home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Lovely Is Miss Arrogant

My Lovely Is Miss Arrogant

Share:
Author : devieyun
Published : 06 Aug 2014, Updated : 25 Mar 2015
Cast : Kim Myungsoo# Bae Suzy # Park JIyeon # Ok Teacyeon# Siwan
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |146294 Views |9 Loves
My Lovely is Miss Arrogant
CHAPTER 19 : Ep.18

|| Title: My Lovely is Miss Arrogant || Author: Phiyun || Genre: Romance | Hurt | Sad | Comedy|In Family| Friendships || Cast: Bae Suzy (Miss A) | Kim Myungsoo / L (Infinite) | Park Jiyeon (T-ara) | Siwan (Zea) | Taecyeon (2Pm) | Member suport  : 2pm | Infinite & Miss A ( Cameo )  || Thame Song : Hateful Person (Beast)

 

Halloo... Readers. Cerita ini Terinspirasi dari OST Big miliknya Beast  , tapi alur ceritanya 100% beda sama Filmnya. Lebih seru lagi kalau bacanya sambil dengerin lagunya. Pemain yang ada didalam cerita real milik penulis ya kalau di dunia kenyataan milik keluarganya dan agencynya. Heheee... XD

 

*** Happy  Reading ***

 

~Summary~

Why My Eyes Always Look at You

Maybe I Fall in Love With You ?

~~~ooo~~~

 

Lalu Siwan mengecup bibir lembutnya Jiyeon. Jiyeon hanya bisa terdiam terpaku sambil membelalakan kedua matanya namun itu hanya sesaat saja karena tak berapa lama kemudian Jiyeonpun mulai menutup kedua matanya dan diapun membalas kecupan Siwan tidak kalah mesranya. Sambil merangkulkan kedua lengannya dengan mesra di atas pundak Siwan.

 

Siwanpun lalu merespon apa yang dilakukan Jiyeon barusan. Tangannya Siwan mulai bergerak dengan lembut ke tekuk leher Jiyeon. Kemudian Siwan mulai memperdalam ciumannya sambil menekan lembut bibir Jiyeon ke bibirnya.

 

Ternyata disana sudah ada Taecyeon yang sedang melihat mereka berciuman dengan wajah yang kesal sambil mengepal kedua tangannya. Lalu Taecyeonpun pergi meninggalkan Jiyeon dan Siwan dengan menyimpan rasa kecewa.

 

“Siwan-sii... sudah cukup !” Ucap Jiyeon sambil melepaskan dirinya dalam dekapan Siwan.

“Wae-yo ? Apakah kamu tidak menyukaiku ?” Ucap Siwan lembut sambil menatap dalam kedua mata Jiyeon.

“A-ni , bukan itu maksud ku. A-aku hanya ...” Sambil menundukan kepalanya.

“Hanya apa ? Beritahu aku alasannya kau menolak itu ?” Tanya Siwan agak memaksa.

“A-aku... A-aku...” Dengan terbata – bata

 

“Iya , kamu kenapa ?”

 

“Aku malu saat kamu menatapku seperti itu dan saat kamu menciumku, aku tidak bisa bernafas ! Rasanya tatapanmu saat tadi seperti benar – benar seorang namja dan membuat aku tidak bisa berfikir jernih” Dengan pipi merona merah.

 

Mendengar itu wajah Siwan berubah senang diapun tak lama kemudian menyunggingkan senyuman terbaiknya kepada Jiyeon sambil menyentuh kedua pipinya Jiyeon lalu dia mengangkat wajah Jiyeon agar dirinya bisa melihat dengan jelas wajah Jiyeon yang sedang merah padam karena malu terhadap dirinya.

 

“Jiyeon-ahh, apakah kamu tahu ? Aku ini memang benar – benar seorang namja. Laki – laki seutuhnya bukan seorang Gay.”

 

“Tapi waktu itu kamu bilang , kamu itu ...” Dengan wajah yang polosnya.

 

“Itu aku lakukan karena wajahmu saat itu sangat serius dan terlihat manis. Jadi aku mau becandain kamu. Eh ! tahunya aku yang jadi susah buat deketin kamu gara – gara kamu kira aku itu Gay.”

 

“Jadi kamu saat tadi mempermainkan aku ? Begitu ?”

“Yah, tidak juga sih ?” Dengan nada  yang sedikit mengoda.

“Itu , tidak lucu tahu !” Ucap Jiyeon kesal sambil pergi meninggalkan Siwan.

 

Tapi Siwan langsung mendekap punggung Jiyeon saat dirinya hendak pergi dari hadapannya.

 

Mianhae , Jiyeon-ahh.” Ucap Siwan pelan.

“Lepaskan ! Kamu sungguh keterlaluan Siwan-sii !”

 

“Sungguh aku tidak bermaksud untuk membohongimu. Memang benar awalnya aku ingin pertunangan kita di putuskan namun lama – kelamaan aku mengenal mu. Aku mulai tertarik kepadamu. Entah mengapa setiap aku bertemu dengan mu , aku selalu ingin melindungimu dan menjagamu. Dan aku kesal saat ada Taecyeon di sampingmu. Apakah kamu tahu pada saat itu aku seperti orang gila !” Sambil memeluk lebih erat tubuh Jiyeon.

 

“Ta-tapi... kenapa saat kamu tahu aku bukan Suzy , kenapa kamu pergi begitu saja tanpa mau mendengar penjelasan dariku ?”

 

“Itu ,  karena aku sangat kaget dan tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan tadi. Namun selama aku pergi menjauh darimu beberapa hari ini. Aku mulai sadar bahwa aku sudah jatuh cinta padamu. Saranghae , Jiyeon-ahh.”

 

Jiyeon lalu melepaskan dirinya dari pelukan Siwan. Kemudian dia pergi menjauhi Siwan setelah itu Jiyeon membalikkan tubuhnya kehadapan Siwan. Terlihat dengan jelas wajah Siwan yang terlihat sangat sedih.

 

“Jiyeon-ahh...” Ucap lirih Siwan.

 

Babo-ya...” Ucap pelan Jiyeon sambil tersenyum tipis.

 

Jiyeonpun kemudian langsung berlari kedalam dekapan tubuh Siwan.

 

“Aku mana mungkin bisa membencimu ? Karena aku juga mencintaimu Siwan-sii. Nado Saranghae , Siwan-ahh...” Sambil memeluk dengan erat.

 

“Aku juga sangat mencintaimu , Jiyeon-ahh. Saranghae...” Ucap lembut Siwan di telinga Jiyeon sambil membelai lembut rambutnya.

 

Mendengarkan pengakuan Siwan barusan saja, tampa sadar Jiyeonpun meneteskan air mata tapi kali ini bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan.

 

Awalnya Siwan ini bertanya kepada Jiyeon siapa sebenarnya yang menjadi calon tunangannya , tapi keinginan itu dia urungkan karena dia sudah tidak tertarik lagi dengan masalah itu. Tapi tiba – tiba Jiyeon memberikan selembar foto dari dalam dompetnya lalu dia memberikan kepada Siwan.

 

“Siwan-sii, ini.” Sambil memberikannya kepada Siwan.

“Apa ini ?” Tanya Siwan bingung

“Itu adalah calon tunanganmu yang sebenarnya, aku tidak mau ada rahasia lagi di hadapanmu” ucap Jiyeon sambil menghelakan nafas yang panjang karena merasa lega.

 

“Apakah dia benar – benar calon tunanganku saat ini?” Dengan wajah yang tak percaya.

“Iya. Pasti kamu menyesal karena kamu sudah memilihku. Jadi aku rela kalau kamu mau tetap bersama dia setelah melihat foto itu.”

“Eeh ?? Apa maksud ucapanmu barusan , Jiyeon-ahh ?”

“Kamu sudah tahu apa maksud pembicaraanku ini, Siwan-sii. Jadi aku beri kamu waktu untuk memikirkannya.”

 

Lalu Jiyeon meninggalkan Siwan yang masih terlihat terkejut dengan apa yang barusan saja dia dengar.

 

***

 

Ditempat yang lainya. Ternyata Myungsoo dan Suzy sudah tiba di paris. Mereka tiba saat siang hari. Myungsoopun berencana mengajak Suzy untuk makan siang terlebih dahulu sebelum mereka berdua ke hotel untuk menaruh barang bawaan mereka masing – masing.

 

“Suzy, kita makan siang dulu ya ? Sebelum kita menaruh koper kita ke hotel ?”

“Wah ! kebetulan, sepertinya perutku juga sudah tidak bisa diajak kompromi nih.” Sambil memegang perutnya yang keroncongan.

“Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Kebetulan aku mau mengajak kamu kesebuah cafe yang terkenal di paris”

“Wow... Kajja ! Aku penasaran seperti apa tempat itu.” Dengan nada yang semangat

Kajja” Balas Myungsoo tak kalah semangat.

 

Merekapun berdua langsung naik taksi dan menuju ke sebuah cafe yang dimaksud. Tak berapa lama kemudian taksi yang mereka tumpangi berhenti di sebuah cafe yang bangunannya bergaya tradisional namun tetap terlihat elegan.

 

Merekapun turun dari dalam taksi tersebut lalu Myungsoo dan Suzy masuk kedalam cafe tersebut. Suzy duduk menunggu Myungsoo yang sedang memesan makanan yang akan mereka makan.

 

Setelah memesan Myungsoo langsung menghampiri Suzy dan dia duduk di hadapan Suzy. secara tidak sengaja , kedua mata mereka sering beradu pandang. Itu membuat Suzy agak sedikit canggung dan malu sedangkan Myungsoo tidak jauh beda dengan Suzy.

 

Lalu Myungsoo mempunyai ide untuk memulai percakapan terlebih dahulu kepada Suzy. Namun ucapannya terhenti saat pelayan cafe tersebut datang membawa pesanannya.

 

“Ini tuan pesanannya, selamat menikmati pesanannya tuan” ucap pelayan itu dengan suara yang ramah setelah menaruhkan pesananya di atas meja.

“Terimakasih.”

 

Suzy lalu memulai pembicaraan sebelum dia hendak makan.

 

“Myungsoo-sii, makanan ini apa namanya ?”

“Oh...? Aku kurang begitu tahu ? Aku memesan makanan yang menjadi andalan di Cafe ini. Semoga kamu menyukainya.”

 

Suzypun mulai mencicipi makanan itu. Myungsoo hanya dapat menunggu ekspresi apa yang akan Suzy tunjukan saat memakan makanan pesanannya itu.

 

“Hemm...” Dengan wajah yang datar.

“Bagaimana ? Apakah sesuai seleramu ?” Tanya Myungsoo penasaran.

 

Tak berapa lama Suzypun mengangukan kepalanya sambil tersenyum kepada Myungsoo.

 

“Makanan ini lezat sekali, Myungsoo-sii ! Aku suka.”

“Syukurlah kalau kamu suka. Aku kira kamu tidak menyukainya. Kalau begitu habiskanlah makanannya.”

Ne...”

 

***

 

Setelah selesai makan merekapun berdua pergi melanjutkan perjalanan ke hotel untuk menaruh barang bawaan mereka disana sebelum mereka berjalan – jalan lagi mengelilingi paris.

 

Setibanya di hotel Myungsoo langsung memesan dua kamar dan Suzy menunggu di ruang lobby. Tak berapa lama Myungsoo datang menghampiri Suzy yang sedang duduk disana.

 

“Suzy, ini kunci kamarmu.” Sambil memberikannya kepada Suzy.

Ne... Gomawo, Myungsoo-sii.”

 

“Ayo sekarang kita taruh dulu barang bawaan kita di kamar. Setelah itu kita jalan – jalan lagi, bagaimana ? Apakah kamu lelah ? Kalau kamu lelah kita bisa melanjutkan jalan – jalannya besok.”

 

 “A-ni... aku tidak lelah kok, satu jam lagi kita ketemuan lagi disini ya ? Aku mau merapikan barang – barang aku dulu sebelum kita pergi lagi. Tak apa – apakan ?”

“Oh... kalau masalah itu tidak usah khawatir. Aku juga mau merapikan barang bawaanku juga.”

 

Lalu Myungsoo dan Suzy bersama – sama menaiki lift. Kebetulan kamar Suzy dan Myungsoo bersebrangan jadi tidak sulit kalau mereka ingin bertemu. Setelah tiba di depan kamarnya masing – masing merekapun berduapun langsung masuk. Saat Myungsoo hendak masuk tiba – tiba Suzy memanggilnya.

 

Myungsoopun langsung menengok kebelakang .

 

“Ada apa Suzy ?”

“I-itu... jangan lupa ya kita bertemu lagi di lobby satu jam lagi”

“Aku tidak mungkin lupa, satu jam lagi kita ketemu disana ya” ucap Myungsoo sambil tersenyum.

Ne...” Ucap Suzy sambil tersipu malu dengan kepala yang sedikit menunduk lalu dia menutup pintu kamarnya.

 

“Mudah – mudahan semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Amin...”

Ucap Myungsoo pelan sambil membuka pintu kamarnya lalu menutupnya.

 

***

 

~Satu jam kemudian~

 

Myungsoo sudah duduk di ruang Lobby  untuk menunggu Suzy. Tak berapa lama kemudian Suzypun tiba di tempat yang sudah disepakati. Saat Suzy tiba Myungsoo sempat terpesona dengan penampilan Suzy. tapi Suzy sempat bingung kenapa Myungsoo hanya diam terpaku saat melihat dirinya.

 

“Myungsoo-sii, Gwenchana ?” Tanya Suzy heran.

“Ehh ?? Nan gwenchana.

“Apakah kamu yakin ?  Sepertinya kamu terlalu lelah ya karena aku ?”

“A-ni... Ayo kita berangkat sekarang.” Sambil bangkit dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan Suzy yang masih terlihat bingung.

 

Kali ini Myungsoo dan Suzy berkeliling menggunakan bis umum. Untuk bisa bersantai melihat pemandangan yang ada di kota paris sambil mengelilingi kota paris. Setelah beberapa jam kemudian tibalah di tempat yang ingin dikunjungi oleh mereka . Tempat itu adalah menara Eiffel yang selama ini ingin dikunjungi oleh Suzy.

 

Kebetulan saat mereka tiba disana jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Suzypun melihat dengan wajah yang sangat takjub. Karena pada malam hari , lampu – lampu yang berada di  menara Eiffel akan bersinar dan itu menambah keindahan dari menara Eiffel tersebut.

 

Suzy melihatnya sampai membelalakan kedua matanya dan tampa berkedip sama sekali. Myungsoo hanya dapat menahan tawanya saat melihat ekspresi Suzy yang sangat imut dan manis saat itu. Myungsoopun lalu menghampiri Suzy yang masih diam terpaku.

 

“Suzy-ahh. Apakah kamu mau naik ke atas menara Eiffel ?”

“Ahh !!! Apakah aku bisa kesana ?” sambil menunjuk – nunjuk ke arah menara Eiffel itu.

“Bisa, kalau kamu mau aku akan menemanimu kesana ?”

“Aku mau ! Ayo kita sekarang kesana !” Ucap Suzy dengan semangatnya sambil menarik lengan Myungsoo.

 

***

 

Setibanya mereka diatas puncak menara Eiffel. Suzy makin takjub saat melihat pemandangan kota paris saat malam hari. Semuanya terlihat sangat indah karena banyak lampu yang berkelap kelip dibawah sana.

 

Hampir setengah jam Suzy menatapi keindahan kota paris saat malam harinya. Lamunan Suzypun buyar saat Myungsoo memanggil namanya.

 

“Suzy-ahh, apakah kamu sudah puas menatap keindahan kota paris malam ini ?”

“Ehh ?? Mianhae , Myungsoo-sii. Aku sampai melupakan kamu ada di sampingku.”

Arrasseo, gwenchana. Aku tahu dari awal kamu mau datang kesini , jadi kalau aku tidak mengajakmu kesini aku pasti akan menjadi orang yang sangat jahat di matamu.”

A-ni-yo... aku orang baik , Myungsoo-sii. Tampa kamu melakukan ini aku yakin kalau kamu orang yang baik. Aku harap kita bisa seperti ini seterusnya ” Ucap Suzy sambil menatap keluar jendela dengan tersenyum.

“Aku harap begitu juga.” Balasnya sambil menghela nafas yang panjang.

 

 

***

 

“Oh iya, Suzy-ahh. Sebelum kita pergi ketempat satunya lagi , kita makan malam dulu ya disini.”

“Memangnya disini ada restauran ?”

“Ada dong, di tingkat paling atas ada restauran, disana kita bisa dinner sambil melihat pemandangan malam kota paris dari atas sana.”

“Wah ! pasti disana romantis sekali.”

“Mau coba kesana ?”

 

Suzy mambalas pertanyaan Myungsoo dengan anggukan kepalanya sambil tersenyum kepada Myungsoo. Saat mereka tiba disana susana restaurant itu sangatlah romantis. Banyak lentera – lentera kecil yang menghiasi langit restauran itu dan disana juga ada Live Music yang di aluni oleh alat musik piano dan biola.

 

Myungsoo memilih tempat duduk yang disamping kaca. Myungsoo sengaja melakukan itu agar Suzy bisa leluasa melihat keindahan panorama kota paris dari sana. Tak berapa lama kemudian datanglah makanan yang sudah mereka pesan. Suzy dan Myungsoo mulai menikmati makan malam mereka yang di temani oleh pesona keindahan paris saat malam hari yang di aluni oleh suara melody instrument piano dan biola.

 

Setelah mereka selesai makan , Myungsoo meminta ijin kepada Suzy untuk kebelakang dulu sebentar. Saat Myungsoo pergi kebelakang tiba – tiba telefon gengam Myungsoo berdering diatas meja. Suzy penasaran siapa yang menelefon. Saat Suzy melihatnya ternyata yang menelefon adalah Siwan.

 

Awalnya Suzy ingin mengangkatnya tapi dia merasa tidak sopan bila mengangkat telefon milik orang lain. Telefon itu terus berdering , tapi saat Myungsoo datang telefon genggam Myungsoo sudah tidak berdering lagi.

 

Kajja ?”

“Myungsoo-sii , tadi telefon gengammu berbunyi.”

 

Myungsoo lalu melihat telefon gengamnya.

 

“Oh, yang menelefon tadi Siwan hyung. Kira – kira ada apa ya dia menelefonku ?”

“Lebih baik kamu telefon balik saja. Siapa tahu itu penting ?”

“Hemm... nanti saja. Siapa tahu hyung  akan telefon lagi ? Ya, sudah ayo kita pergi sekarang.”

“Baiklah.”

 

Myungsoo dan Suzy lalu pergi ketempat yang sudah direncanakan Myungsoo. Langkah kaki Myungsoo lalu terhenti didepan jembatan. Suzy sempat bingung kenapa Myungsoo tiba – tiba menghentikann langkah kakinya.

 

“Myungsoo-sii , ada apa dengan mu ?”

“Kita sudah sampai, Suzy-aah.”

“Apa ? kita sudah sampai ? Apa kamu ingin menunjukan jembatan kepadaku ?”

“Ini bukan jembatan biasa , jembatan ini sangat terkenal di Paris. Jembatan ini bernama Pont des Arts atau bisa di sebut juga passerelle des Arts.

“Tunggu apa yang di gantung di pinggir tiang jembatan itu ?”

“Coba kamu lihat apa yang digantung disana.”

 

Suzy lalu berlari kecil mendekati cahaya kecil yang menyilaukan dari arah sana. Ternyata yang menyilaukan itu adalah ribuan gembok yang di gantung di pingir tiang jembatan.

 

“Wah... disini banyak sekali gembok cinta yang digantung, Myungsoo-sii coba kamu kesini !” panggil Suzy sambil melambai – lambaikan sebelah tangannya ke Myungsoo.

 

“Bagaimana apakah kamu suka ?”

“Hemm !” Sambil tersenyum.

 

“Tapi alangkah bagusnya kalau aku punya gembok , jadi aku bisa menggantungkan gembok ku disini.”  Dengan wajah yang sedikit murung.

“Oh... kalau masalah itu tak usah khawatir, aku sudah menyiapkan semuanya kok. Ta..da..” Sambil mengeluarkan sepasang gembok yang berwarnah merah muda dan biru dari dalam saku jaketnya.

 

“Myungsoo-sii , kamu sudah menyiapkan semuanya ?”

Ne... Bagaimana menurutmu ?”

Johaa... Gomawo , Myungsoo-sii” Sambil memeluk Myungsoo.

 

Mungkin karena begitu senangnya Suzy tanpa sadar memeluk Myungsoo cukup erat. Namun dia langsung sadar dan langsung melepaskannya dengan pipi yang agak merona.

 

“Syukurlah kalau kamu senang ? Ini gantung gembok mu disana.”

 

Myungsoo memberikan gembok yang berwarna merah muda kepada Suzy. Sedangkan gembok yang berwarna biru untuk dirinya. Suzy sudah menyangketkan gemboknya di jembatan lalu kunci gembok tersebut dia lempar ke sungai yang ada di bawah jembatan.

 

Sedangkan Myungsoo masih sibuk mencari tempat untuk menyangketkan gemboknya.

 

“Myungsoo-sii, apa yang sedang kamu lakukan ?”

“Aku sedang mencari tempat untuk menyangketkan gembok ku, tapi tidak ada tempat yang kosong disini ?” sambil menggaruk – garukkan kepalanya.

 

“Ya sudah mana gembokmu sini aku cari.”

“Baiklah, ini.” Myungsoo lalu memberikan gembok beserta kuncinya kepada Suzy.

 

Cukup lama Suzy mencari namun tiba – tiba dia menemukan tempat yang cocok untuk mengaitkan gembok milik Myungsoo. Suzy langsung mengaitkan gembok tersebut tanpa memperhatikan dimana gembok Myungsoo terkait. Lalu kuncinya langsung Suzy lempar ke sungai. Setelah selesai , Suzy lalu menghampiri Myungsoo yang tidak jauh dari tempatnya berada.

 

“Myungsoo-sii , aku sudah mendapatkan tempat untuk gembokmu. Ayo aku tunjukan !” sambil mengaitkan tangannya ke lengan Myungsoo.

“Disini , aku mengaitkannya. Bagaimana menurutmu ?”

“Apakah kamu yakin menaruhnya disana ?”

“Iya memangnya kenapa ? Apakah kamu tidak suka ?”

 

“Bukannya tidak suka ? Tapi kamu mengaitkan gembokku di atas gembok mu . Apakah kamu tidak menyadarinya ?”

Mwo !! Ommo... !!! ” Sambil memegang gemboknya.

“Sudahlah, tak apa – apa ?”

Andwe !!! Aku tidak mau terikat dengan orang yang tidak menyukaiku !” sambil mengeleng – gelengkan kepalanya.

 

“Kata siapa aku membencimu ?” Ucap Myungsoo dengan nada yang datar.

“Eh ? Apa kamu menyukaiku ?” Tanya Suzy sambil melihat kearah Myungsoo.

“Entahlah ? yang jelas aku tidak membencimu. Mungkin kita bisa menjadi teman ?”

Chingu ? Oke... ayo kita bersahabat , Chingu

“Ne...” balas Myungsoo.

 

Lalu telefon genggam Myungsoo berdering kembali. Myungsoopun langsung mengangkatnya di depan Suzy.

 

“Myungsoo-aah... bisakah kamu pulang sekarang ?”

“Ehh ?! Ada apa , hyung ? Apakah terjadi sesuatu disana ?”

“Ini sangat penting, ini menyangkut hidup matiku ! Apakah kamu bisa pulang secepatnya ?”

“Tapi, hyung ? Aku tidak bisa sekarang. Soalnya aku sekarang sedang bersama Suzy.”

 

“Apa ? kamu bersama dengan Suzy ?”

Ne... memangnya ada apa hyung ?”

“Sekali ini saja, Myungsoo-ahh tolong bantu aku. Malam ini kamu pulang bersama Suzy. kebetulan aku ingin berbicara juga dengannya ? Jadi kamu bawa dia juga bersama mu nanti saat bertemu dengan ku. Nanti kamu kirimkan aku pesan ya , kapan kamu tiba di Korea, Araseo !!”

 

“Apa ?! tapi hyung ” tiba – tiba telefon Myungsoo terputus sebelum dia menyelesaikan ucapannya kepada kakaknya.

“Ada apa , Myungsoo-sii ?”

“Sepertinya kita harus kembali ke Korea malam ini juga.”

 

“Tapi ini sudah malam ? Apakah tidak bisa besok ?” Tanya Suzy.

“Aku juga maunya begitu , tapi hyung ingin kita secepatnya kembali ke Korea.”

“Memangnya apa yang sudah terjadi dengan Siwan oppa ?” Dengan ekspresi yang khawatir.

Molla-yo , aku juga tidak tahu mengapa hyung menyuruhku kembali bersama mu untuk bertemu dengannya.”

 

“Apa ? Siwan oppa menyuruhmu membawaku untuk bertemu dengannya ? Pasti sudah terjadi sesuatu dengan dirinya. Kalau begitu ayo kita berkemas – kemas sekarang.”

“Ayo...”

 

Lalu pergilah mereka berdua ke hotel untuk mengambil barang bawaannya lalu Myungsoo dan Suzy langsung pergi ke bandara untuk memesan tiket kepulangannya ke Korea. Untungnya Myungsoo dan Suzy mendapatkan penerbangan terakhir kesana. Mungkin karena kelelahan akhirnya mereka berdua tertidur pulas di dalam pesawat.

 

***

 

~ Pagi harinya ~

Terdengar suara ketukan pintu.

 

“Tok...tok..tok...”

 

Tak berapa lama kemudian dibukalah pintu dari dalam.

 

“Siwan-sii, apa yang kamu lakukan disini ? Ini masih sangat pagi ?”

“Aku kesini karena ingin menjemputmu dan ingin meluruskan hubungan kita.”

“Memangnya apa hubungan kita ? Aku hanya tunanganmu sementara dan tidak mungkin menjadi tunanganmu yang sebenarnya” sambil menundukkan kepalanya.

 

“Lebih baik kamu pulanglah, aku mau istirahat.”

 

Saat pintunya akan di tutup Jiyeon , Siwan langsung menahannya lalu lengan Jiyeon di tarik oleh Siwan. Lalu Siwan membuka pintu mobilnya dan Jiyeonpun disuruh masuk kedalam. Dan disusul oleh Siwan.

 

“Siwan-sii , apa yang sedang kamu lakukan ? Aku ingin turun !” Saat Jiyeon hendak mau membuka pintu mobil, Siwan langsung menguncinya dari dalam.

 

“Aku tidak akan membiarkanmu pergi sekarang. Karena ada sesuatu yang harus kita selesaikan saat ini !” Dengan nada yang sedikit menahan amarah.

 

Siwan lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju, bandara. Setibanya disana. Ternyata Myungsoo dan Suzy sudah tiba dulu di bandara lalu disusul oleh Siwan dan Jiyeon. Siwan lalu menggandeng Jiyeon untuk menemui Myungsoo dan Suzy.

 

Myungsoo dan Suzy sempat kaget saat Siwan membawa Jiyeon ke depan hadapan mereka sambil bergandengan tangan.

 

“Myungsoo-ahh, ada yang mau aku katakan padamu” Ucap Siwan.

“Jiyeon-ahh, bagaimana kamu bisa ada disini dan kenapa bisa kamu datang bersama Siwan oppa ?” Tanya Suzy dengan nada yang bingung.

“Bagaimana kamu tahu kalau dia bernama Siwan ? Apakah kalian berdua sudah saling  kenal ?” sambil melirik Suzy dan Siwan.

“Apakah itu kamu , Park Jiyeon?” Ucapnya pelan dengan wajah tidak percaya.

 

Mereka berempat mulai saling menatap saling tidak percaya dengan apa yang sudah mereka lihat sekarang.

 

~TBC~

 

~~~ooo~~~

 

Haloo... Readers... ketemu lagi sama Phiyun disini :)

Mianhae kalau aku telat postinginnya ya ... 

Oh iya Bagaimana ceritanya menurut kalian ?

Kali ini aku buat ceritanya lebih panjang loh... 

Dicerita selanjutnya pasti bakalan seru karena ada rahasia yang belum terbongkar. Penasaran sama kelanjutan ceritanya ? ayo jangan lupa berikan  komennya dan Lovenya ya 

pls dont sillent readers !!? 

Khamsahamida  ( ^-^)v

 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK