home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Dont Call Me CHOI

Dont Call Me CHOI

Share:
Published : 14 Sep 2013, Updated : 12 Apr 2018
Cast : siwon, yoora ,onew, luhan, kang minhyuk & All Artist SMEnt.
Tags :
Status : Ongoing
31 Subscribes |868900 Views |137 Loves
dont call me CHOI
CHAPTER 3 : Myeongdong

“Siwon Oppa,” ucapku terbata-bata.

Cepat-cepat ku menghapus air mata yang membasahi pipiku.

“Yoora.” Siwon terkejut dan keluar dari lift.

Aku mundur 2 langkah, siwon memegang kedua pundakku.

“Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau menangis?” tanya siwon kemudian.

“Oh God! Aku harus menjawab apa?”ucapku dalam hati.

“Yoora, jawab oppa!” siwon men-shake badanku. Entah kenapa aku menangis.

“Huwaaaaaaaaaaaaaaaaa......,” teriakku.

“YOORAAAA WAE?” suara siwon makin keras.

“Wae Yoora, WAE??” ujarnya lagi.

Tanganku menunjuk ke arah bawah dan, “ OPPAAAAAAAAAAAAAAAAA... Kakiku terinjaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk HUWAAAAAAAAAA...,” ucapku sambil menunjuk nunjuk kaki yang diinjak oleh siwon.

Siwon melotot dan matanya melihat ke bawah. Langsung dia mengangkat kakinya dan meminta maaf padaku karena telah menginjak kakiku ;_____;

“Ya, kau belum menjawab pertanyaan oppa. Apa yang kau lakukan disini, eoh?” tanya siwon lagi. Kali ini pose dia benar-benar tidak ku suka. Tangan kanannya memegang tembok yang ada di belakangku dan tangan kirinya bertolak pinggang. Wajahnya hanya berjarak 5 cm dari wajahku.

“Rahasia.” jawabku dengan mimik wajah mencibir dan kabur darinya.

“YA YOORAAA!!” Siwon mengejarku.

Aku melewati tangga darurat, menuju Loby. Siwon masih mengejarku. Saat dia hendak mendekat ke arahku.Aku berlari menuju keramaian, kebetulan sekali sedang ada demo masak di Loby dan aku berteriak,

“AARRGGGGGHHH... ADA SIWON SUPER JUNIORRRRRRRR....,”tunjukku ke arahnya. Semua orang yang ada disitu menoleh dan satu per satu berteriak SIWON. Langkah siwon terhenti. Mukanya panik. Dia membalikkan badannya dan lari secepat kilat. HAHHAHH dia seperti makanan yang akan disantap. Aku tertawa Puas dan Geli.Tanpa berlama-lama, aku pun lari dari arah yang berlawanan sebelum ada orang yang mengenaliku. ^^  YIHIIIIIII.... :P 

Akhirnya aku bisa keluar dan menuju parkiran mobil. Aku berjalan dan menoleh ke belakang, tersenyum. “ Thank you oppa, kau membuat ku tertawa. Maaf aku tidak bisa menceritakan ini semua dan maaf juga hari ini kau harus di kejar oleh ahjumma-ahjumma,” kataku tertawa kecil dan menghapus air mata yang telah membasahi pipiku. Ah, lagi-lagi aku menangis :{

***

“Awas kau Yoora, Oppa akan membalas ini semua,” ujar siwon bersembunyi di tumpukan-tumpukan peralatan masak. Dengan kepala ditutupi oleh panci sambil memegang sayuran. Saat Ahjumma-ahjumma sudah pergi dan tidak terdengar suaranya oleh siwon. Siwon menghela nafas, dan mengelus dada.

Tiba-tiba seseorang mencoleknya dari belakang.

“Hei, sedang apa kau disini?”tanyanya.

Siwon melepas panci yang sebagai tutup kepalanya dan menoleh ke belakang. Dia tersenyum lepas, kedua lesung pipinya terlihat.

“ Ini aku kembalikan, Thanks!” ujar siwon menyapu pundak pria itu yang kalau dilihat dari seragamnya, dia adalah seorang koki. Siwon memberikan panci itu ke tangan koki itu dan kemudian pergi dengan tampang muka yang lucu.

Koki itu terdiam lama.Mulutnya menganga. Beberapa menit kemudian

“ Itu tadi Siwon?” ucapnya tak percaya.

“AHHHHHH.. SIWOOOOONNNN, “ dia melepar panci dan lari mengejar siwon.KKKkkkkkkk...

***

Siwon menuju ke dorm Shinee. Rupanya kedatangan siwon kesana ingin memberi tahu bahwa besok aku berulang tahun dan meminta bantuan para member shinee untuk memberi kejutan.

“Oke, aku harap kalian semua bisa ikut berpartisipasi.” ucap siwon.

“SIAP HYUNG!” jawab taemin.

“Oia, tadi Yoora kesini tidak?” tanya siwon.Taemin, Jonghyun, Key, Minho & Onew saling bertatapan.

“Tidak,” jawab mereka serempak.

“Memangnya tadi Yoora kesini? tanya Onew.

“Iya, tadi hyung bertemu dengannya di luar. Hyung pikir dia kesini,” siwon  menatap wajah member shinee satu per satu.

Wajah Onew langsung berubah.

***

Myeongdong street

Biasanya kalau aku sedang punya masalah, aku selalu menghabiskan waktu dengan berbelanja di Myeongdong.Surga Belanja bagi perempuan. Ditambah harganya yang masih bisa ditawar. Beda dengan Oppaku siwon, kalau belanja tidak peduli harga.

Aku duduk sejenak dengan bawaan belanjaku yang banyak. Ku coba membuka snack yang tadi aku beli di pinggir jalan dan ku lahapnya. Toko-toko di Myeongdong satu demi satu tutup karena hari sudah semakin malam. Handphone ku berbunyi. Siwon Oppa meneleponku.

“Ne,” ucapku menjawab telepon.

“Ya, Yoora! Eodi?”tanya siwon

“Myeongdong,” jawabku singkat.

“Oppa, kesana!”

“Anio.Oppa!” Jawabku cepat.

“Sebentar lagi aku balik,”ujarku kemudian.

“Oke, kalau begitu oppa tunggu kau dirumah. Annyeong..,”

“Annyeong,”Aku menutup telepon.

Saatku mau perjalanan pulang  tiba-tiba seorang pria bertato dan berpakaian seperti preman menghadangku dan bertingkah nakal.

“Kamu siapa?” tanyaku pelan.Pria itu tidak menjawab, dia malah bertingkah semakin keterlaluan. Saatku ingin berjalan ke lain arah. Muncul kawanan pria yang lain. Sepertinya mereka habis berpesta mabuk-mabukan.

“Kalian siapa?Jangan macam-macam denganku ya?!!” ancamku tapi tidak di gubris olehnya.

“AKU BILANG KALIAN SIAPA???” teriakku.

Mereka semakin mendekat. Entah kenapa aku ketakutan. Apa yang harus aku lakukan?OPPA TOLONG AKKKKKUUUUUUUUUUUU .... >< aku tersungkur ke bawah.

JEPRET!!!!

Terdengar suara kamera sedang mengambil gambar. Dan tampak jelas sekali ada cahaya jepretan barusan ke arah kami. Kawanan pria itu menoleh ke belakang. Tampak seorang pria sedang mengambil gambar.

“AHHH... lumayan dapat foto kasus hari ini. Sekawanan preman di Myeongdong,” ujar pria itu melihat foto yang langsung jadi.

“HEIIII.. SIAPA KAU?? BERANI-BERANINYA MENGAMBIL FOTO SEMBARANGAN!!” teriak salah satu preman itu menghampiri pria itu disusul dengan yang lain.

“SINIKAN FOTONYA!”

Pria itu mempermainkan para kawanan preman-preman. Postur tubuhnya tinggi, maka dia mengangkat tinggi-tinggi foto yang dia ambil barusan sehingga preman-preman itu tidak dapat mengambilnya.

“Ayo kalau kau bisa ambil saja!” ucapnya sambil tersenyum.

“KITA HAJAR SAJA KALAU BEGITU!” ucap salah satu preman yang lain.Ketika hendak menghajar, dengan cepat pria itu menangkisnya dan meremasnya membuat tulang tangannya patah. Kawanan pria yang lain merasa ketakutan melihat temannya jadi seperti itu. Akhirnya mereka semua memilih meninggalkan tempat tersebut.

Aku terdiam dan hanya melihat pria itu. Dia datang mendekatiku dan berlutut, lalu menatapku.

“Kau?” ucapku.

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK