Haaaaiii aku balik lagi langsung update 2 chapter nih. hemmm... BTW gathering fanfic bakal diadain bulan maret nih. aduh nggak sabar buat ketemu gengges gengges author hahaha. oh iya kalo ada yg mau sharing boleh loh seputar FF atau nulis sama aku. line aku aja: ikaawulandaris
Ra Chel meremas kain putih di tangannya, air matanya kini makin deras meluruh dari matanya yang cantik.ia terduduk di lantai sambil memandangi lukisan didepannya. Tangannya menjangkau dan meraba lukisan tersebut. Apa maksud semua ini?
Pintu ruangan Ayahnya terbuka, Raja Arlame yang membukanya. Ia terkejut begitu melihat Puterinya terduduk di depan lukisan besar yang sengaja ia pajang di samping mejanya. Agar ia bisa leluasa melihatnya dan mengenang memori yang ia miliki selama ini untuk dirinya sendiri.
Ri menoleh pada ayahnya, memperlihatkan wajahnya yangsangat berantakan akibat tangisannya. Rambutnya pun tampak kusut karena menjadi tempat remasan pelampiasan emosinya.
“APA YANG KAU LAKUKAN?”Raja Arlame emosi menyadari Ra Chel dengan berani mengusik lukisan yang seharusnya hanya ia yang melihatnya.
“Katakan Ayah, katakan yang sebenarnya. Aku tahu ini Ibu, aku tahu semuanya”Jawab Ra Chel dengan isakannya.
“APA MAKSUDMU? SUDAH AYAH KATAKAN JANGAN PERNAH MENYENTUH LUKISAN INI RI”Balas Raja Arlame yang masih emosi.
Raja Arlame berjalan mendekat, ia merebut kain putih yang ada digenggaman Ri kemudian menyelimuti lukisan yang menggambarkan potret dirinya bersama Almira, isterinya dengan kain putih itu.
Ri bangkit dari duduknya, tangannya meremas gaunnya.
“Katakan Ayah, sebenarnya aku kembar bukan? Aku memiliki kembaran bukan?”Tanya Ri menuntut.
Arlame membalikkan badannya, ia menghampiri Ra Chel dan memegang kedua bahu Ra Chel.
“Apa yang kau katakan Ri? Apa yang kau katakan hah?”Tanya Raja Arlame yang emosi. Sedari dulu perpisahannya dengan Almira, ia tak pernah bisa mengontrol emosinya dengan baik jika berbicara menganai hal ini.
“Aku Rachela Ayah, aku bukan Ri”Jawab Ra Chel takut, ia belum pernah menghadapi pria seemosi ayahnya saat ini. Ia benar-benar ketakutan.
Arlame mematung, tangannya yang semula memegang erat kedua bahu Ra Chel jatuh lunglai di kedua sisi tubuhnya. Kemudian ia tertawa hambar
“Kau pasti bercanda Puteriku, kau ingin aku membatalkan pernikahanmu dengan membuat lelucon ini bukan?”Tanya Arlame yang mengangggap Ra Chel hanya mengumbar lelucon.
Ra Chel mengusap pipinya kasar, kemudian mengalirlah bagaimana bisa ia bertemu Ri dan akhirnya bertukar posisi. Ia merasa bersalah pada Raja Arlame karena mengikuti peran sebagai Rid an tandanya ia membohongi seluruh orang di Negeri ini. Ia juga menceritakan bagaimana Ri menemukan buku sampul emas yang entah milik Almira atau Miranda, dan disanalah terungkap semuanya. Jika Ri dan dirinya bersaudara kembar.
Raja Arlame meluruh kelantai, air mata menetes ke pipinya.
“Jadi… kau Rachela Puteriku?”Tanya Raja Arlame yang masih tak percaya.
“Ya Ayah, aku Rachela”Jawab Ra Chel dengan suara bergetar.
Seketika tangis Raja Arlame pecah,
“Maafkan Ayah Rachel, maafkan Ayah, maahkan aku Mira”Ucapnya disela-sela tangisnya.
*********
“Jadi, tanda milik Ra Chel hanya bisa muncul kembali jika Ibu yang membuka segelnya atau jika Eomma atau aku menggunakan kekuatan didunia yang kita tinggali saat ini?”Tanya Ri terkejut.
“Ne, jadi apa kau menggunakan kekuatan yang kau miliki? Karena Eomma sama sekali tidak membuka segel itu dan tidak menggunakan kekuatan disini”Balas Park Mira serius, menunggu jawaban Ri.
“Aku… aku tidak tahu itu kekuatan atau bukan. Tapi saat aku pingsan kemarin, itu karena suara yang sama seperti yang kualami saat masih kecil, saat dikejar Penyihir hitam. Akhirnya aku berusaha kabur dengan kekuatan yang entah darimana kudapatkan, dan aku bisa berpindah tempat untuk lari dari Penyihir Hitam itu lalu pingsan”Jelas Ri yang menatap Park Mira.
“Kau memang memiliki kekuatan Ri, kau dan Ra Chel memiliki darah Penyihir Putih. Tapi kekuatanmu lebih besar dari yang dimiliki Ra Chel. Karena Eomma tidak menyegel kekuatanmu. Tapi kita dalam bahaya, jika tanda milik Ra Chel muncul. Perlahan ia akan mendapatkan kekuatannya, dan Penyihir Hitam akan mengendus itu semua lalu mengetahui bahwa Eomma memiliki anak kembar”Balas Park Mira. Ia khawatir jika Penyihir Hitam mengincar Ra Chel yang belum mendapatkan kekuatannya. Ia juga khawatir karena Ra Chel tak sekuat dan seberani Ri. Park Mira tahu betul bagaimana Ra Chel dan Ri walaupun ia tinggal jauh dengan Ri, ia mengerti dengan baik kedua anaknya.
“Tapi…. Kita juga dalam masalah lain Eomma”Ucap Ri, ia memejamkan matanya. Sejujurnya ia malas membahas yang satu ini.
“Masalah apa?”Tanya Park Mira.
“Yonghwa, tahu aku memiliki kekuatan. Ia ada ditempat saat Penyihir itu berusaha mengancamku”Jawab Ri, tangannya memijat pelipisnya. Pusing mengingat gencarnya Yonghwa mendapat penjelasan mengenai kekuatannya.
******
Arlame menceritakan pada Ra Chel bagaimana pertama ia bertemu Miranda, seorang Penyihir Putih yang sangat cantik. Kala itu ia sedang dikejar para perompak yang berusaha membunuhnya. Tapi seorang Penyihir menolongnya dengan menyamarkan dirinya bersama Penyihir itu agar tak terlihat para perompak itu. Dari sanalah bermula kisah cinta dirinya bersama Almira yang ternyata tengah kabur dari kejaran para Penyihir Hitam setelah ia berhasil membunuh ratu mereka. Arlame berniat membantu Miranda sebagai ucapan terima kasih karena telah menolongnya dan membunuh Ratu Penyihir Hitam yang juga mengancam rakyatnya dengan menikahi Miranda, karena dirinya juga telah terpikat oleh kecantikan dan kebaikan hati Miranda. Hingga betapa bahagianya Arlame akhirnya ia menikah dan dikaruniai Puteri kembar yang amat cantik. Namun naas, kisah bahagianya tak berlangsung lama karena Penyihir Hitam berhasil mengetahui Miranda yang berganti nama menjadi Almira untuk menyamarkan jati dirinya adalah seorang Penyihir Putih.
Pada saat itu, Almira menemukan mantera menjelajahi ruang dan waktu yang ia buat dari sebuah pintu. Mantera yang Arlame tahu hanya bisa satu kali dipakai. Dengan berat hati, ia melepaskan isterinya dan seorang Puterinya agar mereka bisa melarikan diri dari Penyihir Hitam. Dari sanalah, kisah menyedihkannya dimulai, hidup hanya bersama Ri tanpa pernah mengetahui kabar isteri dan Puterinya.
“Jadi seperti itu”Ucap Ra Chel disela tangisnya.
“Bagaimana kabar Ibumu Rachel?”Tanya Raja Arlame.
“Ibu baik-baik saja Ayah. Aku bahagia ternyata aku memiliki Ayah”Jawab Ra Chel kemudian memeluk Ayahnya.
“Ayah juga bahagia akhirnya bisa bertemu denganmu”Balas Raja Arlame.
“Aku janji akan mempertemukan Ayah dengan Ibu”Ucap Ra Chel tangannya mengusap air mata di pipinya. Kini wajahnya mulai menunjukkan raut tenang, terlihat dari senyumannya.
“Ayah akan menunggu waktu itu”Balas Raja Arlame.
“Tapi Ayah, bagaimana dengan pernikahan?”Tanya Ra Chel.
Raja Arlame terdiam, ia berpikir.
“Kau akan tetap menikah dengan Edgar”Jawab Raja Arlame tegas.