sunhwa. Kaka beradik Kim itu berkomat-kamit membacakan doa untuk keberhasilan saudara laki-laki mereka, tapi sepertinya hal itu tidak di butuhkan. Karna sunggyu tampil sangat memukau seperti biasanya, lengkingan nada-nada tinggi dengan aksen sedikit rock khas dirinya berhasil menimbulkan decak kagum dan membuat baik noona maupun adik nya merasa terharu.
“Kim Sunggyu Jjaaaaaaang” sunhee, sunhwa, minji, jinhee, hyura dan jiae berteriak dengan kompak sekuat mereka bisa. Dan setelah itu ke enam nya tertawa bersama, sementara para orang tua hanya tersenyum dan mengangguk-mengangguk
“eoma, putra mu yang terbaik bukan?” tanya sunhee pada sang ibunda
“tentu saja putra ku yang terbaik, dan ia berkembang banyak setiap hari nya karna para membernya” ucap sang ibunda terharu seraya memperhatikan anak laki-laki satu-satunya yang ia miliki
Saat ini ketujuh member Infinite tengah melakukan sesi mengobrol dengan para Inspirit yang datang. Sebuah papan berisikan beberapa fan notes mulai diambil satu persatu oleh para member. Sunggyu dan Hoya saling bercanda yang kemudian di lanjuti dengan lagu Eyes Nose Lips milik Taeyang Bigbang yang dinyanyikan dengan merdu dan diselagi dengan candaan.
"Eiys, apa-apaan dia itu? Lee Howon kau tak usah bernyanyi. Suara mu itu jelek." Ujar Jiae.
"Tapi kau menyukainya bukan?" Tembak Minji.
"Eoh? Nugu? Aku? Tidaaaak." Seru Jiae.
"Geundae, kita kembali menyaksikan saja, Jiae-ah. Kalau kau memang tidak menyukainya, kau bisa mengatakannya langsung padanya nanti." Ujar Hyura.
diatas panggung sana, Sungjoong tengah memegang selembar fan note yang sudah siap ia bacakan, namun Woohyun menyelangnya.
"Shin Woohyun, naya Seulbi-ya, Lee Seulbi." Ujar Woohyun.
Terlihat Dongwoo berbisik.
"Mwoya? Kau tidak tau Seulbi?" Seru Woohyun pada dongwoo.
Tawa pun memenuhi seantero vennue.
"Kau tidak menonton drama? Atau kau tidak punya TV dirumah?" Ujar Woohyun lagi.
"Dongwoo hyung, Seulbi adalah lawan mainku dan Woohyun di drama kami." Jelas Sungyeol.
Sang maknae kemudian ingin membacakan pesan yang tertulis pada note miliknya, namun..
"Yaa, aku belum selesai membacanya." Seru Woohyun.
"Ah, ku kira kau sudah selesai." Balas Sungjoong.
"Anniyo, aku belum selesai. Tunggu aku selesai baru giliranmu." Ujar Woohyun.
Sungjoong mengangguk tanda mengerti. Ada senyum dan canda panggung itu. Panggung yang penuh dengan aura hangat kekeluargaan, tak hanya pada ketujuhnya, tapi juga pada para inspirit yang ada.
"Yaaa, jinjja. Nam Woohyun, kau apakaan maknaeku?" Geram Sunhee.
"Woohyun oppa hanya bercanda, Hee-ya." Tenang Jinhee.
"Tapi mereka semua sangat menyebalkan. Makane selalu di bully. Lihat saja nanti."
"Karena hari ini adalah special dayku, aku akan meminta kepada kalian semua untuk menuruti apa yang ku katakan." Ujar Sunggyu.
"Nde hyung. Cepat katakan apa yang kau inginkan." Balas Woohyun.
"L aegyeo." Titahnya.
"Kim Myungsoo Kim Myungsoo." Teriakan itu menggema berulang kali.
Meminta kepada sang visual untuk melakukan aegyeo. Dan sang visual pun melakukannya. Tidak hanya sekali namun dua kali.
Sunhee terlihat bergidik ngeri. "Eiys, menjijikan sekali Kim Myungsoo." Serunya sementara yang laintertawa melihat aegyo myungsoo yang canggung itu
Tak terasa perjalanan konser Infinite kali ini sudah hampir berada di penghujung acara. Saat ini adalah ment sesi terakhir, sebelum setelah itu lampu ruangan mendadak mati.
Sebuah cahaya nampak di layar besar yang ada. Menampakan sebuah wajah yang baru dilihatnya.
"Hyung, aku merindukanmu. Merindukan bagaimana kita bisa selalu bersama seperti dulu." Ujar pemilik suara yang berada di layar.
"Daeyeol?" Seru Sunhee kaget.
"Aku merasa sakit setiap kali kita bertemu di perusahaan. Bahkan dalam satu tahun belakangan ini kau hanya membalas sapaanku kurang dari 3 kali." Lanjutnya. "Aku hanya ingin menyapamu seperti dahulu hyung. Geundae, walau apapun itu aku tetap mencintaimu. Sungyeol hyung, saranghae." Tutupnya.
Video message untuk para member kembali di lanjutkan. Hingga akhirnya sampai pada video message untuk sang Visual yang berhasil membuat sunhee geram.
"Myungsoo-ya, terima kasih sudah memberikanku undangan untuk konsermu kali ini. Tapi maaf aku tidak bisa datang." Ujar yeoja yang tidak lain adalah mantan guru sekolah menengah L.
"pfft kim myungsoo menyebalkan" Kesal Sunhee.
“kenapa kau? Cemburu dengan gurunya?” tanya sunhwa
“anio aku hanya bilang myungsoo menyebalkan, dan dia memang menyebalkan” sunhee mnolak mengakui perasaan cemburunya
Penghujung dari video tersebut adalah Executive manager Woolim. Setelah memberikan pesan untuk sang leader. Ia juga turut memberikan semangat pada member lainnya.
"Untuk leader yang selalu bekerja keras, Sunggyu. Untuk yang selalu membawa keceriaan, Dongwoo. Uri happy virus, Woohyun. Kau yang terlalu serius untuk mimpimu, Hoya. Dewasa yang akan selalu menjadi anak-anak, Sungyeol. Untuk visual yang selalu tak pernah mengeluh, Myungsoo. Dan maknae yang akan selalu dianggap anak bungsuku, Sungjoong.” Lanjutnya. “Infinite Fighting, Saranghae.”
“eomma, eonni aku pamit dulu eoh?” ucap sunhee saat lagu terakhir baru akan di mainkan
“mau kemana kau?” tanya nyonya Kim
“aku ingin memberikan kejutan untuk oppa”
“yasudah hati-hati”
“jangan bilang pada oppa kalau kami menonton” pesan sunhee
“nde nde baiklah cerewet sekali” jawab sunhwa
Dan ke lima gadis itu pun meninggalkan kursi mereka masing-masing. Beranjak menuju backstage dengan id staff milik Sunhee. Tapi ternyata di backstage mereka bertemu dengan orang yang tidak di sangka-sangka
"Annyeong noona." Sapa Daeyeol.
"Annyeong Dae-ya." Balas Sunhee dan Minji bergantian.
Hyura, Jiae dan Jinhee hanya tersenyum lalu menyapa dengan membalas bungkukan badan Daeyeol.
"Aah iya." Ujar Sunhee. "Hyura-ya kenalkan ini Daeyeol. Lee Daeyeol. Adik choding oppa."
"Annyeonghasseo. Lee Daeyeol imnida." Ujar Daeyeol.
"Annyeonghasseo. Im Hyura imnida." Balas Hyura.
"Dae-ya, dia inilah gadis yang tengah dekat dengan oppamu." Ujar Minji usil dan Daeyol tersenyum lebar.
"Aah, begitu rupanya?" Balas Daeyeol. "Tolong jaga kakaku, noona."
"Eiys, dia seumur denganmu." Seru Sunhee.
"Nde, panggil saja aku Hyura, Daeyeol-ssi." Ujar Hyura.
"Aaah, nde. Senang bertemu denganmu Hyura-ssi. " Ujar Daeyeol.
“Geundae, Kau mau ikut dengan kami?” tanya sunhee, karna sebuah ide tiba-tiba saja melintas di kepala nya
“Untuk apa? Kau mau kemana memang nya noona?” tanya Daeyeol bingung.
“Kami akan membuat perayaan kecil-kecilan untuk kesuksesan rangkaian konser ini. Eotthe?”
“Perayaan eonni?” Kali ini Hyura.
“Nde, perayaan seperti after party SHINee waktu itu, Hyura-ya. Tapi kita akan melakukannya dengan lebih sederhana. Hanya di dorm saja.” Jelas Sunhee.
“Ah, begitu rupanya.” Balas Hyura.
“Nde, kami tidak memberitahumu memang. Persiapan gelaran SM Town sudah sangat menyita perhatianmu. Terlebih kau pun mengurus solo debut Taemin bukan?” ujar Minji.
“Baiklah, kalau begitu bagaimana? Dae-ya eotthe?”
“Boleh aku mengajak Minjoong?” Sunhee menganguk dan Daeyeol pun menghampiri temannya itu. Salah satu trainee woolim yang sebelumnya datang untuk memberikan surprise untuk Sungjoong.
“Bagaimana?” tanya Sunhee lagi.
“Ia tidak bisa. Tapi aku akan ikut dengan kalian.” Putus Daeyeol.
“Baiklah, ayo kita berngkat sekarang.” Ajak Sunhee.
“Tidak menungu para hyung, nonna?”
“Anniyo, tinggalkan saja mereka.”