Ra Chel menatap pantulan dirinya di cermin. Disana terlihat dirinya dengan balutan gaun pernikahan berwarna putih dengan rneda-renda berwarna baby pink melingkari perut hingga pinggulnya. Dibagian bawah gaunnya mengembang dan memiliki ekor gaun yang sangat panjang. Di kepalanya saat ini tidak ada mahkota Puteri yang biasa ia kenakan, melainkan Mahkota bunga yang ditata warna-warni dengan kaitan kayu cendana.
Ia tahu dirinya sangat cantik hari ini, hari dimana ia akan menjadi isteri dari Pangeran Edgar. Tapi entah mengapa ia ragu untuk melakukannya. Bukannya ia tak menyukai Pangeran Edgar, ia bahkan yakin dirinya mulai mencintai lelaki yang suka menggodanya itu. Tetapi, ia tidak bisa menikah dengan berpura-pura menjadi orang lain. Walaupun ini demi kebaikan semuanya, seperti yang Ayahnya katakan.
“Tapi bagaimana jika Pangeran Edgar tahu aku bukanlah Ri”Ra Chel tak habis pikir dengan Ayahnya yang tetap berniat menikahkannya dengan Edgar.
“Aku bisa meminta Ri untuk bertukar kembali dengannya Ayah”lanjut Ra Chel berusaha membujuk Ayahnya.
“Tidak Rachel! Keputusan Ayah sudah bulat. Kau tetap disini dan jangan mencoba bertukar posisi dengan Ri sampai Pernikahan dilaksanakan”Jawab Raja Arlame.
“Kenapa Ayah tak memikirkan perasaanku?”Tanya Ra Chel sedih.
“Puteriku, ini semua demi rakyat kita. Kau dan Edgar harus secepatnya menikah. Masalah dirimu bukan Ri, nanti setelah pernikahan kita bicarakan. Ayah yakin Edgar mengerti”Jawab Raja Arlame.
“Tapi pernikahan itu atas nama Ri, jadi tidak akan sah Ayah. Lagipula, bagaimana kalau….”
“Kau tenang saja, mungkin saat perjanjian diucapkan, adalah nama Ri. Tapi perjanjian pernikahan yang tertulis, Ayah jamin yang tertulis namamu. Kulihat kau juga menyukai Edgar, berbeda dengan adikmu Ri. Jadi Ayah mohon bantu Ayah untuk melangsungkan pernikahan. Ayah yakin Ibumu juga berpendapat sama. demi rakyatmu”Raja Arlame memotong ucapan Ra Chel.
Ra Chel merenung, memikirkan keputusan yang harus ia ambil. Ia menatap Ayahnya yang sedang menatatapnya dengan tatapan memohon. Lalu Ra Chel mengangguk.
“Aku bersedia Ayah”Ucapnya tak yakin.
Ra Chel memejamkan matanya, berdoa agar acara ini berlangsung dengan lancar, atau bisakah kau datang Ri dan mengumumkan bahwa aku adalah Ra Chel. Aku bersedia jikapun menikah dengan Edgar menggunakan diriku sendiri, bukan memakai namamu.
*****
Ri duduk di sudut ruangan latihannya, tangannya menyentuh jantungnya karena tiba-tiba merasa ada sesuatu yang mengganjal. Tiba-tiba pikirannya menuju pada Ra Chel, saudara kembarnya. Kemudian, air mata menetes ke pipinya. Ri mengusapnya dengan kasar.
“Apa ini? Kenapa aku menangis?”Gumam Ri, ia merasa semakin tak enak di dalam hatinya.
Apa yang terjadi padamu Ra Chel?
“Kau menangis?”Ri tersentak mendengar sebuah suara yang sudah ia kenal.
Kemudian ia mengusap kasar pipinya agar taka da air mata yang tersisa yang bisa dilihat.
“Aniya, kau sudah datang?”Tanya Ri.
“Sudah sejak kau meneteskan air mata. Sebenarnya kau kenapa? Apa ada masalah?”Tanya Yonghwa.
Ri berdiri, menatap Yonghwa dengan malas.
“Sudah ayo cepat latihan, supaya cepat selesai”Jawab Ri.
Yonghwa mengendikkan bahunya acuh, kemudian teringat sesuatu.
“Omong-omong, tadi Ketua jurusanku berpesan untuk meminta Miss Jenn bertemu dengannya”Ucap Yonghwa.
Ri menoleh,
“Miss Jenn? Ada apa?”Tanya Ri.
Yonghwa mengangkat tangannya bersamaan dengan bahunya, “Entahlah”Jawabnya.
Miss Jenn? Omong-omong kemana dia ya? Terakhir bertemu saat aku mengundurkan diri waktu itu.
*********
Ra Chel berjalan menuju Pangeran Edgar berdiri dengan didampingi Raja Arlame yang menuntun tangannya ditemani nyanyian music klasik pernikahan yang terdengar diseluruh ruangan yang dihadiri para undangan Kerajaan. Ia bisa melihat betapa gagahnya Pangeran Edgar dengan pakaian Kerajaannya yang berwarna cokelat keemasan.
Ra Chel berusaha tersenyum disetiap langkah kakinya. Dalam hatinya ia menghitung mundur waktu, sebentar lagi, beberapa detik kedepan saat ia menggapai jemari tangan Edgar yang mulai terulur padanya. Dia akan secara adat sah menjadi Isteri Pangeran Edgar. Lalu, setelah ia menandatangani surat pernikahan, secara hukum Kerajaan ia akan sah menjadi Isteri Edgar.
Pangeran Edgar merendahkan tubuhnya, memberi hormat pada Raja Arlame yang sebentar lagi akan menjadi Ayah mertuanya. Kemudian tangannya yang menggunakan sarung tangan berwarna putih itu terulur pada Ra Chel.
Ra Chel membungkuk, dengan tangan kanan menuju perutnya dan sebelah tangan mengangkat gaunnya. Kemudian ia menyambut uluran tangan Edgar yang langsung digenggam Edgar.
“Anakku, tolong kau jaga Puteriku apapun yang akan terjadi”Ucap Raja Arlame pada Edgar dengan suaranya yang tegas.
“Saya berjanji Yang Mulia”Jawab Edgar tegas. Matanya menatap Ra Chel yang terus tertunduk sedari tadi.
Lalu Edgar membimbing Ra Chel untuk berdampingan dengan dirinya untuk mengucapkan janji pernikahan bersama. Aku minta maaf Edgar, aku sungguh-sungguh minta maaf.
***********
Bruk…
Ri terjatuh setelah melakukan gerakan putaran. Ia mengibaskan rambutnya dengan jemarinya. Sungguh pikirannya benar-benar buruk sekarang. ia terus menerus memikirkan Ra Chel tanpa tahu penyebabnya.
“Ada apa denganmu Ra Chel? Sedari tadi kuperhatikan kau tidak fokus”Tanya Yonghwa.
Ri tak menjawab, ia menekuk kedua kakinya. Ia juga tak tahu apa yang harus ia jawab. Yonghwa yang melihat Ri seperti kebingungan berjongkok di depannya. Menatap Ri dengan khawatir. Tangannya terulur menyentuh tangan Ri.
“Hey, what’s wrong?”Tanya Yonghwa perlahan. Ia berharap Rim au berbagi cerita dengannya. Atau setidaknya ia lebih nyaman dengan sikap pemarah Ri belakangan ini.
Ri menatap Yonghwa, perlahan wajahnya berubah menjadi sendu. Setetes air mata jatuh dari matanya. Kepalanya menggeleng memberikan jawaban. Bahwa ia juga tidak tahu mengapa bisa begini.
Yonghwa membawa Ri yang terus menggeleng kedalam pelukannya, mengusah kepala Ri berusaha menenangkan.
“Gwenchana gwenchana”Ucap Yonghwa menenangkan.
Sebenarnya kenapa denganmu?
Ri terisak, tangisannya mulai terdengar.
“Aniya… aniyaa…. Aku tidak tahu hiks hiks”
Yonghwa mempererat pelukannya pada Ri yang terus meracau mengatakan ia tak tahu.
Terkadang kau menangis tanpa tahu alasannya, tetapi sesungguhnya kau hanya tak menyadari apa yang kau tangisi.
Ra Chel kau kenapa? Mengapa aku memikirkanmu terus?
********
Ra Chel menatap Edgar yang baru keluar dari kamar kecil di kamar pengantin mereka. Setelah mereka berdua masuk ke dalam kamar pengantin, Edgar langsung masuk ke kamar kecil meninggalkan Ra Chel yang terpana menatap hiasan di seluruh kamar pengantin mereka.
Penuh dengan kelopak-kelopak mawar di sana-sini. Ra Chel tersenyum menatap kelopak-kelopak itu. Tapi ia sedikit sedih karena Ros tak bisa leluasa masuk ke kamarnya lagi, karena ia tak sendiri lagi di dalam kamar.
“Kau ingin kubantu melepaskan bajumu?”Tanya Ra Chel lembut setelah menghampiri Edgar yang sedang menaruh sarung tangannya.
Edgar menatap Ra Chel yang kini memegang kedua lengannya sambil menatap baju Kerajaannya yang melekat ditubuhnya. Edgar meraih kedua tangan Ra Chel yang masih terbalut gaun pengantin itu. Kemudian menaruhnya di kedua sisi tubuh Ra Chel.
“Aku keluar dulu”Ucap Edgar lalu meninggalkan Ra Chel yang terdiam karena perbuatan Edgar barusan.
Ra Chel menoleh menatap pintu yang baru saja tertutup.
TBC
Next Chapter....
“Apa mungkin…. Hari ini adalah pernikahannya?”Tanya Ri.
********
“Aku kemari setelah mendengar kabar dari salah satu orang kepercayaanku bahwa kau telah kembali, Wilona”Jawab Pria itu, kini ia telah berada dihadapan wanita itu.
*****
“Arrgghh sial! Ternyata Penyihir itu menipuku!”Geram seorang lelaki disebuah kamar yang nampak berantakan.