Autor POV
Angin berhembus di sepanjang kota seoul, Seorang pria berusia sekitar 27 tahun berjalan gontai menyusuri taman kota. Ia kemudian menatap sebuah tempat duduk yang kosong dan terlihat kering. Ia kemudian melepaskan penatnya sejenak dan duduk di bangku taman tersebut. Ia merogoh sakunya dan melihat fotonya ketika berusia 9 tahun bersama seorang pria tua disampingnya, yang tak lain adalah ayahnya. Ia menatapnya penuh kerinduan, matanya kemudian terpejam..
Angin bertiup semakin kencang dan foto yag dipegangnya mendadak terbang. Pria tersebut terkejut langsung terhentak membuka matanya dan mencari arah foto tersebut dan mengikuti arah fotonya.
Foto tersebut menuntunnya ke arah sebuah air mancur ditengah taman kota tersebut. Foto yang ia kejar berjenti dipangkuan seorang gadis cantik berambut panjang berwarna coklat. KUlit gadis itu putih sekali, wajahnya polos bagai malaikat dan matanya seindah bola ping pong. Pria itu kemudian mendekat hingga berdiri di hadapan sang gadis.
"Permisi..." ujarnya lembut sambil menyimpulkan senyuman khasnya yang dapat melelehkan hati siapapun yang melihatnya. Gadis tersebut menoleh ke arahnya.
"Iya ?" jawabnya. Ia kemudian menengok ke arah foot tersebut "Oh ini punya kamu ?" tanyanya.
Pria itu mengangguk yakin. Si gadis kemudian memberikan foto tersebut dan tersenyum indah.
"Lee Seung Gi..." seru si pria menyodorkan tangannya yang kekar.
"YoonA" jawab si gadis menyambut lengan si pria.
***********
Yoona POV
Lee Seung Gi namanya, wajahnya tampak teduh, bicaranya sangat lembut. Senyumnya melelehkan hati siapapun pasti. Aku menatap ke arahnya lagi. Mata itu masih terus memandangiku yang berhasil salah tingkah dibuatnya. Aku kemudian menundukan kepalaku.
Lee Seung Gi mengambil tempat disebelahku.
"Ngapain disini ?" tanyanya.
Aku mengangkat bukuku "Tadinya mau baca" jawabku.
"'Oh, Mian..." serunya. Aku mengerutkan dahiku dan bertanya tanya mengapa dia minta maaf "Waeyo ?" tanyaku bingung.
"loh kamu kan mau baca ? saya ganggu dong"
"Ah, ani.... tadi aku mau baca karena sendirian... aku lagi nunggu" jawabku sambil tertawa
"Nunggu siapa ? boyfriend ?" tanyanya.
"Ibuku.." jawabku singkat sambil tersenyum. Lee Seung Gi kemudian menganggukan kepalanya dan kembali menyimpulkan senyuman yang membuatku meleleh.
"Ah, boleh minta nomer handphone mu ?" tanyanya. Aku tercengang mendengar hal tersebut. Pria yang begitu menawan ini sekarang meminta nomer handphone ku ? Aku mengangguk cepat dan mengambil handphone hitam yang ia sodorkan dan mengetik nomer handphoneku.
"Hamsahammida" serunya.. "mmm Yoona-ssi" lanjutnya dengan nada kaku. Aku tertawa kecil "Panggil Yoona aja ga apa" .
"Jinjja ? Kalo gitu kamu boleh panggil saya Seung-Gi" jawabnya yang membuatku menyimpulkan senyuman. Tidak lama klakson ibu terdengar nyaring dari depan taman. Aku segera berpamit pad Seung-Gi dan berlari kecil ke arah ibuku.
***********************
Author POV
Lee Seung Gi tersenyum melihat kepergian Yoona barusan, Ia masih saja memandangi mobil yang baru saja berlalu tersebut. Tidak lama handphonenya bergetar tanda adanya telpon masuk
"Yobosseo"
"Ya Lee Seung Gi yang terhormat, bisakah kau melihat sms di handphone mu" terdengar suara Choi Minho dari sebrang sana.
"Miaaan" jawab Seung Gi enteng.
"Aish, sekarang kau harus ke kantor. pertemuan dadakan"
"Mwo... ada apa ?" tanyaku.
"Ada anak boss baru datang, mau dikenalkan sebagai boss baru"
"Aish, arrasseo..." Seung Gi kemudian mematikan handphonenya dan berlari ke arah kantornya yang hanya 2 blok
dari taman tempat dirinya berada kini.
###
"Ya Im Yoon-A, kenapa kamu ?" tanya seorang wanita cantik yang memiliki rambut panjang berwarna hitam dan badan sedikit lebih tinggi dibanding Yoona.
"Mwo ? aku kenapa ?" ujar Yoona balik.
"Aish, segitu bengongnya kamu ? you just starring at your phone" jelasnya.
Yoona tertawa kecil mendengar jawaban Unnienya barusan. "Ahh ani, i just waiting for someone calling" jawab Yoona malu.
"Aigoo, who's that lucky guy ?" ujara yeoja cantik tersebut.
"Ah unnie.... that still secret untill he call me hahahahahaha" Yoona tertawa di depan wajah kakaknya. Raut wajah kakaknya berubah menjadi cemberut dan kemudian menyentil alis adik kecilnya
"got that lil sis ?" tanyanya seraya meledek. "ish...." yoona mendesis sambil mengelus keningnya.
"Aigoo.. Im Yuri, Im Yoona... kenapa kalian bertengkar terus ?" tanya seorang wanita paruh baya dihadapannya. Yuri menunjuk sang adik dan meninggalkan adiknya.
###
Seorang namja tengah berdiri disudut sebuah bangunan megah. Wajah tampannya terlihat gelisah, ia kerap membetulkan dasi berwarna biru tua dan kemeja nya yang berwarna putih serta balutan jas nya yang sangat rapih. Raut wajahnya kemudian berubah ketika melihat seorang namja lainnya berlari ke arahnya.
"eits, rapih sekali ya" ledek Seung Gi iseng.
"Bawel... cepet rapihin baju"
"Aish, kenapa kau jadi seperti ahjussi begini, Choi Minho ?" Seung Gi kembali meledek pria tersebut sambil berjalan gontai menuju ke dalam gedung tersebut dan mulai merapihkan dasinya yang berantakan "Ada anaknya tuan Im ?" tanya seung gi kemudian.
"Iya, hhhh" Minho mengehla nafas panjang.
"Nervous ketemu pacar ?" canda Seung Gi. Minho kembali mengangguk ragu dan merapihkan rambutnya. "Bukan soal Nervous, ngerinya gak ketolongan kali" jawab minho.
"makanya jangan nekat" seru seung gi sambil mengacak rambut minho dan berlalu.
"Aish...." minho mendesis. Minho merupakan kekasih Yuri, yaitu putri sulung sang boss. Keduanya bertemu sekitar 1 tahun yang lalu di New York, ketika Seung Gi dan Minho dan beberapa karyawan Im Industrie dikirim ke New York untuk pertemuan dengan perusahaan Internasional.
###
Ruangan auditorium tertata rapih. Seluruh karyawan telah duduk sesuai jabatannya, Yoona dan Yuri kemudian duduk di deretan bangku paling depan.
Minho kemudian duduk di bangku deretan nomer 4 dan langsung membuka handphonenya
to : yuri dear
look at your back, beauty....
Yuri memutar kepalanya dan menemukan kekasihnya yang tampan sedang tersenyum ke arahnya. Ia membalas senyuman tersebut. Yoona yang melihat itu langsung memberi tatapan heran kepada kakaknya "Unnie, gak takut ?" tanya Yoona. Yuri kemudian menunduk dan menatap Yoona "masalah itu nanti aja" jawabya. Yoona menengok ke arah Minho dan kembali melirik ke arah depan dan melihat sang ayah akan memulai pidato.
"Selamat siang para hadirin yang saya hormati, serta seluruh karyawan dan karyawati terbaik saya. Pada kesempatan kali ini saya akan......"
Klek.... Pintu auditorium terbuka dan bunyinya memecah keheningan. Seung Gi masuk dengan wajah bingungnya. Semua orang kini ternganga melihatnya, kecuali Yoona yang sibuk dengan handphonenya yang kotor ulah unnienya.
"Aigooo... ini dia favorite saya, Kajja, kemari kemari......" seru tuan Im. Seung Gi yang kebingungan hanya menuruti apa kata boss besarnya dan kemudian mengahmpirinya.
Nah, hadirin yang saya hormati, saya akan memperkenalkan seorang namja muda yang memiliki otak luar biasa yang membawa perusahaan kita menjadi seperti ini..... Lee Seung Gi"
Mendengar nama tersebut di paparkan Yoona yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya kini langsung melotot kedepan, mulutnya ternganga melihat Lee Seung Gi berdiri disamping ayahnya. 'aish, mati aku' ujar yoona sambil mencengkram roknya. Yuri yang melihat adiknya itu langsung mentapnya dengan tatapan aneh
"waeyo ?" tanya Yuri
"remember the boy i told you ?"
"don't say....." Yuri memberi tatapan kepada adiknya
"itu dia unnie" ujar Yoona berbisik. Yuri kemudian mengambil nafas panjang dan berusaha bersikap profesional "Dia temennya Minho Oppa" seru Yuri lirih. Yoona kembali menunduk "aku ketemu dia di taman, mana aku tau dia ternyata karyawan appa juga" jawab Yoona. nyonya Im melihat anaknya berbisik kemudian berkata "eishh, dengarkan ayahmu" katanya. Yuri seketika menghadap ke arah panggung. Dengan canggung Yoona menunduk dan bergulat dengan fikirannya.
"Hadirin sekalian, sekiranya dengan usia saya yang semakin tua, Perusahaan ini akan tetap berlanjut di tangan kedua putri saya.... Silahkan maju, Im Yuri dan Im Yoona..."
Lee Seung Gi membulatkan matanya ketika nama Yoona disebut dan Yoona berjalan ke arah panggung. Yuri dan Yoona kemudian menunduk untuk memberi hormat kepada seluruh hadirin. "Meskipun saya akan tetap mengontrol kalian dari rumah, kalian tetap harus gigih dalam pengawasan 2 putri saya ini" ujar tuan Im sambil tersenyum.
Pikiran seung gi langsung berkulat. 'mati aku, dia anak tuan Im... aishhh..... kenapa begini sih ? kalo gini gimana cara deketinnya yang ada malah deket sama pengangguran. Tapi... ah'
###
Acara hari ini berlangsung dengan lancar. Seung Gi duduk di depan mejanya sambil menatap monitornya dengan tatapa kosong. Minho yang melihat sahabatnya termenung langsung menghampirinya "Waeyo ?" tanya minho. Seung Gi menatap Minho
"Tadi pagi aku bertemu yeoja cantiknya bukan main...." kenang seung gi
"Lalu ? Yeoja itu mati ?" tanya minho asal
"Yya !!!" seung gi melempar map biru dihadapannya. "Yeoja itu..... anak tuan Im" lanjut seung gi.
"MWOOOOO !!!!!!!!!" MInho terkejut dan mengerutkan dahinya. "Hahahahahha sekarang kau mengerti perasaanku hahahahaha" Minho terkekeh dan menepuk pundak seung gi
"Aish, gomawo ya untuk bantuannya" seung gi menyindir minho yang terkekeh bahagia bagai menerima rejeki nomplok. Seung gi kemudian mengambil handphonenya dan mencari tombol yoona dan memencet tombol call
"yobosseo ?" Suara Yoona dari sebrang sana terdengar membuat darah seung gi naik dan jantungnya berdegup hebat. Tak terasa masalahnya seketika hilang
"Yoona, ini Seung Gi" ujar seung gi
"Oh...." yoona terdengar mengecilkan suaranya "Hhhhh.... " katanya mengehela nafas panjang.
"Ah, mian..... kau jadi repot"
"Ani ani..... aku memang sedang berdua dengan unnie ku"
Mereka berdua kemudian berbincang bincang melalui telponnya.
**********************
ONE YEAR LATER...
Seung Gi POV
Sejak telpon satu tahun yang lalu, Yoona dan aku semakin dekat dan menjadi pasangan kekasih, meskipun harus bersembunyi seperti minho dan yuri.
Hari ini adalah hari satu tahun kami, aku telah membelikan Yoona sebuah liontin cantik dan dibungkus oleh sebuah kotak berwarna pink.
Handphoneku tiba tiba bergetar dan ada sms masuk
from : Yoon-deer
oppa ! happy one year ^^
aku tersenyum dan langsung membalasnya
to : Yoon-deer
temui aku jam 7 di taman tempat kita bertemu
aku kemudian kembali melirik ke kotak berwarna pink yang akan kuberikan padanya.
*************************
Author POV
Waktu menunjukan pukul 7, seung gi segera mengambil jacket hitamnya dan kacamatanya. Minho yang mejanya bersebrangan dengannya meliriknya dengan tatapan jahil "secret date ?"
"ini hari satu tahun ku , bodoh"
"Jinjja ? selamat ya"
Seung gi langsung berlalu dan menuju keluar gedung. Berjalan seperti biasa hingga ujung blok, lagu mengenangkan kacamata hitam. Ia melangkah ke arah taman tempat ia dan kekasihnya bertemu. Ia menuju ke arah air mancur dan menemukan seorang yeoja cantik yang tengah duduk dengan syal dilehernya serta jacket hitam. Seung gi menepuk pundak gadis itu "looking for someone miss ?"
Yoona menengok dengan terkejut. Ia kemudian mengelus dadanya ketika menemukan kekasihnya yang mengagetinya. "aishhh... kau mengejutkanku oppa" ujarnya dengan nada sok ketus.
"ahahaha mian mian....." seung gi kemudian duduk tepat di samping yoona. Ia memegang tangan yoona halus. dan menatap yeoja cantik yang telah ia kencani selama satu tahun. "Happy anniv yoong" ujar seung gi kemudian. Yoona menatap wajah seung gi yang terdengar tulus sekali padanya. Ia kemudian menyimpulkan senyum.
Satu menit berlalu, dan kedua anak manusia ini hanya bertatap mata. Seung gi kemudian mengeluarkan kotak dari kantong jacketnya "naaah, ini dia untuk wanita yang sangaat aku sayangi"
"Ah oppa..." Yoona menepuk lengan seung gi pelan dan wajahnya mulai memerah. Seung Gi membuka kotak tersebut dan memperlihatkannya pada Yoona "Im Yoona, gomawo untuk terus disampingku" ujarnya lalu tersenyum.
Raut wajah Yoona selalu berubah ketika nama 'Im' disebut "jangan memanggilku dengan nama depanku" ujarnya. Ia kemudian menunduk.
Seung gi meraih dagu yoona perlahan kemudian memegang lembut pipi yoona "mian...." katanya. Wajahnya kemudian terlihat mendekat ke arah yoona.
cup...............
sebuah ciuman dari bibir seung gi mendarat ke bibir yoona. Mata yoona sentak membulat. Seung gi mengecup bibir yoona perlahan. Yoona kemudian memejamkan matanya. Perutnya terasa dipenuhi kupu kupu. tangannya mencengkram erat genggaman seung gi. bibir nya terasa lembap. Seung gi kemudian melepaskan ciumannya dam langsung tersenyum pada yoona "Saranghaeyo.... Yoona" katanya sambil mengusap rambut Yoona.
Seung Gi kemudian memakaikan liontinnya pada Yoona dan tersenyum "Aish, cantiknya yeojachingu-ku" katanya sambil tersenyum. Yoona kemudian memeluk seung gi erat. Tidak terasa lagi air matanya tumpah dan jantungnya berdegup kencang berkat namja tampan di hadapannya ini. Seung Gi yang merasa heran dengan sikap kekasihnya pun hanya bisa membalas pelukannya "waeyo yoong ?"
Yoona hanya mempererat pelukannya sambil menggeleng dipelukan seung gi. "Ani....... aku mau kita bisa seperti ini terus, dimana pun, kapan pun.... mian oppa aku menyusahkanmu" ujarnya sambi terisak. Seung gi mengerti perasaan yeojaching-nya, ia tidak membalas perkataan yoona barusan. Ia hanya memeluk Yoona sambil mengelus kepalanya yang berada di dada bidangnya.
Setelah lama berpelukan, keduanya saling melepas pelukannya. Yoona mengambil sebuah kantung berisi bakpau "Nahh, sekarang kita makan pao" katanya sambil mengusap air matanya. Seung Gi hanya tersenyum sambil mengambil bakpau dari tangan kekasihnya.
"Yoong... kamu tau gak minho mau ngelamar yuri"
"MWO ?!!!!!!!!!" Yoona kemudian membulatkan matanya. Seung gi hanya mengangguk yakin sambil memakan bakpaonya. "Aish, mau mati apa unnie bodohku itu" lanjut yoona.
"Minho yang mati bukan unnie mu hahahaha" Seung gi tertawa smabil melahap bakpaonya. "ah yoong itu masih rahasi ya jangan beri tahu unnie mu". Yoona kemudian mengangguk pelan sambil kembali menikmati bakpaonya. "Oppa, kalo Yuri unnie dan Minho oppa berhasil, kita bisa mempublikasikan hubungan kita ke appa" ujar yoona dengan wajah senang.
"aigoo... pintarnya rusa ini..." kata seung gi sambil tersenyum. "aku juga akan melamarmu apabila mereka berhasil" sahut seung gi kemudian. Yoona membulatkan matanya dan menatap seung gi heran "waeyo ? kamu gak mau nikah sama oppa mu yang tampan luar biasa ini ?" tanyanya.
"tampan ?" tanya yoona dengan sedikit meledek.
"Akui saja Yoona, kalau kekasihmu ini tampan sampai kau takut kehilangannya"
"Ah ani, masih tampanan siwon oppa" jawab Yoona dengan nada meledek
"yya ! jinjja pacaran saja dengan siwon" seung gi mencibir sambil mengigit bakaponya keras. Yoona tertawa melihat kelakuan kekasihnya itu dan langsung menyenderkan kepalanya "siwon oppa memang tampan, tapi seung gi oppa lebih tampan dan lebih kusayangi" katanya kemudian. Seung gi tersneyum "ya yoona, percayalah, kalau kau menikah denganku. aku menjamin anak anakmu tampan semua" katanya. Yoona terbahak mendengar ucapan namjachingu-nya barusan.
###
Yuri menatap sebuah foto di handphonenya. Ia tersenyum melihat foto dirinya dengan minho di sebuah taman bermain. Tangan cantiknya kemudian menggeser foto yang menampilkan dirinya denga ayahnya "appa...." lirinya pelan.
klek......
pintu ruangannya terbuka. Lamunannya buyar, ia melihat yang masuk adalah kekasihnya bersama sekertarisnya.
"permisi Nona Im, ini tolong tandatangani berkas ini" katanya sopan. Yuri tersenyum lalu menandatangani berkas yang diberikan oleh sekertasrisnya. Lalu melirik ke arah minho "what's bring you here ?" tanyanya. MInho kemudian mengajukan map berwarna biru yang ia genggam. Yuri membuka map tersebut dan terdapat sebuah surat persetujuan tapi dibawahnya ada sebuah note kecil bertulisan
"ini hanya alibi :p hahahahah karena ketika ingin keruanganmu, sekertarismu mengikutiku. Aku hanya ingin bilang aku kangen sama kamu yul, dan nanti malam jam 8 temui aku di cafe tempat kita dinner biasa ya. saranghaeyooo Choi Yuri soon to be :P"
Yuri kemudian bersikap profesional karena masih ada sekertarisnya disitu. Ia melihat minho dan langsung tersenyum melihat kekasinya mengedipkan mata. "Oke akan saya pertimbangkan soal ini" jawab yuri dengan nada datar. Minho kemudian menundukan badannya dan pergi bersama sekertarisnya.
Yuri pun tersenyum melihat kekasinya keluar ruangannya, dan mengambil handphonenya untuk mengirimkan pesan untuk adiknya
to : im Yoona
yya, where are you ? come here please. gantian dong... aku ada acara nanti malam, sekarang kau yang ke kantor gantian !!
ia kemudian menutup handphonenya dan kembali berkutat dengan komputer di depannya sambil menunggu adiknya datang.
###
Yoona melengos melihat handphonenya dan langsung menatap seung gi datar "Unnie menyebalkan" katanya dengan nada datar.
"waeyo ?" sahut seung gi. Yoona menunjukan handphonenya dan langsung tertawa. "kajja, ayo kiyta kembali ke kantor" jawab seung gi. Yoona cemberut dan kemudian mengambil tasnya untuk menuju ke kantor.
Keduanya berjalan hingga ujung blok. seung gi kemudian melepaskan gandengannya dan membiarkan yeojachingunya berjalan sendirian ia hanya melihatnya dari belakang sambil mengukir senyuman manis. Sekitar 20 menit yoona masuk, Seung gi pun berjalan ke kantornya. "Dari mana lee seung gi ?" tanya seorang satpam. "Makan" jawab seung gi sambil menunjukan minuman kardusnya. Satpam tersebut tertawa dan seung gi pun berlalu. Ia duduk di mejanya dan kembali mengaktifkan komputernya.
Minho melirik seung gi yang dari tadi senyum sendiri "ciye" ledek minho. Seung gi hanya melihat minho dan langsung menyinyir "ciye juga yang mau jalan" katanya. Minho kemudian melotot heran "Dari mana kau tahu ?" tanyanya. "Kau pikir apa yang membuatku pulang dari date anniv ku ?" tanya lee seung gi. Minho yang menyadari akan hal tersebut tertawa terbahak bahak. "ahahaha mian mian ya" katanya.
###
Yoona membuka handphonenya dan langsung memencet camera. Ia mengambil gambar dirinya memakai kalung pemberian lee seung gi. Yuri yang melihat kelakuan adiknya langsung mencibir "aish, apa yang membuatmu pd hari ini ?" katanya
Yoona tertawa dan menunjukan kalungnya "dari seung gi oppa" katanya sambil tersenyum bangga. Yuri hanya menjulurkan lidahnya dan langsung kembali ke komputernya. 'Selama berpacaran 2 tahun dengan minho oppa, ia tidak pernah membelikan precious price ke aku kaya yoona huft' ujarnya dalam hati.
"Unnie, kalo appa tau kita pacaran sama 2 karyawan terbaiknya. matilah oppa oppa kita........." kata yoona tertunduk. Yuri menghampiri adiknya dan menggenggam tangan adiknya "semoga tidak ya" tutur yuri pelan namun meyakinkan segenap keraguan di pikiran adiknya.
###
Waktu menunjukan pukul 1/2 8 malam. Yoona masih berkutat dengan pekerjaannya yang sempat ia tunda. Yuri telah bersiap utuk pergi "ingat jangan lewat dari jam 9 ya yoong" katanya sebelum pergi. Yoona hanya mengangguk tanpa ekspresi "kajja, aku pergi dulu" pamit yuri.
Yuri mengendarai mobil sedannya yang berwarna silver menuju sebuah cafe tempat dirinya dan kekasihnya biasa bertemu. Sesekali ia melirik jam tangan putihnya.
Begitu sampai, yuri langsung masuk dan mencari kekasinya. ketika tidak menemukan kekasihnya ia langsung menelponnya "oppa, kamu dimana ? Jangan bilang kamu belum sampai ?" tanyanya dengan nada mengintrogasi kebiasaan kekasihnya.
"ahahaha kamu tau saja mian yyaa, oh kamu sudah sampai ? bilang ke pelayan atas nama mr choi" katanya disebrang sana
"Aish, arra..." katanya mematikan telpon. Ia kemudian menghampiri salah satu pelayan "atas nama mr. choi ?” Tanya yuri ragu. Pelayan itu tersenyum dan menuntun jalan yuri menuju sebuah tangga dan menuju ke sebuah ruangan bertulisan ‘roof accses’ yuri melongo dan bertanya “untuk mr. choi ?” tanyanya sambil mendelik. Pelayan itu hanya mengangguk dan membungkukan badannya. Yuri lalu mendumal sendiri “aish oppa mau bermain main dengan ku ya ?” katanya kemudian sambil membuka pintu tersebut.
Ketika pintu itu terbuka, mata yuri langsung berkaca kaca. Terdapat sebuah meja lengkap dengan taplak berwarna putih tulang dan makanan serta lilin lilin tertata rapih disana. Di sampingnya terdapat banyak bunga dan lilin, yuri berjalan di atas karpet merah dengan perasaan tidak percaya bahwa kekasihnya yang serba enteng itu bisa membuat ini semua. “I’m gonna tear you apart choi minho, kenapa kamu gak disini sekarang, aish pabo” katanya sambil mengusap air mata.
“Aku bisa mendengar itu, sayang” Minho tiba tiba muncul persis di belakang tubuh ramping yuri. Yuri terkejut dan langsung memutar badannya. Didapatinya, laki laki yang ia sayangi berdiri menggunakan pakaian kerjanya yang berupa jas, namun lebih rapih dengan dari pemberian darinya. Jarak tubuh mereka sangatlah dekat, wajah mereka hanya berjarak sekitar 2 cm. Yuri kembali membinarkan matanya. Jantungnya tidak bisa dikendalikan. Sungguh, rasanya ia seperti jatuh cinta lagi dengan pria di hadapannya itu.
“you scared me” ujar yuri mengeles.
“really ?” Tanya minho dengan nada meledek, kemudian mendaratkan sebuah ciuman kilat di bibir yuri. Yuri terkejut dengan perlakuan kekasinya, ia hanya bisa terdiam. “mian…” ucap minho sambil tersenyum.
“Saranghaeyo choi minho” ujar yuri yang kemudian memeluk minho yang berdiri tegap dihadapannya. Minho tertawa kecil dan kemudian melepaskan pelukannya dan menggandeng kekasihnya menuju meja makan
“Hahhh… Im Yuri, cantiknya dirimu” ujarya. Yuri hanya menunduk sambil tersenyum. “Oppa, kenapa oppa merancang ini semua ? ini kan bukan anniv kita oppa, ini anniv yoona” ujar yuri dengan nada bertanya.
“Waeyo, kamu gak suka ?”
“Aish, ani…. I’m just wondering” jelas yuri sambil membuka serbet makannya.
Minho kemudian beranjak dari duduknya dan berdiri disamping yuri. Yuri tercengang melihat kekasihnya tiba tiba berdiri disampingnya “waeyo ?” Tanya yuri datar. Minho kemudian bertekuk lutut dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah hati, ia membukanya lalu menatap yuri penuh harapan
“Im Yuri, will you marry me ?”
Yuri hanya tercengang, ia menelan lsudahnya dan matanya kembali berair. Tangannya kini sungguh bergetar. Jantungnya benar benar terasa degupan kencangnya. Nafasnya seperti tidak mampu keluar dari hidungnya. Ia benar benar terasa seperti mimpi. Yuri kemudian menatap pria dihadapannya. Ia mamandang kedua matanya dan kemudian mengangguk pelan sambil berkata “I do….. choi minho” katanya gugup. Minho sontak langsung tersenyum lega. Jari jari yuri kini dilingkari oleh cincin cantik pemberian kekasihnya.
###
Yoona menjenjangkan lehernya ke kanan dan ke kiri. ‘huaahh… tulangku…’ katanya kemudian. Ia kemudian mengambil handphonenya dan menuju keluar ruangan. Sebuah sudut kantor tampak masih menyala. Yoona menghampiri sudut itu dan mendapati lee seung gi tertidur di mejanya. Wajahnya yang tampan terlihat lelah dengan pekerjaan di hadapannya. Yoona memegang kepala seung gi ragu dan mengelusnya. Ia menatap wajah seung gi dan kemudian melukis senyum di wajahnya. “saranghaeyo lee seung gi” tutur yoona.
“Nado…” Tiba tiba suara seung gi mengejutkan yoona. Yoona lantas menarik jemarinya dari wajah seung gi. Raut wajahnya berubah merah, ia sungguh malu !
“Oppa…..” yoona menggerutu sambil malu malu.
“Hahahaha mian mian…” seung gi menatap kesekelilingnya lalu melihat jam tangannya. “Aigoo….. sudah gelap gini” serunya. Yoona terkekeh “kau tidur dari jam berapa ?” tanyanya. Seung Gi hanya menggeleng.
“Kenapa kau belum pulang ?” Tanya seung gi
“work work work” ujar yoona. “oppa ?” Tanya yoona balik
“seems like I get into trouble, my boss just watch me sleep here” ledek seung gi sambil memegang tangan yoona. Yoona hanya tertawa mendengar kata kata seung gi barusan “hukum aku” kata seung gi manja. Yoona hanya mengerutkan dahinya melihat kelakuan kekasihnya. Ia kemudian melingkari tangannya ke pundak seung gi yang duduk. Seung gi menyambut tubuh yoona, iya memeluk tubuh ramping yoona dan menyandarkan kepalanya di perut kekasihnya. “Aku mau tiap bagun tidur begini” katanya sambil tertawa. Yoona hanya tertawa dan melepas pelukan seung gi. “Aku mau makan” sahut yoona sambil berjalan kea rah dapur kantor diikuti dengan seung gi. Yoona kemudian membuka rak dan menemukan 2 ramyun instant dan segera menyeduhnya.
“Yoong…” seung gi memanggil yoona yang focus dengan ramyunnya.
“Waeyo ?”
“Kita nginep sini yuk”
“MWO ?!!!”
“nde, nanti aku yang bilang sama unnie-mu”
“Oppa harus janji dulu”
“Apa ?”
“Oppa ga akan ngapa ngapain aku” tutur yoona
“Aish, tentu saja tidak…. Aku akan ngapa ngapain kamu setelah kita nikah” sahut seung gi. Yoona tertawa mendengar ucapan seung gi barusan.
###
Matahari pagi menyambut dunia. Seorang yeoja cantik membuka matanya. Ia kemudian mengucek kedua bola matanya perlahan dan mendapati kekasihnya sedan tertidur di lantai. Ia tersenyum. Dan berjalan menuju tempat kekasihnya. Sambil jongkok dipandangi wajah kekasihnya yang teridur pulas. Lalu ia tersenyum malu, ia memegang wajah namja tersebut dan mencium pipinya. Namja tersebut membuka matanya pelan. Ia tersenyum memlihat yeojachangi-nya tersenyum pagi ini.
“Aih, cantiknya” ujarnya.
Klek….
Pintu tidak lama terbuka. Sepasang sepatu pantofel hitam mendarat di ruangan kerja yoona. Seorang pria paruh baya membulatkan matanya melihat yang ada di depannya. “IM YOONA !!!” teriaknya keras. Yoona kemudian terbangun dari duduknya, begitu juga seung gi yang tiduran di lantai.
“Apa yang kau lakukan?!” seru tuan Im.
“Ah appa, anni anii…. Ini bukan seperti dugaan appaa… aku dan seung gi tidak melakukan apapun”
“Mian tuan Im, ini tidak seperti yang tuan pikirkan” seru seung gi sambil membungkukan badan
“Keluar kau lee seung gi !!! keluar” teriak tuan Im kencang. Lee seung gi menatap wajah Yoona yang panic dan melepas genggamannaya “i’ll be fine” ucapnya kemudian pergi.
###
Kriiiinggg…
Sebuah handphone berbunyi di atas meja. Sang empunya membuka mata dan mengambil handphonenya “Yobosseo…” katanya masih setengah tertidur
“Minho….”
“Waeyo ?"
“Aku dan Yoona ketahuan” ujar seung gi tergesa gesa.
“MWO ?!!!!!” Minho langsung melotot dan teduduk seketika
“Nde, kau dimana ?” tanyanya.
“Aku di appartement, cepat kesini ceritakan apa yang kau lakukan.. cepat.. bodoh” kata Minho dengan emosi.
Secepat kilat Lee Seung Gi mengendarai mobilnya berwarna hitam dan menuju apartment minho.
Seung Gi menekan bell dengan lemas dan dibukakan oleh minho.
“Bagaimana bisa ketahuan ?” Tanya minho panic ketika seung gi masuk. Seung gi hanya menundukan kepalanya dan mengacak acak rambutnya karena kebodohannya. “Aku menginap dengan Yoona, tapi tidak melakukan apapun. Bahkan aku tidur di lantai” ujar seung gi penuh penyesalan. “Aish, tololnya aku….. bodoh sekali aarggghhh” kata seung gi sambil menunju tembok apartment minho berkali kali sehingga jarinya terlihat luka. Minho menghentikan perbuatan sahabatnya itu.
“ Yya Lee Seung Gi, jangan meruska dirimu” ujar minho keras sambil mendorong seung gi hingga ia menjauh dari tembok. Seung gi terduduk dan menopang kepalanya di tangannya yang kekar. “Kenapa aku bodoh sekali. Dulu aku bodoh karena tidak membawa appa ke rumah sakit sampai appa meninggal…. Sekarang… Aish tolol sekali aku” katanya. Minho duduk disamping seung gi dan melihat ke kacauan sahabatnya “mian minho-ssi kau akan terancam karena aku” katanya.
“Kua tidak pernah bodoh Lee seung gi. Kau selalu menjadi karyawan terbaik di kantor, kau lulus dengan IP tertinggi, Kau yang membuat Im Industrie maju ketika sedang krisis, kau juga yang mengajariku berbagai hal baru, kau bahkan menjadi tangan kanan tuan im dan dia lebih percaya akan kau disbanding asisstennya sendiri” ujar minho. “Soal aku dan Yuri, itu tergantung bagaimana Yuri saja nanti” ucapnya dengan bijak
“Gomawo Minho…” Seung Gi berkata lemah.
###
“WHY YOU DID THIS IM YOONA ? ARE YOU OUT OF YOUR MIND ???? KAMU SARJANA TAPI FIKIRANMU DANGKAL SEKALI” ujar tuan Im keras. Yoona hanya menangis sesegukan. Disampingnya Yuri duduk bersama ibunya dan ikut teriris melihat adiknya yang menangis tersedu sedu.
“Bodoh, kamu ini anak pintar, cantik, bagaimana kau tidak berfikir bahwa itu hanya bawahanmu ? hah ? kau ini wanita terpandang…. Banyak namja diluar sana” sambung tuan Im lagi. Yoona kemudian berdiri sekuat tenaganya dan masih dalam kesedihannya “STOP BILANG SEUNG GI OPPA HANYA BAWAHANKU APPA !!!” teriaknya. Ayahnya memutar tubuhnya dan menatap Yoona “kalau bukan, lalu dia apa mu ? HAH ? KAMU YANG MENGGAJI DIA, BODOH” seru tuan Im dengan kasar.
“AKU TIDAK BODOH APPA !!!” ujar yoona kasar. Ia kembali menangis tersedu sedu. “Sekarang kita pulang, dan jangan harap lee seung gi masih ada besok di kantor ini”
“Appa !!!” Yoona memberontak. Namun apa daya, tangan dan tubuhnya kalah kuat oleh ayahnya.
Yoona dan keluarganya sampai di rumahnya dan Yoona langsung menuju kamarnya, begitu juga yuri yang mengikuti yoona. “Yoong, mian aku tidak membelamu” ujar yuri penuh penyesalan. “aku takut Yoong” katany setengah menangis. Yoona memandang unnienya dan memeluk unnienya “Ani unnie, tak perlu itu” katanya kemudian. Yuri meleburkan tangisnya begitu pula Yoona.
Ting Tong……..
Bell rumah mereka berbunyi. Terdengar sayup sayup pintu dibuka dan tiba tiba terdengar suara tuan Im keras “MAU APA KAU DISINI HAH ?” katanya. Yoona langsung melepas pelukan Yuri “Seung Gi oppa” katanya lalu langsung berlari keluar “Oppa !!!” katanya dari lantai atas. Seung Gi hanya berdiam diri di depan pintu rumahnya
“Mian, Tuan Im….. Tapi saya kesini hanya ingin menjelaskan apa yang sebenrarnya terjadi….
Maaf kalo saya ssudah lancang untuk jatuh cinta dengan putri anda…. Maaf kalau saya tidak tahu diri untuk anda, tapi jika difikir fikir mungkin memang anda benar, saya mungkin tidak sepadan dengan Yoona, namun saya tidak sehina itu, maaf tapi saya juga bisa membahagiakan Yoona, dan saya tidak bodoh bodoh sekali untuk mengerti kalo jatuh cinta itu bukanlah sebuah pilihan. Itu takdir… I’m sorry boss, but I love your daughter” ujar seung gi yakin. Tuan Im ternganga dengan pernyataan Lee seung Gi barusan. Yoona berlari menuruni tangga dan berdiri di belakang ayahnya “Appa….” Katanya. Ayahnya menengok ke arah Yoona dan kembali menatap ke arah seung gi
“Lee seung Gi apa yang kau lakukan untuk kantorku sangatlah luar biasa, kami bisa mencapai titik kejayaan kami lagi berkat dirimu, semua orang pun tahu bagaimana aku sangat mempercayai dirimu ketimbang assisten ku sendiri, semua orang bahkan tahu bagaiman aku menganggap dirimu anak laki laki ku sendiri. Tapi maaf, yang kau perbuat tidak selamanya benar… dan kali ini… aishhh.. Bahkan tidak ada karyawan di kantorku yang berani berkencan dengan anakku, tapi…. Are you out of your mind ?”
“Appa…” panggil Yuri. Tuan Im kemudian menengok ke arah Yuri yang berjalan mendekat ke arahnya “Mian appa, tapi aku dan Minho memang ssudah berkencan sejak 2 tahun yang lalu..”
“Unnie !!!!!” bentakYoona.
“It’s Okay Yoong, now it’s the time, maaf kalau aku melawan, tapi aku dan Minho Oppa benar benar ssudah saling mencintai sejak aku belum menjabat sebagai director, mian appa. Tapi seung gi-ssi benar, Cinta itu tidak memilih. Appa harus mengerti bahwa tidak selamanya appa juga benar mengenai pantas atau tidak nya seseorang untuk menjadi suami kami kelak. Maaf appa maaf” ujar Yuri sambil tersedu. Ia menunjukan cincin yang diberikan oleh minho padanya semalam “Minho Oppa bahkan ssudah melamarku hiks….” Katanya sambil mencegah air matanya terjatuh “Jadi jangan salahkan Yoona sendirian appa, jika kau ingin menghukumnya, maka hukumlah dia bersamaku” lanjut Yuri tergas.
Tuan Im merasa lututnya lemas, dan dadanya terasa sakit. Ia kemudian hampir terjatuh namun berhasil dipapah oleh seung gi dan dituntun ke sofa. Nyonya Im mengambilkan minum untuk suaminya. Seung Gi kemudian ingin beranjak dari duduknya, namun tuan im mencegahnya.
“Lee Seung Gi, apakah aku akan mati ?” Tanya nya dengan nafas tersenga. Seung Gi yang ditanyakan begitu langsung bergedik “AH ANNI, tuan Im tidak” katanya yakin. Tuan im tersenyum sedikit dan menarik nafas panjang “Kalau begitu aku yakin, karena hanya kau yang ku percaya setelah tuhan dan istriku” katanya. Seung Gi kemudian duduk disamping tuan Im “Gomaw boss” katanya.
“Im Yuri….. panggil pacarmu yang selengehan itu kemari…” ujar tuan im. Yuri dan Yoona tercengang dan saling menatap satu sama lain. “Yya !! kau mulai tuli ?” katanya kemudia. Yuri lalu berlari mengambil handphonenya dan kembali duduk disamping ayahna “Ada apa appa ? appa akan memecatnya ?” Tanya Yuri.
“Ah anni, aku ingin dia melamarmu di hadapanku” ujarnya. Yuri yang mendengar ucapan ayahnya tersebut langsung berlari memeluk ayahnya erat dan menitikam air matanyta “APPA GOMAWO APPA” katanya senang “Yya, kau ingin membunuh appa-mu hah ?” katanya. Yuri melepas pelukannya dan kembali memeluk ibunya yang duduk disamping ayahnya. Lee seung Gi tersenyum melihat Yoona yang masih bengkak matanya. Yoona kemudian menympulkan senyumnya dan duduk di samping seung gi. “Aku percayakan putriku padamu Lee Seung Gi, seperti aku mempercayakan perusahaanku padamu” katanya sambil menepuk bahu Seung Gi yakin. Lee Seung Gi tersenyum dan berkata "Gomawo boss".
Tidak lama kemudian Minho datang dan ia pun menyampaikan maaf serta menyampaikan keinginan dirinya untuk menikahi putri sulung keluarga Im, dengan raut wajah bahagia Yuri memeluk adiknya “Yoong, gomawwo” katanya. Yoona membalas pelukan kakaknya dan berkata “Anni, aku yang terimakasih” katanya kemudian.
**************************
6 monts leter…
Yoona melihat sang kakak tersenyum depan meja rias dilengkapi dengan gaun pengantinya. Yoona mengahmpiri kakaknya dan memberikan sekotak hadiah “Unnie, ini untuk unnie” katanya. Yuri kemudian membalikan badannya dan menerima kotak tersebut. Yuri lantas membukanya dan menemukan sebuah album foto berkuruan sedang, ia kemudian membaca judulnya yang berjudul “YoonYul Adventure book” dan mulai membuka tiap halaman, terdapat foto mereka kecil, sd , smp, smu, dan kuliah bersama di New York Unniversity. Yuri menengok kea rah Yoona.
“aku tau mungkin ini aneh atau apa, tapi… gomawo unnie telah menjadi the best sister ever. Makasih sudah selalu mengerti apapun kondisiku. Makasih sudah selalu menemaniku dalam tawa dan sedihku. Makasih ssudah mengajariku tentang how life works makasih sudah tumbuh dewasa bersamaku, seiring dengan berjalannya waktu. Aku hanya berharap kau akan selalu mengingat bagaimana kita dari kecil hingga sekarang kau akan menikah. Seiring dengan berjalan nya waktu, aku ingin kau tau bahwa aku akan menjadi tante terbaik untuk anakmu kelak. Saranghaeyo Unnie…” kata Yoona dengan mata berkaca kaca. Di tatapnya Yuri yang ini juga berkaca kaca akibat semua kata kat adiknya. Ia kemudian berdiri dan memeluk adiknya. “Yoona gomawwo yo” katanya . “Aigoo, mascara ruined” katanya sambil tertawa.
###
Yoona berjalan sebagai pengiring pengantin membawa bunga dan bersama oleh 2 sahabat terbaik Yuri, Tiffany dan Taeyon. Ia menatap ke arah altar dan menemukan Lee seung Gi sebagai best man. Ia tersenyum pada seung gi yang berdiri di samping Minho dengan jas berwarna putih. Di samping seung gi berdiri Nickhun dan Baekhyun.
Tidak lama terlihat Yuri di gandeng sang ayah berjalan ke arah altar.
Pernikahan pun berjalan dengan lancar, Seung Gi mengahampiri Yoona dan melirik genit kea rah yoon “kapan nih kita ?” tanyanya. Yoona hanya tertawa sambil mulai berdansa bersama Lee Seung Gi.