Saking penasaran ia berpindah dari tempat duduknya yg asalnya di belakang sekarang ia menjadi di depan sebelah supir,dari baju yg di pakai juga semua yg dipakainya persis seperti penampilan jihee hari ini
“Maldoandwe? (tak mungkin) untuk apa ? setelah beberapa mnt sohyun berniat keluar untuk memastikan omma nya karena perasaan aneh itu tak hilang dari pikirannya,kira-kira 20meter lagi sohyun melihat pria-pria itu semakin mendekati omma nya ia khawatir,dgn sedikit berlari ia makin ingin mengnemui omma nya itu
Lalu ia terdiam di dalam hati berkata sebentar pria itu baju yg mereka pakai apakah itu pak jisung juga putranya?(supir keluarga sohyun).tangan nya gemetar muka pucat matanya sedikit merah
sohyun melihat jihee yg juga sedang melihat nya ia sudah tak bisa menahannya amarah ini,perasaan buruk ini.. dengan sendirinya kakinya melangkah ke arah jihee semakin dekat-dekat sedangkan jihee tenang diam berdiri menatap sohyun lalu terlihat tangan jihee seperti menghitung mundur,sohyun melihat dgn tatapan aneh seolah bertanya apa yg ingin dia lakukan sebenarnya
ia ingat kembali dgn ommanya saat ia melihat mobilnya terlihat baik-baik saja kemudian ia melanjutkan langkah berjalan ke arah jihee dan ia memberi isyarat pada sohyun untuk melihat ke arah mobil ommanya sedangkan jihee hanya pergi begitu saja,saat sohyun memalingkan mukanya 2dtk kemudian mobil omma nya
“BBOOM” meski itu bukan ledakan besar tapi suara ledakan terdengar keras tepat di telinganya,di depan matanya,ommanya yg begitu dia cintai,disayangi,dibanggakan pergi begitu saja ?? didalam hati ia berkata seperti itu mata nya melihat dgn tatapan tak percaya,tak mungkin. Ia membeku,telinganya mendenging akibat suara ledakan yg baru saja ia dengar tapi sohyun tak hiraukan
Rasanya ia ingin mendekati dan memastikan omma nya tapi langkah kaki terhenti,lalu supirnya pergi menyusul sohyun karena melihat dari kejauhan mobil majikan nya mengeluarkan api dan asap
“Agasshi ? gwenchanaseyo ?” omongannya terpotong oleh sohyun
“panggil ambulance dan polisi,appa,dan sojoon oppa!! CEPAT !!!”
“Ne arassoyo” sambil berlari menuju mobil majikanya trsbt
Badannya lemas dan membuat ia jatuh dan menangis ia berusaha untuk kuat dan menyembunyikan tangisnya trsbt
5mnt kemudian ia sudah bisa menenangkan diri,tidak panik lalu berjalan menuju tkp dan org-org yg tadi supirnya telpon sudah menunjukan kedatangannya kecuali sojoon oppa karena ia tdk dikorea sekarang
Appanya datang dan hanya bisa menangis
“appa kenapa secepat ini kenapa harus dihari ini dan kenapa omma meninggal dgn cara ini”ucapnya sambil memegang tangan appanya yg sudah membeku,tangis kembali pecah hingga tak terhitung waktunya
Saat evakuasi mereka melihat ommanya yg sudah terbujur kaku dgn luka terbakar dimana-mana,tangis mereka semakin pecah,pembantu dan supir-supirnya pun ikut larut dalam tangisan
“Ijeun ottokhaeyo appa ? omma geurigo oppa?” tanyanya dalam hati, terbayang kembali dipikirannya tentang jihee tadi ia ingin memberitahunya tapi mulut terkunci
Di Rumah Sakit
Sangwoo oppa dan keluarganya begitupun juga yeojung yg datang menyusul ke rumah sakit setelah tahu berita ini
Sangwoo dan yeojung mendekat dgn nafas tak teratur dan bertanya
“Sohyun-a gwenchana?kau tak terluka kan ?”ucap sangwoo
“sohyun-a kenapa kau kesana ? sebenarnya tadi aku punya firasat buruk tapi aku sengaja tak memberitahumu,mianhae aku tak ingin merusak senyum itu darimu”
“Emm” sohyun hanya bisa berkata itu untuk saat ini
“kau melihat dan mendengar ledakannya ? itu lebih baik dibandingkan kau masuk ke mobil itu”
“Harusnya aku masuk ke mobil lalu mati bersama dgn omma”
“Sohyun-a!”ucap mereka berdua
Mianhae sohyun-a harusnya mencegahmu waktu itu,aku sungguh menyesal membiarkan mu menyaksikan kejadian menyakitkan ini MIANHAE yeojung berkata dalam hatinya dgn mata sedikit berkaca-kaca
Setelah kurang lebih 5jam dari kejadian itu oppanya datang dengan baju penuh keringat mungkin karena ia berlari jauh
Tadinya ia akan bertanya pada sohyun dan appanya yg dari tadi ia tatap tapi ia tak tega dan langsung memalingkan arah nya ke arah sangwoo
“sangwoo-a apa yg terjadi kenapa bisa seperti ini”dgn menyeka air mata
“hyung aku tak tahu rinciannya tapi setau ku mobil itu meledak dgn org yg didalamnya”
Lalu ia terjatuh mendengar apa yg dikatakan sangwoo tadi
~SKIP~
Keesokan harinya
02.06AM
Sohyun terbangun ia bermimpi kejadian kemarin,dan ia baru menyadari kenapa jihee berbuat setega itu pada keluarganya
12thn yg lalu
“jihee-a kejar aku kalau kau bisa :p”
“sohyun-a sudahlah aku sangat lelah mari kita duduk sebentar”
“ayolah orang tua kita tak akan apa-apa,apa kau masih takut jauh dari orang tua?”
“aku masih sedikit takut”
Memang saat kecil mereka cukup dekat tapi karena orang tua jihee yg meninggalkan entah kenapa,jihee mulai menjauhi sohyun
~~*~~
Flashback 15thn yg lalu,saat sohyun dan jihee berumur 1thn
“Ayah jihee kenapa kau melakukan ini pada ku kenapa kau menjual cabang perusahaan ku hanya karena kau iri adaku ?! jika kau ingin memiliki perusahaan sendiri kau harus merintisnya jika kau butuh uang aku bisa membantu mu tapi sekarang apa kau lalukan kau mengkhianati ku !! meski itu cabang kecil dan baru setidaknya kau berbicara dulu padaku agar aku ikhlas memberikannya padamu!”
“maafkan saya presdir kang,awalnya aku ingin berbicara padamu tapi.. tolong maafkan aku dan rahasiakan pada istri kita bahwa aku yg menjualnya,katakan saja bahwa kau memberinya padaku”
“baiklah jika kau menginginkannya tapi kau harus keluar dari perusahaan ini dan cobalah sendiri untuk merintisnya,tapi jika kau gagal kau harus mengembalikan nya pada ku”
“baiklah terima kasih presdir kang terima kasih banyak”
1thn 5bln berlalu,ayah jihee mulai mencoba merintisnya dan sedikit berhasil meski pelanggannya masih sedikit,suatu hari istri mereka saling bertemu dan membuat janji untuk bertemu,akhirnya mereka bertemu meski amarah masih terlihat di mata ayah sohyun tapi ia berusaha meredamnya
Semakin besar anak-anak mereka,mereka makin sering bertemu satu sama lain,sampai suatu saat ayah sohyun bertanya
“bagaimana dgn usaha mu apakah berhasil”
“iya presdir meski masih kecil saya akan berusaha mengembangkannya”
“bukan kah itu lebih sulit dari pada saat kau menjadi direktur perusahanku”
“iya tapi saya harus mencobanya”
“akan kutunggu kau sampai kau benar-benar berhasil nanti”
“terima kasih presdir”
Suatu hari ayah jihee mencoba untuk membuat usahanya itu lebih besar dan meminjam uang pada bank dgn jumlah yg besar 1bln pertama setelah meminjam uang itu dan berhasil tapi 2bln kemudian pelanggan nya makin sedikit karena daerah itu tak ramai lagi kemudian ia terlilit hutang awalnya sedikit-sedikit ia bisa membayar tapi lama-kelamaan akhirnya ia bangkrut lalu ia bertemu dgn ayah sohyun dan menyerah,sesuai perjanjian cabang itu di ambil lagi oleh ayahnya sohyun
saat kejadian itu sohyun dan jihee berumur 8thn jadi mereka mulai mengerti dgn perkataan orang tuanya itu,karena jihee sangat muda saat itu ia menyangka bahwa keluarga sohyun menghancurkan keluarganya meski ayahnya bisa bekerja di perusahaan lain tapi hal ini masih disalah pahami jihee sampai sekarang ditambah saat berita keluarga nya bunuh diri itu semakin membuat jihee benci pada keluarga sohyun
Flashback END
~~~*~~~
Sampai jam 5.00AM sohyun tak bisa tidur lagi pada akhirnya ia memutuskan untuk mengerjakan tugas musiknya pagi buta seperti itu ia memainkan gitarnya dgn suara pelan,dgn lirik nya yg membuat org menangis yaitu tentang ibunya yg sudah tiada
Pukul 6.30AM ia sudah menyelesaikan tugas musiknya sekarang ia bersiap untuk memakamkan ibunya nanti pukul 8.00AM,ia berpesan pada yeojung dan sangwoo karena ia tak akan masuk sekolah selama 3hari
~~~*~~~
Disekolah
“Jingoo-a jin-goo-a” jibin dan sungjae memanggil nya bersamaan
“Waeyo ? kenapa kalian memenggilku seperti itu ?”
“Sohyun sohyun d-dia ehm om-ommanya” kata jibin terbata-bata
“Yya kenapa kau seperti itu! Sohyun omma meninggal kemarin karena kecelakaan lebih tepatnya mobilnya di bom” ucap sungjae
“Morago? Sekarang ia tak akan sekolah kalau begitu”
“tentu saja katanya hari pemakamannya”jawab jibin
“kalian duluan saja aku mau menemui teman nya dulu”
Di kelas 2-A kelas sohyun dan yeojung
“yeojung-ssi”
“ne? Oh kau rupanya,ada apa?”
“sohyun maksudku omma nya apa yg terjadi?”
“Jadi kemarin ia berniat untuk memberikan suprise pda omma dan menyusul omma nya yg sedang di luarkota,katanya pada saat ia menyusul ommanya terjadilah kejadian itu”
“kalau begitu apa boleh aku meminta no.ponselnya sohyun?”
“tentu saja”
Haii, readers.. Sampai jumpa di next chapter..
Jangan lupa love,like,share,and comment nya ya..
Thank's for reading!